Beranda / Romansa / Bukan Aku Tak Setia / Kebahagiaan Pengantin Baru

Share

Kebahagiaan Pengantin Baru

Penulis: Pusparani Surya
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-03 14:24:19

"Eh, ada tamu!" Raja muncul dengan wajah yang terlihat begitu bahagia, tanpa menyalami ketiga sahabat istrinya, dia langsung duduk di sebelah Cahaya, tangannya meraih tangan Cahaya begitu saja.

Cahaya tersenyum malu-malu, menatap suaminya dengan pendar cinta yang bisa dilihat oleh semua orang yang ada di ruangan itu. Sudah tidak ada yang harus disembunyikan, mereka sudah halal.

Kembali, ketiga orang yang baru datang itu dibuat kaget oleh kelakuan Cahaya dan Raja, karena ini adalah pertama kalinya Raja menunjukkan kemesraan di depan mereka. Apa karena merasa sudah tunangan, jadi mereka tidak sungkan lagi menunjukkan hal itu?

'Tapi sebentar? Bukankah tadi Ambu bilang pengantin, ya?' batin Alya penasaran.

"Ehem!" Alya mengusik kemesraan Raja dan Cahaya yang malah saling pandang, dengan senyuman yang tak lepas dari bibir keduanya.

Mengalihkan pandangannya, Cahaya merasakan panas menjalari wajahnya, saat menyadari tatapan dari ketiga sahabatnya.

"Aku tahu, Ya. Kalian baru bertunangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bukan Aku Tak Setia    Tentang Rasa

    Berbanding terbalik dengan kebahagiaan yang utuh Cahaya rasakan sekarang, Kim yang sejak tadi pagi merasa tidak enak hati, terdiam menyendiri. Tatapan matanya kosong, meski dia tengah dititipi A Ya oleh Hana yang tengah dengan antusias bermain tanah, hal yang baru pertama kali gadis kecil itu lakukan. Baju dan badan A Ya sudah kotor oleh tanah yang menempel, namun Kim sungguh tidak menyadari itu. Hatinya terasa hampa, sepi, dan juga merasa kehilangan yang tak pasti. Hingga lengkingan suara Hana memanggilnya, diikuti tepukan sedikit kuat di pundak Kim yang langsung mengerjap kaget. "Ya! Young Jin! Apa yang kamu pikirkan hingga A Ya bermain tanah kamu tidak lihat? Ya, Allah. Cucu Nenek sampe kotor gini." Hana meraup A Ya yang juga kaget dengan pekikannya, sendok yang entah dia dapat dari mana dilemparnya jauh, seakan menyadari kalau sang nenek marah karena dia bermain hal baru ditemuinya. Kim menoleh pada A Ya yang sedang ditepuk bokong dan bajunya pelan, untuk mengusir tanah yang me

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • Bukan Aku Tak Setia    Menggoda Pengantin

    Raja memasukan koper yang akan Cahaya bawa besok malam ke bagasi mobil, mengecek ulang semua persiapan istrinya itu, agar tidak ada yang tertinggal. Istri? Raja tersenyum, rasa bahagia begitu menguasai hatinya, bahagia yang dulu bahkan takut untuknya sekedar membayangkan saja, namun kini semua sudah dalam genggaman. Cahaya sudah menjadi miliknya. Istrinya. Apalagi yang dia inginkan selain itu? Seminggu, hanya dalam waktu seminggu, penantian panjangnya selama tiga tahun terbayar sudah, dibalas setimpal dengan berakhir Cahaya dalam pelukan. Meski sesaat lagi mereka harus berjauhan kembali, tak mengapa, karena ikatan suci sudah menyatukan mereka. Raja jadi tidak habis pikir, kenapa waktu itu dia terus menolak keinginan Cahaya agar mereka menikah dulu? Sedangkan kini dia bisa merasakan kenyamanan, bahagia setelah akad itu diucapkan. Bodoh memang. "Sudah siap semua, A?" tanya Binar yang baru kembali dari rumah pak RT, untuk mengantarkan bingkisan atas perintah Hadi. juga mengantar pul

