Beranda / CEO / CANDU CINTA CEO AROGAN / BAB. 69 Mengikat Janji Suci

Share

BAB. 69 Mengikat Janji Suci

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-13 20:59:58

Lalu Niken pun menceritakan semua hal yang telah menimpanya kepada sahabatnya. Masih dengan posisi sujud.

"Mitha, aku terpaksa menjualmu malam itu. Karena saat itu, aku ... aku sedang hamil. Pria yang menghamili ku tidak mau bertanggung jawab, bahkan dia tidak mengakui jika anak ini adalah darah dagingnya. Padahal, dia adalah pria yang telah merenggut kegadisanku! Aku memang bodoh! Aku terlalu percaya dengan segala rayuan dan omong kosongnya kepadaku." Niken pun mulai menangis terisak-isak di hadapan Mitha.

"Aku telah mendapatkan karma ku. Karena semua perbuatanku terhadapmu. Aku telah mengalami keguguran dan hampir saja mati. Uang yang ku dapatkan malam itu, habis membiayai pengobatan ku di rumah sakit. Untuk itu hari ini, aku bersujud di hadapanmu untuk memohon belas kasihan darimu. Tolong maafkan aku, Mith?" serunya memelas.

Mitha seakan tak percaya dengan semua rentetan kejadian yang menimpa sahabatnya, dengan menghela napas yang panjang. Dia pun berkata lagi,

"Niken, bangunla
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 70 Dance Together

    "Sialan! Aku kelepasan!" ujarnya pada dirinya sendiri.Acara kemudian dilanjutkan dengan resepsi pernikahan, banyak dari tamu-tamu undangan mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Semua berbahagia hari itu.Terlebih Keluarga Besar Levin. Mereka sangat senang. Akhirnya penerus pertama dari keluarga itu, bisa melepas masa lajangnya.Tak henti-hentinya kedua wanita beda generasi dari Keluarga Levin, bersyukur kepada Tuhan. Erlan akhirnya mendapatkan jodoh yang terbaik. Yang seolah-olah dikirimkan Tuhan dengan cara yang berbeda.Kilauan cahanya jingga keemasan dari matahari yang mulai terbenam, menghiasi suasana romantis saat itu. Hembusan angin pegunungan yang datang silih berganti laksana nyanyian alam nan syahdu juga ikut mengiringi suksesnya rangkaian acara di sore itu.Konsep pernikahan garden party yang kedua mempelai usung. Akhirnya terlaksana dengan baik.Lalu sang master ceremony, mengajak keduanya untuk berdansa saat ini."Baiklah kita panggilkan, kedua mempelai agar turun k

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-20
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 71 Dance Together Part Two

    Mitha menghela napasnya dengan panjang, lalu berkata, "Mas, semua orang sedang menunggu kita untuk berdansa. Pilihan ada di tanganmu kita berdansa atau kamu terus berbicara dan kita tetap berdiri di sini tanpa melakukan apa pun!" "Iya! Cerewet! Berikan tanganmu!" sergahnya lagi.Seiring dengan Niken yang mulai melantunkan lagu, berjudul 'Endless Love' mereka pun mulai berdansa,My love,There's only you in my lifeThe only thing that's brightMy first love,You're every breath that I takeYou're every step I makeAnd II want to shareAll my love with youNo one else will doAnd your eyesYour eyes, your eyesThey tell me how much you careOoh yes, you will always beMy endless love(Sumber google)Entah kenapa keduanya mulai terbawa suasana berdansa dengan penuh kebahagiaan yang terpancar dari wajah keduanya.Tiba-tiba Mitha mengingat impiannya dulu. In

