Home / Rumah Tangga / Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua / Siapa Yang Paling Terpesona?

Share

Siapa Yang Paling Terpesona?

Author: Iyustine
last update Last Updated: 2024-09-14 20:04:16

Inge membelalak. Telinganya mendengar jeritan Naomi dan Lucas.

Tersadarlah dia bahwa dirinya akan jatuh. Tangan Inge langsung bergerak untuk meraih pegangan tangga, tetapi ternyata tangannya pun menggelincir licin. Inge merasakan tubuhnya terdorong deras ke bawah. Dia pun cepat berpikir. Dia tidak mau Naomi ikut terjun bersamanya, oleh karena itu Inge gegas melepaskan tangannya dari genggaman gadis cilik itu.

Sedetik kemudian Inge merasa melayang. Matanya menatap Naomi, lalu menoleh pada Lucas di bawah sana, sebelum akhirnya dia memilih untuk memejamkan mata. Pasrah apa pun yang terjadi. Tubuhnya sudah betul-betul terasa melayang.

Hap!

Inge merasa mendarat di sebuah tempat yang empuk dan hangat. Wajahnya pun seperti dialiri udara hangat. Dia membuka mata, dan wajah Lucas ada di depan wajahnya. Begitu dekat, sampai Inge bisa melihat urat-urat halus di wajah lelaki itu.

“Pak Lucas,” desis Inge. Refleks dia menyentuh pipi Lucas.

Ketampanan Lucas begitu membius Inge, dan inilah yang tadi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Sang Pengantin

    Lucas masih menyimpan senyum, sementara Inge menelan rasa malunya dengan melemparkan pandangan ke luar. Perempuan itu berjanji dalam hati untuk tidak melamun lagi, agar mulutnya tidak menceplos yang aneh-aneh kembali.Mobil akhirnya memasuki sebuah pelataran luas sebuah hotel bintang lima paling top di kota mereka. Sampai di sini, mobil merayap pelan-pelan, saling mengantri untuk mencapai gedung sebelah selatan, tempat pesta diselenggarakan. Ketika Lucas menghentikan mobilnya, seorang petugas valet parking sudah siap mengambil alih mobil Lucas.Meski dengan tangan sedikit gemetar, Inge langsung menyambut tangan Lucas, begitu lelaki itu menyodorkan siku kirinya. Dia melekatkan tangannya pada lengan Lucas, yang langsung Lucas tangkup dengan lembut.“Makasih, Inge,” bisik Lucas. Dia menepuk telapak tangan Inge dengan perasaan senang. Inge mengangguk samar. Selanjutnya dia berjalan mengikuti irama kaki Lucas untuk memasuki gedung. Mata Inge mengedar dengan gerakan halus.Ruangan luas ya

    Last Updated : 2024-09-15
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Benci Telah Meluap

    Perempuan itu tanpa sadar meremas ujung baju yang dia pakai. Remasan yang kuat, menandakan dia sangat marah.Dia sudah melihat Inge sedari awal masuk tadi. Dia bahkan hampir saja menyapa Inge ketika pasangan itu melewati tempatnya berdiri, sebab dia mengira Inge adalah seorang nyonya besar. Yang entah mengapa sempat membuatnya terpesona.Beruntung dia langsung sadar, kalau tidak, pasti Inge akan besar kepala melihat kondisinya yang begini. Dengan baju seragam putih hitam khas pelayan rendahan, lengkap dengan celemeknya.“Sandra, ngapain sih dari tadi kamu kayak orang enggak jelas. Kerjamu cuma jalan-jalan sambil liatin orang-orang!” hardik seseorang. Dia pemimpin di situ.Satu teman yang memakai pakaian seperti Sandra, melirik sinis. “Baru pernah ya liat hajatan orang kaya? Dasar norak! Kek gini nih belum ada apa-apanya, coba kalau sultan yang ngadain pesta, kejang-kejang kau sampai berbuih.”“Sst, pelankan suaramu. Dan langsung balik ke pos kamu,” perintah si pemimpin kepada teman S

