Share

117. Mengurus Perceraian

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-03-22 16:00:23

“Maaf ya, Mbak. Maaf semuanya, Anak saya menggadaikan sertifikat  kos-kosan ini untuk pinjam  uang di bank, Ternyata sudah lama tidak di bayar tanpa sepengetahuan kami.” Ibu kos meminta maaf secara pribadi di depan penghuni kos-kosannya.

Saat itu Nayra dan Aulia yang baru selesai kuliah mampir untuk melihat situasi. Nayra mendengar pernyataan maaf itu dari sang ibu kos. Hal itu membuatnya bingung.

“J-jadi, Kos-kosan ini disita karena memang Ibu punya hutang?” Nayra memperjelas apa yang terjadi.

“Iya, Mbak. Ternyata surat peringatannya sudah sejak tiga bulan yang lalu. Tapi disembunyikan oleh anak saya," ujar wanita itu. 

Oh. Nayra pikir Devran yang sudah berbuat ulah. 

"Maaf ya, Mbak. Mbak baru ngekos belum  sebulan, sudah melunasi biaya setahun malah ikut terkena imbasnya.” Wanita itu merasa bersalah pada

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   118. Mengurus Perceraian

    Apa Aulia mengenalinya?Nayra tegang. Lalu buru-buru menutup aplikasi itu. Beruntung panggilan dari Ananda mengalihkan.“Iya, dok?” Nayra menjawab panggilan.“Aku tunggu di depan kos-kosanmu, Nay. Cepat keluar ya!”Nayra mengiyakan dan segera menarik lengan Aulia untuk ikut bersamanya.“Kenapa harus sama aku?” Aulia menolak.“Ayolah, Ul. Please bantu aku. Temani biar nanti kalau ada sesuatu kau juga bisa bantu. Setidaknya kasih saran atau apalah itu.”Aulia terpaksa mengikuti temannya itu. Ananda yang tahu Nayra mengajak temannya juga tidak keberatan.“Lusa aku kan balik ke Oxford. Aulia tolong bantu Nayra, ya?” ujar Ananda pada mahasiswanya itu.“B-baik, dok. Dengan senang hati,” tukas gadis itu sedikit tersipu ditatap sang d

    Last Updated : 2025-03-22
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   119. Video Viral

    “Kiki?”Nayra terkejut saat Kiki mendekat dan membuat sesion berpelukan antara dirinya dengan Ananda harus diakhiri.“Maaf, nyonya. Bisa kita balik sekarang?”Kiki dipesan Devran untuk lebih protektif pada Nayra terkait video yang sudah viral itu. Takut saja anak buah Tamara langsung menyerang Nayra karena mengira gadis itu terlibat dalam memviralkannya.“Nay, kau tinggal bersama Devran lagi?” Ananda menatap Nayra heran.Nayra tidak bisa menjelaskan di depan Kiki, jadi meminta wanita itu keluar sebentar.“Aku akan ikut denganmu, tapi tunggu sebentar,” ujar Nayra pada Kiki.Kiki mengangguk dan meninggalkan keduanya. Kiki pasti mengiranya ada hubungan dengan Ananda, dan setelah ini dia akan mengadu pada Devran dan pr

    Last Updated : 2025-03-22
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   120. Terungkap

    “Bagaimana kalian seceroboh ini?!” Tamara marah pada Eva dan Damayanti yang menurutnya tidak bisa bermain cantik.Dia sudah mengusahakan CCTV di kafe itu tidak difungsikan, bagaimana malah mereka tidak menyadari ada pelayan kafe yang merekam kegiatan mereka?“Tom, apa saja kerjamu?!” Teriak Tamara pada pria yang biasa disuruh-suruhnya itu.“Maaf, nyonya. Saya sudah mensterilkan keadaan. Setelahnya saya tidak berada di lokasi. Seharusnya Mbak Damayanti dan yang lainnya yang lebih awas dan hati-hati.” Pria itu sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, jadi tidak mau disalahkan begitu saja.“Apa katamu? Kau menyalahkanku? Jelas-jelas aku baru dihubungi Mama Tamara dan baru datang. Eva dan Tante Rosalah yang seharusnya lebih berhati-hati!” Damayanti menyahut saat namanya diseret pria itu menjadi yang bersalah.“Kok aku, Mbak?” Eva tidak terima.“Kau kan yang bersama Tante Rosa mengajak Nayra?!” Damayanti“Tapi itu kan atas permintaan, Nyonya?” Eva mengelak.“Cukup!” Tamara berteria

