Home / Romansa / Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder / Apa Yang Kau Lakukan Padaku?

Share

Apa Yang Kau Lakukan Padaku?

Author: Lalita Rhea
last update Last Updated: 2024-05-12 23:32:09

"Iya. Saat ini aku sedang jauh dari rumah," ucap Bima, ketika seseorang di seberang sambungan sana mulai menangis.

Bima menggaruk kepalanya yang tiba-tiba saja terasa gatal. Ia paling tidak tega jika seseorang yang sedang bicara dengannya itu mulai menangis.

Pria itu lantas menarik nafas panjang. Tatapannya menerawang ke arah taman samping, yang terlihat dari arah dapur.

Sebelah tangannya masuk ke dalam saku celana, sedangkan satunya lagi masih memegangi ponsel yang di dekatkan ke telinga.

"Nanti jika waktu sudah tiba, aku pasti a—"

"Mas Bima! Kau harus tanggung jawab!"

Bima segera memutar tubuhnya ke arah seseorang yang baru saja berteriak tepat di belakangnya.

Ia melihat sang nona yang kemarin malam sudah berhasil membuatnya tak bisa tidur hingga jam tiga dinihari, tengah berdiri dengan tampang galak.

Dahi Bima mengernyit bingung.

"Tanggung jawab? Tanggung jawab apa?" tanya pria itu yang sempat terkaget-kaget karena perkataan Gabby barusan.

Gabby melangkah satu kali agar lebih dekat dengan pria tinggi besar tersebut. Meskipun ia harus menengadah, tapi Gabby tak merasa gentar.

"Apa yang sudah kau lakukan padaku kemarin malam?" tanya Gabby lagi.

Wajah gadis itu memerah menahan amarah.

"Akhh!" pekik Bima tiba-tiba. Seseorang di ujung sambungan sana, ternyata mendengar perkataan Gabby padanya.

Melihat Bima yang menggosok-gosok telinganya setelah menjerit tadi, Gabby yakin jika seseorang yang tengah bicara dengan Bima melalui sambungan telepon, sudah meneriakinya dengan kencang kala ponsel itu masih menempel di telinga Bima.

"Aduh!" keluh Bima, yang merasa kupingnya berdengung.

Pria itu lantas melirik pada Gabby sekilas, sebelum mengambil beberapa langkah menjauh dan bicara berbisik-bisik lalu mengakhiri panggilan teleponnya.

Gabby tersenyum sumbang. Saat ini ia merasa diacuhkan oleh sang pengawal.

Bima kembali mendekati Gabby, dan berdiri di hadapannya dengan tatapan dingin, seakan minta penjelasan atas perkataan Gabby tadi.

"Mbak Gabby bilang apa barusan?" tanyanya, sambil menundukkan wajah agar bisa menatap mata Gabby.

Melihat postur tubuh Bima yang besar harus berhadapan dengan postur tubuhnya yang lebih pendek dan mungil, membuat nyali Gabby sedikit menciut.

Ia melangkah mundur, agar Bima tak bisa mengintimidasinya. Meskipun nyatanya pria itu sama sekali tak melakukan apa-apa.

"Soal kemarin malam," ucap Gabby sambil meringis.

Bima tetap bergeming. Tak ada reaksi terkejut yang berlebihan di wajahnya, untuk menyangkal perkataan sang nona.

"Kenapa dengan kemarin malam?" tanya pria itu, setelah beberapa lama berdiam diri.

Gabby merasa tersudutkan.

"Apa yang sudah kau lakukan padaku?" tanya Gabby, setelah ia menemukan kembali keberaniannya.

Bima mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia bingung untuk menjelaskan apa yang sudah mereka berdua lakukan semalam.

"Mbak Gabby mabuk," jawab Bima singkat.

"Iya aku tahu aku mabuk. Tapi apa saja yang sudah Mas Bima lakukan padaku saat aku bahkan tak sadarkan diri seperti semalam?" desak Gabby dengan garang.

