Share

Peristiwa

Penulis: Useless Point
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Tuan, apa tidak sebaiknya kekuatan shinigami yang tuan berikan ke manusia itu, tuan tarik kembali?" Dalam ruangan hampa yang gelap Cassius dan Lyl membicarakan kekuatan yang Rue gunakan.

Dengan tenang Lyl menghembuskan asap rokok mendengarkan perkataan Cassius di balik singgasananya.

"Tuan, saya khawatir manusia ini akan menimbulkan banyak masalah pada Treseiront" Cassius tampak serius.

Treseiront adalah dunia para dewa dimana Aerch tertidur di dalamnya. Treseiront mencakup keseluruhan alam semesta dimana manusia masih belum mengetahui ujungnya dan lebih mempercayai alam semesta tak berujung dan tak berdasar.

Sedangkan Aerch adalah esensi yang di percaya keberadaanya oleh para dewa, bisa dikatakan Aerch adalah yang tertinggi dari yang paling tinggi tingkatannya di alam dewa dan alam semesta.

"Hahahahahahahahahahahahahaha...." Lyl tertawa mendengar kekhawatiran Cassius. "...jangan terlalu kaku Cassius, bersenang-senanglah"

"Tuan! Jika para dewa dan bahkan jika sampai Treseiront bergejolak, Lucifer akan memanfaatkannya untuk kembali menyerang Treseiront"

"Lucifer?" Tanya Lyl.

"Iya tuan, mahluk abadi yang pernah memporak-porandakan Terrania dan hampir melenyapkan sebagian dari para dewa yang menjaga Terrania, sebelum akhirnya di kalahkan oleh Atreon ketika mencoba menyerang Treseiront dengan milyaran pasukannya."

Terrania adalah padang luas tempat dimana para dewa tinggal, jika di dunia manusia mungkin seperti istana negara. Namun Terrania juga semacam batas seperti gerbang utama menuju Treseiront atau mungkin juga disebut surga oleh para manusia. Terrania tidak dapat digambarkan dengan dunia manusia, luas Terrania berkali-kali lipat dunia manusia.

"Aku tau Cassius" Lyl memandang Kabut gelap di depannya. "...mahluk berparas cantik yang menyetubuhi Niks (Malam) dan melebur Niks ke dalam dirinya itu"

Tentu saja Cassius tau, Shinigami sekelas Lyl yang sudah hidup lebih lama darinya pasti tau kejadian dimana Treseiront di serang. Namun tak ada salahnya Cassius mengingatkan mahluk yang di panggilnya 'Tuan' itu.

Selama ini para Shinigami memang tidak berpihak pada para dewa atau iblis. Kaum mereka hidup dalam jalannya masing-masing, dan hampir tidak pernah peduli dengan kekuasaan atau tahta.

"Sudah lama sekali, hampir beribu-ribu tahun aku tidak mendengar lagi tentang mahluk bertanduk itu" Lyl menyesap rokoknya dalam-dalam.

"Tuan, bagaimana dengan yang saya katakan tadi?" Cassius kembali mengingatkan tentang Rue "..bagaiman dengan manusia yang tuan berikan kekuatan itu?"

"Apanya yang bagaimana?" Tanya Lyl balik.

"Kemarin manusia itu melepas nafsu membunuhnya tuan, sebelum saya membuatnya tertidur dia sedang membunuh manusia-manusia lain"

"Hahahahahahahahahaha... aku tau" Lyl hanya tertawa.

Cassius masih tak tau apa yang di pikirkan tuannya itu.

"Shinigamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii....!"

*************************************************************

"Shinigamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii....!"

Teriakan Rue terdengar sampai ke ruang hampa dimana Lyl dan Cassius berada. Sejak Lyl memberikan kekuatan Shinigami portal tak kasat mata tercipta antara dunia manusia dan ruang hampa. Portal yang hanya dapat terhubung antara Lyl dan Rue.

"Manusia lancang itu!" Cassius yang ikut mendengarnya geram.

"Santai saja Cassius, manusia yang satu ini memang sangat menarik, sama sekali tidak punya rasa takut, meskipun lemah, keberaniannya menghadapi kematian melebihi para dewa"

"Dia hanya mahluk yang putus asa tuan, banyak manusia putus asa seperti itu" Cassius menekankan.

"Meskipun demikian aura gelapnya membuatku penasaran..." Lyl lenyap dari singgasananya.

