Home / CEO / CANDU CINTA CEO AROGAN / BAB. 23 Nasihat Mami Anisa

Share

BAB. 23 Nasihat Mami Anisa

last update Last Updated: 2023-12-08 19:05:10

"Mami ...." serunya, tercekat.

"Dari mana kamu, Lan? Kenapa panggilan dari Mami tidak kamu angkat?" ucap sang ibu sambil menatap tidak suka, ke arah putra tunggalnya.

"Eh, itu aku dari bawah tadi." jawab Erlan, ngasal.

"Kamu dari bawah mana? Mami juga baru dari lantai bawah. Jangan bohong kamu! Ayo katakan dengan jujur kamu dari mana!" selidik sang mami, lagi.

"Ya ampun, Mami. Nggak percayaan banget sih dengan yang aku katakan?" ucap Erlan sambil mendekati ibunya dan ikut bergabung duduk di sofa di mana ibunya berada.

Wangi parfum yang tadi Mami Anisa hirup saat berada di depan kamar Mitha semakin terasa.

"Tepat sekali! Benar dugaanku. Erlan sedang berada di dalam kamar Mitha tadi. Akan tetapi, kenapa Mitha malah menutupi keberadaan Erlan di dalam kamarnya?" gumamnya bingung, dalam hatinya.

"Apakah Mitha diancam oleh Erlan?" Pikiran-pikiran itu, tiba-tiba muncul saja di benaknya.

"Anak ini! Kapan bisa dewasanya!" lirih sang ibu dalam hatinya, mulai mengkhawatirkan sifat anaknya itu.

E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 24 Mencuri Satu Kecupan

    "Arrrgghhh!" Erlan akhirnya mendapatkan pelepasannya. Saat ini, dirinya sedang berada di dalam kamar mandi.Baru saja Erlan menuntaskan hasratnya melalui permainan jari-jarinya sendiri, sambil membayangkan tubuh Mitha yang telanjang dan begitu menggetarkan jiwanya. Yang sungguh begitu menggoda hatinya.Namun sepertinya, Erlan merasa jika permainan tangannya kurang memberinya sensasi maha dahsyat. Tidak seperti yang dia peroleh saat menyentuh tubuh gadis itu. Sejujurnya dia menginginkan tubuh Mitha, yang sepertinya telah menjadi candu baginya."Sial! Ada denganku? Kenapa aku sangat bergairah saat ini? Apakah aku sudah terkena kutukan dewa mesum?" ujarnya sambil menatap dirinya di depan cermin."Ini juga kok masih tegang saja, sih!" Erlan tak habis pikir, jika senjata pamungkas miliknya masih saja tegak berdiri. Bagaikan pedang pora yang siap ikut ke medan perang."Sial banget, gue! Mana hari pernikahan masih lama, lagi!" Ketusnya, kesal sendiri."Wow! Kenapa aku malah memikirkan perni

    Last Updated : 2023-12-08
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 25 Perdebatan Kedua Sepupu

    "Mata Lo! Tolong kondisikan! Nggak malu!" sindir Erlan kepada sepupunya.Arjuna yang merasa tersindir. Segera melepas pandangan matanya dari Mitha. Dia lalu meraih ponselnya dan berpura-pura fokus di sana."Erlan, omonganmu itu!" tegur sang Oma."Se ... selamat sore semua," sapa Mitha kepada semua orang yanga ada di ruangan itu.Dia pun tersenyum ke arah mereka. Namun Erlan kembali jengkel melihat Mitha yang juga tersenyum ke arah Arjuna. Yang dibalas seutas senyum tertampan yang adik sepupunya itu miliki selama ini, untuk menggoda para cewek-cewek di kampusnya."Selamat sore juga, Mitha." sapa mereka bergantian."Sore juga Kakak cantik." sapa Arjuna sambil menampilkan senyum terindahnya hanya untuk Mitha seorang.Arjuna bahkan melirik ke arah sepupunya dengan tatapan mengejek. Arjuna sudah tidak peduli lagi, jika kakak sepupunya itu akan marah kepadanya. Yang terpenting baginya Mitha adalah bidadari hatinya, saat di sini."Duduk di sini, kakak senior cantik. Lebih aman kok. Tidak aka