"Tak ada,"

Lagi-lagi Bima menjawab dengan singkat, sehingga membuat Gabby merasa tak puas.

"Bohong! Mas Bima pasti bohong!" tuduh Gabby.

Bima melangkah satu kali. Tatapannya menatap sang nona dengan ekspresi tak terbaca.

"Memangnya Mbak Gabby ingat sesuatu?" tanya Bima dengan suara yang pelan, dan mimik muka yang angkuh.

Gabby tiba-tiba merasa terintimidasi oleh aura pria itu. Entah kenapa Bima tidak sama seperti pengawal lain yang bekerja di rumah besar keluarga Huang .

Aura pria itu terlalu mendominasi kuat, tapi berhasil membuat Gabby tak bisa lepas dari pesonanya.

Gadis cantik bermata bulat itu melirik sekitarnya.

Ini sudah tengah malam, dan saat ini semua penghuni rumah sudah masuk ke dalam kamar masing-masing. Tinggal tersisa dirinya dan juga Bima

"Aku tidak ingat," jawab Gabby gugup.

"Lalu kalau tidak ingat, kenapa Mbak Gabby minta saya buat bertanggung jawab?" tandas pria itu lagi.

Gabby meraup oksigen banyak-banyak. Rasanya ini tidak benar!

Baru kali ini seorang Gabriella Huang merasa tertekan di rumahnya sendiri. Padahal kedudukannya disini tentu saja lebih tinggi daripada sang pengawal.

Ia adalah nona muda di rumah ini, dan pria bernama Bima itu hanyalah seorang yang dipekerjakan oleh ayahnya, untuk menjaga keamanan dan keselamatan anggota keluarga Huang.

Mengingat hal itu, membuat keberanian Gabby kembali tersulut.

"Tapi aku terbangun dalam keadaan tanpa busana! Apa yang sudah kau lakukan padaku kemarin malam? Pasti kau sudah mengambil kesempatan saat aku tak sadar!" Gabby hampir memekik, namun berusaha untuk menekan dan juga mengendalikan suaranya.

Wajah Bima mengeras. Rahangnya terlihat berkedut-kedut, dengan bibir yang terkatup rapat itu menunduk dan mendekat ke arah wajah Gabby.

"Saya sudah bilang kemarin malam. Saya lebih memilih bersikap jual mahal daripada jadi seorang lelaki brengsek yang mengambil kesempatan dalam kesempitan," sahut Bima, menegaskan sikapnya.

Pria itu kembali menegakkan tubuhnya. Hal itu membuat Gabby serasa baru saja terlepas dari bahaya, karena tatapan pria yang berdiri di depannya.

"Jangan bicara berputar-putar! Jawab dengan jelas pertanyannku!" pinta Gabby, yang masih bersikukuh ingin mengetahui kejadian yang sebenarnya diantara mereka berdua.

Bima menyugar rambutnya yang berantakan. Tak lagi klimis seperti saat ia baru saja tiba malam itu.

"Apa yang mau Mbak Gabby dengar dari saya?" Pria itu bicara, kemudian menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Apakah ..." Mulut Gabby seakan tak sanggup untuk meneruskan pertanyaannya yang seharian ini terasa begitu mengganggu.

"Apakah apa?" desak Bima, yang mulai tak sabar.

Gabby mengigit bibirnya pelan. "Apakah semalam kita sempat berhubungan?"

Sekali lagi bibir Bima terkatup rapat, sehingga pria itu terlihat seperti sedang merengut.

"Hampir." Jawaban yang keluar dari mulut Bima, berhasil membuat Gabby terbatuk-batuk.

"Maksudmu?" tanya Gabby tak percaya.

"Kita hampir berakhir tidur bersama. Dan semua itu karena Mbak Gabby yang memaksa saya!"

