Share

SEASON 2.2

Author: Putri Tidur
last update Last Updated: 2024-02-14 11:42:26

Nathan dan Talia sudah berdiri menunggu kedatangan Diana dan Michel di depan gerbang asrama mereka bersama dengan guru pendamping mereka. Dan ketika mobil Michel tiba, tanpa basa-basi Talia langsung saja membuka pintu kursi penumpang dan masuk.

Sedang Nathan, Nathan memilih menunggu orang tuanya keluar dari dalam mobil untuk berpamitan dengan guru mereka. Jujur saja, Nathan tidak ingin dibenci oleh orang tuanya yang Nathan tau bukanlah orang tua kandungnya.

"Pa, Ma...." Sapa Nathan tersenyum ke arah Diana dan Michel yang kemudian memaksakan senyum mereka.

"Iya, Sayang. Pamitan sama Bu Linda, lalu masuk ke dalam mobil. Mama mau bicara sama Bu Linda. Oke?" Diana menyuruh Nathan masuk ke dalam mobil untuk menemani Talia.

"Oke, Ma." Nathan berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap baik.

Setelah Nathan dan Talia berada di dalam mobil, Diana sedikit mengobrol dengan guru pendamping mereka di asrama. Dari raut wajah Diana, terlihat jelas bahwa Diana merasa khawatir.

Di dalam mobil, Talia te
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.3

    "Talia juga tau soal Nathan. Mungkin dia juga sudah tau kalau dia bukan anak kandung kalian." Talia menatap kosong Nathan dan kemudian berlalu keluar dari kamarnya. Namun, sebelum ada yang mengejarnya, Talia berhenti sejenak dan menoleh, "Jangan ada yang mengikuti aku." Diana semakin menangisi dirinya sendiri sedang Michel menatap sedih punggung Talia yang mulai menjauh lalu netra Michel terperangkap dengan Nathan yang tampak kecewa.Tidak ingin terlihat menyedihkan, Nathan juga akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan menguncinya."Ini salahku, tapi lebih banyak salahmu, Michel." Rasanya Diana tidak dapat menerima kejadian kacau ini dan memilih untuk menyalahkan Michel.Sama seperti Talia dan Nathan, Diana akhirnya bangkit dan kemudian pergi dengan sengaja menabrak tubuh Michel.Hanya tersisa Michel dengan segala kepusingannya. "Sial!" umpatnya menendang angin.Michel harus mendatangi Diana lebih dulu untuk mencari jalan keluar bersama. Namun Diana terlihat tidak dapat diaja

    Last Updated : 2024-02-14
  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.4

    Brakk!Michel membuka kasar pintu kamar Talia hingga Talia yang sedang duduk meringkuk di atas ranjangnya pun tersentak kaget namun juga takut pasalnya ini adalah kali pertama Michel marah kepadanya sampai seperti ini."Kenapa kamu harus sampai memukul saudaramu sendiri? Apa yang terjadi?" Michel melangkah masuk dengan langkah jenjang ke arah Talia yang kini terlihat ketakutan."Apa Papa dan Mama pernah mengajarkan kamu untuk memukul atau menyakiti orang lain? Hah?! Jawab Papa!" Bentak Michel berapi-api.Tubuh Talia bergetar hebat dan bibirnya seakan terkunci. Air matanya menetes deras membuat tanda di sekitar pipinya. Talia tidak sanggup untuk menjawab lagi kali ini."Kamu gak mau jawab Papa? Tatap mata Papa, Talia!" Bentaknya lagi dan kali ini suara itu berhasil membuat Talia menciut ketakutan sampai Diana datang dengan setengah berlari."Sudah, keluar. Biar aku yang bicara dengannya." Diana dengan sigap memeluk Talia dan mengusir Michel begitu melihat putrinya ketakutan hingga geme

    Last Updated : 2024-02-15
  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.5

