Sesiliana yang berdiri di hadapan mereka membuat mereka menatap khusyuk, tegas dan saleh. Entah sejak kapan, ruang dan ceria itu menghilang dari wajah cantik itu. Sesiliana saat ini sangat berwibawa, dan mulia, seperti seorang pemimpin yang siap untuk sehingga berperang kapan saja.“Seperti apapun sifat dan sikap Aldrin, selama ia tetap Aldrin yang mencintai Sesiliana, itu tidak akan merubah apapun.” Penjelasan Sesiliana seperti gelombang pasang membuat mereka langsung mengerti segalanya.Seperti apapun cara Aldrin mencintai Sesiliana, Sesiliana hanya mencintai Aldrin seperti apapun dirinya.“Cinta tanpa alasan, selama kamu mencintaiku, aku mencintaimu.” Kalimat itu spontan terucap dari mulut Nari.Diantara mereka bertujuh memang hanya Nari yang sangat pro terhadap pasangan, ia sudah memiliki banyak pengalaman untuk itu.Senyum indah terukir di bibir Sesiliana. Mereka semua terpana melihat senyum itu.Natan maju selangkah lalu berkata, “Nona, kami siap menerima perintah!”Kemudian, y
Kepala Pelayan Tomi datang dengan tergesa, ia telah mendengar jika putrinya mendatangi Nyonya Tua saat ini.“Nyonya mohon ampunan untuk putri saya jika ia mengganggu nyonya, ia hanya merasa hidupnya telah hancur, impiannya hancur tak bersisa, belum lagi siksaan yang ia terima sungguh tidak berprikemanusiaan, jiwa putri saya terguncang hingga membuat ia seperti saat ini.”“Jadi, kamu menuduh aku menjadi penyebab ia seperti ini?” emosi Nyonya Panetta tersulut, meskipun ucapan pak tua di depannya sangat sopan tapi jelas yang ia ungkapkan sangat tersirat.“Tidak Nyonya baik saya maupun ayah saya tidak pernah sedikitpun memiliki pemikiran seperti itu, saya tumbuh besar dibawah pandangan anda dan keluarga besar Panetta, bagiku Panetta bukan hanya majikan ayah saya tapi juga rumah tempat kami berpijak. Tidak pernah ada keraguan sedikitpun. Karena keyakinan inilah saya bersedia melakukan apapun untuk anda dan nona Denia yang sangat dekat dengan anda. Karena itu adalah kepercayaan ku, saya tid
“Kalian keluar dulu, tidak perlu disini, ada yang harus kami bicarakan, minta yang lain untuk keluar juga.” Denia memerintahkan pelayannya untuk keluar, ia merasa jika tidak ada yang perlu ditakutkan, terlebih lagi Terry sudah menjadi sia-sia.“Nona Denia, sungguh tidak tahu apa yang terjadi padaku?”“Terry, apa maksudmu? Sejak terakhir aku membawamu ke agensi, aku tidak pernah bertemu atau menghubungi mereka lagi, bahkan aku tidak mendapat kabar apapun tentangmu!”“Tapi, mereka semua mengatakan bahwa nona sendiri yang meminta mereka untuk 'merawatku'.”Terry menatap Denia dengan pandangan kosong, ia berusaha sebaik mungkin menyembunyikan emosinya. Ia ingin membiarkan wanita kejam ini merasakan penderitaannya dengan tangannya sendiri.“Aku memang meminta mereka untuk 'merawatmu’ tapi dalam artian yang sebenarnya, aku selalu menjaga hubungan baik dengan siapapun, aku bahkan meminta mereka untuk mengalokasikan sumber daya untukmu.”“Apakah sumber daya itu harus diganti dengan dengan men
“Ahhh…kamu pelac**, berani memanggilku pelac**, kamu tidak lebih baik dariku.”Denia yang sejak tadi melawan tindakan Terry meskipun itu tidak terlalu berguna tiba-tiba saja tersulut dan menjatuhkan Terry, tapi tubuhnya sudah terlalu terluka dan banyak kehilangan darah sehingga Terry dengan mudah menariknya hingga ia juga kembali terjatuh, meskipun pecahan kaca sudah tidak ada lagi di tangannya karena perlawanan Denia tadi, tapi ia tidak terlalu terluka sehingga ia kembali menamparnya.“Denia..Denia…betapa ironisnya hidupku karena perbuatanmu, apa kamu sangat menginginkan posisi Nyonya Panetta sampai aku pun kamu korbankan, kamu terlalu takut Leon tergoda olehku iya kan? Aku mengingatnya dengan baik, Tuan Leon memintaku menjadi sekretarisnya, tapi keesokan harinya ia mengubahnya dan memindahkanku ke bagian lain. Kemudian kamu menawariku untuk menjadi model terkenal. Sekarang aku mengerti itu semua karenamu.”“Kamu…huh..” Denia mengerang kesakitan dan tidak bisa menjawab Terry.“Sayan