    Last Updated : 2025-03-23
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   121. Terungkap(2)

    “Kau tahu hal itu?”Tamara jadi sedikit tertohok mendengar Devran bahkan sudah tahu dirinya meminta orang mengawasinya.“Bahkan dinding kantor pun menjadi mata-mata mama," sahut Devran.“Oh, jadi karena itu kau pasti sengaja terlihat berpisah dengan Nayra untuk mengelabuhi mama?” Tamara balik menuduh.“Aku memang sudah berpisah dengan Nayra, Ma. Ini semua agar Mama tidak terlalu banyak dosa.”“Aku? Banya dosa? Apa urusannya dengan gadis itu?”“Berapa kali mama mencoba mencelakai gadis itu?" Tamara melengso ketika ditanya tentang hal itu. "Dia tidak tahu apa-apa, Ma. Dia hanya gadis polos yang sangat tidak beruntung masuk ke keluarga kita. Dan mama sudah sebegitunya memperlakukannya seolah penjahat internasional.” “Astaga, Dev? Kau pikir apa yang terjadi padanya semua itu karena mama?”“Ya. Apa mau aku kasih buktinya?”Devran tak mau basa-basi. Lalu segera mengambil ponsel dan menunjukan rekaman dua orang yang awalnya mengaku sebagai begal jalanan itu pada ahirnya mengakui semu

    Last Updated : 2025-03-23
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   122. Bertemu di Apartemen

    “Ki, bisakah ambilkan barangku yang tertinggal di apartemen Mas Devran?”Nayra menghubungi Kiki karena memerlukan jurnal kuliahnya. Dia tidak bisa datang ke tempat itu jadi meminta tolong Kiki mengambilkannya. “Maaf, Nyonya. Saya tidak berani seenaknya masuk ke aparteman Pak Devran. Tapi kalau nyonya mau, saya akan antarkan.”Nayra merasa enggan datang kembali ke tempat itu setelah waktu itu diminta pergi oleh Devran. kata-kata Devran itu seperti lem yang lengket di telinganya. bahwa Devran kesal padanya dan ingin dirinya kembali ke Kota Diraja saja agar tidak merepotkannya.Bukankah itu sebentuk mengusirnya? Saat pulang kuliah, dia menghampiri Kiki yang sudah menunggunya. Nayra masih mencoba membujuknya. Jurnal itu sangat diperlukannya. “Biar aku kirim pesan pada Mas Devran, nanti kamu saja ya yang ambil?” tukas Nayra.“Baik, nyonya.” Kiki langsung melaju ke arah apartemen demi mengambilkan barang sang nyonya. Setidaknya pesannya sudah terkirim pada Devran dan terbaca

    Last Updated : 2025-03-23
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   123. Ke Pengadilan Agama

    [Datang ke pengadilan agama nanti. Kalau tidak aku yang akan menyeretmu!]Pesan dari Ananda terbaca di layar ponsel Devran. Membuat pria yang masih memimpin meeting bersama para dewan direksi perusahaaannya itu tersenyum miring.‘Ada yang sok jadi pahlawan, nih?’ batinnya.Sebenarnya kesal. Kenapa pria yang sudah diasingkannya ke Oxford itu masih bisa juga pulang pergi untuk sekedar membantu Nayra menguruskan perceraian mereka.Seorang Ananda yang digilai banyak perempuan sejak dulu, nyaris tak pernah melirik mereka. Begitu kedatangan Nayra, sepupunya itu langsung ngebet pengen merebutnya.Sebegitu menarikkah pesona istri orang di mata sepupunya itu?Walau begitu Devran tidak akan mangkir dari surat panggilan itu. Dia juga sudah memikirkan semuanya dengan baik.“Agenda kita apa setelah ini?” tanya Devran pada sekretarisnya. “Anda diagendakan sudah membuat janji temu dengan pihak pengembang dari group TP. Di...”“Oke, aku masih ingat. Ini kelanjutan pembahasaan minggu yang lalu, kan?