Entah dimana portal dunia manusia dan ruang hampa, Lyl sudah berdiri di depan pintu kamar Rue sebelum sempat membukanya Rue sudah menghambur keluar dari kamarnya.

"Sialan! Bagaimana bisa semua yang kulakukan kemarin malam itu benar-benar terjadi?" Rue bertanya dengan sedikit meninggikan suaranya.

"Maksudmu tadi pagi?" Lyl menimpali dengan tenang.

"Apa maksudmu?"

"Sekarang sudah malam, nak" Jawab Lyl "...kau membunuh mereka pagi tadi"

"Lalu? Apa kau yang muncul dengan asap kotormu itu dan membawaku pulang?" tanya Rue.

"Oh, itu Cassius yang membawamu"

"Sebenarnya Cassius itu siapa? Dia Shinigami sama sepertimu? Aku tidak pernah melihat wujudnya"

"Asap yang kemarin membawamu itulah Cassius.." Jawab Lyl.

"Asap?" Rue belum terbiasa dengan hal-hal aneh dari mahluk lain dunia itu. "Lupakan tentang teman konyolmu itu...gara-gara kekuatan bodohmu aku harus berurusan dengan polisi"

"Apa?" Dengan nada mengejek Lyl menunjukan wajah pura-pura kaget. "Huahahahahahahahahhahahahahahah..."

"Shinigami sialan, percuma bicara dengan mahluk bodoh sepertimu" Rue kesal.

Eeegh...!

Dalam sekejap tanpa tanda-tanda kemunculan sebuah kabut gelap mencengkeram leher Rue. "Manusia hati-hati dengan perkataanmu!"

Asap itu berbicara? Pikir Rue tanpa dapat berkata ketika lehernya hampir patah oleh cengkeraman asap tebal.

"Hentikan Cassius, jangan terlalu emosional..." Lyl menegur perbuatan Cassius.

Perlahan asap itu memudar. "Manusia ini tak paham posisinya tuan" Suara di balik kabut itu, yang tak lain adalah Cassius.

"Ugh..uhuk..." Rue terbatuk setelah cengkeraman Cassius terlepas. "Asap brengsek!"

"Polisi tidak mungkin mengetahui perbuatanmu, bocah..." Kata Lyl memandang Rue yang masih mengusap-usap lehernya.

Rue hanya diam memandang Lyl, banyak yang mau dia tanyakan tapi tidak tau apa yang harus di tanyakannya, kejadian-kejadian aneh beberapa hari ini masih belum dapat dia pahami.

"Jika polisi dapat menangkap shinigami yang mencabut nyawa manusia, bukankah lucu sekali? Huahahahahahahahahahahahahahahahahaha..." Lyl melepas tawa seperti biasanya.

"Aku Shinigami?" Kata Rue lirih.

"Kau bukan Shinigami, tapi kau memiliki kekuatan Shinigami dariku" Lyl membisik di telinga Rue.

"Brengsek! jangan seenaknya mendekatkan napas baumu dengan tiba-tiba." Rue menghindar dengan perbuatan Lyl yang selalu membuatnya kaget.

"Tidak bisakah kau buat aku lebih kuat lagi? Agar asap itu tidak menggangguku dengan tiba-tiba seperti tadi?" tanya Rue.

"Hahahahahahahahahhahahahahahahaha... kau manusia yang serakah" kata Lyl. "Hey bocah, kau bisa menggunakan kekuatan yang kau miliki tanpa batasan, itu semua tergantung bagaimana caramu mengembangkannya, aku hanya menanamkan weaps, untuk mengembangkannya itu urusanmu"

"Weaps?" Rue masih asing dengan kata itu, tapi dia dapat menangkap bahwa weaps mungkin semacam bibit kekuatan pikirnya.

"Kau bahkan dapat melampaui Cassius atau melampauiku, itupun jika kau mampu..." Kata Lyl. "Sayangnya dalam sejarah manusia tidak ada yang mampu melampaui dewa meskipun mereka juga di tanam weaps oleh dewa yang menyukainya, dan tidak sedikit yang lenyap karena tak mampu menguasai weaps yang mereka peroleh" Lanjut Lyl menjelaskan.

"Aku tidak cukup bodoh untuk lenyap dengan sia-sia seperti para sampah yang kau katakan" Kata Rue dengan sombongnya.

