Bab sebelumnya-
GEDUBRAK !!!
"Ouch !" Rue mengelus kepalanya yang menghantam tanah. Dia menoleh ke kanan kiri, sepi. Tak ada siapapun disana, tapi dia merasa baru saja ada yang menimpanya. Rue mendongak ke atas dari arah dia jatuh. Tak ada siapapun. Rue berpikir sebaiknya dia pulang, tempat itu sudah tidak nyaman untuk dijadikannya tempat menyendiri.
*************************************************************
Dalam perjalanan pulang, Rue merasa ada yang mengikuti setiap langkah kakinya. "Fiuhhh" Rue menghembuskan nafasnya merasa lega sudah di depan pintu rumahnya, dia masuk dengan cepat dan mengunci pintunya dari dalam.
Rue naik ke kamarnya di lantai dua, sesampainya di kamar dia menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur..."AAARRGGHP.."
"AAARRGGHP..." Rue mendadak terdiam dengan mata terbelalak saat teriakannya dihentikan secara paksa oleh kaki besar sosok pucat berjubah hitam.
"Tenangkan dirimu manusia, saat ini aku sedang tidak ingin membunuhmu...khu khu khu khu khu..." Sosok pucat itu mencoba menenangkan Rue.
Perlahan-lahan Rue menguasai dirinya, dia menunjuk kaki mahluk besar yang berada dimulutnya itu, karena sekuat apapun Rue meronta dan mencoba mengangkat kaki itu dari mulutnya sama sekali tidak membuat kaki itu bergeming. Sosok pucat itu menyadari isyarat dari Rue.
Setelah mengatur nafas dan mencoba menenangkan diri dari rasa gugupnya Rue bertanya..."Jadi, kau ini mahluk apa?" Tanya Rue "..dan apa yang kau mau dariku?" Imbuhnya.
"Mwahahahahahahahaha...kau benar-benar diluar dugaan, manusia..." Sosok pucat itu melepas tawanya yang menggema di dalam ruangan sempit tempat Rue tidur. "...dengan cepat kau menguasai rasa gugupmu". Kata mahluk itu.
Rue hanya diam menunggu jawaban, dan Rue terus memandangi mahluk asing yang berdiri di depannya.
"Baiklah manusia, kuperkenalkan diriku...aku adalah Grim reaper atau Shinigami, aku dan kaumkulah yang bertanggung jawab atas kematian mahluk-mahluk seperti kalian para manusia" Jawab sosok pucat itu. "...dan kau boleh memanggilku Lyl. Mwehehehe..." Senyumnya terlihat mengerikan dengan wajah pucatnya itu.
Rue berpikir sejenak, "Oh, shinigami ya..." dan tersenyum penuh arti.
"Aku mengikutimu karena kau memiliki hawa gelap yang sangat pekat, aku sangat tertarik dengan aura yang kau miliki" Lanjut Lyl menjelaskan.
"Apa maksudmu hawa gelap?" Tanya Rue.
"Hawa gelap pekat biasanya hanya kami para shinigami yang memilikinya, tapi kau seorang manusia. Itu membuatku tertarik denganmu" kata Lyl.
"Jadi, apa yang kau mau dengan hawa gelap yang kumiliki?" Tanya Rue "kau mau menghisap aura yang kumiliki?" Lanjutnya. "Lakukanlah dengan lembut, dan jangan taruh kaki busukmu di mulutku !"
"Lancang...!! Dasar manusia rendah..." Tiba-tiba muncul suara lain diruangan itu.
"Cassius, tenangkan dirimu..." Lyl mencoba menenangkan Cassius. Rue masih bingung dengan apa yang terjadi, terlalu banyak hal yang tidak masuk akal didepan matanya. "Hey manusia, seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak ingin membunuhmu, justru sebaliknya..." Lyl mendekatkan wajahnya ke arah Rue. "...aku akan memberikan kekuatan Shinigami kepadamu." Lyl tersenyum, senyum yang sangat mengerikan.
"Apa yang harus kutukar sebagai imbalannya?" Tanya Rue.
"Aku tidak memerlukan imbalan apapun, aku cuma ingin kau merasakan menjadi Grim reaper, Shinigami, dewa kematian untuk kaummu" jawab Lyl penuh penekanan.