    Last Updated : 2025-03-24
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   124. Ditangkap

    “Tidak apa dok, biar mereka bicara dan selesaikan beberapa hal. Setelah ini mereka juga akan bercerai.” Aulia melihat wajah Ananda yang tak suka karena di sana Nayra dan Devran sedang mengobrol.Baru pria itu menoleh ke arah Aulia. Benar juga apa kata Aulia, mungkin ada hal yang harus diselesaikan di antara mereka. “Hmm, baiklah. Kalau begitu kita pergi saja. aku masih ada urusan.” Ananda bangkit.Entah sejak kapan dia tidak tahan melihat kebersamaan dua orang itu.Ananda menyuruh Aulia mengirim pesan pada Nayra bahwa mereka harus pergi sekarang.“Dokter Ananda akan pergi. Aku permisi dulu, Mas.” Nayra yang melihat pesan itu sedikit tidak enak.Lagi pula untuk apa juga dia masih berada di sini bersama pria yang akan digugatnya? Sementara pria yang selama ini membantunya, menyempatkan waktunya yang tidak luang itu, diabaikannya dan dibiarkannya pergi begitu saja.“Biarlah. Nanti juga ketemu lagi, kan?” Devran masih menahan.“Dokter Ananda sibuk. Dia menyempatkan waktunya untuk memb

    Last Updated : 2025-03-24
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   125. Kangen

    “Nenek sudah pergi ke Edinburgh seminggu yang lalu untuk mengujungi makam kakekmu.” Wanita itu tampak senang melihat kedatangan Nayra.“Oh, Nenek sudah ke Edinburgh?” Nayra terkejut. Dia tidak tahu hal itu.Bagaimana juga dia tahu? Dia dan Devran tidak pernah berkomunikasi. Kecuali saat Nayra meminta izin mengambil jurnal kuliahnya. Yang malah memergoki dia dan kekasihnya itu mabuk-mabukan.‘Hhg. Selamat deh, Mas. Tunggu sebentar lagi kita bercerai,’ gumam Nayra dalam hati. Masih sempat-sempatnya dia memikirkan hal itu di depan Renata.“Nenek sementara tinggal di sini dulu sampai benar-benar pulih. Di sana juga banyak dokter yang lebih baik. Tapi nenek lebih suka pengobatan di tanah air saja. Di sini ada cucu-cucu nenek.” Wanita tua itu tersenyum dengan hangat.Dada Nayra terasa sesak. apakah wanita ini tahu bahwa hubungannya dan Devran sebentar lagi akan diakhiri?“Malam ini tidur di sini saja, yah?” Renata meminta kesediaan Nayra.“Eng...” Nayra bingung.Kalau menginap di rumah in

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   175.

    Melihat Renata membawa nampan dengan susu di atasnya, Nayra sampai tidak enak.“Astaga, Nek. Kenapa repot-repot?” Nayra langsung mengambil nampan itu. tidak sopan sekali sampai membuat neneknya yang apapun selalu dilayani, kini malah melayaninya.“Tidak apa. Nenek tadi tanya sama pelayan rumah, katanya kau belum meminum susumu. Jadi nenek buatkan lagi dan ingin memastikan kau meminumnya.”“Duduk, Nek. Nenek juga kan harus banyak istirahat. Ini sudah malam, lho.” Sembari membawa nampan, Nayra menuntun Renata duduk di sofa kamarnya.“Di minum, Nay. Biar cicit nenek sehat. Mamanya juga sehat.” Renata masih mendesak.Tidak mau membuat wanita itu menunggu, Nayra pun meminum susu di gelas itu hingga hampir habis. “Terima kasih, Nek.” “Sama-sama, Sayang. Nenek senang dengar kabar kalau bayimu baik-baik saja. sudah berapa bulan sekarang, Nay?”“Empat bulan, Nek.”“Ya Allah, jadi tak sabar pengen dengar jeritan cicit nenek. Mudah-mudahan nenek punya umur panjang bisa melihat cicit nenek di d

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   174.

    Resah.Nayra tak berhasil menghubungi Devran.Jika memang tidak bisa mengangkat panggilannya, setidaknya Devran bisa membalas pesannya sejak semalam.Berita tentang Tamara sudah mulai membaik pun bisa di dengarnya dari Ananda yang kini semakin sering datang ke rumah, dan bukannya dari Devran langsung.Nayra sudah berusaha berbaik sangka pasti Devran begitu repot hingga tak sempat membalas pesan atau mengangkat panggilannya. Tapi tetap saja pikirannya sudah ke mana-mana.“Nunggu panggilan dari Devran?” Ananda membuat Nayra terkejut.Biasanya dia datang sedikit sore atau malam setelah dari rumah sakit, sekarang masih siang dia sudah nongol saja.“Dokter, mengagetka saja!” Nayra sebal tapi tidak marah.“Ayo jalan-jalan, aku sedang free hari ini.” Ananda langsung meraih lengan Nayra dan mengajaknya pergi.“Tapi—‘”“Aku sudah bilang tante Farah, dia malah memintaku mengajakmu keluar biar tidak terus cemberut menunggu pesan dari Devran.” Ananda tidak melepas lengan Nayra sampai gadis itu b

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   173.