"Manusia yang menarik, kesombonganmu mengingatkanku pada mahluk itu.."

*************************************************************

'Aku tak sabar ingin secepatnya bertemu denganmu, sayang'

'Benarkah?'

'Tentu, saja...'

'Aku juga ingin sekali menemuimu sayang'

'Kapan kau ada waktu?'

'Kau serius sayang? Tapi kau tau aku sudah menikah, sedangkan kau masih muda dan tampan, aku takut mempermalukanmu menjalin hubungan denganku...'

'Bukankah asal tidak ada yang tau semuanya akan baik-baik saja?'

'Kau anak nakal... Tapi aku mencintaimu'

'Datanglah besok, aku menunggumu di tempat pertama kita bertemu'

'Coffe Station dekat Stasiun?'

'Yups'

"Manusia bodoh" Jennian melempar ponselnya setelah selesai membalas chat dari seorang perempuan yang terpikat olehnya.

Dia berjalan keluar dari kamarnya yang besar itu mencari mahluk yang selama ini setia mengikutinya. "Bellim..." panggilnya.

"Ya Tuan..." Dalam sekejap Bellim sudah berada di depan tuannya.

"Astaga Bellim, meskipun aku sudah bertahun-tahun hidup denganmu, aku masih belum terbiasa dengan bulu-bulu di tubuhmu, biasakanlah dengan wujud manusiamu" Suruh Jennian.

Seketika Bellim berubah ke wujud manusia.

"Kau sudah makan?" Tanya Jenn.

"Saya hanya makan setelah tuanku..." Jawab Bellim.

"Jangan bersikap seolah rumah ini adalah kerajaan, dan tidak perlu bersikap seperti kau ini budak, jika kau lapar, carilah makanan sesuai dengan seleramu..."

Sudah lama sejak mereka meninggalkan bangsanya masing-masing, Jennian memberikan kebebasan kepada Bellim, namun Bellim bersi-keras setia mengikuti Jennian sebagai Tuannya.

"Baik, Tuan.." Jawab Bellim.

"Tapi ingat, pilih sasaran yang tepat" Jenn menyarankan.

"Baik, Tuan.."

"Untuk sementara kau bisa tahan dulu rasa laparmu, besok makanan kita datang..." Jenn tersenyum sinis di balik taring tajamnya.

Bab terkait

  • Black Light   Mengendalikan Kekuatan

    Suasana kelas 2-F hari ini heboh membicarakan tentang peristiwa kematian misterius yang terjadi di wilayah mereka."Hei-hei kau lihat berita kemarin? Aku jadi berpikir dua kali, tidak bahkan seratus kali jika ingin keluar rumah sendirian..." Kata salah seorang gadis yang berpenampilan sangat modis di kelas 2-F."Benar-benar mengerikan..." Sahut gadis lain yang baru saja masuk kelas."Pagi Erika..." Sapa gadis modis yang duduk berkerumun dengan gadis-gadis lainnya itu. "Apa yang terjadi?""Kalian sudah lihat berita kemarin? Kematian-kematian aneh di wilayah kita?" Erika meletakkan tasnya."Kami juga sedang membicarakannya, benar-benar menakutkan..." Kata gadis berambut pendek di samping Akiko gadis yang selalu tampil modis."Apa sebaiknya kita memakai masker kemana-mana agar tidak terkena virus aneh yang membunuh para gelandangan itu?" Kata gadis lainnya."Kurasa itu bukan virus penyebabnya, aku yakin itu pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Black Light   Selamat Makan

    "Wow! Rumahmu besar sekali, sayang" Perempuan berambut pendek sebahu yang mengenakan tas berwarna merah selaras dengan warna sepatu yang di kenakannya itu nampak takjub dengan rumah Jenn."Pasti Papa Mama kamu orang hebat, ya?" Sambil berjalan mengikuti langkah Jenn, perempuan itu terus membicarakan banyak hal yang sama sekali tidak terlalu di respon oleh Jenn.Setelah sampai di kamar tidur Jenn, perempuan itu meminta ijin untuk mandi. Jenn melepas sweater dan baju seragam dibaliknya. Ia merebahkan diri di tempat tidurnya, menunggu perempuan itu menyelesaikan membersihkan diri."Makanan yang higienis adalah makanan yang bersih" Gumam Jenn pelan.======oo0oo======"Hey, Shinigami..."Lyl yang sedang bersantai di tempat tidur, menatap ke arah Rue duduk."Bagaimana caranya aku mengembangkan kekuatan yang kau tanam padaku?" Tanya Rue serius."Pfft..." Lyl mencoba menahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Black Light   Lucifer dan Mara

