Share

Part 74 Wanita dan Dendam

“Harus apa?” tanya Lintang. Dokter itu tidak ingin terjebak rencana terselubung Ranu.

“Kamu modus,” tukas Bian menarik turun tangan Ranu sampai menepuk lutut pemuda itu sendiri.

“Padahal aku baru mau buat penawaran besar. Dari ceritanya Akram, pelakunya aku yakin 100% wanita yang dendam!” tegas Ranu.

Sementara Bian dan Lintang saling lirik, Akram hanya menggeleng. “Aku serius, wanita yang dendam itu menakutkan seperti gunung berapi. Selalu menakuti kita dengan erupsinya, sama, wanita yang dendam juga begitu. Mereka selalu memantik agar target diaduk-aduk sendiri dengan emosinya," ungkap Ranu menggebu.

Haslan terkekeh mendengar penuturan Ranu. Ia sepakat, karena itulah beberapa waktu lalu ia mengungkapkan hal tersebut pada keponakannya. Melihat mereka berempat berkumpul lagi di rumahnya mengingatkannya pada beberapa tahun lalu jika mereka datang untuk kerja tugas kemudian menginap.

Sesuatu yang membuat rumahnya menjadi ramai dan tentu saja membuat istrinya senang menyiapkan kudapan
Rat!hka saja

Waduh... bagaimana dong? Siapa nih yang ingat saingan Akram siapa saja?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rat!hka saja
jangan Lupa Bang Hendra sahabatnya Riswan Kak....
goodnovel comment avatar
Kurnia Sari
saingan Akram bukannya Bang Daffa sama yang Duda itu kan kak... adakah lainnya juga?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status