“Apa yang menyebabkan Denia menderita penyakit kelamin? Seharusnya dampak serum itu tidak akan seperti ini!” Sesiliana mengernyit memikirkan penyebab kondisi Denia, serum Denia berlawanan dengan serum yang ada pada Leon, setelah mereka berdua berhubungan, efek samping serum itu tersulut dan melukai Leon sedangkan Denia ia hanya akan berdampak kecil. Kecuali, selama rentan waktu ini Denia bergonta ganti pasangan. “Seharusnya itu perbuatan Tuan bos!” cecar Nari seolah telah memahami sesuatu.Dalam kebingungan atas ucapan Nari, baru saja Sesiliana bertanya, tiba-tiba pintu ruangan diketuk, sebelum Sesiliana dan yang lainnya mengucapkan sesuatu, orang diluar pintu kemudian membukanya.Wajah tampan, tanpa ekspresi dengan alis dingin dan mata tajam, memindai isi ruangan. Melihat orang yang dicarinya berada, senyum di mata Aldrin semakin dalam, ia tidak lagi seperti sosok yang akan memakan orang dan menyeramkan seperti pertama memasuki di ruangan itu, ketiganya bergidik seketika. ‘Wow, Tu
39.Setelah sesi melankolis antara Mama Al dan anaknya, dengan duduk disofa panjang, Mama Al diapit oleh Aldrin dan Sesiliana dan Ibu Sesil duduk disampingnya. Setelah dua jam berlalu dengan suasana hangat, mereka memutuskan untuk menginap malam ini. Mereka kembali ke kamar masing-masing setelah makan malam.Tidak ada yang membahas tentang apa yang terjadi dengan keluarga Panetta, meskipun berita diluar sana sedang panas-panasnya dengan kejatuhan PnT, tapi hal itu tidak berpengaruh sedikit pun pada kedua keluarga mereka.Saat ini yang tengah tidak nyaman adalah Andra, ayah Aldrin. Andra sedang duduk tidak jauh dari istrinya, wajahnya terlihat khawatir, beberapa kali ia terlihat menggaruk kepalanya. Sejak putranya muncul istrinya tidak pernah mengatakan sepatah kata pun padanya, bahkan setelah memasuki kamar, mereka saling diam. Andra dengan kegalauannya karena tidak tahu harus berkata apa, sedangkan Dara masih berkutat dengan kemarahannya. “Tuan Andra, sepertinya ada hal yang harus a
Asisten Tim memasuki ruangan membawa beberapa berkas yang bertumpuk di tangannya.Melihat Bosnya sedang memegang telepon, nampak ia sedang membalas pesan yang entah siapa. Ia tidak berani mengambil langkah lebih dekat karena ia sudah sangat bersyukur jika bosnya itu tidak meneliti setiap pekerjaan mereka, yang bisa dipastikan jika itu sama saja menguliti mereka hidup-hidup. Bos mereka menjadi semakin mengerikan sejak kembali. Ketegasannya dan ketajamannya menjadi semakin tak tertahankan. Bosnya bisa menemukan kesalahan ketik, tanda baca, bahkan ditumpukan laporan yang meninggi. Ia akan tahu tiap halamannya. Sungguh menakjubkan yang terkesan mengerikan.‘Memang hanya Nona Sesil yang bisa menjadi pawangnya.’ batin Tim.Mengetahui keberadaan asistennya, Aldrin menyimpan ponselnya setelah mengakhiri pesannya pada Sesiliana.“Bagaimana?”“Seperti yang anda katakan, semua bukti sudah terkumpul, kami menggeledah rumah, kantor, bahkan rumah pribadi mereka. Dengan bantuan pihak berwajib yang
Matheo menatap Aldrin yang juga menatapnya, entah kenapa Matheo merasa jika Aldrin dapat melihat melalui dirinya, keringat dingin terasa di sepanjang tulang belakangnya. Sejak dulu mereka berteman selalu seperti ini, tidak ada yang benar-benar dapat memahami seorang Aldrin, ketajaman dan kemuliaan di tulangnya membuat mereka yang dekat dengannya selalu merasa rendah dan hal itu lah yang paling dibenci olehnya.Matheo Demias, berasal dari yang hanya sedikit lebih rendah dari Madrean, meskipun tidak sekaya keluarga Madrean tapi keluarganya juga bagian dari lingkungan kelas atas, ia selalu berada dibelakang Aldrin, ia selalu menjadi yang kedua sekuat dan sebesar apapun ia berusaha. Jika Leon secara terang-terangan menjadikan Aldrin saingan, maka ia selalu berada dalam bayang-bayang.Ia ingin melenyapkan Aldrin tanpa harus menyentuh tangannya sendiri, sayangnya orang ini seakan memiliki 9 nyawa. Apapun tindakan yang ia ambil itu seakan tidak berpengaruh apapun padanya, keberuntungannya ad