Pria itu kemudian memilih untuk melangkah pergi, meninggalkan Gabby yang masih tak percaya dengan apa yang dikatakannya barusan.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nadia Valorez
Berasa vibes nya ci Yolan dan ko Shen2
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Bima Dan Tanda Merah Di Leher

    Bima menatap Jiao Long dengan tatapan bertanya-tanya.Jiao Long yang merasa jika ia tengah diperhatikan oleh seseorang, seketika menolehkan kepala."Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya pria bermata sipit, yang jadi tangan kanan dan orang kepercayaannya Anthony Huang.Bima berjalan pelan ke meja makan khusus para pekerja di rumah itu. "Tumben kau tidak membangunkanku pagi ini. Kenapa? Kau terlambat bangun?" tanya Bima.Tangannya mengambil sebuah piring, dan mengambil telor orak arik dan dua tangkup roti.Li Jiao Long hanya melirik sekilas pada Bima. dan kembali menatap laptop yang ada di depannya."Bapak hari ini ingin istirahat di rumah. Katanya beliau kurang fit hari ini," sahut Jiao Long, sambil menyesap kopi luwak kesukaannya.Bima tersenyum. Jika hari ini Anthony Huang tidak kemana-mana, berarti ia pun hanya akan berdiam diri di rumah."Kalau begitu, hari ini aku bebas tugas?" tanya Bima, sambil mengunyah roti dengan telor orak-arik yang jadi menu sarapannya.Jiao Long mengg

    Last Updated : 2024-05-15
  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Jebakan untuk Nona Muda

    "Ayo, habiskan Gabby! Cepatlah kau habiskan!" Teriakan lantang seorang pria tiba-tiba memenuhi ruangan dengan lampukelap-kelip di dalam club. Pria itu berdiri sembari menjambak rambut seoranggadis muda, dan memaksanya untuk menenggak satu gelas alkohol yang sudahdisiapkan sejak tadi. Gadis yang bernama Gabriella Huang itu terbatuk-batuk dan menangis,ketika kerongkongannya serasa terbakar akibat minuman keras yang terpaksa harusia telan.Di sofa, seorang pria lain yang sedari tadi menatap ke arah sang wanitadan juga teman-temannya, hanya bisa tertawa melihat Gabby yang tersiksa. Entahmengapa, pria itu terlihat sangat puas bisa mempermainkan putri sulung darimusuh bebuyutan ayahnya.Manik biru dari pria campuran Australia-Indonesia bernama MaxwellDouglas itu seketika menggelap kala melihat gaun pesta yang dikenakan oleh sangwanita, mulai basah karena alkohol.Sementara Gabby, hanya bisa meringkuk di dekat sofa. Gadis itu berusahamenahan sakit yang mulai menjalar ke kepala,

    Last Updated : 2024-04-08
  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Sentuh Aku!

    "Kalian tak mengerti ucapanku?" tanya pria itu sekali lagi. Wajahnyayang tampan serta rahangnya yang kuat kini mengeras.Melihat kedatangan tamu tak diundang itu, Maxwell dan teman-temannya hanyabisa saling pandang, sebelum akhirnya tertawa meremehkan."Hei, kau. Ini bukan urusanmu! Memangnya siapa kau? Premankampungan? Gak usah ikut campur, yang ada kau yang cari mati sama kita!"tukas salah seorang pemuda yang saat itu kebagian memegangi tangan kiri Gabby.Tatapan mata Bima semakin gelap dan penuh kemarahan, ketika melihatkeadaan sang nona yang sudah tak karuan. Apalagi saat melihat sebelahtangan Maxwell berada di dalam gaun pesta Gabby, makin membuat pria itumeradang.Dia memang tak seharusnya meninggalkan Gabby sendirian. Memang,kedatangannya sebagai bodyguard pribadi untuk anak bosnya terkesan mendadak,sehingga membuat gadis itu tak begitu suka dengannya, dan memaksanya untuk takikut di dalam. Tapi, dia tak menyangka, jika dirinya justru akan menyaksikangadis yang sehar

    Last Updated : 2024-04-08
  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Ke Hotel?!