    Tidak ada ucapan apapun, tiba-tiba saja Talia bangkit dari kursinya dan mendekati kursi Nathan. Talia tanpa diminta mengambilkan Nathan makanan dan juga menuang jus untuk Nathan.Nathan sudah hafal dengan sikap Talia yang merasa bersalah ini, jadi Nathan hanya perlu diam memperhatikan apa yang akan Talia lakukan untuk meminta maaf."Terimakasih," ujar Nathan lembut dengan bumbu senyum sebagai pelengkap.Talia mengangguk lemah seraya memaksa senyum canggungnya. Bukan hanya untuk Nathan, Talia ternyata juga melakukan hal yang sama pada Michel. Bedanya Michel tidak merespon sedikitpun."Nath, soal tadi, aku minta maaf ya. Tadi, aku tuh lagi emosi banget, jadi aku mukul kamu. Kamu mau kan maafin aku?" Talia to the point."Aku akan maafin kamu kalau kamu mau janji sama aku." Balas Nathan cerdik seraya menikmati makanannya."Apa?" Talia menyipit mencari jawaban."Janji ya jangan kasar lagi sama Mama dan Papa. Jangan buat mereka sedih, ya?" Diana dan Michel sejenak saling pandang dan tersen

    Last Updated : 2024-02-16
  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.6

    Waktu menunjukkan pukul 5 sore, Diana dan rombongannya bersiap untuk pulang dengan tumpukan belanjaan mereka yang memenuhi ruang mobil.Semua orang terlihat lelah dan tak banyak bicara lagi. Oesama tidur di pengakuan Diana yang duduk di kursi penumpang bersama dengan Talia sedang Nathan duduk di samping Michel."Ada yang mau dibeli lagi gak? Besok kalian kan kembali ke asrama lagi," ujar Diana pada anak-anaknya."Gak ada, Ma. Kita sudah punya semua barang yang kita butuhkan dan gak kita butuhkan." Jawab Talia jujur dan datar sedang Nathan menahan tawa."Oke kalau gitu," sahut Diana santai karena Diana sudah mengantuk.Sesampainya di rumah, Diana sibuk membongkar belanjaannya dan membagikannya. Setelahnya barulah Diana masuk ke dalam kamar untuk beristirahat.Di kamar Talia.Talia tampaknya sedang mandi saat Diana masuk ke kamarnya karena Diana bisa mendengar suara gemericik air dari arah dalam kamar mandi.Saat Diana akan keluar, ponsel Talia menyala menandakan pesan masuk. Awalnya Di

    Last Updated : 2024-02-17
  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.7

    "Aahhw!" Seorang wanita meringis kesakitan seraya memegangi lengannya yang terkilir akibat ulah Doni yang tadi menarik dan memaksanya untuk ikut bermalam.Sedang Doni, pria gila itu sekarang terlihat sedang pingsan dengan wajah babak belur. Entah setan apa yang kini mengacaukan pikiran Doni sehingga Doni malah memaksa seorang wanita yang bekerja di sana untuk 'melayaninya'.Jelas wanita itu menolak karena ternyata wanita itu bukanlah sembarang wanita malam, namun seorang simpanan 'orang penting' yang sengaja menyamar untuk membuntuti pacarnya yang merupakan suami wanita lain.Sialnya, saat wanita muda itu hendak memergoki kekasihnya yang bermain dengan wanita lain, Doni malah mengajaknya untuk bersenang-senang bersama.Jadilah acara tarik menarik terjadi hingga akhirnya orang-orang memukuli Doni karena mendengar suara teriakan wanita itu.Tak lama, Diana dan Michel akhirnya sampai. "Maaf, saya Diana, saya kakaknya...." Diana menunjuk marah, kesal dan malu ke arah Doni yang masih belu

    Last Updated : 2024-02-17
  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.8

