Share

63. Meniti Takdir yang Digariskan

Azizah menatap sendu halaman rumahnya dari balik jendela. Hampir satu jam dia berada di salah satu sudut ruangan dan hanya menatap diam sekelilingnya. Kahfi yang baru kembali sari masjid hanya bisa menghela napas. Dia segera menghampiri Azizah, menepuk bahunya pelan. Azizah kaget lalu dengan setengah dipaksa dia tersenyum.

"Mas."

"Jangan melamun di sini, ayok kembali ke kamar. Kamu harus banyak istirahat."

Kahfi membimbing Azizah, keduanya masuk ke dalam kamar. Dengan lembut Kahfi membaringkan Azizah lalu menyelimutinya.

"Mas Kahfi gak berangkat ngajar?"

"Enggak. Mas gak tega ninggalin kamu."

"Maaf."

"Kenapa minta maaf?"

Azizah hanya diam. Kahfi tersenyum lalu mengelus kepala Azizah lembut.

"Ini mungkin sudah jalan kita. Ikhlaskan."

Azizah menatap nanar ke arah suaminya.

"Zizah belum bisa Mas. Zizah belum bisa ngelupain Zio."

"Sama, Zah. Tapi kita juga harus sadar. Kita gak bisa masukin mereka dalam rumah tangga kita. Kemarin umimu dan abi kamu sempat marah sama mas. Karena mereka ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Khatijah Mazlan
makasih yaa kak...nanti update lagi ya kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status