Share

63 - Lakukan Dengan Tulus

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-03-15 15:30:47
Di kediaman Prakarsa, tempat tinggal Raya sebelum dinikahi Andro, tempat yang menjadi saksi bisu bagaimana seorang Rayana Lazuardi menjalani masa-masa yang cukup berat sebagai seorang cucu dikala anak-anak dan masa remajanya, menjadi anak yang patuh, hanya bisa menerima setiap keputusan dengan anggukan kepalanya.

Yarina sudah mondar-mandir di ruang makan, sedangkan ibunya duduk di kursi makan. Nenek Raya sedang melakukan check up kesehatan rutin di salah satu rumah sakit negara sebelah.

Dan saat ini, wajah mereka berdua sudah sangat gelisah. Hari ini adalah batas akhir permohonan maaf mereka dengan Raya yang harus mereka lakukan sesuai prosedur sekretaris Hans.

“Mama bagimana ini? Kalau kita belum juga minta maaf pada Raya, syuting iklan ku tidak akan pernah di mulai. Kita harus bagaimana, Ma?” Yarina merengek seperti biasanya.

Tidak mudah mendapatkan kesempatan menjadi Brand Ambassador produk kecantikan nomor dua negri ini. Yarina sudah pamer kemana-mana. Kalau sampai ini gagal, r
Qeqe Sunarya

Terimakasih untuk top fans minggu ini ya 1. Bruno 2. Mohammad Ikhfan B 3. Rusly Permana Yang lain juga ya... terimakasih banyaaaak I love you

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Susah sekali aturan yg harus dilakukan oleh Yarina & ibunya,hanya untuk meminta maaf pada Raya....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   64 - Hilangnya Sebuah Harga Diri

    Apa aku benar-benar menyukai Andromeda? Apa benar aku tidak akan menangis kalau dia membuangku? Aku bahkan menikmati tidur bersamanya setiap malam… Aku tersipu saat dia memujiku, meskipun pujian itu mungkin hanay karena lidahnya kepeleset. Apalagi saat dia memanggilku sayang. Jantungku rasanya ingin meledak saking senangnya.Tidak, tidak. Aku tidak boleh terlalu berharap seperti itu.Raya mengusir kegalauannya dengan memutus harapannya.Bunyi ponsel juga ikut memutus lamunannya. Panggilan dari Yarina masuk dan membuat Raya mengerutkan alisnya ketika mendengar permohonannya untuk bertemu di sebuah kafe sore ini. Tak hanya Yarina, Raya juga mendengar suara ibu Yarina ikut memohon.Apa sebaiknya aku menghubungi Sekretaris Hans dulu, bertanya suamiku akan kembali sebelum makan malam atau tidak. Pikiran itu muncul ketika Raya telah memutus panggilan telepon Yarina dan sekarang dia akan mengirim pesan pada Hans.“Sekretaris Hans, apa tuan Andro akan kembali sebelum makan malam?” Pesan terki

    Last Updated : 2023-03-15
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   65 - Ribuan Kepribadian

    Setelah menyelesaikan urusan dengan keluarganya, Andro mengajak Raya makan malam hangat di sebuah restoran privat di tengah kota.Hans memilih keluar ruangan, meninggalkan bosnya yang sedang di mabuk cinta pada istrinya. Raya sudah mencegah Hans keluar ruangan agar dia ikut makan malam bersama. Namun lirikan mata Andro pada Hans berkata berbeda. Jadi Hans hanya bisa berkata dalam hati, ‘maaf nona, saya tidak bisa menolong anda, kendalikan sendiri laki-laki yang sudah tergila-gila pada anda ini semampu anda. Selamat menikmati makan malam kalian berdua.’Begitulah pada akhirnya Raya menikmati makan malamnya di sudut sebuah meja tanpa bicara sepatah katapun, tenang dan hanya menikmati makanan dengan ekspresi wajah yang datar, entah makanan itu enak atau tidak bagi dirinya, hanya dia yang tahu.Saat pulang ke rumah setelah makan malam yang cukup memakan waktu lama jika diukur dari kegiatan yang hanya sekedar makan malam, sepanjang perjalanan, di kursi belakang hanya terdengar suara, “Saya