    Sementara di dunia manusia sedang berjalan dengan banyak kejadian dan peristiwa tak masuk akal beberapa minggu belakangan. Lucifer dan pasukannya masih melakukan rutinitas harian dengan bermacam dosa dan kenikmatan tanpa adanya aturan. “Aaah… uhhh..sshhh…” Desis mahluk yang ditindih Lucifer merasakan kenikmatan dari setiap hujaman benda tumpul yang ia terima dari sosok gagah seorang pemimpin para iblis. Di sebuah ruangan dengan pencahayaan redup, Lucifer dan pengikutnya sedang dalam birahi yang membara. Merekalah yang menginspirasi manusia melaksanakan pesta kelamin yang penuh dosa berbalut kenikmatan duniawi. “Uhh… sshhh, tuan aku tak sanggup lagi… ouh…” Lawan bergelut penuh birahi Lucifer melenguh penuh kenikmatan. “Ooh, yahh… uuh, tuan sshh…aaahhh…”“Dasar jalang! Wajahmu berkata sebaliknya… Ahk…” Lucifer makin deras menghujamkan batang tumpul yang menengang diantara kedua pahanya.“Aaahhhhhhhhh….” Pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Black Light   Ikatan Darah

    Brak!!! Seorang pria paruh baya mendobrak masuk kamar Jenn sementara Bellim mengekor dibelakangnya.“Maaf tuan, saya sudah menahannya…”“Tidak apa-apa Bellim, aku tau… memang pria tua ini kurang mengerti tata krama” Potong Jenn yang tengah memeluk seorang gadis di tempat tidurnya dengan santai. "Jennian Ludrick! Kita perlu bicara." Tegas pria paruh baya itu. Jennian Ludrick mengangkat alisnya dengan santai, melepaskan pelukan dari gadis yang ada di sisinya. Dia menatap pria paruh baya itu dengan senyum mengejek. "Oh, jadi Tuan Jeranian Ludrick yang agung datang jauh-jauh hanya untuk berbicara dengan keturunan yang disingkirkannya?" Jennian tersenyum sinis. "Maaf, aku tidak menyadari bahwa aku memiliki janji dengan seseorang yang tidak berarti bagiku." Pria paruh baya itu merasa terusik oleh sikap kasar Jennian. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya. "Ini bukan masalah kecil, Jennian. Kita harus membicarakan konsekuensi dari tindakanmu yang sembrono." "Kons

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Black Light   Prolog

    'Aku belum mau mati' Lelaki yang tengah sekarat itu menggumam, sayangnya tidak ada yang paham apa yang dikatakannya.Tubuh lemah lelaki paruh baya itu mulai mengejang, perlahan-lahan degup jantung dan napasnya semakin berat, matanya mendelik menahan rasa sakit yang sangat, saat dewa kematian memisahkan jiwa dari jasadnya."Kau tidak punya pilihan lain manusia, waktumu sudah habis" Sosok pucat itu menyeringai.HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHASosok pucat itu terbang meninggalkan jasad mangsanya. Setelah menelan secercah cahaya seperti kristal yang keluar dari tubuh manusia yang baru saja kehilangan nyawanya itu."Terkadang hal seperti ini menyenangkan".Setelah kepergian sang pencabut nyawa, derai tangis keluarga yang berduka pecah memenuhi seisi ruangan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Black Light   Pertemuan

    Teng Teng Teng Teng..."Bersiap" Seru ketua kelas "beri salam" Lanjutnya."Selamat siang pak" Ucap anak-anak serentak."Selamat siang" Jawab pak guru.Dalam perjalanan pulang, Ake melihat Rue duduk di dahan sebuah pohon. "Hey Jenn bukankah itu Rue?" Tanya Ake pada Jennian memastikan apa yang dia lihat."Kurasa itu memang dia, tapi apa yang dipikirkannya duduk diatas pohon seperti itu?" Jawab Jenn agak bingung."Yuk kesana Jenn..." Ajak Ake mendekati Rue, Jenn ogah-ogahan tapi ikut juga."Hey kau, apa yang kau lakukan di atas sana?" Jenn menegur Rue. "Apa kau sedang berimajinasi kau itu seekor tupai?" Lanjut Jenn."Jenn...jangan seperti itu..." Ake menyela Jenn. "Maaf Rue, Jenn tidak bermaksud mengataimu, kau taulah cara bicara Jenn seperti itu..." Ake mencoba menjelaskan."Pergilah...aku tidak tertarik omong kosong." Kata Rue."Das