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-03
  • Bukan Aku Tak Setia    Semakin Dekat

    Alya akhirnya berpamitan, digandeng Andri dia menuju ke mobil Adrian yang di parkir di tepi jalan. Lambaian tangan mengantarkan ketiga sahabat Cahaya pergi. "Kalian kapan akan pergi?" tanya Hadi pada anak dan menantunya, begitu mobil Adrian sudah tak terlihat. "Sore, Pak." Raja menjawab cepat. "Sekarang sudah hampir sore, pergilah sekarang. Gunakan waktu kalian sebaik mungkin, kalau menunggu sore, waktu kebersamaan kalian hanya sebentar. Pergilah.""Eh?!" Cahaya menoleh pada Raja, meminta persetujuannya. "Bagaimana, Sayang?" "Tapi--""Pergilah! Semua sudah siap kan?" kembali Hadi menegaskan. "Sudah.""Ya sudah, pergilah sekarang, nanti Bapak pamitkan sama ambu. Bersenang-senanglah, nikmati waktu kebersamaan kalian. Dan untuk besok, Bapak sama ambu tidak ikut mengantar ke bandara, hanya Binar saja. Kasihan ambu, belum pulih. Kamu paham kan, Teh?"Cahaya merasakan panas pada matanya, kalau sekarang dia pergi, dan besok Rosita tidak bisa mengantar ke bandara, berarti sekarang adala

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Bukan Aku Tak Setia    Bersamamu

    Raja menekan pedal gas dalam, bayangan tentang indah, dan syahdunya saat penyatuan cinta juga raga, membuatnya tidak sabar untuk segera sampai di hotel. Hingga senyum itu semakin mengembang, saat mobilnya memasuki kawasan hotel. Setelah memarkirkan mobilnya, Raja menoleh pada Cahaya yang masih mengunci mulutnya, tapi Raja yakin kalau Cahaya tengah gugup sekarang. Semakin gugup pastinya. Seperti dia. "Sudah sampai, Sayang.""Aku gugup!""Tenang, aku tidak akan memakanmu." Raja membuka sabuk pengamanan, mengarahkan tubuhnya pada Cahaya yang menatap penuh khawatir, pada bangunan hotel di depannya, seakan di dalam sana adalah tempat eksekusi yang akan membuatnya … entahlah. "Sayang!" Cahaya tersentak kaget saat Raja menyentuh tangannya, menoleh dengan cepat. "Hei, rileks! Kenapa sampai segugup ini?" Raja tertawa pelan, tangannya mengusap pipi Cahaya. "Ah, maaf. Aku sungguh tidak bisa menyembunyikan rasa gugup ini, Sayang." Cahaya memegang tangan Raja yang mengusap pipinya, membawanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Bukan Aku Tak Setia    Malam Pertama 21+

    Andai ada jalan untuk menghindar sekarang ini, pasti Cahaya sudah menyusup lewat sana untuk menghindari Raja. Kesiapan diri yang sedari tadi sudah yakin dimiliki, sirna sudah saat selepas sholat isya dan makan malam mereka. Walau Raja sudah berusaha mengalihkan perhatian Cahaya dengan bercerita banyak hal, tetap saja gadis itu tidak bisa menghilangkan ketakutannya. Takut? Ya, tentu saja. Malam pertama adalah malam yang membuat siapa saja, merasa penasaran sekaligus takut untuk menghadapinya. Semengerikan itukah? Ceklek! Cahaya menoleh cepat pada pintu kamar mandi yang dibuka dari dalam, Raja keluar dari sana, dengan santai berjalan mendekat. Senyum manis lelaki itu terlihat mengerikan bagi Cahaya saat ini, bahkan kerupawanan Raja hilang berganti seperti monster saja. Cahaya mengutuki dirinya yang malah membayangkan, apa yang ada dibalik sarung yang dipakai Raja sekarang. Padahal dari tadi pun Raja sudah menggunakan sarung itu, tapi kenapa baru sekarang pikirannya berubah haluan?

