Share

103. Rencana Jahat

Author: Kafkaika
last update Huling Na-update: 2025-03-17 16:27:25

“Nyonya tidak ada di kampus, Pak!” Kiki menelpon Devran untuk melaporkan.

“Kau belum bertemu dengannya saama sekali?” tanya Devran.

Pasalnya tadi pagi dia baru tahu kalau Kiki belum dihubungi Nayra yang sudah berangkat lebih pagi. Kemudian Kiki langsung ke kampus.

Sesampai di sana Kiki melapor sudah bertemu Nayra tapi karena masih sibuk kuliah, jadinya Kiki menunggungya di tempat biasa.

Lalu sekarang? Bagaimana Kiki mengatakan Nayra tidak di kampus?

“Nyonya bilang masih ada urusan dan memintaku menunggunya di parkiran.” Kiki memberitahu. Dia sudah menghubungi Yas untuk meminta tolong tapi baru ingat Yas ada tugas pribadi dari bosnya itu dan sekarang sedang tidak di Jakarta.

“Coba tanya temannya dulu, aku akan coba cari posisinya sekarang.” Devran menghela napas kasar. sebal sekali bisa-bisanya Nayra pagi tadi membohonginya.

“Baik, Pak!” Kiki tahu kos-kosan teman Nayra. Itu di sekitar kampus. Jadi dia langsung pergi ke tempat itu.

Sementara Devran masih ada sedikit urusan. Tapi dia
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   104. Rencana Jahat(2)

    Melihat wajah-wajah yang menatapnya dengan penuh meledek itu, emosinya sudah menguar.“Hhg, aku sudah mengikuti apa yang kalian mau. Puas kalian?!”Nayra bangkit dan tak mau lagi lebih lama di tempat ini. Meski kesadarannya mulai menurun, dia akan berusaha menahan diri. Asal keluar saja dari hadapan orang-orang yang memuakkan itu.Tiba-tiab Eva menjulurkan kakinya hingga membuat Nayra tersandung dan tersungkur. Rosa dan Damayanti tampak tertawa dengan puas.Damayanti kemudian bangkit berjalan dan berhenti tepat di hadapan Nayra yang masih bersimpuh itu. Membungkuk dan mendongakkan dagu gadis itu. “Wah, kau baru minum segelas, lho. Ayo kita minum lagi?”“Singkirkan tanganmu!”Nayra masih sempat-sempatnya menantang Damayanti. Dia biasanya tidak punya keberanian. Mungkin karena setengah mabok jadinya dia sulit mengendalikan dirinya.“Sekali lagi kau menyentuhku, aku tidak akan tinggal diam!”“Apa?” Damayanti tampak terkekeh melihat Nayra yang malah mengancamnya itu. “Bisa apa kau gadis

    Huling Na-update : 2025-03-17
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   105. Rencana Jahat(3)

    “Kau akan jadi milikku hari ini, cantik...” Rio mencium tangan Nayra dan masih betah mengagumi paras istri mantan bosnya itu.Diantara banyak gadis cantik, sebagai seorang pria normal, Rio tentu tak menampik bahwa Nayra memiliki daya tarik tersendiri yang luar biasa. Terlalu asyik mengagumi gadis ini sampai-sampai lupa dia harus bertindak cepat. Bisa-bisa Tamara juga akan memecatnya kalau kali ini dia tidak berhasil. Tangannya bergetar mulai melepas kancing kemeja Nayra.Satu kancing, dua kancing, lebih gugup lagi ketika dua gundukan indah menggoda itu terpampang di depan matanya, membuat isi dalam celananya penuh, napasnya mulai memburu dan tak sabar untuk langsung mengungkungi tubuh itu.Ketika itu Nayra mulia tampak sadar. Dia membuka matanya dan terkejut melihat wajah seorang pria yang itu bukan Devran mendekat mencoba mencium pipinya.Nayra langsung menahannya dan berteriak. “Tidak! Lepaskan aku!”Rio tak peduli. Dia masih berusaha menyentuh Nayra meski gadis itu memberont

