Share

107. Apakah Kita Sudah Tiba?

“Aku berbohong kalau aku telah mencintaimu,” jujur Dahayu sekali lagi.

“Jadi selama ini kau tidak mencintaiku?”

Dahayu mengangguk.

Pangeran Sakai memegang kedua bahunya. “Aku tidak percaya itu, Dahayu. Aku tahu saat ini kau berbohong padaku. Siapa yang membuatmu begini? Siapa yang telah meracuni pikiranmu Dahayu? Apakah Kancil? Atau orang jahat yang kau temui dalam pelarianmu?” tanya Pangeran Sakai heran.

“Tidak ada satupun yang mempengaruhiku untuk mengatakan hal jujur ini padamu. Ini dari hatiku sendiri,” jawab Dahayu.

“Jika benar begitu, kenapa kau membohongiku?” tanya Pangeran Sakai tak percaya.

“Aku hanya ingin memanfaatkanmu saja. Waktu itu aku memiliki dendam akan kematian mendiang ibuku yang telah dibunuh oleh penduduk istana. Aku kira dengan menerima cintamu, aku akan dibawa ke istana dan di sana aku bisa membalaskan dendam ibuku. Namun ternyata dendam adalah penghala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status