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Bukan Aku Tak Setia    Masih Tertunda 21+

    Raja menikmati suguhan indah di depannya, menggunakan semua naluri untuk memulai tugasnya sebagai suami. Mencium, meraba, dan merasai nikmat raga kekasih halalnya. Gadis yang sudah membuatnya menunggu selama tiga tahun lamanya untuk dapat dimiliki, hingga mereka sekarang ada di atas peraduan untuk melebur menjadi satu, menyatukan raga, menyelami indahnya rasa. Hingga sesuatu yang membuat Cahaya menjerit tak tertahan, meledak, dan dia merasa lemas. 'Apa itu tadi?' pertanyaan Cahaya hanya tercetus dalam hati, karena dia sendiri tak mengerti apa yang baru saja dialaminya. Raja tersenyum puas, saat tahu istrinya sudah mendapatkan puncak kenikmatan hanya dengan sentuhan tangannya. Hingga dia kembali mencumbu dan merayu, hingga Cahaya terus melenguh, mendesah, dan merintih saat bibir dan tangan Raja menjamah setiap inci kulitnya. Meninggalkan jejak basah, panas, dan juga merah sebagai tanda kalau dia adalah milik lelaki itu. Lelaki yang dengan gagah mulai merengkuhnya, membawa ke suatu pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Bukan Aku Tak Setia    Pagi Pertama

    Suara alarm dari ponsel Cahaya menjerit meminta perhatian, mencoba membangunkan si pemilik yang masih lelap dalam dekap hangat sang pujaan, namun rupanya pagi ini semua menjadi pengecualian, karena Cahaya seolah tidak mendengar, dia tidak terganggu sama sekali oleh suara yang berasal dari ponsel yang biasa membangunkannya. Hingga Raja yang akhirnya terganggu dengan suara itu, perlahan terbangun menoleh pada nakas di samping ranjang. Raja tersenyum melihat seseorang yang begitu dicintainya, terlelap dalam pelukannya. Tangan gadis itu melingkari tubuhnya, memeluk erat seakan takut kehilangan. Pundak polos Cahaya berhias bekas bibirnya semalam, bahkan punggung mulusnya pun tak luput dari jejaknya. Hanya sayang, hidangan utama tidak sampai mereka nikmati bersama, bahkan janji akan melanjutkan setelah mereka istirahat dulu pun, terbawa hingga ke pagi hari tanpa bisa mereka mencoba lagi. Ini tidur ternyaman yang Raja rasakan, dia tidur dengan sangat nyenyak, hingga lupa dengan 'PR' untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07
  • Bukan Aku Tak Setia    Menggoda Pengantin Baru

    Akhirnya Cahaya memilih ikut check out bersama Raja, karena untuk apa dia seorang diri di hotel, sedang Raja pergi bekerja, dan menunggu sampai sore di rumah Khadijah. Setelah menghubungi Denni untuk menyuruh supir menunggu di tempat yang dijanjikan, tapi ternyata Denni sendiri menjemput menantunya. Sesampainya di rumah Khadijah, Syena yang baru selesai mandi berteriak senang melihat Cahaya masuk ke rumah bersama Mukta. "Yeayy, ada Mama! Papa mana, Ma? Kata bunda nanti Mama datang sama papa?!" tanya Syena setelah mencium punggung tangan Cahaya, mendongak melihat wajah Cahaya. "Papa kerja, Sayang." Cahaya mengusap pipi Syena, meratakan bedak pada wajah cantik keponakannya. "Kok, nggak pulang dulu ke rumah?""Iya, nggak sempat. Kalau pulang dulu, nanti papa terlambat masuk kerja.""Syena, mamanya capek loh baru datang, jangan ditanya dulu. Syena sarapan dulu, yuk?!" Khadijah memotong sesi tanya jawab Syena, tersenyum penuh arti pada kakak iparnya. "Udah gol, Teh?" goda Khadijah terk