    Doni tersadar dari pingsannya dan sudah dikagetkan oleh kemunculan Diana di hadapannya."Kak?" Doni berusaha bangkit dari posisinya yang terbaring lemah seraya menahan sakit di sekujur tubuhnya. Doni mencoba mengingat apa yang terjadi pada dirinya dan mencari tahu kenapa Diana terlihat marah."Sudah ingat?" Diana tanpa basa-basi langsung mengintrogasi adik bodohnya itu.Diana terlihat sangat menakutkan. Aura kemarahannya terasa jelas membuat Doni merinding dingin. Dengan tangan yang terlipat di dada, Diana berjalan mendekati Doni."Hari ini, kamu tidak perlu ke kantor. Segera sadarkan dirimu dan renungkan kesalahanmu. Setelah itu, kamu baru boleh bicara sama kakak. Dan.... Ya, mulai hari ini, kakak akan kembali mengambil alih Perusahaan." Doni melotot tak terima dengan keputusan Diana, tapi Doni juga tidak bisa melakukan apapun karena dirinya sadar bahwa dirinya kurang kompeten dan telah membuat kekacauan.Setelah obrolan singkat itu, Diana segera pergi dari apartemen Doni untuk meng

    Last Updated : 2024-02-18
  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.9

    Doni sudah selesai mandi dan berganti pakaian. Doni juga sudah mengobati luka yang ia dapat dari kelakuan jeleknya sendiri. "Mati aku, kali ini pasti kakak benar-benar marah. Dasar sialan kamu, Don! Gak berguna! Kamu hanya menyusahkan kakakmu saja dari dulu. Harusnya kamu mati saja! Ahhhh!" Doni memukul dirinya sendiri dan menjambak rambutnya gemas."Apa yang sekarang harus aku lakukan?" Doni kacau tak tertolong."Haruskah aku menelepon kakak?" Pikirnya lagi yang kemudian segera mencari ponselnya.Tuttt.... Tutttt....Dalam deringan ketika, Diana menjawab teleponnya."Kenapa? Kamu sudah sadar?" Suara Diana terdengar dingin, jelas sekali Diana masih marah.Hanya Doni tidak tau kalau kalau Diana bukan hanya marah padanya saja, tapi juga Michel. Namun karena itu, Diana semakin galau."Kak...." Suara Doni bergetar membuat Diana dengan cepat menyadari jika adik kesayangan itu sedang menangis."Apa? Gak perlu nangis. Kakak masih di jalan, tunggu saja di sana. Kami akan segera sampai. Aku b

    Last Updated : 2024-02-18
  • Budak Malam CEO Arogan    SEASON 2.10

    "Alhamdulillah sekarang Ayu Uda ngajar di sekolahnya Davin, Nyonya." Aldo terlihat bangga.Diana tersenyum mengangguk tipis. Sudah agak lama Diana tidak mengunjungi Ayu dan pergi dengan Ayu. Rasanya mendadak Diana merindukan masa-masa mereka bersama."Sampaikan salam saya sama Ayu ya. Bilang sama Ayu, saya kangen. Kalau boleh, saya juga ingin ajak Ayu dan Davin pergi, boleh?" "Tentu, saya akan tanyakan dulu sama istri saya, Nyonya." Aldo paham dengan perasaan Diana karena memang Ayu pernah tinggal bersama dengan Diana."Oke. Terimakasih ya, Al." Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Banyak hal yang Diana lewatkan termasuk makan dan menjemput Oesama pulang les."Astaga!" Pekik Diana memukul dahinya. "Anakku belum kujemput. Aduhhhh, kok bisa lupa sih." Segera Diana memeriksa ponselnya yang ternyata sengaja Diana mute karena sedang sibuk tadi dan benar saja, ada sekitar belasan panggilan tak terjawab dari guru les Oesama.Dengan cepat Diana menghubungi kembali guru les ana

    Last Updated : 2024-02-18

Latest chapter

  • Budak Malam CEO Arogan    End?

