Share

Bab 92

"Abang kantor ya sayang." Daffin senyum memandang Hana yang mengantarnya hingga ke teras depan.

"Iya, hati-hati," jawab Hana.

"Adek kenapa, pagi ini kelihatannya beda?" Daffin memandang istrinya.

Hana tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Coba cerita sama abang, biar abang tahu. Siapa tahu nanti abang punya solusinya." Daffin berkata dengan memegang kedua belah tangan istrinya. Ingin sekali ia tahu seperti apa perasaan Hana dan apa yang menjadi permasalahan yang saat ini mengganjal di hatinya. Ia tidak ingin bila Hana memiliki permasalahan namun tidak diungkapkan, sehingga akan berpengaruh terhadap janinnya.

"Nggak ada kok, cuman pengen tidur aja," jawab Hana.

"Oh iya, belum ada tidur pagi ini." Daffin tersenyum. Biasanya, istrinya akan tidur setelah shalat subuh, namun pagi ini Hana, tidak tertidur setelah selesai salat subuh.

"Iya," jawab Hana.

"Ya sudah, kalau gitu. Tidur ya, Abang berangkat dulu."

"Iya." Hana menjawab dengan singkat

"Apa benar nggak mau main-main ke kantor?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status