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-07

Bab terbaru

  • Bukan Aku Tak Setia    Akhir Kisah Kita

    Kim tak menyembunyikan kehancurannya. Di depan Raja dia menceritakan semua cerita hidupnya. Terpaksa menikahi wanita pilihan orang tuanya, mengabaikan semua perasaannya untuk menemui Cahaya, yang dia yakin pasti menunggunya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pernah berpikir untuk melupakan gadis itu, saat pernikahannya terberkati oleh kehamilan istrinya. Memilih tetap hidup dengan rasa yang sudah mati. Dia bagai tak memiliki tujuan pasti, hanya diam dan menuruti semua keinginan ayahnya. Hingga asa itu hidup lagi, saat istrinya harus menyerah dalam perjuangan meraih cintanya, meninggal setelah memberinya seorang putri yang kemudian diberinya nama, sesuai dengan nama sang pujaan seperti keinginan Su Ni. Kim merangkai mimpi lagi, berharap Cahaya masih sendiri dan sudi menerimanya kembali. Datang ke Indonesia dengan harapan yang bertumbuh besar. Bahagia, saat alamat yang tertulis dalam kertas yang mulai memudar, bisa dia temukan. Bertemu Rosita yang dengan jelas mengatakan, kalau

  • Bukan Aku Tak Setia    Meminta Kesempatan

    Taksi yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan gerbang apartemen. Setelah membayar, Raja meminta Cahaya untuk menunggunya membukakan pintu. Tak ada penolakan, Cahaya biarkan suaminya melakukan apapun yang dikehendaki. Tangan keduanya bergandengan memasuki area apartemen. Baju yang kemarin dipakai Cahaya kerja, kali ini pun kembali dipakainya. Karena memang kemarin, jangankan berganti pakaian, masuk ke apartemennya saja Cahaya tidak sempat, karena langsung dibawa Raja yang dalam keadaan cemburu, melihatnya datang bersama Kim. Langkah Cahaya terlihat berbeda, sisa serangan Raja di malam pertama mereka yang tertunda, membuat Cahaya masih merasakan sakit di setiap langkahnya. Sedang si pelaku utama, dengan sabar mengimbangi langkah istrinya dengan tatapan iba. Meski tak ada lagi kata maaf yang dia katakan, karena memang seperti itu prosesnya. Nanti setelah terbiasa, sakit itupun tak lagi terasa. Ah, biasa … bagaimana akan terbiasa? Sedang dia tak lama berada di sana, rasanya Raja

  • Bukan Aku Tak Setia    Aku Menunggu, Mereka Bercumbu

    Semalaman dia di sana. Menghabiskan setiap detik yang membuatnya bagai dicekik, bahkan setiap oksigen yang dihirup, membuat dadanya sesak disetiap hembusan. Jangan tanya rasa hatinya. Hampa. Tak berdaya. Ingin mati saja, bersama dengan cintanya yang kini telah kandas. Lepas. Hancur tak tersisa. Bayangan semua hal yang bisa dilewati dengan semua kehangatan, oleh gadis pujaan dengan seseorang yang pernah begitu dekat dengannya, semakin membuatnya enggan memejamkan mata. Berharap dan menunggu, mungkin saja pasangan yang sudah dinyatakan sebagai suami istri itu, kembali meski malam telah larut, atau di saat pagi siap menjelang. Meski dia tahu, itu tentu saja pemikiran yang salah, karena dua orang yang terus memenuhi pikirannya, tengah panas menghabiskan malam. Memadu kasih, melebur kerinduan. Sedang dia membeku, bersama serpihan salju yang turun dengan lebat di luar. Mereka sepasang pengantin baru, terpisah karena tugas yang tidak bisa ditolak, tentu saja saat bertemu, mereka akan ter