    Last Updated : 2024-09-15
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Diam-diam Menangis

    Sandra tengah menelusup lincah di belakang punggung tamu-tamu pesta, demi bisa mengikuti langkah Inge. Mendadak dia mempunyai rencana lain untuk mempermalukan Inge. Bukan lagi mengguyur Inge dengan saus atau membuatnya jatuh, melainkan dia akan menyobek gaunnya yang indah itu.Sandra sudah merencanakan langkah demi langkah secara detail. Dia akan berpura-pura terjatuh di dekat Inge, lalu tangannya akan beraksi cepat menyambar gaun bagian bawah, untuk kemudian dia tarik sekuat tenaga, sambil tubuh Sandra berakting sampai terguling jauh. Lebih baik lagi jika baju Inge tertarik hingga lepas semua dari badannya, biar tahu rasa si Inge sialan itu!Dia harus membalas tatapan Inge yang meremehkan tadi. Kalau tidak dibalas sekarang, kapan lagi?Akan tetapi Inge dan si tampan itu berjalan keluar. Sepertinya mereka ingin meninggalkan pesta. Sandra menghela napas, jika sudah di luar, dia akan sulit menjalankan aksinya. Sebab tidak ada yang akan dia jadikan alasan untuk membuat dia terjatuh.Ka

    Last Updated : 2024-09-15
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Panas

    “Aku akui, Inge tadi terlihat sangat cantik,” kata Sandra. Dia kembali melirik Armand. Sekedar menguji respon lelaki itu.Tidak ada suara. Hanya saja Sandra melihat Armand menelan ludahnya.Sampai detik-detik berlalu, Armand terus bungkam. Namun gerak gerik lelaki itu menjadi seperti gelisah. Jari jemarinya bergerak mengetuk-ngetuk setir yang dia pegang.Sandra menghela napas.“Jangan bilang kamu menyesal telah bercerai sama dia.” Sandra mencebik, lalu tertawa sumbang. Tawa yang terlalu dipaksakan.“Sandra, diamlah daripada kamu mengada-ada!” hardik Armand, dia menjadi amat kesal. Mendengar tuduhan Sandra yang sedari tadi terkesan menyudutkan dirinya.“Oh, udah main bentak sekarang!” tukas Sandra dengan suara tidak kalah kencang dari Armand. Perempuan itu tidak terima sama sekali jika Armand sudah mulai kasar.“Bukan begitu, Sandra—”“Sandra, Sandra. Terus saja panggil namaku aja, karena memang sudah tidak ada lagi rasa sayang kamu sama aku kan? Lidahmu saja sudah beda, apalagi hatimu

    Last Updated : 2024-09-16
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Panggilan Mendesak

    Inge terbangun, mengerjap mata. Jantungnya melompat saat mendengar dengkuran yang lumayan kencang. Namun sedetik kemudian dia sadar bahwa dia berada di kamar Lucas sekarang. Rupanya dia tertidur karena kelelahan setelah mengimbangi permainan Lucas yang panas.Inge menghela napas. Dia menyingkap selimut, kemudian berjalan berjingkat memunguti pakaian dalam dan piyamanya. Dia memakai dengan keadaan ngantuk. Begitu beres, dia pun membuka pintu perlahan, lalu segera melesat ke dalam kamarnya sendiri.Masih setengah tiga pagi, Inge pun merasa sangat lelah. Perempuan itu menarik selimut, dan langsung tidur lagi dengan lelap.* * *Kembali Inge terbangun. Kali ini telinganya mendengar jeritan Naomi, ditimpali oleh suara Gita. Lumayan ribut di depan pintu kamarnya.“Mimi mau masuk, mau sama Mama Inge!”Teriakan Naomi kali ini sangat jelas diterima oleh telinga Inge. Perempuan itu pun bangkit, lalu duduk di ranjang. Mengusap wajahnya, kemudian merapikan rambutnya sekejap. Setelah itu Inge berj

