Share

Kejutan calon menantu

Walau ibunya mengatakan semua akan berjalan lancar, tapi Berlian terlihat semakin tidak tenang. Ia mencoba menarik napas panjang, lalu membuang kasar. Sejak jam 15.00 ia sudah berada di rumah dan mengajak main Cinta yang sejak kemarin mengajaknya bermain. Sang anak menarik tangannya karena dari tadi ibunya itu berdiri dengan pikiran kosong.

“Kenapa Sayang?”

Berlian menatap sang anak yang memegangi tangannya. Anak itu menunjukkan wajah masam. Ia kesal karena sejak tadi ibunya hanya diam saat di ajak bicara dan bermain. Berlian sadar jika dirinya salah dan langsung meminta maaf pada anaknya.

“Mama minta maaf, ya.”

“Bukan masalah minta maaf, Ma. Aku dari tadi ngomong, tapi Mama diam saja. Niat main sama aku enggak sih?”

“Iya Sayang, mama minta maaf ya.”

Nenek Lastri sejak tadi memperhatikan Berlian dan Cinta. Ia pun menghampiri dan meminta pengasuh Cinta membawanya main di luar karena ia akan berbicara dengan ibunya. Wajah Berlian terlihat sangat cemas, hal itu yang membuat Nenek Last
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status