Share

Tanda Merah

Tok … tok … tok!

Suara ketukan pintu terdengar, Cahaya menoleh pada bingkai kayu yang tertutup rapat. Setelah yakin dia tidak mengunci pintu itu, dia berteriak untuk siapapun yang berdiri di baliknya untuk masuk.

"Masuk saja!" serunya, "Sebentar, Sayang. Ada yang ngetuk pintu," terang Cahaya pada Raja yang ikut terdiam.

"Kamu di kamar?"

"Iya."

"Siapa yang datang?" tanya Raja bersamaan dengan pintu yang berayun terbuka, lalu Binar yang menyembulkan kepalanya di sana.

"Binar, Sayang," jawab Cahaya. "Masuk, Nar!" Cahaya melambaikan tangan mengizinkan adiknya masuk, dengan panggilan yang masih terhubung dengan Raja.

"Sibuk, Teh?" tanya Binar melangkah masuk setelah menutup kembali pintu, melihat pada tumpukan baju di atas kasur, dan koper yang dibiarkan terbuka di lantai.

"Nggak juga, lagi pilih baju buat dibawa nanti saja," jawab Cahaya dengan tangan masih menempelkan ponsel ke telinga.

"Itu telponan sama siapa? A Raja?" tunjuk Binar pada ponsel yang menempel di telinga kiri kakakn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status