Share

Terikat Tanpa Sadar

"Iya, kenapa, Sayang?" tanya Kim penuh kasih sayang.

"Juli-yo." dengan lirih A Ya mengatakan keadaannya yang mulai mengantuk. Kim melihat jam, dan menyadari kalau ini adalah waktu A Ya untuk tidur siang.

"Mau bobo? Minum susunya dulu, sebentar Appa buatkan susu untuk A Ya. Duduk sendiri dulu, ya?!"

Meski bibirnya mengatakan demikian, namun Kim berharap Cahaya mau--setidaknya memangku A Ya, saat dia membuatkan susu untuk anaknya.

"Biar aku yang buatkan, kamu pegang A Ya saja. Mana susunya?"

Rupanya setelah tadi Kim merasa keberuntungan untuknya hari ini sudah berakhir, Tuhan kembali menggerakkan hati Cahaya agar mau peduli lagi pada A Ya.

"Jadi merepotkan, sebenarnya aku mau pulang, tapi sepertinya salju malah semakin lebat turun. Jadi aku minta waktu, setidaknya sampai salju sedikit reda untuk pergi dari sini," kata Kim seakan menyesali keadaan.

Cahaya menoleh pada jendela, memang bisa jelas terlihat kalau salju tengah turun dengan lebat di luar sana, dia juga tidak sampai hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status