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Black Light   Perkenalan

    Bab sebelumnya-GEDUBRAK !!!"Ouch !" Rue mengelus kepalanya yang menghantam tanah. Dia menoleh ke kanan kiri, sepi. Tak ada siapapun disana, tapi dia merasa baru saja ada yang menimpanya. Rue mendongak ke atas dari arah dia jatuh. Tak ada siapapun. Rue berpikir sebaiknya dia pulang, tempat itu sudah tidak nyaman untuk dijadikannya tempat menyendiri.*************************************************************Dalam perjalanan pulang, Rue merasa ada yang mengikuti setiap langkah kakinya. "Fiuhhh" Rue menghembuskan nafasnya merasa lega sudah di depan pintu rumahnya, dia masuk dengan cepat dan mengunci pintunya dari dalam.Rue naik ke kamarnya di lantai dua, sesampainya di kamar dia menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur..."AAARRGGHP..""AAARRGGHP..." Rue mendadak terdiam dengan mata terbelalak saat teriakannya dihentikan secara paksa oleh kaki besar sosok pucat berjubah h

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Black Light   Makanan Para Dewa

    Di atap Sekolah."Apa maksudmu aku harus membunuh?!" Rue mencengkeram kerah baju Lyl.Lyl menghilang bagai asap, melepaskan diri dari cengkeraman Rue."Kyahahahahahahahahaha...ha..." Suara tawa Lyl terdengar sangat mengusik Rue, membuat Rue semakin marah."Berhentilah bermain petak umpet shinigami sialan!" bentak Rue."Bolehkah kuberikan sedikit ciuman ditengkukmu, sayang?" Lyl tiba-tiba berada di belakang Rue meniup lembut tengkuk Rue "mwehehehehehehe..." Dia terkekeh."Sepertinya kau shinigami yang tidak berguna, pantas kau dibuang ke dunia." kata Rue kesal."Baiklah akan kujelaskan" Lyl mulai berbicara serius. "...aura yang kau miliki itu adalah aura membunuh atau mungkin bisa dikatakan rasa haus atau lapar, yang pasti aura yang kau miliki adalah aura dasar milik kami para grim reaper. Saat aku memberikanmu kekuatan shinigamiku, mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Black Light   Ikatan Darah

    Brak!!! Seorang pria paruh baya mendobrak masuk kamar Jenn sementara Bellim mengekor dibelakangnya.“Maaf tuan, saya sudah menahannya…”“Tidak apa-apa Bellim, aku tau… memang pria tua ini kurang mengerti tata krama” Potong Jenn yang tengah memeluk seorang gadis di tempat tidurnya dengan santai. "Jennian Ludrick! Kita perlu bicara." Tegas pria paruh baya itu. Jennian Ludrick mengangkat alisnya dengan santai, melepaskan pelukan dari gadis yang ada di sisinya. Dia menatap pria paruh baya itu dengan senyum mengejek. "Oh, jadi Tuan Jeranian Ludrick yang agung datang jauh-jauh hanya untuk berbicara dengan keturunan yang disingkirkannya?" Jennian tersenyum sinis. "Maaf, aku tidak menyadari bahwa aku memiliki janji dengan seseorang yang tidak berarti bagiku." Pria paruh baya itu merasa terusik oleh sikap kasar Jennian. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya. "Ini bukan masalah kecil, Jennian. Kita harus membicarakan konsekuensi dari tindakanmu yang sembrono." "Kons