    Last Updated : 2023-12-08
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 26 Konsep Pernikahan

    Tatapan Erlan itu, seolah-olah mengisyaratkan, agar Mitha mengikuti maunya. "Duh, bagaimana ini? Aku harus menjawab apa?" ucapnya ragu-ragu dalam hatinya. "Ayo, Sayang. Katakan yang sebenarnya kepada Mami. Jangan bilang kamu lupa dengan omonganmu sendiri tentang rencana bulan madu kita." seru Erlan lagi. "Ayo cepat katakan kepada semua orang!" ujarnya mulai kesal kepada Mitha karena masih tetap saja diam. Setelah berpikir matang-matang. Akhirnya Mitha pun berkata, "I ... iya, Mami." jawab Mitha, singkat. Dia ingin melanjutkan kalimatnya, namun langsung dipotong oleh Erlan. "Tuh kan, aku bilang juga apa, kami sudah berunding sebelumnya, Mi, Pi." seru Erlan bangga. "Ternyata gadis ini, bisa juga diajak kerja sama!" tuturnya dalam hati sambil tersenyum penuh kemenangan kepada sepupunya, Arjuna. "Baiklah, kalau begitu. Berarti kalian berdua sama-sama setuju jika pernikahannya dipercepat." tukas, Papi Fred. "Yes, Papi." jawab Erlan, lagi. Sementara Arjuna masih tidak yakin dengan

    Last Updated : 2023-12-08
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 27 Saling Mengejek

    "Hei, anak kecil! Kamu jangan main-main dengan ucapanmu!" kesal Erlan. "Saya serius dan tidak sedang bermain-main atau pun sedang bercanda." tegas Arjuna, lagi. "Papi ....!" panggil Erlan kepada ayahnya. "Aku tidak mau acara tersebut menjadi kacau nantinya, Pi. Carilah tim keamanan yang profesional." ujarnya kepada sang ayah. Namun Tuan Fred berkata, "Juna telah mengatakan, jika dia bisa menjamin keamanan pada saat hari H. Tidak ada salahnya, kita memberinya kesempatan untuk mewujudkan rasa tanggung jawabnya, itu." jawab Tuan Fred. "Opa setuju dengan mu, Fred." Sahut Tuan Robi, kepada anaknya. Akhirnya, semua pun menyetujui jika keamanan saat pesta pernikahan menjadi tanggung jawab Arjuna. Mau tidak mau, Erlan juga terpaksa menyetujui keputusan keluarganya, itu. "Hei bayi musang! Awas saja, Lo mengacaukan semuanya!" ancam Erlan, kepadanya. "Tenang saja ular pohon! Aku akan melakukannya dengan baik dan penuh dedikasi tinggi!" jawab Arjuna tak mau kalah. "Sialan Lo! Ngatain gu

    Last Updated : 2023-12-08
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 28 Kelembutan Seorang Ibu

    Mitha menggeleng-gelengkan kepalanya. Pertanda jika dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Arjuna. "Jangan bohong, Lo!" serunya sambil menatap tajam ke arah gadis itu. "Tidak, Mas Erlan. Aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Arjuna. Bahkan mengenalnya pun tidak." seru Mitha takut, karena Erlan mencengkram leher bajunya penuh dengan nada emosi. "Dasar jalang!" serunya, lalu menghempas tubuh Mitha sampai terjatuh di atas sofa. "Permainan kita belum selesai! Awas saja Lo ngadu sama keluarga gue!" tegasnya, lalu membuka pintu kamar Mitha dan membantingnya dengan keras. Di depan kamar Mitha, terlihat ada Arjuna yang sedang berdiri sambil mengeraskan rahangnya. Apa lagi saat Erlan ke luar dari kamar Mitha. Dia bisa menebak telah terjadi sesuatu diantara keduanya. Rambut Erlan terlihat acak-acakkan dan bajunya juga sedikit mengkerut. Erlan membalas tatapan adik sepupunya dengan tak kalah tajamnya. Dia pun tersenyum sinis kepada Arjuna. Lalu meninggalkannya di depan kamar gadis it