    Last Updated : 2024-09-16
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Uang Uang Uang

    “Bu Emma, saya kembalikan uang Ibu,” Inge berkata sambil menyodorkan amplop yang digenggamnya.Mata Bu Emma menatap tajam. “Masih utuh enggak? Jangan-jangan sudah kamu ambil sebagian.”Inge tersenyum kecil. “Silakan dihitung, Bu. Saya bahkan tidak menyentuh uang-uang itu.”Bu Emma mencebik, tetapi dia tidak bergerak untuk menerima amplop yang disodorkan. Hingga Inge terpaksa meletakkan amplop tersebut di atas meja.“Bu Emma, jika sudah tidak ada keperluan, saya mohon pamit,” kata Inge. Dia hendak berdiri.“Saya kan sudah bilang, ada sesuatu yang akan Pak Benny bicarakan dengan kamu, tunggu sebentar. Jangan berlagak sibuk, kerjaanmu di rumah Karina kan hanya makan dan tidur. Memangnya mau apa harus buru-buru?” tutur Bu Emma panjang.Inge menelan ludah. Dia kembali duduk, lalu berpikir, mungkin lebih baik dia mulai mencari alasan untuk Lucas saja, apabila lelaki itu nanti bertanya detail tentang kepergiannya. Sebab mencari alasan untuk segera keluar dari rumah Pak Benny terasa sia-sia.

    Last Updated : 2024-09-16
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Mendengar Hasutan

    “Ada yang mau kamu jelaskan kepadaku, Ing?” Lucas menatap tajam kepada Inge yang tengah menunduk.Hening.Detik-detik berlalu dan Inge tetap bungkam. Bahkan posisi perempuan itu tidak berubah sama sekali. Menunduk dengan kedua tangan menumpu pada kedua kakinya.“Cepat kamu jelaskan! Mumpung ada Lucas di sini jadi—”Lucas mengangkat tangan, memandang kepada mama mertuanya, dan manjur. Mama Emma langsung berhenti bicara. Wanita yang usianya sudah senja itu terlihat menjadi salah tingkah.Lucas pun melepaskan diri dari tangan Mama Emma yang masih mencengkeram lengannya. Lelaki itu bergeser menjauh dari Mama Emma.Papa Benny yang melihat hal itu, segera merapatkan dirinya sendiri ke sisi Mama Emma. Tangan lelaki itu melingkari pundak istrinya, lalu melakukan remasan halus. Kemudian mereka saling berpandangan sejenak. Papa Benny mengedipkan mata secara samar. Meminta sang istri untuk menahan diri.Tarikan napas yang berat terdengar lagi dari Lucas.“Inge?” Lucas memanggil nama istrinya sek

    Last Updated : 2024-09-19
  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Menjadi Kakak

    “M-maafkan saya Pak Lucas.”Inge menarik diri dari pelukan Lucas, lalu menjumput tisu yang tersedia di situ. Dia seka wajah basahnya sambil memandang Lucas, yang juga sedang memandang dirinya.Lucas menghela napas.“Aku marah, Inge. Dan kuharap kamu tidak menyepelekan perasaanku ini,” kata Lucas penuh penekanan. Wajahnya serius dengan sorot mata yang tajam.Inge ingin menjawab, tetapi mulutnya terasa berat. Rasa bersalah mendera dalam dirinya. Inge hanya mampu mengangguk. Kemudian dia kembali bersandar pada joknya. Demikian juga Lucas. Lalu keduanya saling berdiam diri, memandang ke depan meski mata tidak fokus ada di sana.Inge masih mengelap wajahnya. Dia sudah tidak menangis, tetapi perlu membuat napasnya menjadi lebih teratur.Di dalam hatinya, Inge masih menimbang-nimbang. Apakah perlu dia bongkar semua kelakuan Pak Benny dan Bu Emma? Sejenak dia menatap Lucas, dalam hitungan dua detik dia kembali menunduk. Namun mungkin saja sebenarnya Lucas sudah tahu semuanya.“Apakah kamu sud