    “Apa Ludwig tidak di Jakarta saat Mama kecelakaan?” Devran tergesa melangkah di koridor rumah sakit menuju ruang rawat intensif sang mama, bertanya pada Eva sang asisten Tamara.“Tuan Ludwig sedang di New York. Ada perjalanan bisnis. Tapi sudah diberitahu dan dalam perjalanan ke Jakarta.”Ketika masuk, Devran melihat Tamara tergolek dengan beberapa alat kesehatan yang terpasang di tubuhnya.Ada masker nebulizer yang terpasang di sekitar hidung dan mulutnya untuk membantu Tamara bernapas. Lehernya ditopang dengan penyanggah. Juga kaki dan kanan dan tangan kirinya belum lagi dilepas gips setelah operasi patah tulang yang dialaminya.Devran jadi prihatin dengan kondisi sang mama. Meski selalu berseberangan dengan sang mama, Tapi Devran tak lupa bahwa wanita itulah yang melahirkannya. Saat mendengarnya kecelakaan, tentu saja dia juga panik dan mencemaskannya.“Nyonya sempat sadar semalam, namun kembali tak sadar. Untungnya dokter bilang kondisinya sudah perlahan membaik," ujar Eva. D

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   172.

    Sambil lalu, Devran akan memikirkannya lagi.Saat ini dia harus mencari cara bagaimana membujuk Nayra agar membiarkannya kembali ke Jakarta sementara waktu.Terlalu lama meninggalkan kantornya dengan deadline proyek dan bisnis yang sudah menumpuk, membuat Devran tidak tenang juga.Dia bukan pria yang tak punya rasa tanggung jawab. Jadi meski sudah mulai mengurusnya dari jauh, tetap saja ada beberapa hal yang tak mungkin bisa dikerjakannya secara virtual.“Nanti aku bisa kok datang kalau kau memang butuh aku datang. Sekarang ada beberapa kegiatan yang tak bisa aku skip tanpa kehadiranku, Nay.” Devran memberikan pengertian.“Iya deh, Mas. Tapi tidak dekat ini kan berangkatnya?” Nayra mengiyakan tapi masih mencoba menunda keberangkatannya.“Minggu depan bagaiamana?” lagi tawar Nayra.“Katakan kenapa harus minggu depan?” tanya Devran. Ditanya seperti itu Nayra hanya tersenyum.“Kenapa malah senyum-seyum?” Devran jadi penasaran.Nayra mendekatkan bibirnya ke telinga Devran dan berbisik.

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   171.

    “Sudah selesai mengobrolnya?”Devran mencoba berbesar hati menunggu mereka mengobrol namun keduanya tampak tak bosan terus bercanda dan mengobrol.Sisi hatinya masih ada kesal karena Ananda pasti merasa beruntung dengan kenyataan tentang mereka.Terselip sebuah kemungkinan yang coba diingkari Devran, bagaimana jika Ananda memang berjodoh dengan Nayra?Ah. jangan dulu! batinnya belum siap. “Aku masih ada urusan, Nay. Ayo pulang!” Devran mengajak Nayra pergi.“Kalau kau repot tidak apa kok, nanti aku akan antar Nayra pulang. Lagian aku juga mau ketemu Om Alana.” Dengan bersemangat Ananda menyahuti Devran.“Ah, jangan. Nanti nenek memarahiku. Kenapa malah meninggalkan Nayra dan tak mengantarnya pulang dulu.” Meski tak tampak raut kesal, namun Devran menunjukan tidak rela kalau Nayra masih bersama Ananda.“Baik, aku akan pulang bersama Mas Devran. Lagi pula, dokter Ananda bilang sudah memindah penelitiannya ke rumah sakit ini. Jadi kita masih bisa ketemu kapan-kapan.” Nayra menengahi

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   170.