    Huling Na-update : 2025-03-17
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   Prolog

    Bugh!Nayra mencoba berdiri setelah tersungkur di lantai. Tak dipedulikan tubuhnya yang sudah lebam sana-sini akibat penyiksaan ibu dan saudari tirinya itu sejak kemarin.Mereka memang murka pada Nayra karena kabur dari pertemuan begitu sadar dirinya dijebak untuk menikahi pria tua mesum yang anaknya saja lebih tua darinya.Sayangnya, Nayra tertangkap oleh keduanya….“Kenapa kalian kejam sekali padaku?” lirih Nayra akhirnya, menahan pedih.Siapapun yang memiliki hati nurani akan kasihan padanya. Namun, ibu tirinya justru tertawa.Bahkan, saudari tirinya tiba-tiba mencengkram kuat dagu Nayra. Menatapnya tepat di kedua matanya. “Kejam? Kami justru berbaik hati padamu. Juragan itu sangat kaya dan bisa memberikanmu hidup penuh kemewahan!”“Benar, Kau seharusnya berterima kasih karena aku memilihkan jodoh yang tepat!” timpal Ibu tirinya dengan ketus, “awas saja jika kau berani kabur seperti sebelumnya.”“Tapi aku masih mau kuliah, Ma!” ujar Nayra di sisa rasa frustasinya.Dia tahu benar

    Huling Na-update : 2025-02-05
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   1. Perempuan di Bagasi Mobil

    “Siapa ini?!”Ketika hendak mengambil barang belanjaannya untuk dibawa ke rumah, Devran begitu terkejut ada seorang perempuan yang meringkuk di bagasi mobilnya.Bagaimana bisa ada di sana?Seketika, ahli waris keluarga Alana itu teringat bahwa dia sempat meninggalkan bagasinya terbuka saat memasukkan barang karena ayahnya menelpon.“Sial…” lirihnya tanpa sadar.Bisa-bisa, Devran disangka menculik atau berbuat buruk pada perempuan ini. Atau yang lebih parah, perempuan ini justru komplotan penipu?Tak ingin membuang waktu, Devan lantas mengguncang tubuh perempuan itu.Sayangnya ketiadaan reaksi justru membuat Devran menjadi panik.Segera, ia menoleh ke kanan dan ke kiri.Setahun di tempat ini, Devran tahu seperti apa karakter tetangganya.Meski perumahan ini terbilang modern–-setidaknya untuk ukuran kota kecil ini—mereka bukanlah orang yang berpemikiran terbuka seperti di tempat asalnya.Kemarin saja, saat bos wanita di kantor tempatnya bekerja datang dengan pakaian serba ketat ke rum

    Huling Na-update : 2025-02-05
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   2. Digerebek

    “Diam, lu. Orang baru sudah mau bikin cemar lingkungan kita!” bentaknya balik pada Devran“Sabar, sabar!” Pria yang tampak alim itu melerai ketegangan.“Ustaz Muh, masa tidak tahu tetangga samping rumahnya berbuat mesum? Jatuh lho kredibilitasnya sebagai ustaz di lingkungan ini!” teriak seorang ibu-ibu pada pria itu.“Ustaz, saya tidak...” Devran mencoba menyangkal namun tidak tahu harus berkata apa melihat mata-mata yang sudah ingin mengulitinya itu.Devran langsung menghampiri pria yang tinggal tepat di samping rumahnya itu. Yang setiap hari paling sering ditegur sapanya. Dia berharap bisa membantunya.“Nak Devran, kok bisa sampai begini?” tanya Ustaz Muh mencoba mencari keterangan.Namun melihat seorang gadis yang beringsut ketakutan, dia pun jadi ikut terpedaya ucapan warga.“Lihat wanitanya, Ustaz. Sampai lemes begitu. Pasti sudah diapa-apain sama anak Jakarta ini!” Seorang ibu-ibu kembali melontarkan ujaran.“Arak saja, ustaz. Kita adili sekalian biar tidak jadi contoh anak-anak