    Last Updated : 2023-12-08
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 29 Bicara Dari Hati Ke Hati

    Saat ini, keduanya sedang duduk di sofa. Mitha sedang berpikir apakah harus jujur kepada Mami Anisa atau memendamnya sendiri dalam hatinya. "Aku harus bagaimana?" tanyanya bingung, dalam hatinya."Mami Anisa dan Oma Rini sangat baik kepadaku. Apakah aku sanggup mengecewakan kedua wanita itu?" sedihnya, dalam hati."Mitha, kamu kok diam saja? Apakah Erlan menyakitimu lagi? Kamu bisa jujur kepada Mami, apa pun itu. Mami pasti akan membelamu dan akan memarahi Erlan." sahut Mami Anisa.Mendengar omongan Mami Anisa, Mitha seketika takut. Bisa saja Erlan akan semakin jengkel kepadanya jika Mami Anisa akan memarahi Erlan. Dia pun lalu berkata,"A ... aku baik-baik saja kok, Mami. Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Erlan. Aku ... aku hanya sedang merindukan kedua orang tuaku." Air mata Mitha tak kuasa dirinya bendung, saat menyebutkan kedua orang tuanya."Mitha, kamu kenapa tidak mencoba mengabari keluargamu? Mami janji, akan membantu menjelaskan semua, kepada kedua orang tuamu."

    Last Updated : 2023-12-08
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 30 Keduanya Mulai Akrab

    "Iya, Mami. Aku akan tidur sekarang. Selamat malam Mami." sahut Mitha lalu mulai menutup pintu kamarnya. Tidak lupa, dia menguncinya dari dalam. Mitha masih saja takut jika Erlan tiba-tiba datang ke kamarnya dan kembali mengganggunya.Sementara di dalam kamarnya, Arjuna masih belum juga tidur. Dia masih memikirkan percakapannya dengan Mitha tadi, sambil membolak-balik beberapa foto Mitha yang dirinya ambil selama gadis itu berada di kampus. Pria misterius yg selalu menjaga Mitha selama ini ternyata adalah Arjuna. Dia memberi perintah penuh kepada anak buahnya untuk melindungi dan menjaga gadis yang sangat dirinya cintai itu, secara diam-diam.Arjuna hanya bisa melihat gadis pujaan hatinya itu dari kejauhan. Dia tidak memiliki keberanian untuk mendekatinya, dan hanya mampu menatapnya melalui foto-foto hasil jepretan anak buahnya secara diam-diam.Arjuna ingin sekali melakukan pendekatan kepada Mitha. Sejak dulu, dia ingin sekali mendekati gadis itu. Namun dirinya yang merupakan seora

    Last Updated : 2023-12-08
  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 31 Keinginan Erlan

    "Ada apa lagi sih, Pi?" Aku ada meeting pagi ini, lho. Jadwalku sangatlah padat." ketusnya kepada sang ayah."Kamu, ini! Papi hanya mau ngomong sebentar saja dan ini juga sangat penting." tutur Papi Fred kepada putranya."Ya sudah, cepat katakan, Pi. Aku tidak mau jika aku telat sampai ke kantor." ucapnya, mulai mengarang indah.Padahal yang sebenarnya terjadi, Erlan ingin segera ke luar dari rumah dan melakukan sesuatu yang menjadi kebiasaan favoritnya sejak Mitha muncul di dalam kehidupannya."Papi hanya mau bilang, kamu jangan kaget jika nanti saat kamu sampai di kantor masih banyak para wartawan di sana.""Terus bagaimana caraku untuk masuk ke dalam kantor, Pi? Aku ada meeting penting pagi ini." kesalnya."Makanya Papi menahanmu, untuk menjelaskan kepadamu." "Papi mau mengatakan apa? Ayo cepat katakan." desak Erlan, karena alat tempurnya yang ada di balik celananya mulai membengkak hanya karena melihat wajah cantik Mitha pagi ini."Sial! Ada apa denganku? Kenapa pagi ini tiba-tib