  • Bukan Aku Tak Setia    Indah Bersamamu

    Mata yang tadi terpejam rapat itu perlahan terbuka, mengumpulkan kesadaran yang beberapa saat lalu terseret oleh alam mimpi yang sekejap dikunjungi. Kehangatan yang sempat membuatnya lelap beberapa saat lalu, membuatnya menduga kalau kehangatan tadi hanyalah mimpi, saat tak mendapati sosok yang tadi merengkuhnya dalam nikmat, kini tak ada di sisi. Mimpi? Cahaya semakin menegaskan pandangan, melihat keseluruhan tempat di mana dia berada kini. Ini bukan kamarnya di apartemen, yang sudah menjadi tempat tinggal sementara tiga bulan terakhir. Jelas ini bukan mimpi. Bahkan rasa sakit dan perih yang menyengatnya di bawah sana, adalah bukti nyata kalau dia tidak bermimpi, suaminya ada di Korea. Tapi kemana dia? "Sayang?!" Mata Cahaya terpaku pada pintu kamar mandi di sudut ruangan. Berharap Raja keluar dari sana, setelah mendengar panggilannya. Tak ada jawaban. Apa Raja meninggalkannya sendirian di sana? Apa suaminya itu masih marah, tentang kejadian tak diharapkan mengawali pertemuan me

  • Bukan Aku Tak Setia    Pengobat Rindu

    Drttt … drttt … Getaran ponsel yang beradu dengan nakas disamping tempat tidur, mengalihkan perhatian Raja dari menatap wajah damai Cahaya. Beberapa saat setelah penyatuan mereka, istrinya itu langsung tertidur dengan nyaman dalam pelukannya, mengabaikan desakan gairah Raja yang kembali bangkit, saat kulit tubuh mereka kembali bergesekan, dia biarkan istrinya lelap. Bahkan napas yang terhembus belum sepenuhnya normal, namun lagi Raja mengharap bisa mengulang kenikmatan yang baru saja berlalu. Menarik pelan lengannya yang dijadikan bantal oleh cahaya, Raja berusaha agar gerakannya tidak mengganggu lelap tidur istrinya yang nampak kelelahan, meski mereka hanya melakukan dalam waktu yang sebentar, tapi istrinya langsung kalah dalam sekali serangan, sama sepertinya yang juga menyerah di awal pertempuran. Mengambil ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya, Raja melihat nama Khadi juga Mukta di layar, memintanya melakukan panggilan grup. Menepuk keningnya pelan, Raja melihat pe

  • Bukan Aku Tak Setia    Yang Tak Termiliki

    Young Nam hanya diam menanggapi perkataan Hana, apalagi kata yang selanjutnya terlontar, memang sanggup membuatnya menyalahkan dirinya seperti yang dikatakan Hana tadi. Anaknya menderita karena dia. Dialah yang empat tahun ini menciptakan luka dan sakit di hati anaknya. Merubah anaknya yang dulu sangat ceria setelah bertemu dengan Cahaya, menjadi pendiam setelah keegoisannya menjodohkan Kim dengan anak kakaknya. Meski kata maaf sudah dia sampaikan, restu sudah diberikan, ternyata kisah mereka memang harus terhenti begitu saja, saat dia mengucap kata tidak untuk hubungan mereka dulu.Sesal. Itu yang Young Nam rasakan sekarang. Apalagi ketiga anak muda itu masih berputar dalam lingkaran yang sama. Rasa traumanya atas penghianatan sahabat dan tunangannya, harus dia limpahkan dengan memberikan duka pada anaknya. Padahal kasus untuk Kim, Cahaya, dan Raja jelas beda. Tapi dia sudah tidak memberikan ruang restu untuk Cahaya, saat tahu kalau gadis yang dicintai anaknya adalah kekasih dari Raj