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 72 Erlan Yang Gugup

    Pesta pun usai, para tamu undangan mulai meninggalkan gedung itu. Niken segera menemui Mitha untuk berpamitan dengannya. Karena terlalu fokus mencari keberadaan Mitha, Niken tidak menyadari jika dia akan menabrak seseorang di depannya. Benar saja, dia hampir terjatuh karena menabrak punggung pria itu. Untung saja, dia cepat menyeimbangkan tubuhnya sehingga tidak terjatuh. "Ma ... maaf," ucapnya. "Jika berjalan, Anda harus hati-hati, Nona." "Maaf Tuan, saya buru-buru." jawabnya sambil balik menatap pria itu. "Memangnya Anda mau ke mana?" "Aku mencari keberadaan mempelai wanita, dia adalah sahabatku." tuturnya. "Oh, jadi kamu ingin menemui Kak Mitha?" "Iya, Tuan. Maaf, apakah Anda mengenal Mitha?" tanya Niken penasaran dengan pria tampan yang ada di depannya. "Yap, saya sepupu dari suaminya. Perkenalkan nama saya, Arjuna." ucapnya sembari mengulurkan tangannya. "Saya, Niken." sahutnya sambil menerima uluran tangan Arjuna. "Tunggu sebentar, apakah kamu teman ku

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 73 Erlan Kesal

    "Maksudmu, apa berkata begitu, hah?" Erlan bangkit dari duduknya dan langsung meraih kerah baju Fadli dan mencengkeramnya dengan kuat."Wow! Ternyata dugaanku benar! Erlan sudah mulai tertarik kepada gadis itu. Tidak salah lagi." gumam Fadli dalam hatinya."Aku ... aku, hanya bercanda, Bro." serunya cepat. Karena Erlan sudah mulai bersiap-siap ingin menghajarnya."Gue tidak butuh bercanda jika berkaitan dengan Mitha! Dia milik gue dan selamanya akan menjadi milik gue! Hanya gue lah satu-satunya pria yang ada di dunia ini, yang berkuasa atasnya!" serunya lagi."I-ya, Bro. Benar sekali perkataanmu. Maaf tadi aku hanya sekedar berbicara sembarangan." Fadli sedikit menciut nyalinya. Melihat Erlan yang begitu sangat emosi kepadanya.Bersamaan dengan itu, Erlan tiba-tiba tumbang di bahu Fadli. Untung saja dengan cepat Dio datang ke tempat itu. "Tuan Muda! Anda kenapa?" sahutnya, lalu mencoba membantu Fadli untuk memapah Tubuh Erlan yang sedang mabuk, karena terlalu banyak minum Wine."Anta

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 74 Erlan Mabuk Berat

    Setelah selesai memeriksa semua ruangan-ruangan di vila itu dan memastikan jika semua sudah aman, Dio kembali masuk ke dalam bar mini tersebut."Bagaimana Asisten Dio, apakah semua aman? Sepertinya Erlan butuh tempat tidur saat ini." tutur Fadli yang mulai merasa pegal menahan bobot tubuh Erlan yang cukup berat. Apalagi sahabatnya itu, lebih tinggi darinya."Semua aman, Tuan Fadli. Bisa kah Anda membantu saya memapah tubuh, Bos Erlan?" Fadli segera mengangguk karena dia memang sudah merasa capek menopang tubuh besar Erlan.Ketiganya pun mulai ke luar dari dalam bar mini itu. Namun baru beberapa langkah berjalan, mereka berpapasan dengan Arjuna."Tuan Arjuna, tolong bantu kami. Tubuh Bos Erlan agak berat." keluh Dio."Kak Erlan, kenapa?" tanya Arjuna."Bos Erlan, mabuk berat. Dia terlalu banyak minum wine." jawab Dio."Apa-apan sih, Kak Erlan. Ini kan malam pertama dia dan Kak Mitga sah menjadi suami istri. Kok malah mabuk-mabukkan sih?" tuturnya kesal."Tadi saya sudah melarangnya, T

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 75 Mencari Keberadaan Istri