"Kemudian tentang suara tadi, yang kau panggil Cassius...siapa dia?" Rue penasaran dengan suara tanpa wujud itu.
"Hahahahahahaha..dia adalah Nightmare sahabatku yang kaku" Jawab Lyl.
"Hmm..." Rue sedikit bingung, dia terdiam.
Lyl menjentikkan jarinya dan dalam hitungan detik samar-samar kamar Rue terselimuti kabut tipis, membuat pandangan Rue perlahan memudar...
Rue nampak lelah dari raut wajahnya menunjukan rasa penatnya. Terlalu banyak hal yang terjadi dalam sekejap, hal-hal yang sulit diterima akal sehat. Bertumpuk-tumpuk pertanyaan berputar dalam kepala Rue, tapi dia memutuskan untuk menunda pertanyaan-pertanyaan itu. Untuk sekarang ini dia ingin tidur dan berharap semua yang baru saja dia alami hanya mimpi.
*************************************************************
Rue terbangun dari tidurnya dengan keringat dingin yang mengucur, hembusan napasnya saling berkejaran. Sepertinya Rue tidak mengalami mimpi indah.
"Yo, manusia..." Sapa seorang bocah bermata merah dengan muka pucatnya. "Selamat pagi" lanjut bocah yang seumuran dengan Rue itu.
"Siapa kau?! dan apa yang kau lakukan dikamarku?!" Rue menatap tajam ke arah bocah itu.
"Wowowooo, ternyata daya ingatmu sangat buruk, manusia..." Bocah itu loncat dari tempat dia duduk berjalan ke arah Rue dan dalam sekejap dia menampakan sosok aslinya. "..ini aku, Shinigami Lyl... Mwehehehehehe.."
"Oh kau, kurasa tubuhmu yang tadi tidak begitu buruk" Rue menyarankan Lyl kembali ke wujud manusia. "..dan bukan cuma shinigami yang memiliki nama, jadi berhentilah memanggilku manusia...panggil dengan namaku" imbuh Rue
"Jadi aku harus memanggilmu apa, manusia?" Tanya Lyl.
"Jangan membuatku tertawa, bukannya kau shinigami?" Rue tersenyum sinis.
"Hahahahahahaha, kau benar-benar manusia yang menarik Rue Caist de Grimpson" Lyl tertawa keras.
"Tak perlu kau sebut nama lengkapku, cukup Rue saja..." Rue turun dari tempat tidurnya.
*************************************************************
Di sebuah ruangan, dua sejoli bergumul dengan nafsu, bibit-bibit nafsu yang ditebar Lusseus di dunia sepertinya tertancap pada dua sejoli tersebut, bibit nafsu yang merasuk pada jiwa manusia itu tumbuh dengan cepatnya menghangatkan pergulatan dua sejoli tersebut. Hingga akhirnya bibit itu memudar setelah pergumulan selesai. "Sayang akankah kau mencintaiku, selamanya?" Tanya perempuan yang dalam dekapan orang yang dicintainya.
"Jangan berpikir bodoh, hanya karena kita melakukan hal konyol ini" jawab orang yang ditanya.
"Jadi, kau tidak mencintaiku, sayang? Kau hanya mau meniduriku?" Wanita itu menangis.
"Hey, aku tidak akan menidurimu, jika aku tidak menginginkanmu..." Laki-laki itu mencium rambut wanita yang dipeluknya. "..jadi hentikanlah suara pilu yang menyayat hatiku, sayang" dia kembali menciumi wanitanya, hingga membuat wanita itu kembali bergairah, "sayang, bolehkah kugigit lehermu?" Tanya laki-laki itu.
"Kau sangat nakal..." Jawab perempuan itu.
"Sayang, aku serius ingin menggigit lehermu" Laki-laki itu kembali mengulangi permintaannya.
"Lakukanlah sebanyak yang kau mau sayang..." Dengan wajah merona merah wanita itu memasrahkan dirinya.
Craaaaaaaaaassss!!!
Laki laki itu benar-benar menggigit pasangannya dan menghisap darah wanita yang baru saja ditidurinya. Hingga kering.
"Merepotkan..." Laki-laki itu mengelap bekas darah yang menempel dibibirnya.
Tok tok tok !! "Tuan Jenn, nona Ake menunggu tuan di depan"
Jenn bangkit dari tempat tidurnya, membuka pintunya dan berbisik ke pelayannya "kau bereskan sampah yang ada di tempat tidurku, Bellim"
"Ya, tuan" jawab Bellim.
