Share

Menjaga Titipan

Hembusan udara dingin langsung menyambut begitu pintu dibuka. Cahaya yang berdiri di dekat kompor yang berjarak dua meter saja jauhnya, sampai bergidik merasakan dingin, entah apa jadinya kalau A Ya harus pulang dalam cuaca seperti ini.

"Aku pergi dulu. Titip A Ya," ujar Kim tanpa semangat.

Cahaya mengangguk, dan begitu pintu ditutup kembali oleh Kim, Cahaya langsung menguncinya dengan tubuh merinding, merasakan hembusan udara dingin saat pintu terbuka tadi. Salju yang begitu lebat turun, sepertinya masih lama akan berhenti.

Kim menoleh dengan perasaan sedih, saat mendengar Cahaya langsung mengunci pintu begitu dia keluar. Apa benar, kini cintanya hanya bertepuk sebelah tangan? Hanya dia yang merindu, sedang gadis pujaan tak sedikitpun berharap kembali bertemu?

Hati Kim sangat sakit, membayangkan semua prasangkanya adalah kebenaran yang berlaku, andai itu yang dirasakan Cahaya, beruntung sekali Adrian bisa memiliki hati dan cinta gadis itu sekarang. Haruskah dia mundur sekarang, sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status