Share

Bab 71

Daffin duduk di tepi tempat tidur. Pria itu sedang menyuapi istrinya sarapan pagi.

"Kapan sih tangan Hana boleh digerakkan? Pengen makan sendiri," ucapnya. Sudah hampir dua minggu ini, ia tidak bisa melakukan apa-apa dan selalu menyusahkan orang-orang yang di dekatnya. Hal ini yang membuat Hana merasa tidak enak hati dan tidak nyaman.

"Sebentar lagi, bakalan dilepas gendongan dan skor penyanggahnya, adek sabar ya." Daffin tersenyum.

"Sejak kemarin katanya gitu terus." Hana memajukan bibirnya.

"Semalam dokter Irwan memberitahu Abang, katanya, hari ini gendongan sama penyangganya bakalan dilepas," jelasnya.

"Abang beneran? "Hana bertanya dengan mata yang terbuka lebar.

"Iya, nanti akan dicek dulu kondisi tangannya." Daffin kembali memasukkan bubur ayam ke mulut Hana.

"Hana beneran nggak sabar pengen dilepas ini gendongan. Abang Hana sudah kenyang." Hana berkata ketika Daffin akan memasukkan bubur ayam lagi ke mulutnya.

"Satu lagi ya." Daffin mengangkat satu jarinya.

"Iya," jawabnya y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aniita
keren bnget ceritanx
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status