Dalam sekejap Jennian sudah dalam keadaan siap dengan seragam sekolahnya. "Pagi Ake, yuk berangkat" dia menyapa Ake dengan senyum cerianya.
"yuk Jenn" Ake menyambut.
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Ake dan Jenn berpapasan dengan Rue. "Pagi Rue..." Sapa Ake, dan Rue hanya melintas begitu saja tanpa memandang atau menjawab sapaan Ake.
"Bocah itu...Grrrrrrh..." Jenn sangat geram dan mencoba mengejar langkah Rue.
Namun Ake menarik kerah lengan baju Jenn. "Biarkan saja Jenn..." Ake menahan Jenn.
"Lain kali aku tidak akan menurutimu lagi Ake, jika hal yang membuatku kesal itu adalah bocah sial itu!" Jenn sangat kesal.
Teng Nong Teng Nong Nooong ng~
"Selamat pagi anak-anak," sapa Clarey Hassel, wali kelas 2-F pada para muridnya.
"Selamat pagi, pak." sahut mereka.
"Okay, sebelum pelajaran kita mulai, saya mau memberitahu kalian, bahwa hari ini di kelas kita ada murid pindahan," kata pak Clarey. "...kau, masuklah..." Lanjut pak Clarey memanggil murid pindahan itu.
Kelas menjadi riuh oleh bisik-bisik anak perempuan yang terpesona ketampanan murid baru itu.
"Anak muda, perkenalkan dirimu..." kata pak Clarey ke murid barunya itu. Anak pindahan itu mengangguk dengan sopan.
Rue tercengang kaget matanya terbelalak melihat sang pencabut nyawa yang kemarin atau mungkin beberapa saat lalu memperkenalkan dirinya itu berada di kelasnya.
"Perkenalkan nama saya Shin Lyl, kalian bisa memanggilku Lyl. Saya dari Maravillia, mohon bantuannya untuk beberapa semester kedepan." Lyl memperkenalkan dirinya.
"Duduklah di bangku belakang dekat Rue." kata pak Clarey menunjuk ke arah Rue.
"Baik pak." Jawab Lyl.
Dia berjalan ke bangku yang ditunjuk pak Clarey.
"Yo...kawan, kita bertemu lagi..." Sapa Lyl dengan senyum khasnya.
"Tcih..." Rue nampak tidak senang dengan kehadiran Lyl disebelahnya.
Di atap Sekolah."Apa maksudmu aku harus membunuh?!" Rue mencengkeram kerah baju Lyl.Lyl menghilang bagai asap, melepaskan diri dari cengkeraman Rue."Kyahahahahahahahahaha...ha..." Suara tawa Lyl terdengar sangat mengusik Rue, membuat Rue semakin marah."Berhentilah bermain petak umpet shinigami sialan!" bentak Rue."Bolehkah kuberikan sedikit ciuman ditengkukmu, sayang?" Lyl tiba-tiba berada di belakang Rue meniup lembut tengkuk Rue "mwehehehehehehe..." Dia terkekeh."Sepertinya kau shinigami yang tidak berguna, pantas kau dibuang ke dunia." kata Rue kesal."Baiklah akan kujelaskan" Lyl mulai berbicara serius. "...aura yang kau miliki itu adalah aura membunuh atau mungkin bisa dikatakan rasa haus atau lapar, yang pasti aura yang kau miliki adalah aura dasar milik kami para grim reaper. Saat aku memberikanmu kekuatan shinigamiku, mak
Keesokan harinya sekolah heboh dengan kematian Haxel Dert. Terlihat beberapa anggota kepolisian sedang mengamankan tempat terbunuhnya Dert. Belakang gedung sekolah yang penuh rongsokan yang sudah tidak terpakai, tempat yang biasanya sepi dan dijadikan tempat bersembunyi anak-anak bandel buat merokok itu kini dipenuhi para siswa yang penasaran dengan kejadian pembunuhan itu."Ake, kau kenapa disini?" Jenn menepuk pundak Ake yang terlihat shock saat melihat mayat Dert yang akan dibawa polisi ke mobil ambulance."Anak-anak tolong minggir. Kembalilah ke kelas, jangan mengganggu tugas polisi" Salah seorang guru menggiring murid- muridnya masuk kelas. Para muridpun bubar dari kerumunan itu.Ake dan Jenn pun berjalan menuju kelas."Kau tidak apa-apa Ake?" Tanya Jenn melihat sahabatnya itu dari tadi diam setelah melihat tubuh orang mati."Uh...ah..aku baik - baik saja Jenn..." Jawab Ake