    Huling Na-update : 2025-02-05
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   3. Terpaksa Menikah

    “Maaf, Mas. Tapi aku tadi dikejar-kejar orang jahat.” Nayra memelas pada Devran. “Ibu tiriku mau menjodohkanku dengan pria tua. Tapi, aku masih mau kuliah! Tolong aku, Mas.”Devran menghela napas. “Sudah kubilang berhentilah menangis! Mereka malah salah paham padaku nanti!”Gadis ini hanya akan menambah perkara untuknya kalau tidak berhenti menangis.“Aku mau kok jadi pembantu atau apalah itu, Mas. Tapi aku boleh ya tinggal di sini?”“Kau gila! Orang-orang di luar memintamu menikah denganku hanya karena kau berteriak-teriak tadi. Sekarang bagaimana bisa aku membiarkanmu tinggal di sini kalau kita tidak ada hubugan apa-apa?!” Devran kesal. Ucapan Nayra membuatnya kembali terpancing emosi.“Tapi aku tidak punya siapa-siapa lagi, Mas? Aku tidak tahu harus pergi kemana lagi?” isak gadis itu sambil bersimpuh di lantai.Devran tersentak, tapi dia tidak ingin terperdaya.Bisa saja gadis ini penipu atau hanya bermanipulasi saja dengan keadaan.Terlebih, dia belum keluar dari masalah ini.Seda

    Huling Na-update : 2025-02-05
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   4. Jangan Menggodaku!

    “Sementara, kau pilihlah kaus atau kemejaku di lemari yang pas denganmu,” tukas Devran tak banyak berpikir.“Terima kasih, Mas!” ucap Nayra mengulas senyum padanya.Kebetulan tatapan mereka beradu membuat Devran membeku.Senyum gadis itu manis juga. Batin Devran yang keluar.Menatap daun pintu yang tertutup itu dia menghela napas. Tidak mau banyak memikirkan bagaimana selanjutnya.Lebih baik lanjut selesaikan proyek yang banyak human errornya ini. Dia tidak berniat berlama-lama di kota ini.Kesal sekali, bisa-bisanya papanya malah menghukumnya dengan membuatnya bekerja di kota kecil ini.Hanya saja, Devran kali ini jadi bingung. Harus tidur di mana? Bukankah kamar sebelah masih berantakan karena banyak peralatan pekerjaannya?Jadi, Devran akhirnya tidur di sofa depan televisi. Tanpa bantal dan selimut di malam yang dingin.Merasa tidak nyaman, dia jadi repot sendiri. Berganti posisi tidur ke kanan balik lagi ke kiri. Namun tidak juga bisa tidur. Dia lupa kalau tidak bisa tidur tanpa b

    Huling Na-update : 2025-02-06
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   5. Menerawang

    “AAA!”Teriakan Nayra membuat Devran yang siaga dengan gagang payung itu terkejut balik.“Astaga! Kenapa sih kau suka sekali teriak-teriak?”Devran reflek membuang payungnya dan segera membekap mulut Naira agar tidak lagi membuat kegaduhan di lingkungan ini karena teriakannya itu.Dia baru ingat, kalau semalam sudah menikahi seorang wanita yang kini hampir digebuknya karena mengira maling.“Mas mau gebukin aku?” Nayra masih tampak ketakutan melihat Devran hampir memukulkan payung itu kepadanya.“Iyalah,” ucapnya yang membuat Nayra bertambah sedih.Melihat raut wajah takut dan tubuh yang meringsut itu Devran buru-buru menambahi, “Aku lupa kalau semalam menikahimu. Sering ada maling di sini, jadi kukira kau maling.”“Oh, enggak kok, Mas. Aku tidak mungkin...”“Hey, aku sedang tidak menuduhmu. Aku bilang kukira saja, lho!” Devran menandaskan agar Nayra tidak penuh cemas.“B-baik, Mas,” ujar Nayra mulai merasa tenang. Panik saja kalau di tempat yang dirasanya aman ini Nayra juga akan meng

