Share

Bab 59 pernikahan tak direncanakan.

Anjani tetap duduk di jogja mobil ketika Abilawa mengajak Anjani masuk ke rumah.

"Ayo cepat turun Anjani."

Anjani diam sejenak, hanya sepintas melirik Abilawa dan menundukkan kepalanya dengan jari jemari mempermainkan tissu.

Anjani menggelengkan kepalanya. "Maaf Tuan, saya masih ingin hidup. Siapa yang membiayai hidup keluarga saya?"

Abilawa menyipitkan matanya, dan segera meraih tangan Anjani serta menggenggamnya.

"Yakinlah, aku tak akan menyakitimu, tapi janji, kamu harus turuti apa perintahku. Jangan menanyakan apapun jika kamu ingin selamat."

Abilawa menarik tangan Anjani, dan mengajak Anjani keluar dari mobil.

Anjani terpaksa mengikutinya. Walau langkahnya ragu.

Abilawa berhenti sejenak, merenggangkan lengannya, menyuruh Anjani menggandeng lengan Abilawa. Anjani bingung tak tau apa maksud Abilawa melakukan hal itu.

"Menurutlah kataku, jangan bikin malu aku," bisik Abilawa. "Ingat pesanku tadi."

Anjani mengangguk pelan, jari jemarinya memegang lembut lengan Abilawa.

"Silahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status