Share

Bab 42. Menang Kalah

“Alex. Pelan-pelan.”

“Tenang saja. Aku akan melakukannya dengan lembut. Tidak kasar, kok. Kecuali khilaf,” bisiknya sambil tersenyum. Lebih tepatnya menyeringai.

Aku mendengkus berusaha menghindar. Melihat ekspresinya, sudah aku bayangkan rasa sakit sebagai pembalasan perlakuanku.

“Kamu tega, ya. Menodai aku. Katanya sayang. Tapi gitu. Please ….”

“Enak saja. Ini hukuman dariku.”

Mata ini aku kerjapkan, meminta pengampunan. Alih-alih mendapatkan keinginan, dia justru tertawa.

“Ini kali pertama untukmu, kan? Dengan senang hati aku akan melakukannya. Sini!”

Tangan yang masih tergenggam, ditariknya dengan paksa. Terpaksa, aku menyodorkan wajah sambil memejamkan mata bersiap menerima perlakuannya.

Pletak!

“Aduh!” teriakku sambil menangkup dahi. Katanya pelan, tapi sentilannya lumayan sakit. Belum sempat membuka mata.

Sreeet!

Rasa dingin terasa melintang di wajahku.

“Alex! Kamu balas dendam!” teriakku sambil menelengkan kepala ke arah cermin. Noda bedak dicampur air melintang di wajahku.

Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status