Share

97. Langkah Selanjutnya

**

"Haruskah ke kantor polisi segala, Kak?" Rissa menatap dengan cemas kala Sagara mengemukakan pendapatnya tentang kecelakaan yang menimpa dirinya tempo hari. Lelaki itu menatap heran. Heran dengan Rissa yang masih juga berpikir dua kali untuk melapor ke kantor polisi padahal keadaan dirinya memang pantas menjadi pelapor.

"Kamu mau kejadian begini terulang berapa kali lagi?" timpal Gara.

"Hmm ... apakah menurut Kakak, bakalan terulang lagi?"

"Pasti. Ini jelas bukan kecelakaan. Ini percobaan pembunuhan. Siapapun itu, nggak akan berhenti sebelum targetnya terpenuhi. Dalam hal ini, kejatuhanmu."

Kedua netra Rissa melebar kala mendengar itu. Kedengaran berlebihan sekali. Percobaan pembunuhan, eh?

"K-Kak ... Bukannya itu berlebihan? memangnya siapa yang mau bunuh aku?"

"Menurutmu siapa?"

Gara menatap istrinya penuh telisik. Tak mengerti dengan pandangan perempuannya ini. Apakah semua manusia terlihat baik di mata Carissa, begitu?

"Antara Abian, Aneska, atau Tamara."

Kedua manik gelap Riss
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status