    "Mama akan coba wujudkan." ucap Diana setelah beberapa saat menimang jawaban yang paling benar. Sementara itu, Michel masuk ke dalam kamar dengan membawa banyak makanan. Terutama makanan-makanan yang Nathan, Oesama, dan Talia sukai. Tak lupa juga makanan kesukaan Diana. "Papa pulang." ucapnya. "Papa habis darimana?" tanya Oesama. "Papa habis dari pengadilan, papa habis menghadiri sidang. Kenapa, Oesama?" tanya Michel. "Gapapa sih, Pa, Oesama cuma nanya, soalnya tumben papa selarut ini baru kembali." ucap Oesama. Oesama, Nathan, Talia, Diana, dan Michel kembali mengobrol, hingga hari semakin larut malam. Kemudian saat Oesama tertangkap menguap beberapa kali, Diana menyuruh mereka kembali ke kamar masing-masing untuk segera beristirahat. Sementara itu, Diana memegang tangan Michel. Diana akan mengutarakan kembali keinginan Nathan pada suaminya itu, Michel. Sekaligus, Diana ingin melihat, apakah Michel mendukung keputusannya atau tidak. "Kenapa, Diana?" tanya Michel. "Sini, aku

  • Budak Malam CEO Arogan    Kejadian Sebenarnya

    Michel akan menghadiri persidangan untuk menjebloskan pelaku kejahatan kecelakaan yang direncanakan itu. Michel sudah bersiap dengan kemeja hitam polos yang ia kenakan. Michel pun tak mengajak Diana, sebab Diana masih harus banyak beristirahat. Michel pun berpamitan dan pergi menuju persidangan dengan menggunakan mobil. Diana pun melepas kepergian Michel begitu saja. Meskipun sih, Diana ingin tahu apa yang Michel lakukan di sana, siapa pelakunya, dan akhir dari persidangan. Namun, dengan kondisi yang tak memungkinkan, Diana pun tak mungkin memaksa. Namun, karena Diana pun tak ingin bosan, Diana meminta Nathan, Talia, dan Oesama pulang, karena kebetulan ini hari jumat, dsn sudah jam pulang sekolah, jadi sudah pasti diperbolehkan dari pihak asrama. "Oh iya, nanti kamu pulang jam berapa kira-kira Michel?" tanya Diana. "Seselesainya, mungkin sih malem ya, kenapa?" tanya Michel. "Kan nanti ada Nathan, Talia, dan Oesama, tolong kamu beliin makanan-makanan kesukaan mereka ya, biar merek

  • Budak Malam CEO Arogan    Foto Apa?

    "Foto-foto apa ini?" Tanya Michel melihat sebuah lembaran foto.Sebab, apa yang Michel lihat sekarang adalah foto Andrian dan Talia yang sedang berpeluk mesra. Michel sangat ingin marah melihat hal ini, tetapi Michel tak bisa berbuat apapun lagi. Namun, Michel pun sudah mengetahui kebenaran mengenai anaknya itu. Michel tak ingin mengungkit-ungkit lagi yang malah membuat keluarganya berantakan. Michel menghembuskan napas sebanyak-banyaknya. Ia harus mengatur emosi dengan benar. Michel tak ingin emosi yang ia keluarkan malah membuat dirinya ceroboh. Michel harus pintar-pintar, ia tak boleh mengulangi kesalahan yang sama dalam kurun waktu yang berdekatan, bahkan berjauhan saja tak boleh.Muka Michel terlihat semakin kusut, terlebih dengan masalah-masalah yang dihadapinya akhir-akhir ini. Michel tak ingin, tapi ia harus melakukan. Michel tak mau, tapi ia harus mau. Michel pun kembali terngiang-ngiang dengan ucapan Aldo yang menyatakan ia tak memiliki hubungan apa-apa dengan Diana. Namu