    Last Updated : 2023-03-16
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   66 - Baju Untuk Oranglain

    Beberapa hari lagi adalah hari ulang tahun Oma. Pesta yang sebenarnya sudah menjadi topik hangat di kalangan para pelayang di rumah besar Keluarga Prakarsa. Perancang busana membawakan beberapa gaun untuk di coba Raya di kamar lantai satu. Karena terlalu lama, Andro menyusulnya dan mengetuk pintu dengan kuat. “Apa yang sedang kalian lakukan? Zay! Jauhi istriku!” Zay segera keluar sambil mengangkat tangannya. Dia memang sengaja mengunci pintu agar Andro tidak masuk tadi. “Jangan Tuan, Nona Muda sedang ganti baju.” “Kau melihatnya?” “Tidak, Tuan. Demi Tuhan. Tuan kan tahu, aku sudah…” Zay memperagakan tangannya seperti menggunting sesuatu. “Mengerti maksudku, bukan?” “Diam kau,” ucap Andro merasa jijik. “Kalo boleh memilih, saya lebih pilih melihat anda ganti baju daripada Nona Muda.” Zay menutup mulutnya dengan bibir setelah bicara. Seketika Andro menjauh, tanpa berkata apapun dia kembali menonton televisi di ruang tengah lantai satu sambil menunggu istrinya. Duduk di sofa dengan

    Last Updated : 2023-03-17
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   67 - Dua jam

    “Ssh! Hmp…” desah Raya saat Andro mendudukkannya di atas pangkuan pria itu, milik Andro sudah begitu tegang, menusuk tepat ke lubang tempat dia seharusnya berada. Menenggelamkan diri dalam kehangatan sang istri.Posisi duduk membuat Raya semakin merasakan bagaimana kekarnya milik Andro, menusuk sampai kedalam. Perih, sedikit nyeri, geli dan nikmat datang bersamaan. Bibir mereka terus saling bertaut, menyatukan saliva yang menambah guncangan gairah.Jubah itu masih melekat di tubuh Raya meski bagian dadanya telah tersibak memampangkan dada Raya yang bagi Andro menggemaskan. Sedangkan bagian bawahnya terangkat.Raya kembali merasakan geli saat ujung dadanya bergesekan dengan dada Andro yang bidang.“Aaaa, akh…” Raya mendesah kecil dan sangat pelan. Seperti biasa, Raya sangat hati-hati mengendalikan suaranya yang penuh kenikmatan. “Sayang…”Raya mulai kebingungan saat Andro tak kunjung bergerak lagi, hanya diam dengan miliknya yang masih menancap, membuat kewanitaan Raya berkedut ingin d

    Last Updated : 2023-03-18
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   68 - Oma Ulang Tahun

    Hari perayaan ulang tahun Oma. “Nona, maaf. Kita akan langsung menyusul ke hotel. Nyonya besar belum selesai menghabiskan infusnya. Dan pesan saya, jangan pedulikan Nona Celine jika anda bertemu dengannya sebelum kami datang.” Pesan dari Jeta. Hari ini adalah jadwal infus vitamin Oma. Jadi Oma melakukan jadwal rutinnya lebih dulu sebelum menggelar pesta ulang tahunnya. “Baiklah.” Jawab singkat Raya. Raya meletakkan ponselnya. Beralih pada pantulan dirinya di dalam cermin. Dai sudah memakai riasan yang cukup baik sekarang. Kemampuan berdandannya sudah melewati tingkat dasar dan berkembang dengan sangat baik setelah beberapa kali mengikuti kelas make-up dirumah, tentu saja dengan paksaan Oma. Raya meyakinkan dirinya untuk berani berangkat ke tempat acara sendirian, dengan diantar seorang supir. Karena Andro sedang sangat sibuk dan entah pukul berapa dia bisa datang ke pesta ulang tahun Oma.. Dia hanya perlu menunggu Oma dan Jeta datang. Raya mengambil hadiah kecil yang sudah dia s