    “Sentuh aku sekarang juga!” Gadis cantik itu merayunya dengan tatapan mata sendu, membuat Bima merasa jantungnya seakan ingin meledak. "Mbak, jangan! Bahaya, Mbak! Mending Mbak diam dulu sampai saya antar pulang, ya!?" sahut Bima dengan gugup. Wajah pria itu memerah saat telapak tangan Gabriella yang lentik, menjalari pahanya dan berhenti tepat di tengah-tengah gundukan yang tersembunyi dalam celana. "Pulang? Jangan pulang, Mas! Nanti ada orang rumah yang lihat," tolak gadis yang tengah mabuk itu, sambil mengusap-usap gundukan yang awalnya tenang, kini mulai menunjukkan eksistensinya. "Mbak! Tangannya tolong dijaga! Saya jadi nggak bisa fokus nyetir!" hardik Bima, mulai tak bisa mengontrol emosinya ketika tangan Gabby sengaja berlalu lalang di sekitar area pribadi miliknya. "Ayolah, Kak Bima. Tolong aku!" rengek Gabby, yang sudah tak bisa lagi mengontrol hasratnya. Bima mendesah berat. Ia kesal bukan kepalang. Pikirannya buyar, konsentrasinya terpecah. Ia yang sedang menyetir, h

    Last Updated : 2024-04-08
  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Jebakan Untuk Gabby

    Akhirnya setengah jam kemudian, Bima merasa jika penderitaannya akan segera berakhir. Rumah kediaman keluarga Huang yang megah bak istana, sudah tak jauh lagi."Mbak Gabby, sudah sampai. Ayo saya bantu turun!" ucap Bima sebelum ia membuka pintu di samping kemudi."Aku mau digendong!" Gabby merengek dengan nada manja.Bima hanya mendesah saat mendengar permintaan sang nona muda. Dengan hati-hati, ia lantas membuka pintu mobil dekat Gabby, dan meraih tubuh sintal itu dalam rengkuhannya.Setiap kali kulit Gabby bergesekan dengan kulit Bima, maka efek obat itu semakin meletup-letup. Gabby mengalungkan kedua lengannya pada leher Bima, dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang dan berotot tersebut."Mbak Gabby diem ya! Jangan aneh-aneh. Nanti kalo saya gagal fokus, kita berdua bisa nyungsep!" bisik Bima dekat dengan telinga Gabby.Suasana rumah yang sudah sepi dan temaram, membuat Bima harus hati-hati melangkah sambil membawa bobot tubuh Gabby di kedua lengannya. Pada pukul satu dini har

    Last Updated : 2024-04-08
  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Bimasena

    Ia masih pada posisinya semula, tertelungkup di atas kasur dengan mulutmenganga. Suara dengkurannya yang kencang, seakan meredam suara jam weker yangberisik.Sebuah ketukan pintu yang menyerupai gedoran, seketika membuat keduamata pria itu terbuka seketika.Dengan mata masih setengah terpicing, ia meraih jam weker yang membuatgaduh tersebut, dan mematikannya."Ya ampun. Baru juga tidur sebentar. Udah pagi lagi," keluhnyapelan.Ia lantas menggeliat. Merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Iabaru bisa tidur jam tiga pagi, dan harus bangun jam enam pagi. Sungguh sangatmenyiksa hanya bisa tidur tiga jam setelah seharian sibuk bekerja."Bima!" Dari luar terdengar lagi ketukan pintu dan seseorang yang memanggilnamanya. Meskipun dengan perasaan enggan, ia memaksa dirinya untuk bangun danmembuka pintu."Iya, ya. Aku sudah bangun!" sahutnya, ketika ia membuka pintuuntuk seseorang yang sudah membangunkannya.Seorang pria berkulit putih dan bermata sipit, sudah berdiri di depanp

    Last Updated : 2024-04-08
  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Kau Harus Tanggung Jawab!