    Last Updated : 2024-09-20

Latest chapter

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Segelas Susu Hangat

    Inge menunduk. Perasaannya berkecamuk.“Pak Lucas, boleh saya bicara dengan Bu Karina?” Alih-alih menjawab, Inge justru melempar pertanyaan. Lehernya bergerak sehingga kepala Inge kini tegak dan memandang Lucas yang duduk di sampingnya.“Saya ingin menjelaskan hubungan kita,” ucap Inge.Respon pertama kali Lucas adalah menghela napas. Kemudian dia mereguk susunya kembali, sebelum akhirnya menyahut, “Tentu saja boleh. Tapi tolong jangan terus merasa aku dan Karina bercerai karena kamu.”Inge mengulas senyum. “Tapi pikiran dan pandangan orang pasti akan seperti itu. Bayangkan saja, Bu Karina baru bangun setelah koma empat tahun, tiba-tiba diceraikan, lalu Pak Lucas melanjutkan hidup bersama saya sebagai suami istri. Apa kata orang nanti?”Lucas meraih tangan Inge. Dia remas sedikit sembari memberi tepukan kecil.“Apakah anggapan orang sangat berarti buat kamu?” tanya Lucas. Nadanya tegas. “Kita sudah melewati sejauh ini bukan?”Inge kembali menunduk. Tanpa sadar dia membalas remasan Luc

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Tolong Jujur

    Inge terbangun dengan kaget, tiba-tiba dia merasa ada tangan yang memukul kandungannya. Ketika dia membuka mata, dia mendapati tangan mungil Naomi sudah terparkir manis di atas perut. Sedang tubuh kecil Naomi terlihat bergerak merapatkan diri pada Inge, sepertinya si kecil mencari kehangatan, sebab udara pagi di kota kecil ini memang lebih dingin dibanding di rumah Naomi.Inge menghela napas. Semalam dia akhirnya tertidur setelah berdiam diri memandangi wajah Lucas dan Naomi berganti-ganti. Entah mengapa hatinya merasa lebih tentram. Demikian juga dengan si bayi, dia terus bergerak tetapi gerakannya sangat halus.‘Eh, kemana Lucas?’ Inge tidak menemukan lelaki itu di samping Naomi. Bantal bekas dipakai Lucas sudah terlihat rapi.Tidak berapa lama, sayup-sayup telinga Inge mendengar tawa renyah di luar kamarnya. Dapat dipastikan suara itu berasal dari para ibu yang membantu mamanya. Mereka juga terdengar saling berbalas kalimat seperti biasa.Inge pun bangun dengan hati-hati. Sedikit m

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Aku Datang Mama

    Mesin mobil segera mati, dan Pak Ali perlahan turun. Dia membungkukkan sedikit badannya kepada Lucas dan juga orang tuanya, kemudian mengundurkan diri tanpa sepatah kata pun.“Mama kita perlu bicara.” Lucas menatap Mama Helen.Sedetik kemudian Naomi menjerit-jerit. Dia seperti sudah mempunyai firasat jika sang papa akan menggagalkan rencana mereka untuk pergi ke rumah Inge. Namun Edward sigap menenangkan gadis kecil itu. Edward membujuk Naomi untuk turun.Akan tetapi Naomi masih terus menjerit, sehingga Lucas akhirnya mendekati sang putri. Lelaki itu menatap Edward sejenak, sebelum akhirnya mengulurkan tangan pada Naomi.“Kita jemput Mama Inge, tapi kita siapkan dulu strawberry untuk Mama Inge. Tadi Mama Inge telepon minta dibawain strawberry,” ujar Lucas terpaksa sedikit berbohong. Dia perlu waktu untuk bicara dengan Mama Helen.Naomi terlihat langsung menghentikan kehebohannya. Dengan mata basahnya dia tersenyum lebar. “Mimi yang siapin, Pap?”Lucas mengangguk. “Coba tanya Bi Yati a

