Share

Benci Telah Meluap

Perempuan itu tanpa sadar meremas ujung baju yang dia pakai. Remasan yang kuat, menandakan dia sangat marah.

Dia sudah melihat Inge sedari awal masuk tadi. Dia bahkan hampir saja menyapa Inge ketika pasangan itu melewati tempatnya berdiri, sebab dia mengira Inge adalah seorang nyonya besar. Yang entah mengapa sempat membuatnya terpesona.

Beruntung dia langsung sadar, kalau tidak, pasti Inge akan besar kepala melihat kondisinya yang begini. Dengan baju seragam putih hitam khas pelayan rendahan, lengkap dengan celemeknya.

“Sandra, ngapain sih dari tadi kamu kayak orang enggak jelas. Kerjamu cuma jalan-jalan sambil liatin orang-orang!” hardik seseorang. Dia pemimpin di situ.

Satu teman yang memakai pakaian seperti Sandra, melirik sinis. “Baru pernah ya liat hajatan orang kaya? Dasar norak! Kek gini nih belum ada apa-apanya, coba kalau sultan yang ngadain pesta, kejang-kejang kau sampai berbuih.”

“Sst, pelankan suaramu. Dan langsung balik ke pos kamu,” perintah si pemimpin kepada teman S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status