"Jennian Ludrick..."Jenn berhenti saat melewati Lyl yang di kerumuni anak-anak perempuan di meja depan. "Anak baru kau memanggil namaku?" Sahut Jenn."Ah, ya... Hai" Kata Lyl"Hmm..." Jenn berjalan ke bangkunya."Senang sekelas denganmu..." Lyl tersenyum. Jenn merasa ada sesuatu dibalik senyuman itu yang membuatnya tidak nyaman."Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa... Lyl kau manis sekali...""...selain tampan kau juga ramah""Hey, bukankah bagus kalau Lyl dan Jenn akrab? Dua cowok ganteng di kelas kita""Lyl lebih manis...""Jenn juga sangat mempesona"KyaaaaaaaaaaaaaAnak-anak perempuan yang mengerumuni Lyl histeris dengan khayalannya. Kehadiran Lyl seolah melenyapkan pembicaraan tentang peristiwa pembunuhan di sekolah itu."Sebentar lagi Mr. Claire datang aku
"Tuan, apa tidak sebaiknya kekuatan shinigami yang tuan berikan ke manusia itu, tuan tarik kembali?" Dalam ruangan hampa yang gelap Cassius dan Lyl membicarakan kekuatan yang Rue gunakan.Dengan tenang Lyl menghembuskan asap rokok mendengarkan perkataan Cassius di balik singgasananya."Tuan, saya khawatir manusia ini akan menimbulkan banyak masalah pada Treseiront" Cassius tampak serius.Treseiront adalah dunia para dewa dimana Aerch tertidur di dalamnya. Treseiront mencakup keseluruhan alam semesta dimana manusia masih belum mengetahui ujungnya dan lebih mempercayai alam semesta tak berujung dan tak berdasar.Sedangkan Aerch adalah esensi yang di percaya keberadaanya oleh para dewa, bisa dikatakan Aerch adalah yang tertinggi dari yang paling tinggi tingkatannya di alam dewa dan alam semesta."Hahahahahahahahahahahahahaha...." Lyl tertawa mendengar kekhawatiran Cassius. "...jangan terlalu kaku Cassius, bersenang-senanglah""Tuan! Jika para dewa dan bahkan jika sampai Treseiront bergejo
Suasana kelas 2-F hari ini heboh membicarakan tentang peristiwa kematian misterius yang terjadi di wilayah mereka."Hei-hei kau lihat berita kemarin? Aku jadi berpikir dua kali, tidak bahkan seratus kali jika ingin keluar rumah sendirian..." Kata salah seorang gadis yang berpenampilan sangat modis di kelas 2-F."Benar-benar mengerikan..." Sahut gadis lain yang baru saja masuk kelas."Pagi Erika..." Sapa gadis modis yang duduk berkerumun dengan gadis-gadis lainnya itu. "Apa yang terjadi?""Kalian sudah lihat berita kemarin? Kematian-kematian aneh di wilayah kita?" Erika meletakkan tasnya."Kami juga sedang membicarakannya, benar-benar menakutkan..." Kata gadis berambut pendek di samping Akiko gadis yang selalu tampil modis."Apa sebaiknya kita memakai masker kemana-mana agar tidak terkena virus aneh yang membunuh para gelandangan itu?" Kata gadis lainnya."Kurasa itu bukan virus penyebabnya, aku yakin itu pe
"Wow! Rumahmu besar sekali, sayang" Perempuan berambut pendek sebahu yang mengenakan tas berwarna merah selaras dengan warna sepatu yang di kenakannya itu nampak takjub dengan rumah Jenn."Pasti Papa Mama kamu orang hebat, ya?" Sambil berjalan mengikuti langkah Jenn, perempuan itu terus membicarakan banyak hal yang sama sekali tidak terlalu di respon oleh Jenn.Setelah sampai di kamar tidur Jenn, perempuan itu meminta ijin untuk mandi. Jenn melepas sweater dan baju seragam dibaliknya. Ia merebahkan diri di tempat tidurnya, menunggu perempuan itu menyelesaikan membersihkan diri."Makanan yang higienis adalah makanan yang bersih" Gumam Jenn pelan.======oo0oo======"Hey, Shinigami..."Lyl yang sedang bersantai di tempat tidur, menatap ke arah Rue duduk."Bagaimana caranya aku mengembangkan kekuatan yang kau tanam padaku?" Tanya Rue serius."Pfft..." Lyl mencoba menahan