    Last Updated : 2023-12-08

Latest chapter

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 114 Bahagia Selamanya

    Sebulan setelah pulang liburan romantis di Gili Trawangan, Mitha mulai merasakan perubahan pada tubuhnya. Awalnya, dia mengira hanya kelelahan biasa, akan tetapi setelah beberapa hari, gejala yang dirasakan olehnya semakin jelas. Perutnya terasa kembung, mual setiap pagi, dan keinginan makan yang tidak biasanya. Mitha pun memutuskan untuk melakukan tes kehamilan dan hasilnya menunjukkan dua garis merah.Dengan hati berdebar, Mitha memanggil suaminya, Erlan. "Mas, kamu bisa ke sini sebentar?" serunya dari dalam kamar mandi.Erlan yang sedang membaca di dalam kamar segera bergegas menuju kamar mandi. "Ada apa, Sayang?"Mitha, dengan senyum lebar dan mata berbinar, lalu mengangkat tes kehamilan itu."Kita akan punya bayi lagi!"“Apa? Jadi hasil goyangan maut yang kita lakukan saat liburan di Pulau Lombok, berhasil, Sayang?” seru Erlan sambil tersenyum bahagia.Erlan menatap tes kehamilan itu, kemudian wajah Mitha, dan seketika kebahagiaan membanjiri hatinya. "Oh Tuhan, Sayangku Mitha!

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 113 Liburan Bersama

    Pagi itu, mentari baru saja terbit ketika Erlan dan Mitha sedang mempersiapkan keberangkatan mereka ke Gili Trawangan, Lombok. Asher, putra mereka yang baru saja genap berusia dua tahun, sedang asyik bermain dengan mainan favoritnya di ruang keluarga. Wajah mungilnya memancarkan kebahagiaan dan kepolosan masa kanak-kanak. Namun, hari itu berbeda dari biasanya. Erlan dan Mitha berencana akan memberikan adik kepada Asher, dan untuk mewujudkan impian itu, mereka memutuskan untuk pergi berlibur berdua."Sayang, apa sudah siap?" tanya Erlan sembari merapikan koper di depan pintu.Mitha menoleh dan tersenyum, "Sudah, Mas. Kita pamit dulu sama Asher, ya."Mereka berdua lalu berjalan menuju ruang tamu dan mendekati Asher. Mitha mengangkat putra kecilnya dan berkata dengan lembut, "Asher, Mami dan Papi mau pergi sebentar ya. Asher akan main sama Oma Anisa. Janji, kita akan segera kembali."Asher hanya tersenyum dan meraih mainannya. Anisa, ibu dari Erlan, muncul dari dapur dengan senyum ramah

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 112 Welcome My Cute Baby

    Sembilan bulan telah berlalu sejak Mitha mengetahui bahwa dia hamil. Pagi itu, dia dan Erlan berada di sebuah rumah sakit ternama di Jakarta, menunggu momen yang telah dinantikan oleh seluruh anggota keluarga selama berbulan-bulan. Mitha sedang bersiap-siap untuk melahirkan bayi laki-laki mereka yang akan diberi nama Asher Levin. Di ruang bersalin, Erlan dengan setia mendampingi istrinya. "Mas Erlan, aku takut," ucap Mitha dengan suara lemah namun penuh harap. Erlan pun menggenggam tangan Mitha erat-erat dan memandangnya dengan penuh kasih, "Kamu pasti bisa melakukannya, Sayang. Aku ada di sini bersamamu. Kita pasti bisa melewati ini bersama. Percaya kepadaku." Mitha mulai merasakan kontraksi yang semakin kuat dan intens. Erlan tetap berada di sampingnya, memberikan dukungan dan kekuatan yang dibutuhkan oleh istrinya. "Tarik napas dalam-dalam, Sayang. Ingat teknik pernapasan yang kita pelajari," tutur Erlan dengan tenang sambil mengelus rambut Mitha. Dokter dan perawat

