Share

Chapter 85

"Kenapa kamu mendadak menyerangnya? Padahal selama ini kamu diam-diam saja," tanya Prof. Hora menginterogasiku.

Aku mengepalkan tanganku dengan erat hingga urat-urat timbul pada permukaan kulit tanganku. Kukerutkan keningku dan menggigit bibir bawahku berusaha menahan luapan amarah yang akan meledak.

Kuangkat kepalaku dan melihat ke arah Prof. Hora yang menatapku dengan tatapan serius. Tatapannya itu membuatku merasa dipojokkan dan berada di posisi orang telah melakukan kesalahan.

"Ini tidak adil, padahal Nona Tabella yang lebih dulu berlaku tidak adil padaku. Kenapa malah aku yang disalahkan?" protesku dengan nada kesal.

"Selama ini aku sudah bersabar terhadap semua perlakuan Nona Tabella yang selalu memusuhiku dan merendahkanku.

"Bahkan sekarang dia ingin membuatku menjadi anjingnya dengan memanfaatkan Layla untuk mengendalikan pikiranku," ungkapku sambil menatap tajam ke arah Prof. Hora.

Sebenarnya dia tidak ada hubungannya dengan konflik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status