  • Budak Malam CEO Arogan    Penyelidikan

    "Kamu bisa bantu aku, kan?" tanya Michel lagi. "Bisa kok bisa. Kamu mau minta bantuan apalagi, Michel?" tanya Ferdi. Ya, setelah Michel pergi dari rumah sakit, Michel menuju kediaman Ferdi. Michel merasa membutuhkan Ferdi kembali untuk masalahnya kali ini. Karena diapun sedang banyak yang dipikirkan. "Mau minta tolong selidiki mengenai istriku, kamu bisa untuk selidiki ga? Atau kamu punya kenalan ga?" tanya Michel."Aku ada kenalan sih, nanti aku kontak ya. Kamu butuh apa?" tanya Ferdi. "Paling rekaman CCTV di kantor Diana aja, soalnya aku curiga mereka selingkuh, dan aku butuh pembuktian yang menjelaskan mereka ga selingkuh. Gimana, kamu bisa kan?" tanya Michel. "Bisa, kok. Nanti, ya. Aku susun jadi satu file dulu." ujar Ferdi. "Kamu bisa kirim kapan?" tanya Michel. "Sore ini, atau mungkin besok pagi." ujar Ferdi. Michel mengangguk-angguk mengerti, saat di waktu yang bersamaan ponselnya berdering. Michel pun izin mengangkat telepon tersebut. Dan ternyata telepon itu berasal da

  • Budak Malam CEO Arogan    Pebinor?

    Setelah suster tersebut pergi, wajah Michel tampak lebih ceria daripada sebelumnya. Michel tampak berbinar seri. Sementara Aldo murung. "Bahkan suster saja membelaku, harusnya kamu tahu mana yang salah mana yang benar. Selingkuhan aja kok belagu." ucap Michel. "Selingkuhan? Coba kamu ngomong sekali lagi? Berani nggak kamu?" tanya Aldo balik. "Berani. Aldo, si pebinor. Suka kok sama istri orang, ga laku ya?" tuding Michel menyebalkan. "Mohon maaf Pak, tapi saya masuk perusahaan saja, semuanya langsung menatap saya kagum. Bahkan para perempuan rela mengantre berjam-jam hanya demi ketemu saya. Bapak nggak tahu ya? Atau nggak pernah ngerasain?" ucap Aldo balik yang malah membuat Michel kesal. "Oh, gitu ya. Tapi kamu nggak mau sama mereka, pasti cabe-cabean ya?" ujar Michel lagi. "Iya lah, makanya aku gamau." sementara Michel hanya tertawa terbahak-bahak. "Maksudnya, nggak ada yang lebih baik daripada cabe-cabean untuk menyukaimu? Kok murahan banget sih." ucap Michel tergelak. "Bos

  • Budak Malam CEO Arogan    Masalah Baru?

    "Apa? Jadi anak saya melakukan hal seperti itu?" tanya salah seorang orang tua. "Iya, Pak, benar. Maka dari itu, kami pihak sekolah memilih untuk memulangkan siswa ini untuk introspeksi diri di rumah. Meskipun resikonya adalah jadi tertinggal pelajaran." ucap Bu Linda. Setelahnya mereka pun membawa anak mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Dan Ibu Linda selaku Ibu Asrama ini merasa sangat bersyukur, karena Nathan dan Oesama benar-benar menyelesaikan masalahnya. Bukan hanya janji atau perkataan manis yang tak membuahkan hasil, tapi ternyata ada wujud nyata dari mereka, hal ini menambahkan penilaian Ibu Linda terhadap mereka. Selain baik hati, ternyata mereka juga tanggung jawab. "Terima kasih ya, Nathan, Oesama. Berkat kalian, ibu sudah tidak sepusing sebelumnya. Semoga kalian bisa bertanggung jawab atas diri kalian juga." ucap Ibu Linda. "Iya, Bu. Tapi inipun bukan sepenuhnya kita berdua, kita dibantu Talia untuk mencari buk

  • Budak Malam CEO Arogan    Harus Selesai!