  • Bukan Aku Tak Setia    Rasa Bersalah

    Dengan tergesa Hana berdiri, melangkah dengan penuh kemarahan mendekat pada Young Nam."Semua salah kamu, Oppa. Kamu yang sudah menciptakan luka untuk anakmu sendiri. Kamu yang sudah dengan sadar membuat hidup anakku merana, menderita. Semua salah kamu!" Hana berteriak kalap. Semua penyesalan juga rasa bersalahnya membuat dia berlaku diluar kebiasaan. Dia yang selalu lembut berbicara pada suaminya, mengikuti dengan patuh apapun yang terucap dari bibir Young Nam, kini berteriak lantang menyalahkan semua yang sudah terjadi pada Kim.Ya, perasaan sayangnya kalah dengan rasa sesal, melihat Kim yang memang sudah tidak pernah tertawa dengan riang, saat Young Nam memutuskan menikahkan Kim dengan Su Ni, kini harus lebih hancur lagi setelah tahu ternyata Cahaya sudah menikah."Yobo, apa yang kamu katakan?" Young Nam mencoba menyentuh pundak istrinya yang baru kali ini dia lihat semarah itu. Tidak, istrinya murka tepatnya. Sangat murka.Dengan kasar Hana menepis tangan Young Nam yang akan menye

  • Bukan Aku Tak Setia    Kemarahan Tak Terduga

    Hana yang sedari tadi mengetuk pintu namun tak mendapat tanggapan dari Kim, akhirnya memilih membuka pintu yang ternyata tidak dikunci. A Ya sudah tidur, sengaja dia menidurkannya di kamarnya, karena Hana yakin saat ini Kim butuh ruang untuk sendiri.Perlahan Hana melangkah mendekati anak semata wayangnya. Duduk di samping Kim yang terus memandang pada selembar photo, photo yang dia tahu pasti siapa yang tergambar di sana. Telinganya dengan jelas bisa mendengar isakan tertahan Kim. Apa yang sebenarnya sudah terjadi, hingga Kim harus menangis seperti ini?"Young Jin? Kenapa?""Ma …. apa aku memang tidak pantas untuk bahagia?" tanya Kim dalam kesedihan yang terdengar menyayat. Isakannya semakin kuat terdengar."Sayang, ada apa?"Ibu mana tidak ikut merana, saat mendengar anak kebanggaannya menangis seperti itu? Bahkan sebelum Kim menjelaskan pun, mata Hana sudah memanas, dan siap menangis merasakan kepiluan hati Kim."Cahaya, Ma … Cahaya.""Ada apa dengan cahaya, Sayang? Katakan dengan

  • Bukan Aku Tak Setia    Kembali Hancur

    "Yan, apa pak Raja tidak akan berbuat kasar pada Cahaya?" tanya Andri saat mereka kembali ke apartemen.Tadi saat kejadian, Andri hanya bisa menjadi penonton dengan apa yang terjadi di depan matanya. Untungnya Indah dan Rita tidak mengetahui kejadian yang terjadi di depan apartemen, hingga Adrian maupun Andri tidak harus menjelaskan pada keduanya. Bukan tidak mungkin, Indah dan Rita akan menjadikan kejadian tersebut, menjadi bahan perbincangan dengan temannya di Indonesia."Kenapa berpikir seperti itu, Dri?""Aku khawatir saja. Dan untuk melarang kepergian mereka tadi juga, tidak punya kuasa. Mereka suami istri, tapi melihat bagaimana pak Raja tadi menarik tangan Cahaya, aku jadi takut kalau pak Raja akan marah pada Cahaya." Andri mengungkapkan kekhawatirannya."Pak Raja pernah ada di situasi yang lebih berat dari tadi, Dri. Dan aku yakin, pak Raja bisa mengontrol emosinya dengan baik. Hanya satu yang aku sesalkan atas sikap Cahaya, kenapa dia tidak mengatakan dengan jujur mengenai pe

DMCA.com Protection Status