  • Black Light   Lucifer dan Mara

    Sementara di dunia manusia sedang berjalan dengan banyak kejadian dan peristiwa tak masuk akal beberapa minggu belakangan. Lucifer dan pasukannya masih melakukan rutinitas harian dengan bermacam dosa dan kenikmatan tanpa adanya aturan. “Aaah… uhhh..sshhh…” Desis mahluk yang ditindih Lucifer merasakan kenikmatan dari setiap hujaman benda tumpul yang ia terima dari sosok gagah seorang pemimpin para iblis. Di sebuah ruangan dengan pencahayaan redup, Lucifer dan pengikutnya sedang dalam birahi yang membara. Merekalah yang menginspirasi manusia melaksanakan pesta kelamin yang penuh dosa berbalut kenikmatan duniawi. “Uhh… sshhh, tuan aku tak sanggup lagi… ouh…” Lawan bergelut penuh birahi Lucifer melenguh penuh kenikmatan. “Ooh, yahh… uuh, tuan sshh…aaahhh…”“Dasar jalang! Wajahmu berkata sebaliknya… Ahk…” Lucifer makin deras menghujamkan batang tumpul yang menengang diantara kedua pahanya.“Aaahhhhhhhhh….” Pe

  • Black Light   Selamat Makan

    "Wow! Rumahmu besar sekali, sayang" Perempuan berambut pendek sebahu yang mengenakan tas berwarna merah selaras dengan warna sepatu yang di kenakannya itu nampak takjub dengan rumah Jenn."Pasti Papa Mama kamu orang hebat, ya?" Sambil berjalan mengikuti langkah Jenn, perempuan itu terus membicarakan banyak hal yang sama sekali tidak terlalu di respon oleh Jenn.Setelah sampai di kamar tidur Jenn, perempuan itu meminta ijin untuk mandi. Jenn melepas sweater dan baju seragam dibaliknya. Ia merebahkan diri di tempat tidurnya, menunggu perempuan itu menyelesaikan membersihkan diri."Makanan yang higienis adalah makanan yang bersih" Gumam Jenn pelan.======oo0oo======"Hey, Shinigami..."Lyl yang sedang bersantai di tempat tidur, menatap ke arah Rue duduk."Bagaimana caranya aku mengembangkan kekuatan yang kau tanam padaku?" Tanya Rue serius."Pfft..." Lyl mencoba menahan

  • Black Light   Mengendalikan Kekuatan

    Suasana kelas 2-F hari ini heboh membicarakan tentang peristiwa kematian misterius yang terjadi di wilayah mereka."Hei-hei kau lihat berita kemarin? Aku jadi berpikir dua kali, tidak bahkan seratus kali jika ingin keluar rumah sendirian..." Kata salah seorang gadis yang berpenampilan sangat modis di kelas 2-F."Benar-benar mengerikan..." Sahut gadis lain yang baru saja masuk kelas."Pagi Erika..." Sapa gadis modis yang duduk berkerumun dengan gadis-gadis lainnya itu. "Apa yang terjadi?""Kalian sudah lihat berita kemarin? Kematian-kematian aneh di wilayah kita?" Erika meletakkan tasnya."Kami juga sedang membicarakannya, benar-benar menakutkan..." Kata gadis berambut pendek di samping Akiko gadis yang selalu tampil modis."Apa sebaiknya kita memakai masker kemana-mana agar tidak terkena virus aneh yang membunuh para gelandangan itu?" Kata gadis lainnya."Kurasa itu bukan virus penyebabnya, aku yakin itu pe

  • Black Light   Peristiwa

    "Tuan, apa tidak sebaiknya kekuatan shinigami yang tuan berikan ke manusia itu, tuan tarik kembali?" Dalam ruangan hampa yang gelap Cassius dan Lyl membicarakan kekuatan yang Rue gunakan.Dengan tenang Lyl menghembuskan asap rokok mendengarkan perkataan Cassius di balik singgasananya."Tuan, saya khawatir manusia ini akan menimbulkan banyak masalah pada Treseiront" Cassius tampak serius.Treseiront adalah dunia para dewa dimana Aerch tertidur di dalamnya. Treseiront mencakup keseluruhan alam semesta dimana manusia masih belum mengetahui ujungnya dan lebih mempercayai alam semesta tak berujung dan tak berdasar.Sedangkan Aerch adalah esensi yang di percaya keberadaanya oleh para dewa, bisa dikatakan Aerch adalah yang tertinggi dari yang paling tinggi tingkatannya di alam dewa dan alam semesta."Hahahahahahahahahahahahahaha...." Lyl tertawa mendengar kekhawatiran Cassius. "...jangan terlalu kaku Cassius, bersenang-senanglah""Tuan! Jika para dewa dan bahkan jika sampai Treseiront bergejo

