Share

Part 68 : Ruangan Pustaka

Pria itu masih berdiri di belakang sana sembari menyorotkan cahaya senternya yang menyilaukan itu ke wajah Sindi. Sementara itu Sindi terpojok di dasar sungai dalam kondisi tubuh yang penuh luka. Apa yang harus dia lakukan? Berlari? Tidak mungkin, kaki kirinya itu telah patah.

Selang beberapa detik kemudian, pria misterius yang bertubuh kekar itu mulai melangkah perlahan-lahan menghampirinya. Sindi masih berusaha untuk mendorong tubuhnya yang lemah itu ke belakang, akan tetapi punggungnya malah terpojok ke tebing sungai. Tidak ada lagi jalan untuk pergi.

“Mengapa wajahmu tampak begitu menyedihkan? Apakah kau takut mati? Tenang, jangan takut. Kau akan mati dengan cara terhormat. Tanaman dan buah-buahan di desa kami akan subur kembali seperti dulu atas pengorbanan jiwa kalian semua.” Pria itu kini berdiri tepat di tepi anak sungai tersebut. Menatapnya dengan wajah yang setengah tertutup.

“Mengapa harus kami? Dan mengapa tidak wanita-wanita dari desa kalian saja? Kami tidak bersalah. T
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status