    “Kau dengar apa kata dokter tadi, kan? Jangan tambeng. Ini masih trimester awal.” Devran mencoba memberi pengertian pada Nayra setelah selesai memeriksakan kandungannya.Lega rasanya tidak ada sesuatu yang menghawatirkan. Hanya saja Nayra memang masih harus banyak beristirahat dan tidak terlalu boleh melakukan kegiatan fisik terlebih dahulu.“Iya, Mas.” Nayra faham akan hal itu.Walau mengatakan demikian, terkadang keinginan untuk berhubungan badan dengan suaminya terasa sangat menggebu dan menyiksanya. Membuat Nayra ngereog ingin dikeloni suaminya itu. Dia pernah bertanya pada dokter, katanya itu normal karena pengaruh hormon kehamilannya.“Bilangnya iya, tapi kok sedih?” Devran melihat raut wajah Nayra yang tak ikhlas itu.Tiba-tiba Nayra menangis.“Eh, kenapa malah nangis, Nay?” Devran langsung mendekatkan duduknya dan merangku Nayra.“Seolah aku ini wanita gatel yang selalu pengen ditiduri. Padahal aku juga tahu ini masih belum boleh,” ujar Nayra sesenggukan.“Iya, aku paham,

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   169.

    “Nay, jangan tambeng. Kau harus istirahat dulu!” Devran mengelus kepala Nayra penuh sayang untuk meminta perhatiannya agar Nayra menuruti kata-katanya.“Iya deh, aku istirahat.” Nayra menurut.Baru saja Devran senang mendengarnya, Nayra memberikan syarat, “Tapi Mas Devran temani Nayra. Jangan ditinggal-tingal lagi. Aku enggak bisa tidur kalau enggak dipeluk Mas Devran.”Devran menghela. Namun menyembunyikannya di pandangan Nayra agar tidak merasa sedih. “Baiklah, aku akan menemanimu.”Nayra merasa senang. Lalu dia kembali memeluk Devran. Seolah tubuh pria itu ada magnetnya yang terus membuatnya menempel.Bisa jadi hormon kehamilannya juga yang berperan membuat Nayra selalu ingin bersamanya. Orang bilang, ngidam.Ketika Nayra sudah tampak terlelap, Devran perlahan bangun dan merapikan selimut Nayra. menatapinya beberapa saat dan mengelus pipinya. “Mimpi yang indah, Nay!”Devran langsung bangkit dan tak mau ada sesuatu keinginan yang tak terpuji kembali menyerangnya.Walau sudah tahu

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   168.

    Devran membiarkan Nayra berkecipak dengan air mancur tak ubahnya seperti anak kecil yang bermain-main dan kegirangan.Sesekali bibirnya menyunggingkan senyuman setelah tak lagi pernah tersenyum beberapa bulan ini. Diambilnya ponsel untuk mengabadikan momen manis itu di kameranya.Sepertinya yang menjadi sasaran bidikannya mengetahui kalau ada yang diam-diam mengambil fotonya. Nayra justru sengaja berpose agar gambarnya yang diambil tukang foto amatir itu tampak menarik.Saat itu pesan dari Renata terbaca. Menanyakan sedang di mana mereka sampai sesore ini belum kembali ke rumah. Mungkin takut kenapa-kenapa.Devran tak membalas dengan kata-kata, hanya mengirimkan gambar-gambar Nayra yang tampak sehat dan bahagia menikmati taman kota yang indah. “Ayo, Mas. Sini foto bareng!” Nayra memanggil Devran.Tak mendapat sahutan, karena Devran sibuk mengirim balasan pesan pada Renata, Nayra berlari menghampirinya.Membuat Devran yang mengetahui itu terkejut dan berteriak mengingatkan agar N

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   167.

    “Kenapa cemberut?” Renata menghampiri Nayra yang tampak tak bersemangat itu. Nayra terkejut Renata menghampirinya. “Ah, Nenek? Enggak ada apa-apa kok, Nek.”Sejak beberapa hari dia dirawat di rumah sakit, Renata juga Alana ikut menjaganya. Sampai menyewa beberapa kamar demi bisa tetap di rumah sakit.Bagi Nayra yang lupa bahwa mereka sebenarnya keluarganya sendiri, merasa itu sedikit berlebihan. Membuatnya segan jika harus menampakkan raut cemberutnya lantaran Devran yang sering diam-diam meninggalkannya.“Kenapa? Bilang saja sama nenek, Nay.” Renata dengan penuh perhatian mengelus lengan Nayra."Beneran, Nek. Tidak ada apa-apa." Nayra kembali mengulas senyum tak mau Renata sampai cemas. "Dengar, kau melupakan sedikit ingatanmu. jadi kalau ada sesuatu yang menguiskmu, kau harus cerita. siapa tahu itu bagian dari proses ingatanmu mulai membaik." Nayra mengangguk. Dia juga diberitahu oleh dokter harus menyampaikan keluhan yang dirasanya. Farah baru datang dan mengabarkan bahwa hari

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status