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Bingkai Telah Retak

    Karina buru-buru menyeka air matanya. Dia memandang sejenak kepada Papa Benny. Saat ayahnya mengangguk, perempuan cantik itu ikut pun melakukan hal yang sama. Kemudian dia memberanikan diri untuk menatap wajah Lucas, sembari menahan debaran di dadanya.Entah mengapa Karina melihat serpihan diri Edward dalam wajah Lucas. Dan di sinilah dia menjadi lebih paham apa yang Papa Benny maksudkan tadi. Karina mungkin tidak dapat melepaskan dirinya dari bayang-bayang Edward. Itu akan seperti mengantongi bom yang dapat meledak sewaktu-waktu, yang mungkin saja ledakannya lebih hebat dari pada empat tahun yang lalu.“Aku juga punya kabar yang harus kamu dengar, Luc,” kata Karina lirih.Mendengar hal tersebut, Papa Benny memberi kode kepada Mama Emma untuk keluar. Ketika sang istri terlihat masih terpaku, Papa Benny berjalan memutari ranjang Karina untuk mendapatkan tangan perempuan itu. Dalam diam, dia membawa Mama Emma keluar ruangan.Lucas tersenyum samar serta mengangguk pada kedua mertuanya, s

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Lepaskan

    “Di sini juga ada Lucas, yang bisa ikut mendengar,” tambah Pak Benny.Inge tercekat. Dia menggigit halus bibir bawahnya sendiri. Berusaha untuk tidak memperdengarkan sesuatu yang bisa menampakkan kegugupannya, meskipun jantung dalam dadanya berdebar begitu kencang.“Dengar baik-baik, Inge. Saya ingin membatalkan perjanjian di antara kita,” kata Pak Benny. Suaranya serak tetapi diucapkan dengan mulus tanpa getaran. “Pernikahan antara kamu dan Lucas itu sah, hanya kamu dan Lucas yang berhak menentukan kelanjutannya.”Telinga Inge dapat mendengar suara Lucas terpekik kecil menyerukan kata ‘papa’ di belakang suara Pak Benny. Sebenarnya dia pun sama terkejutnya dengan Lucas, tetapi dia dapat mengendalikan diri. Inge telah belajar dari pengalaman bahwa berbicara dengan Pak Benny atau Bu Emma selalu saja muncul hal-hal tidak terduga.“Apa kamu dengar, Ing?” tanya Pak Benny.“I-iya, Pak.”Inge pun terbata-bata kembali mengiyakan ketika Pak Benny menanyakan apakah dia paham dengan yang dimaksu

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Keputusan Mendadak

    Keluar dari ruang perawatan Karina, Lucas langsung menuju ke arah barat rumah sakit. Di situ ada taman dengan kolam ikan yang suasananya lumayan sejuk, sebab beberapa pohon rindang berjajar melingkupi area tersebut. Beruntung taman tampak tidak seramai biasanya.Lucas duduk di salah satu kursi di situ, dia menghela napas. Kesejukan dan kedamaian suasana taman, sama sekali tidak dapat meredakan panas di hatinya. Rasa sakit pada pagi hari itu, empat tahun lalu, bahkan masih terasa sampai sekarang. Siapa yang tidak sakit jika ternyata istri yang dicintai menyimpan rasa untuk lelaki lain. Apalagi jika lelaki tersebut adalah orang yang selama ini tidak dia sukai.Ya, Lucas menganggap Edward pengkhianat. Edward Kavell adalah sepupu dari papa kandungnya, yang artinya masih paman Lucas. Dia menikahi Mama Helen tepat tiga bulan setelah kematian papanya. Ada desas desus yang beredar di kalangan keluarga besarnya sendiri, bahwa Mama Helen telah hamil dengan Edward. Namun seiring berjalannya wakt

