Share

Bab 90

"Apa yang biasanya, keluar banyak dek?" Daffin mengulum senyumnya.

"Abang jangan pura-pura nggak tahu." Hana mencubit pinggang suaminya.

Daffin tertawa ketika mendengar ucapan istrinya. "Beneran ini nggak tahu apa, sayang," ucapnya dengan gaya genit.

"Selai strawberry, makanya Hana gak minta pembalut." Hana menjelaskan dengan kesal.

"Oh ternyata dari situ bisa keluar selai strawberry ya, kalau selai nanas ada nggak? dengan sengaja Daffin menggoda istrinya.

Hana menggelengkan kepalanya.

"Terus ?" Daffin kembali dengan topik yang sedang dibahas saat ini.

"Bulan ini belum dapat." Hana memajukan bibirnya. "Apa karena haidnya nggak lancar ya, makanya perutnya jadi besar." Hana mulai menebak-nebak penyebab perutnya yang menjadi besar seperti sekarang. perutnya yang rata, kini sudah menonjol bahkan terkesan seperti orang hamil 3 bulan.

"Sepertinya ini masalah yang serius dek, apa mau kita periksa?" Daffin tampak panik.

"Tunggu 2 minggu lagi." Hana mengangkat dua jarinya.

"Kenapa nungguin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status