    "Sialan! Gue kok menjadi lemah begini?" kesal Erlan dalam hati.Lalu dia mencoba untuk berdiri, akan tetapi tidak bisa. "Sial! Kenapa kepala gue malah semakin berat?" Erlan kembali mengumpat dari dalam hatinya.Sementara Erlan mencoba untuk berdiri tegak, bekas muntahannya berserakan memenuhi lantai kamar mandi.Mitha yang melihat kondisi Erlan yang semakin parah. Sudah tidak mempedulikan lagi ultimatum suaminya.Dia pun segera menghampiri pria itu dan mencoba memapahnya kembali ke dalam kamar."Mas, kamu kenapa?" ucapnya sambil memegang lengan suaminya dengan erat.Namun Erlan malah menatapnya dengan tajam, lalu berkata,"Lepas kan tanganmu dari lenganku! Cepat! Aku mau membersihkan lantai kotor ini." serunya, lalu mulai menepis tangan istrinya dari lengannya, namun sia-sia. Mitha tidak membiarkan itu terjadi."Mas, aku tidak akan melepasmu. Kamu sangat lemah dan butuh pertolongan ku saat ini.""Aku baik-baik saja, Mitha! Tolong lepas! Biarkan aku sendiri." hardiknya"Mas, ma ... ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 76 Erlan Menghentikan Semuanya

    Mitha seketika kaget, mendapati wajahnya basah kena air."Mas, ka ... kamu?" ucapnya tak percaya, karena Erlan menyiramnya dengan air mineral pagi itu. Rasa dingin mulai menghinggapinya. Bahkan bajunya menjadi ikut-ikutan basah terkena air siraman dari sang suami."Kenapa, hah? Lo keberatan? Memang Lo pantas disiram pakai air, kok! Untung saja gue cuma nyiram Lo, setengah botol air mineral. Belum satu galon air, gue nyiram Lo!" serunya marah.Mitha terdiam dan tidak habis pikir dengan tingkah Erlan. Baru tadi malam mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Pagi ini dia malah telah menyakiti istrinya.Karena Mitha yang tetap diam, membuat Erlan menjadi marah. Dia pun menghampiri istrinya dan mencengkeram dagu Mitha dengan kuat, sembari berkata,"Lo ngapain tidur di sofa, hah? Lo anggap apa, gue?" serunya."Sa ... sakit, Mas. Lepas." lirih Mitha sambil menitikkan air matanya.Satu kelemahan Erlan, yang tidak dapat dirinya hindari. Air mata Mitha. Dia tidak bisa melihat istrinya menangi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 77 Goyangan Maha Dahsyat

    Mitha malah diam tak bersuara. Membuat Erlan sedikit gelisah."Sial! Kenapa gue malah memainkan permainan ini lagi? Bagaimana jika dia tidak mau melanjutkannya? Mampus dah gue! Alamat olah raga lima jari lagi! Sungguh menyebalkan!" seru Erlan dalam hatinya.Sementara dipihak Mitha,"Duh apa yang harus ku lakukan? Kenapa aku malah menginginkan lebih? Padahal seluruh badanku sedikit perih akibat gigitan Mas Erlan. Ta ... tapi kenapa aku malah menyukainya?" lirih Mitha dalam hatinya.Tubuhnya masih saja panas dan menginginkan sentuhan lebih dari suaminya yang ganas itu.Erlan masih menunggu Mitha. Namun sang istri tetap saja diam."Ah! Sialan!" Umpatnya dalam hati. Karena Mitha tetap saja berdiam diri. Lalu Erlan pun bersiap-siap menjauh dari ranjang. Karena tubuh telanjang istrinya begitu sangat menggoda hatinya untuk disentuh. Sepertinya dia sudah kecewa dan putus asa. Atas ulahnya sendiri.Namun disaat Erlan ingin pergi dan menjauh dari ranjang. Dengan cepat Mitha meraih tangannya."M