    Huling Na-update : 2025-02-06

Pinakabagong kabanata

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   105. Rencana Jahat(3)

    “Kau akan jadi milikku hari ini, cantik...” Rio mencium tangan Nayra dan masih betah mengagumi paras istri mantan bosnya itu.Diantara banyak gadis cantik, sebagai seorang pria normal, Rio tentu tak menampik bahwa Nayra memiliki daya tarik tersendiri yang luar biasa. Terlalu asyik mengagumi gadis ini sampai-sampai lupa dia harus bertindak cepat. Bisa-bisa Tamara juga akan memecatnya kalau kali ini dia tidak berhasil. Tangannya bergetar mulai melepas kancing kemeja Nayra.Satu kancing, dua kancing, lebih gugup lagi ketika dua gundukan indah menggoda itu terpampang di depan matanya, membuat isi dalam celananya penuh, napasnya mulai memburu dan tak sabar untuk langsung mengungkungi tubuh itu.Ketika itu Nayra mulia tampak sadar. Dia membuka matanya dan terkejut melihat wajah seorang pria yang itu bukan Devran mendekat mencoba mencium pipinya.Nayra langsung menahannya dan berteriak. “Tidak! Lepaskan aku!”Rio tak peduli. Dia masih berusaha menyentuh Nayra meski gadis itu memberont

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   104. Rencana Jahat(2)

    Melihat wajah-wajah yang menatapnya dengan penuh meledek itu, emosinya sudah menguar.“Hhg, aku sudah mengikuti apa yang kalian mau. Puas kalian?!”Nayra bangkit dan tak mau lagi lebih lama di tempat ini. Meski kesadarannya mulai menurun, dia akan berusaha menahan diri. Asal keluar saja dari hadapan orang-orang yang memuakkan itu.Tiba-tiab Eva menjulurkan kakinya hingga membuat Nayra tersandung dan tersungkur. Rosa dan Damayanti tampak tertawa dengan puas.Damayanti kemudian bangkit berjalan dan berhenti tepat di hadapan Nayra yang masih bersimpuh itu. Membungkuk dan mendongakkan dagu gadis itu. “Wah, kau baru minum segelas, lho. Ayo kita minum lagi?”“Singkirkan tanganmu!”Nayra masih sempat-sempatnya menantang Damayanti. Dia biasanya tidak punya keberanian. Mungkin karena setengah mabok jadinya dia sulit mengendalikan dirinya.“Sekali lagi kau menyentuhku, aku tidak akan tinggal diam!”“Apa?” Damayanti tampak terkekeh melihat Nayra yang malah mengancamnya itu. “Bisa apa kau gadis

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   103. Rencana Jahat

    “Nyonya tidak ada di kampus, Pak!” Kiki menelpon Devran untuk melaporkan.“Kau belum bertemu dengannya saama sekali?” tanya Devran.Pasalnya tadi pagi dia baru tahu kalau Kiki belum dihubungi Nayra yang sudah berangkat lebih pagi. Kemudian Kiki langsung ke kampus.Sesampai di sana Kiki melapor sudah bertemu Nayra tapi karena masih sibuk kuliah, jadinya Kiki menunggungya di tempat biasa.Lalu sekarang? Bagaimana Kiki mengatakan Nayra tidak di kampus?“Nyonya bilang masih ada urusan dan memintaku menunggunya di parkiran.” Kiki memberitahu. Dia sudah menghubungi Yas untuk meminta tolong tapi baru ingat Yas ada tugas pribadi dari bosnya itu dan sekarang sedang tidak di Jakarta.“Coba tanya temannya dulu, aku akan coba cari posisinya sekarang.” Devran menghela napas kasar. sebal sekali bisa-bisanya Nayra pagi tadi membohonginya. “Baik, Pak!” Kiki tahu kos-kosan teman Nayra. Itu di sekitar kampus. Jadi dia langsung pergi ke tempat itu.Sementara Devran masih ada sedikit urusan. Tapi dia