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Pada Akhirnya

    “Ada apa ini, Pa?” Mama Emma berseru tertahan. “Tadi di koridor aku ketemu Helen dan Edward. Mereka juga diam saja waktu melihatku, sama kayak Lucas. Padahal kemarin saat kukasih kabar tentang kesembuhan Karina, mereka terdengar begitu suka cita eh loh… Karina!”Mama Emma yang baru menyadari isakan Karina gegas mendekati sang putri. Dia mendesak, menyingkirkan posisi Papa Benny begitu saja, demi bisa memeluk Karina. Hati perempuan paruh baya itu bergetar. Sepengetahuan dia, sebelum dia mengajak Naomi ke kantin, Karina dan Lucas sedang membicarakan tentang Inge. Atau jangan-jangan… .“Apa Lucas lebih memilih Inge?” tebak Mama Emma asal. Wajahnya memandang Papa Benny. Akan tetapi Papa Benny diam saja.Sedetik kemudian terdengar tangis Karina meledak. Baginya, ucapan ibu kandungnya itu bisa jadi akan menjadi kenyataan, sebab kini akhirnya Lucas mengetahui yang sebenarnya.Selama ini, tidak ada seorang pun yang mengetahui jika Edward adalah lelaki pertama yang dapat menggetarkan hati Kari

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Rahasia Masa Lalu

    “Mama…,” desis Lucas. Hatinya menjadi bergetar, entah mengapa Lucas memaknai kata-kata Mama Helen sebagai keinginan untuk memisahkan Inge dari bayinya. Sedangkan dia tahu betul, apa saja yang sudah Inge korbankan selama ini demi memiliki bayi itu. Namun situasi sekarang tidaklah tepat untuk membahas hal demikian.“Aku tidak sudi mengasuh anak dari perempuan itu,” ketus Karina.“Tidak ada yang menyuruhmu untuk mengasuhnya, Karina. Cucuku sudah punya ibu baik yang akan mendidiknya dengan benar!” jawab Mama Helen cepat.Lucas terperangah mendengar ucapan Mama Helen tersebut. Apa yang sudah merasuki pikiran mamanya itu, sehingga dia bisa berubah sekali. Bukankah dahulu dia juga membenci Inge? Bahkan Mama Helen sempat menghina dan merendahkan Inge.“Mama, tolong… kita sedang di rumah sakit.” Lucas kembali mendesis. “Sebaiknya Mama keluar dulu, Karina masih butuh istirahat.”Mama Helen tertawa lirih. Dia justru melangkah lebih maju ke arah Karina. Langkahnya seperti sengaja dihentak, membua

  • Bukan Mauku Menjadi Istri Kedua   Tamu Tak Terduga

    “Karina… .” Mama Emma menghambur untuk memeluk Karina.Akan tetapi Karina mengelak dengan lembut. Sepasang matanya tajam menatap kepada Lucas. “Biar kutebak… Inge bukan perawat kan?”Tiba-tiba Karina tertawa sinis. Keras sekali.“Kenapa diam saja, Luc? Kamu mengira aku akan mati? Atau jangan-jangan perempuan itu memang sudah ada sebelum aku koma, Inge itu simpananmu kan!” tuding Karina marah. Suaranya menggelegar memenuhi ruangan.“Karina,” geram Lucas tegas. Emosinya seketika naik, bukan karena tuduhan keji itu, melainkan sikap Karina. Apakah dia tidak melihat ada Naomi di antara mereka? Jika menuruti kehendak hati, mungkin saja Lucas akan menyahut dengan nada tinggi. Namun demi Naomi, Lucas menahan diri sekuat tenaga, sampai bibirnya bergetar.“Kita bisa ngobrol baik-baik,” ucap Lucas. Dia memberi kode kepada Karina dengan melirik Naomi, seakan bicara dengan matanya supaya Karina jangan mengucapkan kalimat yang tidak perlu putri mereka dengar.Karina tampak sengaja mengabaikan permi

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status