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 111 Kehamilan Mitha

    Pagi itu, sinar matahari yang lembut masuk melalui jendela kamar Erlan dan Mitha, membangunkan mereka dengan hangat. Hari dimulai seperti biasa hingga tiba-tiba Mitha berlari ke kamar mandi dan muntah-muntah. Erlan, yang masih setengah mengantuk, segera terbangun dengan panik.“Mitha, kamu kenapa?” Erlan bertanya dengan cemas sambil mengikuti istrinya ke kamar mandi.Mitha terengah-engah, berusaha mengatur napasnya. “Aku tidak tahu, Mas. Tiba-tiba saja aku merasa mual.”Erlan dengan cepat mengambil handuk kecil dan membasahinya dengan air dingin, lalu memberikan kepada Mitha. “Ini, coba lap wajahmu. Kita ke rumah sakit sekarang juga, ya?”Mitha mengangguk lemah. “Baik, Mas.”Dalam perjalanan ke rumah sakit, pikiran Erlan dipenuhi dengan berbagai kekhawatiran. Dia terus memegang tangan Mitha, memberikan kekuatan dan dukungan bagi istrinya.“Mas, aku merasa agak lebih baik sekarang,” ucap Mitha mencoba menenangkan suaminya.“Tetap saja, kita perlu memastikan semuanya baik-baik saja. L

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 110 Acara Wisuda Mitha

    Setelah pulang berbulan madu,Pagi itu, suasana di rumah Erlan dan Mitha dipenuhi oleh kegembiraan dan semangat. Mitha sedang bersiap-siap untuk wisuda yang akan diadakan beberapa jam lagi. Hari yang telah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Mitha mengenakan kebaya modern berwarna lilac, dipadukan dengan make-up natural yang membuatnya terlihat sangat cantik. Di sebelahnya, Erlan, suaminya, mengenakan setelan jas dengan warna senada, membuat mereka tampak serasi seperti pangeran dan putri kerajaan.“Mitha, Sayangku! Kamu cantik sekali hari ini,” puji Erlan dengan tatapan kagum.Mitha tersenyum,“Terima kasih, Mas. Kamu juga tampan sekali. Terima kasih sudah selalu ada untukku.”“Sudah seharusnya, Sayang. Hari ini adalah hari yang spesial untukmu, aku sangat bangga padamu, Istriku.” jawab Erlan sambil merapikan rambut Mitha yang terurai indah.Di ruang tamu, para orang tua mereka sudah berkumpul. Mami Anisa dan Papi Fred, kedua orang tua Erlan, tampak anggun dan gagah. Kakek dan nenek Erla

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 109 Kejutan Untuk Mitha

    Tengah malam di kabin kayu di Lake Tahoe terasa begitu tenang, dengan hanya suara angin yang berdesir lembut di antara pepohonan pinus di luar. Di dalam kabin, kehangatan dari perapian yang masih menyala menciptakan suasana nyaman dan tenang.Namun tiba-tiba saja Erlan terbangun, merasakan kehangatan tubuh Mitha yang sedang tidur di sebelahnya. Sebuah dorongan tiba-tiba muncul dalam dirinya, kerinduan untuk merasakan kedekatan yang lebih erat dengan istrinya.Erlan menatap wajah damai Mitha yang tertidur, rambutnya terurai di atas bantal. Dengan lembut, Erlan mengusap pipi Mitha, dan membangunkannya perlahan."Mitha, Sayang," bisiknya pelan di telinga istrinya.Mitha membuka matanya perlahan, mencoba mengatasi kantuknya. "Ada apa, Mas Erlan?" tanyanya dengan suara lembut, sedikit bingung karena suaminya tiba-tiba membangunkannya di tengah malam itu.Erlan tersenyum, menatap istrinya dengan penuh kasih."Aku merindukanmu, Sayang. Aku ingin kita menikmati malam ini bersama, dan lebih d