    Gabby tidur seharian untuk menghilangkan efek mabuknya. Ia benar-benar bangun di sore hari, dan merasa jika tubuhnya lebih segar. Jauh berbeda dari sebelumnya."Aku harus bertemu dengan lelaki mesum itu! Dia pasti sudah mengambil kesempatan saat aku sedang mabuk!" gumam Gabby.Selain Maxwell dan teman-temannya, Gabby juga menaruh dendam pada pria yang jadi pengawalnya tersebut.Ingatannya pada kejadian Maxwell sangat jelas. Sedangkan ingatannya tentang Bima, rasanya samar-samar. Ingatan samar tentang sebuah ciuman yang membuatnya dimabuk kepayang. Sebuah ciuman yang mampu pikirannya kosong dan tubuhnya semakin terbakar."Ya ampun! Apa yang sudah dia lakukan padaku?!" pekik gadis itu, merasa malu dan terhina.Selain sudah menciumnya, Gabby yakin jika pria itu juga yang sudah melucuti bajunya ketika ia mabuk.Ia lantas menggeram marah. Pengawalnya memang harus diberi pelajaran tentang sopan santun!Setelah mandi dan merapikan diri, Gabby bergegas turun ke lantai satu. Tak ada siapapu

    Last Updated : 2024-05-10

Latest chapter

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Bima Dan Tanda Merah Di Leher

    Bima menatap Jiao Long dengan tatapan bertanya-tanya.Jiao Long yang merasa jika ia tengah diperhatikan oleh seseorang, seketika menolehkan kepala."Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya pria bermata sipit, yang jadi tangan kanan dan orang kepercayaannya Anthony Huang.Bima berjalan pelan ke meja makan khusus para pekerja di rumah itu. "Tumben kau tidak membangunkanku pagi ini. Kenapa? Kau terlambat bangun?" tanya Bima.Tangannya mengambil sebuah piring, dan mengambil telor orak arik dan dua tangkup roti.Li Jiao Long hanya melirik sekilas pada Bima. dan kembali menatap laptop yang ada di depannya."Bapak hari ini ingin istirahat di rumah. Katanya beliau kurang fit hari ini," sahut Jiao Long, sambil menyesap kopi luwak kesukaannya.Bima tersenyum. Jika hari ini Anthony Huang tidak kemana-mana, berarti ia pun hanya akan berdiam diri di rumah."Kalau begitu, hari ini aku bebas tugas?" tanya Bima, sambil mengunyah roti dengan telor orak-arik yang jadi menu sarapannya.Jiao Long mengg

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Apa Yang Kau Lakukan Padaku?

    "Iya. Saat ini aku sedang jauh dari rumah," ucap Bima, ketika seseorang di seberang sambungan sana mulai menangis.Bima menggaruk kepalanya yang tiba-tiba saja terasa gatal. Ia paling tidak tega jika seseorang yang sedang bicara dengannya itu mulai menangis. Pria itu lantas menarik nafas panjang. Tatapannya menerawang ke arah taman samping, yang terlihat dari arah dapur. Sebelah tangannya masuk ke dalam saku celana, sedangkan satunya lagi masih memegangi ponsel yang di dekatkan ke telinga."Nanti jika waktu sudah tiba, aku pasti a—""Mas Bima! Kau harus tanggung jawab!" Bima segera memutar tubuhnya ke arah seseorang yang baru saja berteriak tepat di belakangnya.Ia melihat sang nona yang kemarin malam sudah berhasil membuatnya tak bisa tidur hingga jam tiga dinihari, tengah berdiri dengan tampang galak.Dahi Bima mengernyit bingung."Tanggung jawab? Tanggung jawab apa?" tanya pria itu yang sempat terkaget-kaget karena perkataan Gabby barusan.Gabby melangkah satu kali agar lebih de

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Kau Harus Tanggung Jawab!

