Share

351. Siasat Walat

“Ampun, Yang Mulia,” ucap Sada dengan herannya. “Chandaka Uddhiharta dilindungi para dewa. Itu sangat berbahaya jika kita harus merebut benda pusaka yang dimiliki olehnya.”

Raja Dwilaga sangat geram mendengarnya. “Kau tidak mau menuruti perintah rajamu?” tanya raja Dwilaga dengan geram.

“Ini keputusan besar, Yang Mulia. Bukan kah peraturan istana selama ini jika ada keputusan begini harus dirundingkan dahulu kepada para pejabat istana?” tanya Sada dengan menunduk penuh hormat.

Raja Dwilaga terdiam mendengarnya. Tak lama kemudian dia berpikir.

“Bagaimana jika aku hadiahkan sebagian hartaku padamu jika kau berhasil merebut tongkat hitam itu?” tanya Raja Dwilaga.

“Ampun, yang mulia. Hamba telah mengundurkan diri menjadi Panglima. Bukannya hamba menolak tawaran hadiah dari yang mulia?”

Raja Dwilaga semakin geram mendengarnya. Dia mengutus Sada hanya ingin mengulur waktu saja. Walat yang bersemayam di raga Dwilaga ingin mengetahui kelemahan-kelemahan Chandaka Uddhiharta agar bisa melawanny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jumadi jumadi
ceritanya makin ga jelas...jadi males awalnya bagus makin kesini Jadi ga jelas trus apa yg di dapat bimantara setelah jadi orang pilihan yg awalnya orang pincang yg di kenal warga sama temennya tapi setelah jadi orang ga di kenal lagi...harusnya bisa jadi contoh atas panutan/motifasi bagi warga ko
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status