    Last Updated : 2023-03-18
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   69 - Kesialan

    Pesta semakin meriah ketika artis papan atas mulai menyanyikan lagu berirama ceria Raya duduk bersama Oma dan Jeta dengan murung. Sepanjang acara Raya sudah mendengar dan menerima banyak sekali tatapan menyedihkan akibat keberadaan Celine disana. Oma mengira Andro yang mengundangnya, sedangkan si tersangka belum nampak batang hidungnya hingga saat ini. Sementara Celine terus berkeliling menunjukkan eksistensinya, memperkenalkan diri penuh kebanggaan dan memanfaatkan ketidaktahuan orang akan pada status hubungannya dengan Andro yang telah kandas sejak tiga tahun silam. “Ria, jangan hiraukan dia dan mereka yang bersikap tidak baik padamu, lihat saja, nanti aku akan memberi mereka semua pelajaran.” Oma berapi-api menenangkan Raya sambil waspada menunggu kedatangan cucunya.. “Kalau mereka tahu Nona adalah kesayangan tuan muda, mereka pasti tidak akan berani bersikap seperti itu.” Ucap Jeta. Hah? Kesayangan!? Benarkah begitu? Raya meragu dengan apa yang dikatakan Jeta. Dalam riuhnya

    Last Updated : 2023-03-30
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   70 - Tidak Kemana-mana

    Dua jam berlalu, Andro masih tak juga mendapat kepastian kapan dia bisa terbang. Sudah akan membanting ponsel di tangannya karena kesal, tapi urung ketika melihat benda berbentuk hati di ponselnya lalu malah menciumnya. Hans merasa konyol melihat kelakuan gila tuan mudanya. Mendekat ke arah jendela, mengetikkan beberapa pesan di ponselnya untuk memastikan semua berjalan sebagaimana mestinya. “Tuan Muda, sebaiknya anda makan malam dulu.” Hans mendekat ke meja makan. “Makan? Kau pikir aku bisa makan sekarang?” Berkata dengan marah. “Bukankah demi Nona Raya, anda harus makan?” Nona pasti juga sedang makan malam sekarang. Anggap saja Tuan sedang menemani Nona makan meski di belahan kota yang berbeda.” “Jangan bicara sembarangan!” Tapi Andro bangun dan mendekati meja makan, menunjuk beberapa hidangan yang mengundang selera. Lalu duduk dan menikmati makan malamnya. Konsep menemani makan di belahan kota berbeda membuat Andro tersenyum, mengulangi kata itu di hatinya. Saat tengah malam,

    Last Updated : 2023-03-31
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   71 - Ratu Di Mimpiku

    “Sialan kau Hans.” Mendongak menatap Hans.”Cegah jangan sampai aku melakukan hal itu, kalau sampai itu terjadi, awas saja kau!” “Sepertinya mereka sudah selesai, saya lihat sebentar, Tuan Muda.” Hans mengalihkan emosi sesaat Andro yang baru saja muncul. “Hem…” Andro hanya memperhatikan dari tempatnya duduk, sepertinya pintu memang sudah terbuka. Dai menyentuh dadanya yang berbeda karena tegang. Masih memikirkan hal pertama yang akan ia lakukan setelah memasuki kamar. Sekretaris Hans mendekat ke arah pintu. Pengawal yang sedari tasi berdiri sigap mengawasi dua ahli kunci itu mendekat. Ia menyampaikan informasi kalau pintu sudah terbuka. Dia bertanya, “Apa polisi di luar sudah boleh pergi?” Sepertinya situasi cukup kondusif. “Tidak, tidak ada yang boleh pergi sebelum Tuan Muda keluar dari kamar ini nanti. Sekarang menyingkir. Ajak semuanya menunggu disana!” Hans menunjuk kursi taman di luar lantai satu yang terlihat dari jendela luas di depan kamar. Taman itu adalah radius aman yang

    Last Updated : 2023-04-01

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status