Sementara di dunia manusia sedang berjalan dengan banyak kejadian dan peristiwa tak masuk akal beberapa minggu belakangan. Lucifer dan pasukannya masih melakukan rutinitas harian dengan bermacam dosa dan kenikmatan tanpa adanya aturan. “Aaah… uhhh..sshhh…” Desis mahluk yang ditindih Lucifer merasakan kenikmatan dari setiap hujaman benda tumpul yang ia terima dari sosok gagah seorang pemimpin para iblis. Di sebuah ruangan dengan pencahayaan redup, Lucifer dan pengikutnya sedang dalam birahi yang membara. Merekalah yang menginspirasi manusia melaksanakan pesta kelamin yang penuh dosa berbalut kenikmatan duniawi. “Uhh… sshhh, tuan aku tak sanggup lagi… ouh…” Lawan bergelut penuh birahi Lucifer melenguh penuh kenikmatan. “Ooh, yahh… uuh, tuan sshh…aaahhh…”“Dasar jalang! Wajahmu berkata sebaliknya… Ahk…” Lucifer makin deras menghujamkan batang tumpul yang menengang diantara kedua pahanya.“Aaahhhhhhhhh….” Pe
Brak!!! Seorang pria paruh baya mendobrak masuk kamar Jenn sementara Bellim mengekor dibelakangnya.“Maaf tuan, saya sudah menahannya…”“Tidak apa-apa Bellim, aku tau… memang pria tua ini kurang mengerti tata krama” Potong Jenn yang tengah memeluk seorang gadis di tempat tidurnya dengan santai. "Jennian Ludrick! Kita perlu bicara." Tegas pria paruh baya itu. Jennian Ludrick mengangkat alisnya dengan santai, melepaskan pelukan dari gadis yang ada di sisinya. Dia menatap pria paruh baya itu dengan senyum mengejek. "Oh, jadi Tuan Jeranian Ludrick yang agung datang jauh-jauh hanya untuk berbicara dengan keturunan yang disingkirkannya?" Jennian tersenyum sinis. "Maaf, aku tidak menyadari bahwa aku memiliki janji dengan seseorang yang tidak berarti bagiku." Pria paruh baya itu merasa terusik oleh sikap kasar Jennian. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya. "Ini bukan masalah kecil, Jennian. Kita harus membicarakan konsekuensi dari tindakanmu yang sembrono." "Kons
Brak!!! Seorang pria paruh baya mendobrak masuk kamar Jenn sementara Bellim mengekor dibelakangnya.“Maaf tuan, saya sudah menahannya…”“Tidak apa-apa Bellim, aku tau… memang pria tua ini kurang mengerti tata krama” Potong Jenn yang tengah memeluk seorang gadis di tempat tidurnya dengan santai. "Jennian Ludrick! Kita perlu bicara." Tegas pria paruh baya itu. Jennian Ludrick mengangkat alisnya dengan santai, melepaskan pelukan dari gadis yang ada di sisinya. Dia menatap pria paruh baya itu dengan senyum mengejek. "Oh, jadi Tuan Jeranian Ludrick yang agung datang jauh-jauh hanya untuk berbicara dengan keturunan yang disingkirkannya?" Jennian tersenyum sinis. "Maaf, aku tidak menyadari bahwa aku memiliki janji dengan seseorang yang tidak berarti bagiku." Pria paruh baya itu merasa terusik oleh sikap kasar Jennian. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya. "Ini bukan masalah kecil, Jennian. Kita harus membicarakan konsekuensi dari tindakanmu yang sembrono." "Kons