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   102. Ingin Kerja

    Nayra berbohong. Dia tidak menghubungi Kiki. Jadi memutuskan naik kendaraan umum menuju kos-kosan Aulia.Ini masih terlalu pagi. Tapi Aulia bilang sedang tidak repot. Jadi Nayra mampir ke tempat temannya itu sekedar mengusir suntuk. Nanti mereka bisa berangkat ke kampus barengan.“Nay? Ayo masuk!” Aulia membuka pintu kos-kosannya yang tidak besar itu dan menyilahkan Nayra masuk. “Duh, rajin amat ya sepagi ini sudah cantik dan siap ke kampus.”“Aku tidak mengganggu, kan, Ul?” Nayra memastikan.“Enggak, Nay. Ganggu apa sih? Anak kosan jam segini juga mau ngapain. Baju juga sudah di loundri. Sarapan juga pesan antar. Tinggal santai nunggu jam kuliah.”Nayra tampak lega kehadirannya sepagi ini tidak menjadi pengganggu temannya.Aulia mengambilkan botol air mineral dari kulkas untuk Nayra. Dia menyodorkannya di meja.“Diminum, Nay. Maaf hanya ada air putih.” Aulia berujar.Sayangnya yang diajaknya bicara sedang bengong seperti orang banyak masalah. Aulia sudah menduga, Nayra pasti ada m

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   101. Jam Tangan(3)

    “Tadi aku ketemu Damayanti, Mas. Dia hanya ingin mengembalikan jam tangan Mas Devran yang tertinggal di rumahnya.” Nayra menunjukan jam tangan yang sejak tadi dipegangnya pada Devran.Devran sebenarnya terkejut dengan hal itu. Tapi dicobanya bersikap santai sembari mengambil benda itu dari tangan Nayra.“Sudah jangan dipikirkan. Dia memang selalu mencari sensasi agar kau sakit hati,” Devran tidak mau Nayra membahas hal ini.“Ada urusan apa Mas ke rumah Damayanti?” Nayra ingin sebuah jawaban bukannya hanya sebuah kata-kata sekedar menghibur sesaat.“Sudah malam, kita istirahat saja. Jangan bahas hal yang akan membuat kita bertengkar.” Devran masih dengan lembut mengingatkan Nayra.“Tapi benarkah Mas ke rumahnya?” Nayra masih pensaran. Ingin sebuah jawaban.“Nay. Aku lelah,lho!”Devran menunjukan bahwa dia bisa saja meledak kalau Nayra tidak menghentikan perdebatan ini. Bukankah Nayra tahu bagaimana dirinya? “Dan cincin ini, Mas. Damayanti kah yang memilihkannya?” Nayra tak peduli. Se

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   100. Jam Tangan(2)

    “Mama memecat, Yas?”Devran terkejut mendapati sang asisten melapor menerima email pemecatan dari perusahaan atas nama Tamara.“Ya. Kenapa?” Tamara merasa dia punya hak memecat siapapun yang tidak disukainya.“Dia asistenku, Ma. Aku yang memilihnya sendiri karena tahu apa yang aku butuhkan. Tidak seharusnya ma memecatnya.”“Kau juga memecat orang yang aku pilih. Jadi tidak perlu diperdebatkan. Kau punya 5 sekretaris dan itu lebih dari cukup mengingat sebagain pekerjaanmu Abiyan yang mengerjakan.”“Apa sih yang mama inginkan?” Devran tampak sedikit frustasi menghadapi nenek sihir satu ini.“Bekerja yang fokus dan serius. Yas hanya akan membuatmu bermain-main saja dalam pekerjaaan. Dia akan lebih banyak mengurusi yang lain ketimbang pekerjaan.”Devran lalu menatap Tamara dengan serius, tidak tahan untuk membahas tentang penyerangan Nayra. “Mama jangan kelewatan. Ini Negara hukum. Jangan hanya karena merasa punya kuasa dan banyak uang, Mama bisa seenaknya sendiri.”Tamara balik menatap

