Share

Chapter 55

Mimpi buruk itu terus menghantuiku selama beberapa hari. Setelah pemberontakan Fylax terselesaikan dengan kemenangan dari pemerintah pun mimpi itu masih berlanjut. Bahkan mimpi buruk itu jauh lebih mengerikan seusai kekalahan Fylax kali ini.

Tidak hanya 'hantu' kakek dan nenek saja yang terus mengganggu tidur malamku, orang-orang tak berdosa yang menjadi korban dalam peristiwa itu pun ikut meramaikan mimpi buruk ini.

"Trystan, kenapa mukamu pucat begitu? Kamu sakit?" tanya Layla yang duduk di seberang mejaku. Beberapa hari ini aku selalu bersama dengannya karena ditugaskan untuk menjadi pengawalnya.

Di situasi yang masih belum stabil ini, tidak aman baginya untuk tidak didampingi oleh penjaga karena Fylax terus mencari kesempatan untuk melukai bahkan membunuh anggota Quattor yang merupakan dewan eksekutif atau pemerintah negara ini.

"Hanya sakit kepala saja," jawabku sambil memijat keningku yang nyut-nyutan karena kurang tidur. Layla berdehem lalu mengali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status