Sementara di dunia manusia sedang berjalan dengan banyak kejadian dan peristiwa tak masuk akal beberapa minggu belakangan. Lucifer dan pasukannya masih melakukan rutinitas harian dengan bermacam dosa dan kenikmatan tanpa adanya aturan. “Aaah… uhhh..sshhh…” Desis mahluk yang ditindih Lucifer merasakan kenikmatan dari setiap hujaman benda tumpul yang ia terima dari sosok gagah seorang pemimpin para iblis. Di sebuah ruangan dengan pencahayaan redup, Lucifer dan pengikutnya sedang dalam birahi yang membara. Merekalah yang menginspirasi manusia melaksanakan pesta kelamin yang penuh dosa berbalut kenikmatan duniawi. “Uhh… sshhh, tuan aku tak sanggup lagi… ouh…” Lawan bergelut penuh birahi Lucifer melenguh penuh kenikmatan. “Ooh, yahh… uuh, tuan sshh…aaahhh…”“Dasar jalang! Wajahmu berkata sebaliknya… Ahk…” Lucifer makin deras menghujamkan batang tumpul yang menengang diantara kedua pahanya.“Aaahhhhhhhhh….” Pe
"Wow! Rumahmu besar sekali, sayang" Perempuan berambut pendek sebahu yang mengenakan tas berwarna merah selaras dengan warna sepatu yang di kenakannya itu nampak takjub dengan rumah Jenn."Pasti Papa Mama kamu orang hebat, ya?" Sambil berjalan mengikuti langkah Jenn, perempuan itu terus membicarakan banyak hal yang sama sekali tidak terlalu di respon oleh Jenn.Setelah sampai di kamar tidur Jenn, perempuan itu meminta ijin untuk mandi. Jenn melepas sweater dan baju seragam dibaliknya. Ia merebahkan diri di tempat tidurnya, menunggu perempuan itu menyelesaikan membersihkan diri."Makanan yang higienis adalah makanan yang bersih" Gumam Jenn pelan.======oo0oo======"Hey, Shinigami..."Lyl yang sedang bersantai di tempat tidur, menatap ke arah Rue duduk."Bagaimana caranya aku mengembangkan kekuatan yang kau tanam padaku?" Tanya Rue serius."Pfft..." Lyl mencoba menahan
Suasana kelas 2-F hari ini heboh membicarakan tentang peristiwa kematian misterius yang terjadi di wilayah mereka."Hei-hei kau lihat berita kemarin? Aku jadi berpikir dua kali, tidak bahkan seratus kali jika ingin keluar rumah sendirian..." Kata salah seorang gadis yang berpenampilan sangat modis di kelas 2-F."Benar-benar mengerikan..." Sahut gadis lain yang baru saja masuk kelas."Pagi Erika..." Sapa gadis modis yang duduk berkerumun dengan gadis-gadis lainnya itu. "Apa yang terjadi?""Kalian sudah lihat berita kemarin? Kematian-kematian aneh di wilayah kita?" Erika meletakkan tasnya."Kami juga sedang membicarakannya, benar-benar menakutkan..." Kata gadis berambut pendek di samping Akiko gadis yang selalu tampil modis."Apa sebaiknya kita memakai masker kemana-mana agar tidak terkena virus aneh yang membunuh para gelandangan itu?" Kata gadis lainnya."Kurasa itu bukan virus penyebabnya, aku yakin itu pe
"Tuan, apa tidak sebaiknya kekuatan shinigami yang tuan berikan ke manusia itu, tuan tarik kembali?" Dalam ruangan hampa yang gelap Cassius dan Lyl membicarakan kekuatan yang Rue gunakan.Dengan tenang Lyl menghembuskan asap rokok mendengarkan perkataan Cassius di balik singgasananya."Tuan, saya khawatir manusia ini akan menimbulkan banyak masalah pada Treseiront" Cassius tampak serius.Treseiront adalah dunia para dewa dimana Aerch tertidur di dalamnya. Treseiront mencakup keseluruhan alam semesta dimana manusia masih belum mengetahui ujungnya dan lebih mempercayai alam semesta tak berujung dan tak berdasar.Sedangkan Aerch adalah esensi yang di percaya keberadaanya oleh para dewa, bisa dikatakan Aerch adalah yang tertinggi dari yang paling tinggi tingkatannya di alam dewa dan alam semesta."Hahahahahahahahahahahahahaha...." Lyl tertawa mendengar kekhawatiran Cassius. "...jangan terlalu kaku Cassius, bersenang-senanglah""Tuan! Jika para dewa dan bahkan jika sampai Treseiront bergejo