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19

Bab terbaru

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 114 Bahagia Selamanya

    Sebulan setelah pulang liburan romantis di Gili Trawangan, Mitha mulai merasakan perubahan pada tubuhnya. Awalnya, dia mengira hanya kelelahan biasa, akan tetapi setelah beberapa hari, gejala yang dirasakan olehnya semakin jelas. Perutnya terasa kembung, mual setiap pagi, dan keinginan makan yang tidak biasanya. Mitha pun memutuskan untuk melakukan tes kehamilan dan hasilnya menunjukkan dua garis merah.Dengan hati berdebar, Mitha memanggil suaminya, Erlan. "Mas, kamu bisa ke sini sebentar?" serunya dari dalam kamar mandi.Erlan yang sedang membaca di dalam kamar segera bergegas menuju kamar mandi. "Ada apa, Sayang?"Mitha, dengan senyum lebar dan mata berbinar, lalu mengangkat tes kehamilan itu."Kita akan punya bayi lagi!"“Apa? Jadi hasil goyangan maut yang kita lakukan saat liburan di Pulau Lombok, berhasil, Sayang?” seru Erlan sambil tersenyum bahagia.Erlan menatap tes kehamilan itu, kemudian wajah Mitha, dan seketika kebahagiaan membanjiri hatinya. "Oh Tuhan, Sayangku Mitha!

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 113 Liburan Bersama

    Pagi itu, mentari baru saja terbit ketika Erlan dan Mitha sedang mempersiapkan keberangkatan mereka ke Gili Trawangan, Lombok. Asher, putra mereka yang baru saja genap berusia dua tahun, sedang asyik bermain dengan mainan favoritnya di ruang keluarga. Wajah mungilnya memancarkan kebahagiaan dan kepolosan masa kanak-kanak. Namun, hari itu berbeda dari biasanya. Erlan dan Mitha berencana akan memberikan adik kepada Asher, dan untuk mewujudkan impian itu, mereka memutuskan untuk pergi berlibur berdua."Sayang, apa sudah siap?" tanya Erlan sembari merapikan koper di depan pintu.Mitha menoleh dan tersenyum, "Sudah, Mas. Kita pamit dulu sama Asher, ya."Mereka berdua lalu berjalan menuju ruang tamu dan mendekati Asher. Mitha mengangkat putra kecilnya dan berkata dengan lembut, "Asher, Mami dan Papi mau pergi sebentar ya. Asher akan main sama Oma Anisa. Janji, kita akan segera kembali."Asher hanya tersenyum dan meraih mainannya. Anisa, ibu dari Erlan, muncul dari dapur dengan senyum ramah

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 112 Welcome My Cute Baby

    Sembilan bulan telah berlalu sejak Mitha mengetahui bahwa dia hamil. Pagi itu, dia dan Erlan berada di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta, menunggu momen yang telah dinantikan oleh seluruh anggota keluarga selama berbulan-bulan. Mitha sedang bersiap-siap untuk melahirkan bayi laki-laki mereka yang akan diberi nama Asher Levin. Di ruang bersalin, Erlan dengan setia mendampingi istrinya. "Mas Erlan, aku takut," ucap Mitha dengan suara lemah namun penuh harap. Erlan pun menggenggam tangan Mitha erat-erat dan memandangnya dengan penuh kasih, "Kamu pasti bisa melakukannya, Sayang. Aku ada di sini bersamamu. Kita pasti bisa melewati ini bersama. Percaya kepadaku." Mitha mulai merasakan kontraksi yang semakin kuat dan intens. Erlan tetap berada di sampingnya, memberikan dukungan dan kekuatan yang dibutuhkan oleh istrinya. "Tarik napas dalam-dalam, Sayang. Ingat teknik pernapasan yang kita pelajari," tutur Erlan dengan tenang sambil mengelus rambut Mitha. Dokter dan perawat