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 108 Masih Edisi Jalan-jalan

    Pagi berikutnya, sinar matahari yang cerah kembali membangunkan Erlan dan Mitha di kamar suite mewah mereka di The Ritz-Carlton Hotel. Mereka menikmati sarapan ringan di balkon kamar, dengan pemandangan Kota Los Angeles yang mulai sibuk di bawah sana."Sudah siap untuk petualangan hari ini, Sayang?" tanya Erlan sambil menyeruput kopi hangatnya."Tentu saja, Mas. Aku sungguh tidak sabar untuk melihat Napa Valley dan Big Sur," jawab Mitha dengan tersenyum lebar.“Okay, Cintaku!”Setelah sarapan, Mitha dan Erlan segera berkemas dan bersiap-siap untuk perjalanan panjang menuju Napa Valley. Keduanya menyewa mobil dan meninggalkan Los Angeles, menyusuri jalan bebas hambatan dengan pemandangan indah di sekitar mereka. Perjalanan keduanya diwarnai dengan obrolan ringan dan canda tawa, serta sesekali mobil mereka berhenti untuk menikmati pemandangan.Setelah beberapa jam berkendara, akhirnya Mitha dan Erlan tiba di Napa Valley, yang terkenal dengan kebun anggurnya yang luas dan pemandangan ya

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 107 Edisi Jalan-jalan

    Pagi yang cerah di Kota Los Angeles menyambut Erlan dan Mitha dengan sangat hangat. Sinar matahari mulai menyusup melalui tirai jendela di kamar suite mereka di hotel The Ritz-Carlton, yang membangunkan keduanya dari tidur nyenyak. Erlan terbangun terlebih dahulu, tersenyum melihat wajah damai Mitha yang masih tertidur. Pria itu perlahan bangun dan menuju kamar mandi untuk mengisi bathtub dengan air hangat."Mitha, bangun, Sayang. Ada kejutan kecil untukmu," ucap Erlan sambil membangunkan Mitha dengan lembut.Mitha membuka mata dan tersenyum lebar ketika melihat suaminya. "Apa itu, Mas Erlan?" tanyanya dengan suara yang masih mengantuk."Ayo, kita habiskan pagi ini dengan bersantai di bathtub," jawab Erlan sambil membimbing Mitha menuju kamar mandi.“Ih … nggak mau! Nanti Mas aneh-aneh lagi!” protes Mitha.“Ha-ha-ha. Nggak kok, Sayang. Aku janji. Kita hanya menghabiskan waktu berdua saja. I promise you, Baby!” sahut Erlan.“Ya sudah, kalau begitu aku mau. Ingat janjimu ya, Mas?” tut

  • CANDU CINTA CEO AROGAN    BAB. 106 Show Time

    Setelah mendapatkan lampu hijau dari istrinya, Erlan pun segera melakukan awal penyerangan di tubuh sang istri.Pria itu mulai mencium dan melahap bibir istrinya dan menikmati manisnya. Mitha juga membalas ciuman dari suaminya walaupun masih terasa kaku.Tangan Erlan sudah tidak tinggal diam, mengelus sekujur tubuh istrinya. Bermain di dua gundukan Mitha yang menjulang tinggi dan terasa kenyal di kedua tangannya.Erlan juga membenamkan bibirnya di leher istrinya dan meninggalkan bekas merah yang banyak di sana.Tubuh Mitha sudah terlihat berantakan saat ini. Akibat ulah Erlan yang ganas. Lidah suaminya terus menjilati area favoritnya di tubuh Mitha.Pria itu pun turut membenamkan bibirnya di puncak gundukan Mitha yang sungguh indah, dan bermain lama dengan lidahnya. Hanya terdengar desahan dari bibir istrinya menahan geli dan hasrat yang semakin membuncah. "Ah ... Mas ... ah!" Tangan Mitha mulai sibuk menarik-narik rambut suaminya dan meremasnya kuat.Dia pun mendesis berkali-kali

DMCA.com Protection Status