"Jennian Ludrick..."Jenn berhenti saat melewati Lyl yang di kerumuni anak-anak perempuan di meja depan. "Anak baru kau memanggil namaku?" Sahut Jenn."Ah, ya... Hai" Kata Lyl"Hmm..." Jenn berjalan ke bangkunya."Senang sekelas denganmu..." Lyl tersenyum. Jenn merasa ada sesuatu dibalik senyuman itu yang membuatnya tidak nyaman."Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa... Lyl kau manis sekali...""...selain tampan kau juga ramah""Hey, bukankah bagus kalau Lyl dan Jenn akrab? Dua cowok ganteng di kelas kita""Lyl lebih manis...""Jenn juga sangat mempesona"KyaaaaaaaaaaaaaAnak-anak perempuan yang mengerumuni Lyl histeris dengan khayalannya. Kehadiran Lyl seolah melenyapkan pembicaraan tentang peristiwa pembunuhan di sekolah itu."Sebentar lagi Mr. Claire datang aku
Keesokan harinya sekolah heboh dengan kematian Haxel Dert. Terlihat beberapa anggota kepolisian sedang mengamankan tempat terbunuhnya Dert. Belakang gedung sekolah yang penuh rongsokan yang sudah tidak terpakai, tempat yang biasanya sepi dan dijadikan tempat bersembunyi anak-anak bandel buat merokok itu kini dipenuhi para siswa yang penasaran dengan kejadian pembunuhan itu."Ake, kau kenapa disini?" Jenn menepuk pundak Ake yang terlihat shock saat melihat mayat Dert yang akan dibawa polisi ke mobil ambulance."Anak-anak tolong minggir. Kembalilah ke kelas, jangan mengganggu tugas polisi" Salah seorang guru menggiring murid- muridnya masuk kelas. Para muridpun bubar dari kerumunan itu.Ake dan Jenn pun berjalan menuju kelas."Kau tidak apa-apa Ake?" Tanya Jenn melihat sahabatnya itu dari tadi diam setelah melihat tubuh orang mati."Uh...ah..aku baik - baik saja Jenn..." Jawab Ake
Di atap Sekolah."Apa maksudmu aku harus membunuh?!" Rue mencengkeram kerah baju Lyl.Lyl menghilang bagai asap, melepaskan diri dari cengkeraman Rue."Kyahahahahahahahahaha...ha..." Suara tawa Lyl terdengar sangat mengusik Rue, membuat Rue semakin marah."Berhentilah bermain petak umpet shinigami sialan!" bentak Rue."Bolehkah kuberikan sedikit ciuman ditengkukmu, sayang?" Lyl tiba-tiba berada di belakang Rue meniup lembut tengkuk Rue "mwehehehehehehe..." Dia terkekeh."Sepertinya kau shinigami yang tidak berguna, pantas kau dibuang ke dunia." kata Rue kesal."Baiklah akan kujelaskan" Lyl mulai berbicara serius. "...aura yang kau miliki itu adalah aura membunuh atau mungkin bisa dikatakan rasa haus atau lapar, yang pasti aura yang kau miliki adalah aura dasar milik kami para grim reaper. Saat aku memberikanmu kekuatan shinigamiku, mak
Bab sebelumnya-GEDUBRAK !!!"Ouch !" Rue mengelus kepalanya yang menghantam tanah. Dia menoleh ke kanan kiri, sepi. Tak ada siapapun disana, tapi dia merasa baru saja ada yang menimpanya. Rue mendongak ke atas dari arah dia jatuh. Tak ada siapapun. Rue berpikir sebaiknya dia pulang, tempat itu sudah tidak nyaman untuk dijadikannya tempat menyendiri.*************************************************************Dalam perjalanan pulang, Rue merasa ada yang mengikuti setiap langkah kakinya. "Fiuhhh" Rue menghembuskan nafasnya merasa lega sudah di depan pintu rumahnya, dia masuk dengan cepat dan mengunci pintunya dari dalam.Rue naik ke kamarnya di lantai dua, sesampainya di kamar dia menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur..."AAARRGGHP..""AAARRGGHP..." Rue mendadak terdiam dengan mata terbelalak saat teriakannya dihentikan secara paksa oleh kaki besar sosok pucat berjubah h