  • Black Light   Sebuah Rasa

    "Jennian Ludrick..."Jenn berhenti saat melewati Lyl yang di kerumuni anak-anak perempuan di meja depan. "Anak baru kau memanggil namaku?" Sahut Jenn."Ah, ya... Hai" Kata Lyl"Hmm..." Jenn berjalan ke bangkunya."Senang sekelas denganmu..." Lyl tersenyum. Jenn merasa ada sesuatu dibalik senyuman itu yang membuatnya tidak nyaman."Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa... Lyl kau manis sekali...""...selain tampan kau juga ramah""Hey, bukankah bagus kalau Lyl dan Jenn akrab? Dua cowok ganteng di kelas kita""Lyl lebih manis...""Jenn juga sangat mempesona"KyaaaaaaaaaaaaaAnak-anak perempuan yang mengerumuni Lyl histeris dengan khayalannya. Kehadiran Lyl seolah melenyapkan pembicaraan tentang peristiwa pembunuhan di sekolah itu."Sebentar lagi Mr. Claire datang aku

  • Black Light   Mangsa Pertama

    Keesokan harinya sekolah heboh dengan kematian Haxel Dert. Terlihat beberapa anggota kepolisian sedang mengamankan tempat terbunuhnya Dert. Belakang gedung sekolah yang penuh rongsokan yang sudah tidak terpakai, tempat yang biasanya sepi dan dijadikan tempat bersembunyi anak-anak bandel buat merokok itu kini dipenuhi para siswa yang penasaran dengan kejadian pembunuhan itu."Ake, kau kenapa disini?" Jenn menepuk pundak Ake yang terlihat shock saat melihat mayat Dert yang akan dibawa polisi ke mobil ambulance."Anak-anak tolong minggir. Kembalilah ke kelas, jangan mengganggu tugas polisi" Salah seorang guru menggiring murid- muridnya masuk kelas. Para muridpun bubar dari kerumunan itu.Ake dan Jenn pun berjalan menuju kelas."Kau tidak apa-apa Ake?" Tanya Jenn melihat sahabatnya itu dari tadi diam setelah melihat tubuh orang mati."Uh...ah..aku baik - baik saja Jenn..." Jawab Ake

  • Black Light   Makanan Para Dewa

    Di atap Sekolah."Apa maksudmu aku harus membunuh?!" Rue mencengkeram kerah baju Lyl.Lyl menghilang bagai asap, melepaskan diri dari cengkeraman Rue."Kyahahahahahahahahaha...ha..." Suara tawa Lyl terdengar sangat mengusik Rue, membuat Rue semakin marah."Berhentilah bermain petak umpet shinigami sialan!" bentak Rue."Bolehkah kuberikan sedikit ciuman ditengkukmu, sayang?" Lyl tiba-tiba berada di belakang Rue meniup lembut tengkuk Rue "mwehehehehehehe..." Dia terkekeh."Sepertinya kau shinigami yang tidak berguna, pantas kau dibuang ke dunia." kata Rue kesal."Baiklah akan kujelaskan" Lyl mulai berbicara serius. "...aura yang kau miliki itu adalah aura membunuh atau mungkin bisa dikatakan rasa haus atau lapar, yang pasti aura yang kau miliki adalah aura dasar milik kami para grim reaper. Saat aku memberikanmu kekuatan shinigamiku, mak

  • Black Light   Perkenalan

    Bab sebelumnya-GEDUBRAK !!!"Ouch !" Rue mengelus kepalanya yang menghantam tanah. Dia menoleh ke kanan kiri, sepi. Tak ada siapapun disana, tapi dia merasa baru saja ada yang menimpanya. Rue mendongak ke atas dari arah dia jatuh. Tak ada siapapun. Rue berpikir sebaiknya dia pulang, tempat itu sudah tidak nyaman untuk dijadikannya tempat menyendiri.*************************************************************Dalam perjalanan pulang, Rue merasa ada yang mengikuti setiap langkah kakinya. "Fiuhhh" Rue menghembuskan nafasnya merasa lega sudah di depan pintu rumahnya, dia masuk dengan cepat dan mengunci pintunya dari dalam.Rue naik ke kamarnya di lantai dua, sesampainya di kamar dia menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur..."AAARRGGHP..""AAARRGGHP..." Rue mendadak terdiam dengan mata terbelalak saat teriakannya dihentikan secara paksa oleh kaki besar sosok pucat berjubah h

DMCA.com Protection Status