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 111 Kehamilan Mitha

    Pagi itu, sinar matahari yang lembut masuk melalui jendela kamar Erlan dan Mitha, membangunkan mereka dengan hangat. Hari dimulai seperti biasa hingga tiba-tiba Mitha berlari ke kamar mandi dan muntah-muntah. Erlan, yang masih setengah mengantuk, segera terbangun dengan panik.“Mitha, kamu kenapa?” Erlan bertanya dengan cemas sambil mengikuti istrinya ke kamar mandi.Mitha terengah-engah, berusaha mengatur napasnya. “Aku tidak tahu, Mas. Tiba-tiba saja aku merasa mual.”Erlan dengan cepat mengambil handuk kecil dan membasahinya dengan air dingin, lalu memberikan kepada Mitha. “Ini, coba lap wajahmu. Kita ke rumah sakit sekarang juga, ya?”Mitha mengangguk lemah. “Baik, Mas.”Dalam perjalanan ke rumah sakit, pikiran Erlan dipenuhi dengan berbagai kekhawatiran. Dia terus memegang tangan Mitha, memberikan kekuatan dan dukungan bagi istrinya.“Mas, aku merasa agak lebih baik sekarang,” ucap Mitha mencoba menenangkan suaminya.“Tetap saja, kita perlu memastikan semuanya baik-baik saja. L

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 110 Acara Wisuda Mitha

    Setelah pulang berbulan madu,Pagi itu, suasana di rumah Erlan dan Mitha dipenuhi oleh kegembiraan dan semangat. Mitha sedang bersiap-siap untuk wisuda yang akan diadakan beberapa jam lagi. Hari yang telah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Mitha mengenakan kebaya modern berwarna lilac, dipadukan dengan make-up natural yang membuatnya terlihat sangat cantik. Di sebelahnya, Erlan, suaminya, mengenakan setelan jas dengan warna senada, membuat mereka tampak serasi seperti pangeran dan putri kerajaan.“Mitha, Sayangku! Kamu cantik sekali hari ini,” puji Erlan dengan tatapan kagum.Mitha tersenyum,“Terima kasih, Mas. Kamu juga tampan sekali. Terima kasih sudah selalu ada untukku.”“Sudah seharusnya, Sayang. Hari ini adalah hari yang spesial untukmu, aku sangat bangga padamu, Istriku.” jawab Erlan sambil merapikan rambut Mitha yang terurai indah.Di ruang tamu, para orang tua mereka sudah berkumpul. Mami Anisa dan Papi Fred, kedua orang tua Erlan, tampak anggun dan gagah. Kakek dan nenek Erla

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 109 Kejutan Untuk Mitha

    Tengah malam di kabin kayu di Lake Tahoe terasa begitu tenang, dengan hanya suara angin yang berdesir lembut di antara pepohonan pinus di luar. Di dalam kabin, kehangatan dari perapian yang masih menyala menciptakan suasana nyaman dan tenang.Namun tiba-tiba saja Erlan terbangun, merasakan kehangatan tubuh Mitha yang sedang tidur di sebelahnya. Sebuah dorongan tiba-tiba muncul dalam dirinya, kerinduan untuk merasakan kedekatan yang lebih erat dengan istrinya.Erlan menatap wajah damai Mitha yang tertidur, rambutnya terurai di atas bantal. Dengan lembut, Erlan mengusap pipi Mitha, dan membangunkannya perlahan."Mitha, Sayang," bisiknya pelan di telinga istrinya.Mitha membuka matanya perlahan, mencoba mengatasi kantuknya. "Ada apa, Mas Erlan?" tanyanya dengan suara lembut, sedikit bingung karena suaminya tiba-tiba membangunkannya di tengah malam itu.Erlan tersenyum, menatap istrinya dengan penuh kasih."Aku merindukanmu, Sayang. Aku ingin kita menikmati malam ini bersama, dan lebih d

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 108 Masih Edisi Jalan-jalan