    "Duh, jadi kalian maunya gimana?" tanya Talia. "Pengennya ya semua masalah kami selesai." ucap Nathan dan Oesama berbarengan. Jawaban yang sangat lucu, memangnya siapa, sih, yang ingin memiliki masalah. Aduh, ada-ada saja. Talia menarik napas sepanjang mungkin, untuk hari ini, dia sepertinya harus lebih sabar menghadapi kedua kakak adik tersebut. Sebab mereka terlihat sangat menyebalkan hari ini. Talia mencoba diam sejenak, dia mencoba merangkai semua cerita dan pecahan kejadian menjadi satu. Talia sejujurnya tak paham, sih. Tapi dilihat-lihat, dari semua yang terjadi, hal itu masih tersangkut paut satu sama lainnya, aduh, ya iyalah, kan masih satu permasalahan. "Tebakan aku sih, benar bahwa cowok di sebelah kamar asrama kalian. Tapi rasanya untuk menaruh itu saja, Talia rasa motifnya tak semudah itu. Mungkin dia ada dendam, apakah kalian ada melakukan sesuatu padanya dalam jangka waktu satu minggu terakhir?" tanya Talia. "Kami rasanya sih enggak. Kami nggak berbuat apa-apa. Itup

  • Budak Malam CEO Arogan    Dicurigai?

    "Oh, pelakunya anak kamar sebelah." ucap Nathan berdecak. "Bukannya kamar sebelah kita itu cowok ya kak?" tanya Oesama mengingatkan kakaknya. "Iya, cowok, kenapa emangnya?" Awalnya Nathan tidak menyadarinya. "Oh, hah? Cowok?" tanya Nathan lagi setelah beberapa saat."Iya, kak, cowok, kakak ga curiga?" tanya Oesama. "Curiga sih. Masa dia yang pakai baju dalaman itu?" tanya Nathan kembali. "Bisa jadi itu punya cewek, tapi dia ga mau disalahkan?" tanya Nathan lagi, dia membuat spekulasi baru. "Tapi kak, bisa aja kalau itu dia emang punya hobi koleksi dalaman, gimana tuh, kak?" tanya Oesama menyanggah spekulasi Nathan."Bisa aja, tapi itu kecil kemungkinannya kecil, sih. Kamu nggak berpikir kalau orang di sebelah kita malah punya cewek?""Bisa aja iya." ucap Oesama. "Tapi ceweknya siapa?" tanya Nathan. Rasanya cowok di sebelah kamar asramanya, tak pernah membawa cewek ataupun seseorang yang terlihat dekat dengannya. "Ya nggak ada yang tau. Kamar di sebelah kita kan sering kosong,

  • Budak Malam CEO Arogan    Oleh TKP

    Setelah mengetahui bahwa kondisi Diana saat ini dinyatakan koma, Talia, Nathan, dan Oesama pun kembali masuk sekolah, karena mereka sudah tertinggal banyak pelajaran, dan sebentar lagi akan melaksanakan ujian tengah semester. Meskipun Talia ingin sekali menemani Diana, berbagai pertimbangan dan izin dari Michel juga pihak sekolah, tidaklah Talia dapatkan. Maka dari itu, Talia mencoba untuk mengerti dan mengalah. Kemarin malam, Michel sudah mengantarkan Talia, Nathan, dan Oesama untuk kembali ke sekolah. Mereka pun sudah melakukan aktivitas seperti biasanya, hanya saja, Michel memilih mengambil cuti beberapa hari. Michel ingin menyelidiki terkait kecelakaan yang menimpa istrinya, dan Aldo, atau tepatnya, selingkuhan Diana? Michel pun meminta bantuan dari teman lamanya, Ferdi untuk menyabotase CCTV di area tersebut. Karena jika menunggu pihak supermarket terdekat untuk memberikannya, itu akan memakan waktu yang lebih lama lagi. Michel tau ini ilegal, tapi Michel pun tak tau, jika buka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status