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   99. Jam Tangan

    Suntuk di apartemen, Nayra akhirnya memutuskan ke mall sebelah. Jalan-jalan di sana sebentar menunggu Devran pulang dari kantor.Sejak kemarin dia mengurung diri di apartemen. Bayangan tentang kejadian di kampus hingga kondisi temannya yang wajahnya terluka parah itu terus membuatnya begitu resah.Hanya saja akhir-akhir ini Devran mulai tampak berlebihan mencemaskannya. Sehingga berpesan berpesan agar Nayra tidak keluar tanpa dirinya atau Kiki yang menemani.Pikirnya, dia hanya jalan-jalan di mall sebelah, dan tak perlulah sampai harus di temani. Dia hanya butuh sedikit peyegaran saja.“Hallo, Nay?” sapa seseorang.Nayra yang sedang melihat-lihat barang berhenti dan menoleh. Sudah ada Damayanti yang berjalan menghampirinya.Mau apa lagi dia? “Duduk sebentar, yuk? Boleh kan kita ngobrol?” tukas wanita itu dengan senyum di wajah cantiknya. Tapi entah mengapa, Nayra muak sekali mendapati senyum itu dilempar padanya.“Mau bicara apa, ya, Kak?” tanya Nayra.Dia masih berusaha menunjuka

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   98. Ancaman(2)

    “Apa mungkin mahasiswi itu memang mengincar istri saya sebagai targetnya?” Devran yang diberitahu banyak kemungkinan mencoba meminta penegasan dari pihak penyidik itu. “Masih kita dalami lagi pak. Itu hanya sebuah dugaan.”“Kabari aku kalau sampai benar yang menjadi target mahasiswi itu adalah istriku!” Devran secara lansung meminta polisi itu menyelidiki kasus itu dengan serius. Sementara Nayra sedang di luar menunggu Devran. Dia duduk bersama Kiki yang masih menenangkannya karena belum juga usai rasa paniknya. Yas juga baru terlihat datang dan terburu masuk ke ruang penyidikan untuk bergabung dengan Devran.“Kenapa Mas Devran malah berlama-lama di kantor polisi ini, Kiki?”Nayra tak tahan ingin segera pergi. Dia belum pernah masuk kantor polisi. Meski hanya sebagai saksi, Nayra tak berhenti gugup.Apalagi dia yang paling histeris melihat sendiri temannya menjadi korban penyiraman itu. Sampai sekarang tremornya belum hilang.“Tenang, Nyonya. Pak Devran hanya mencari keterangan.”

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   97. Ancaman

    “Kenapa menghubungi Musa?” suara Tamara mengalihkan Devran dari menelpon Musa. Sehingga dia harus mengakhiri panggilannya itu karena sanng mama datang di ruangannya.“Untuk apa mama ikut campur dalam perusahaan?”“Aku tidak akan memutuskan ikut campur kalau bukan karena kamu yang meresahkan.”“Meresahkan gimana sih, Ma? Kenapa di mata mama apa yang aku lakukan selalu salah?”“Kau memang akan selalu salah karena gadis itu. Semua berantakan hanya karena kau lebih mementingkan gadis itu. Kalau kau tidak mau mama terus mengawasimu, lepaskan gadis itu dan fokus pada perusahaan!”Devran menghela. Sungguh frustasi dengan sikap sang mama. Secemburu apa dia sama Nayra hingga sampai harus melakukan semua ini.“Mama lho yang minta aku segera menikah.”“Benar, akulah yang memintamu menikah. Karena menghindarimu dari gosip buruk dikata gay karena patah hati ditinggal menikah. Tapi bukan dengan gadis itu juga, kan?”“Lalu dengan siapa? Mama memintaku balik dengan Damayanti yang sudah jelas-jelas m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status