Share

Selepas Kebakaran

Sena mengusap wajahnya kasar. "Astagfirullah. Aku telah zalim, Ya Allah. Bagaimana bisa aku sempat melarang Dina menginap di rumah kami. Coba saja kalau malam ini dia berada di rumahnya sendirian. Bagaimana nasibnya saat ini."

Disatu sisi Sena merasa bersyukur, saat kebakaran berlangsung Andina berada di rumahnya dan aman.

Sena mengeluarkan ponsel dari kantong celananya. Dia menghubungi Wildan. Sebagai suami, Wildan harus tahu keadaan istrinya.

Panggilan terhubung, tapi tidak dijawab. Sena semakin gusar. "Angkat, Wil. Rumahmu kebakaran dan istrimu sedang bersedih. Apa kamu tidak bisa merasakan betapa nelangsanya Dina saat ini?"

Sekali lagi Sena mencoba menghubungi Wildan. "Ah, sial! Lagi sibuk ngapain sih kamu, Wil?"

Sena menjambak rambutnya sendiri, merasa kesal dengan Wildan karena sedari tadi tidak bisa dihubungi.

Pak RT menepuk pundak Sena. "Mas Sena, jendela dan pintunya sudah kami tutup semua. Asapnya juga sudah keluar semua. Dibersihkan besok pagi saja."

"Baik, Pak RT. Sekal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status