    Gabby tidur seharian untuk menghilangkan efek mabuknya. Ia benar-benar bangun di sore hari, dan merasa jika tubuhnya lebih segar. Jauh berbeda dari sebelumnya."Aku harus bertemu dengan lelaki mesum itu! Dia pasti sudah mengambil kesempatan saat aku sedang mabuk!" gumam Gabby.Selain Maxwell dan teman-temannya, Gabby juga menaruh dendam pada pria yang jadi pengawalnya tersebut.Ingatannya pada kejadian Maxwell sangat jelas. Sedangkan ingatannya tentang Bima, rasanya samar-samar. Ingatan samar tentang sebuah ciuman yang membuatnya dimabuk kepayang. Sebuah ciuman yang mampu pikirannya kosong dan tubuhnya semakin terbakar."Ya ampun! Apa yang sudah dia lakukan padaku?!" pekik gadis itu, merasa malu dan terhina.Selain sudah menciumnya, Gabby yakin jika pria itu juga yang sudah melucuti bajunya ketika ia mabuk.Ia lantas menggeram marah. Pengawalnya memang harus diberi pelajaran tentang sopan santun!Setelah mandi dan merapikan diri, Gabby bergegas turun ke lantai satu. Tak ada siapapu

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Bimasena

    Ia masih pada posisinya semula, tertelungkup di atas kasur dengan mulutmenganga. Suara dengkurannya yang kencang, seakan meredam suara jam weker yangberisik.Sebuah ketukan pintu yang menyerupai gedoran, seketika membuat keduamata pria itu terbuka seketika.Dengan mata masih setengah terpicing, ia meraih jam weker yang membuatgaduh tersebut, dan mematikannya."Ya ampun. Baru juga tidur sebentar. Udah pagi lagi," keluhnyapelan.Ia lantas menggeliat. Merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Iabaru bisa tidur jam tiga pagi, dan harus bangun jam enam pagi. Sungguh sangatmenyiksa hanya bisa tidur tiga jam setelah seharian sibuk bekerja."Bima!" Dari luar terdengar lagi ketukan pintu dan seseorang yang memanggilnamanya. Meskipun dengan perasaan enggan, ia memaksa dirinya untuk bangun danmembuka pintu."Iya, ya. Aku sudah bangun!" sahutnya, ketika ia membuka pintuuntuk seseorang yang sudah membangunkannya.Seorang pria berkulit putih dan bermata sipit, sudah berdiri di depanp

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Jebakan Untuk Gabby

    Akhirnya setengah jam kemudian, Bima merasa jika penderitaannya akan segera berakhir. Rumah kediaman keluarga Huang yang megah bak istana, sudah tak jauh lagi."Mbak Gabby, sudah sampai. Ayo saya bantu turun!" ucap Bima sebelum ia membuka pintu di samping kemudi."Aku mau digendong!" Gabby merengek dengan nada manja.Bima hanya mendesah saat mendengar permintaan sang nona muda. Dengan hati-hati, ia lantas membuka pintu mobil dekat Gabby, dan meraih tubuh sintal itu dalam rengkuhannya.Setiap kali kulit Gabby bergesekan dengan kulit Bima, maka efek obat itu semakin meletup-letup. Gabby mengalungkan kedua lengannya pada leher Bima, dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang dan berotot tersebut."Mbak Gabby diem ya! Jangan aneh-aneh. Nanti kalo saya gagal fokus, kita berdua bisa nyungsep!" bisik Bima dekat dengan telinga Gabby.Suasana rumah yang sudah sepi dan temaram, membuat Bima harus hati-hati melangkah sambil membawa bobot tubuh Gabby di kedua lengannya. Pada pukul satu dini har

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Ke Hotel?!

