Share

BR ~ 34

“Aku lapar,” ujar Indah setelah selesai dari kamar mandi. Berhenti di sisi kitchen island, yang berseberangan dengan Wahyu. Sengaja menjaga jarak, agar pria itu tidak bisa menjangkaunya sama sekali. “Bisa pesankan aku makan sebelum kamu pergi? Kamu nggak mau, kan, pulang-pulang terus nemu mayatku di rumahmu ini.”

“Nggak ada ceritanya orang mati kalau nggak makan malam.” Wahyu heran, mengapa rasa percaya diri Indah masih begitu besar, meskipun dalam keadaan terhimpit seperti sekarang.

“Aku punya maag.” Indah menepuk pelan perut bagian atasnya dua kali. “Waktu di Surabaya, aku sering telat dan jarang makan karena semua hartaku dicuri sama papa mertuamu. Daripada nanti aku muntah-muntah di rumahmu—”

“Nanti ada orangku yang beli.” Astaga, mulut Indah itu, benar-benar membuat Wahyu geregetan.

“Pesankan aku steak kalau gitu,” ujar Indah cuek. “Yang paling mahal. Aku juga mau lobster di masak apa aja, terserah. Nggak usah pake nasi. Terus sama Korean Strawberry satu kotak. Oia, steaknya dua.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Siti Juli
masih teka teki......semoga secepatnya terungkap
goodnovel comment avatar
Atk Gautama
Indah telp darwin ...
goodnovel comment avatar
Susi Herliana
aduh belum kelihatan siapa yang benar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status