Share

Panas

“Aku akui, Inge tadi terlihat sangat cantik,” kata Sandra. Dia kembali melirik Armand. Sekedar menguji respon lelaki itu.

Tidak ada suara. Hanya saja Sandra melihat Armand menelan ludahnya.

Sampai detik-detik berlalu, Armand terus bungkam. Namun gerak gerik lelaki itu menjadi seperti gelisah. Jari jemarinya bergerak mengetuk-ngetuk setir yang dia pegang.

Sandra menghela napas.

“Jangan bilang kamu menyesal telah bercerai sama dia.” Sandra mencebik, lalu tertawa sumbang. Tawa yang terlalu dipaksakan.

“Sandra, diamlah daripada kamu mengada-ada!” hardik Armand, dia menjadi amat kesal. Mendengar tuduhan Sandra yang sedari tadi terkesan menyudutkan dirinya.

“Oh, udah main bentak sekarang!” tukas Sandra dengan suara tidak kalah kencang dari Armand. Perempuan itu tidak terima sama sekali jika Armand sudah mulai kasar.

“Bukan begitu, Sandra—”

“Sandra, Sandra. Terus saja panggil namaku aja, karena memang sudah tidak ada lagi rasa sayang kamu sama aku kan? Lidahmu saja sudah beda, apalagi hatimu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status