Share

Bab 18. Dalam Kesedihannya Terdapat Amarah

Devan berkata santai saat menyahut permintaan Satria, "Saya tidak mengerti rumah tangga. Usia saya belum sampai kesana."

"Kamu pikir saya megerti! Ck!" Saat ini bukan hanya perasaannya yang campur aduk, tetapi moodnya sedang tidak baik.

"Saya akan menemani kamu di restoran." Devan bergegas meninggalkan duduknya saat Satria masih menatap tercengang.

"Mau apa?"

"Menemani kamu saja. Tidak boleh?" Devan menyodorkan tangannya untuk melakukan salam tinju dengan Satria hingga kawannya menyahut. "Kita kawan satu geng. Kita menjunjung tinggi solidaritas."

Satria menyukai cara Devan yang berhasil memperbaiki setengah mood buruknya. Maka, kini keduanya meluncur menuju restoran. Di sana, Devan mendapatkan meja khusus. Dia duduk bermain game dan makan di sana selama Satria bekerja.

"Bapak boleh melaporkan ini pada papa!" ucap angkuh Satria di hadapan Galih hingga Galih tersenyum ramah, tetapi hatinya merasa seolah Satria sedang menuduhnya bahwa dia melaporkan semua yang Satria lakukan, bahkan u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status