    “Sentuh aku sekarang juga!” Gadis cantik itu merayunya dengan tatapan mata sendu, membuat Bima merasa jantungnya seakan ingin meledak. "Mbak, jangan! Bahaya, Mbak! Mending Mbak diam dulu sampai saya antar pulang, ya!?" sahut Bima dengan gugup. Wajah pria itu memerah saat telapak tangan Gabriella yang lentik, menjalari pahanya dan berhenti tepat di tengah-tengah gundukan yang tersembunyi dalam celana. "Pulang? Jangan pulang, Mas! Nanti ada orang rumah yang lihat," tolak gadis yang tengah mabuk itu, sambil mengusap-usap gundukan yang awalnya tenang, kini mulai menunjukkan eksistensinya. "Mbak! Tangannya tolong dijaga! Saya jadi nggak bisa fokus nyetir!" hardik Bima, mulai tak bisa mengontrol emosinya ketika tangan Gabby sengaja berlalu lalang di sekitar area pribadi miliknya. "Ayolah, Kak Bima. Tolong aku!" rengek Gabby, yang sudah tak bisa lagi mengontrol hasratnya. Bima mendesah berat. Ia kesal bukan kepalang. Pikirannya buyar, konsentrasinya terpecah. Ia yang sedang menyetir, h

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Sentuh Aku!

    "Kalian tak mengerti ucapanku?" tanya pria itu sekali lagi. Wajahnyayang tampan serta rahangnya yang kuat kini mengeras.Melihat kedatangan tamu tak diundang itu, Maxwell dan teman-temannya hanyabisa saling pandang, sebelum akhirnya tertawa meremehkan."Hei, kau. Ini bukan urusanmu! Memangnya siapa kau? Premankampungan? Gak usah ikut campur, yang ada kau yang cari mati sama kita!"tukas salah seorang pemuda yang saat itu kebagian memegangi tangan kiri Gabby.Tatapan mata Bima semakin gelap dan penuh kemarahan, ketika melihatkeadaan sang nona yang sudah tak karuan. Apalagi saat melihat sebelahtangan Maxwell berada di dalam gaun pesta Gabby, makin membuat pria itumeradang.Dia memang tak seharusnya meninggalkan Gabby sendirian. Memang,kedatangannya sebagai bodyguard pribadi untuk anak bosnya terkesan mendadak,sehingga membuat gadis itu tak begitu suka dengannya, dan memaksanya untuk takikut di dalam. Tapi, dia tak menyangka, jika dirinya justru akan menyaksikangadis yang sehar

  • Bodyguard Tampan Ternyata Milyarder    Jebakan untuk Nona Muda

    "Ayo, habiskan Gabby! Cepatlah kau habiskan!" Teriakan lantang seorang pria tiba-tiba memenuhi ruangan dengan lampukelap-kelip di dalam club. Pria itu berdiri sembari menjambak rambut seoranggadis muda, dan memaksanya untuk menenggak satu gelas alkohol yang sudahdisiapkan sejak tadi. Gadis yang bernama Gabriella Huang itu terbatuk-batuk dan menangis,ketika kerongkongannya serasa terbakar akibat minuman keras yang terpaksa harusia telan.Di sofa, seorang pria lain yang sedari tadi menatap ke arah sang wanitadan juga teman-temannya, hanya bisa tertawa melihat Gabby yang tersiksa. Entahmengapa, pria itu terlihat sangat puas bisa mempermainkan putri sulung darimusuh bebuyutan ayahnya.Manik biru dari pria campuran Australia-Indonesia bernama MaxwellDouglas itu seketika menggelap kala melihat gaun pesta yang dikenakan oleh sangwanita, mulai basah karena alkohol.Sementara Gabby, hanya bisa meringkuk di dekat sofa. Gadis itu berusahamenahan sakit yang mulai menjalar ke kepala,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status