Share

Part 66 : Pisau Kecil

Sindi masih terpaku di tempat itu tanpa beranjak sedikit pun. Tidak ada yang dapat ia lihat selain daripada kegelapan malam yang hitam. Di mana pria itu? Mengapa aku tidak melihatnya lagi? Apakah dia sudah pergi dari tempat itu? Ataukah mataku ini masih terlalu silau untuk melihatnya? Sindi menunggu dalam posisi yang sama sembari memasang telinganya. Waspada.

Hanya beberapa detik setelah cahaya senter itu padam, ketika Sindi sibuk menyalakan matanya untuk melihat, tiba-tiba sebuah tangan datang menarik rambutnya dengan begitu kasar. Tangan itu menarik Sindi dengan sekuat tenaga tanpa belas kasih sedikitpun. “Aaaaakkkhhhh....” Sindi menjerit kesakitan. Tubuhnya terseret ke dalam rerumputan yang tumbuh di sekitar sana. Pria itu membawanya keluar dari tempat itu ke jalan setapak yang dipenuhi bebatuan kasar.

Sindi tidak mau membiarkan dirinya diseret begitu saja oleh pria tersebut, dia berusaha memberontak dan meraih semua rerumputan yang ada di sekitar sana untuk menahan tarikan tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status