Share

Semakin Sayang

"Cepatlah datang, A Ya terbangun!" kata Cahaya begitu panggilannya untuk Kim mendapatkan jawaban.

Ternyata A Ya terus menangis, saat bangun ada di tempat asing dan hanya ada Cahaya bersamanya. Bocah itu terus memanggil-manggil Kim dengan mata yang terus bergerak mencari keberadaan ayahnya.

"Cup-cup, Sayang. Sebentar lagi, Appa datang. A Ya jangan nangis, ya. Tunggu sebentar."

"Appa!"

"Iya, sebentar ya, Sayang. Tante baru saja menghubungi appa, sekarang pastinya appa sedang menuju kemari."

"Appa, Mama … appa!"

Deg!

Lagi, anak kecil yang tak pernah merasakan kasih sayang ibu kandungnya itu, memanggil dirinya mama, Cahaya merasakan sesak dalam dadanya, betapa A Ya sangat butuh figur seorang ibu.

"Iya, Sayang. Sekarang A Ya pakai jaketnya dulu, ya. Jadi saat Appa datang, A Ya sudah siap untuk pulang," bujuk Cahaya yang untungnya A Ya mau menurut.

Beberapa kali dia menoleh pada pintu yang tertutup, menunggu ada suara bel atau panggilan atas namanya dari Kim. Dia juga heran, di mana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status