Share

126. Undangan

**

"Aku bilang kamu boleh aja kok dateng meskipun nggak ada undangan. Kamu tau, aku nggak bikin banyak undangan, Tam. Karena aku sama calon istriku udah sepakat kalo kita hanya akan bikin acara sederhana aja."

Sagara yang baru datang di kantor siang ini mengerutkan dahi saat mendengar suara-suara familiar seperti tengah berdebat. Ia menengok lorong di mana suara-suara itu berasal. Dan benar saja, ternyata memang suara itu berasal dari orang yang familiar. Radit dan Tamara.

"Ngapain kalian di sini?" Tanpa bermaksud menyidak, Gara bertanya dengan suara sedikit keras.

Radit segera menoleh. "Eh, hai, Gar! Baru dateng, lo?"

"Kalian ngapain?" Gara mengulang pertanyaannya. Memandang penuh selidik kepada dua orang yang tampak sedang bersitegang itu.

"Ah, ini. Tamara bilang dia pengen dateng ke acara nikahan gue, tapi nggak ada undangan. Gue bilang dateng aja nggak apa-apa walau nggak ada undangan. Tapi dianya nggak mau."

Dengan kening masih berkerut, Gara mengalihkan pandangan kepada sosok ca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status