Share

Bab 75

"Ayo, kita mandi sama." Daffin berangsur duduk.

Hana menggelengkan kepalanya.

"Kenapa gak mau?" Setelah apa yang mereka lakukan barusan, seharusnya Hana tidak takut lagi kepadanya. Namun tetap saja, istrinya menolak untuk mandi bersama.

Hana diam dan menarik selimut, untuk menutup tubuhnya. Takut, hanya itu yang terlintas di pikirannya. Bagaimana bila Daffin kembali meminta lagi di dalam kamar mandi. Bagaimana bila pria itu memaksa dan tidak memberinya ampun seperti yang sudah-sudah.

Melihat wajah Hana yang seperti ini, Daffin bisa membaca apa yang dipikirkan istrinya. Dipegangnya tangan Hana dan mencium punggung tangan tersebut. "Mandi aja, gak pakai yang lain."

Hana diam dan ragu. Meskipun mulutnya tidak berkata apa-apa, namun raut wajahnya tidak bisa di dustainya.

Diusapnya pipi istrinya kemudian mencium kening dan juga bibir dengan lembut dan penuh perasaan. "Bila nanti abang bohong, gigit ya." Daffin berbisik di telinga Hana.

Hana diam memandang suaminya.

"Bila Abang bohong,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status