    Pagi berikutnya, sinar matahari yang cerah kembali membangunkan Erlan dan Mitha di kamar suite mewah mereka di The Ritz-Carlton Hotel. Mereka menikmati sarapan ringan di balkon kamar, dengan pemandangan Kota Los Angeles yang mulai sibuk di bawah sana."Sudah siap untuk petualangan hari ini, Sayang?" tanya Erlan sambil menyeruput kopi hangatnya."Tentu saja, Mas. Aku sungguh tidak sabar untuk melihat Napa Valley dan Big Sur," jawab Mitha dengan tersenyum lebar.“Okay, Cintaku!”Setelah sarapan, Mitha dan Erlan segera berkemas dan bersiap-siap untuk perjalanan panjang menuju Napa Valley. Keduanya menyewa mobil dan meninggalkan Los Angeles, menyusuri jalan bebas hambatan dengan pemandangan indah di sekitar mereka. Perjalanan keduanya diwarnai dengan obrolan ringan dan canda tawa, serta sesekali mobil mereka berhenti untuk menikmati pemandangan.Setelah beberapa jam berkendara, akhirnya Mitha dan Erlan tiba di Napa Valley, yang terkenal dengan kebun anggurnya yang luas dan pemandangan ya

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 107 Edisi Jalan-jalan

    Pagi yang cerah di Kota Los Angeles menyambut Erlan dan Mitha dengan sangat hangat. Sinar matahari mulai menyusup melalui tirai jendela di kamar suite mereka di hotel The Ritz-Carlton, yang membangunkan keduanya dari tidur nyenyak. Erlan terbangun terlebih dahulu, tersenyum melihat wajah damai Mitha yang masih tertidur. Pria itu perlahan bangun dan menuju kamar mandi untuk mengisi bathtub dengan air hangat."Mitha, bangun, Sayang. Ada kejutan kecil untukmu," ucap Erlan sambil membangunkan Mitha dengan lembut.Mitha membuka mata dan tersenyum lebar ketika melihat suaminya. "Apa itu, Mas Erlan?" tanyanya dengan suara yang masih mengantuk."Ayo, kita habiskan pagi ini dengan bersantai di bathtub," jawab Erlan sambil membimbing Mitha menuju kamar mandi.“Ih … nggak mau! Nanti Mas aneh-aneh lagi!” protes Mitha.“Ha-ha-ha. Nggak kok, Sayang. Aku janji. Kita hanya menghabiskan waktu berdua saja. I promise you, Baby!” sahut Erlan.“Ya sudah, kalau begitu aku mau. Ingat janjimu ya, Mas?” tut

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 106 Show Time

    Setelah mendapatkan lampu hijau dari istrinya, Erlan pun segera melakukan awal penyerangan di tubuh sang istri.Pria itu mulai mencium dan melahap bibir istrinya dan menikmati manisnya. Mitha juga membalas ciuman dari suaminya walaupun masih terasa kaku.Tangan Erlan sudah tidak tinggal diam, mengelus sekujur tubuh istrinya. Bermain di dua gundukan Mitha yang menjulang tinggi dan terasa kenyal di kedua tangannya.Erlan juga membenamkan bibirnya di leher istrinya dan meninggalkan bekas merah yang banyak di sana.Tubuh Mitha sudah terlihat berantakan saat ini. Akibat ulah Erlan yang ganas. Lidah suaminya terus menjilati area favoritnya di tubuh Mitha.Pria itu pun turut membenamkan bibirnya di puncak gundukan Mitha yang sungguh indah, dan bermain lama dengan lidahnya. Hanya terdengar desahan dari bibir istrinya menahan geli dan hasrat yang semakin membuncah. "Ah ... Mas ... ah!" Tangan Mitha mulai sibuk menarik-narik rambut suaminya dan meremasnya kuat.Dia pun mendesis berkali-kali

DMCA.com Protection Status