Beranda / Romansa / Bidadari Pembawa Luka / 44. Dia itu Perebut

Share

44. Dia itu Perebut

***

Nia diam saja sejak pulang dari rumah sakit. Setelah apa yang dikatakan Sarah tadi di rumah sakit, Nia hanya menyimpan rasa sakitnya. Dia menatap putrinya, hanya ada senyuman di wajah cantik itu. Nia tahu kalau Maha selalu pandai menyembunyikan lukanya dengan rapat.

“Bu, jangan banyak pikiran, ya! Apa yang tadi Nyai Sarah katakan, jangan diambil hati,” kata Maha tersenyum.

Nia menghela napas panjang, dia pasti terluka karena Sarah menghina putrinya di depan matanya langsung. Entah ucapan yang seperti apa yang dikatakan Sarah pada Maha, jika putrinya itu sedang sendirian.

“Nak, apa Nyai Sarah selalu menghinamu?” tanya Nia dengan suara yang tercekat.

Maha hanya tersenyum dan langsung memeluk ibunya dengan singkat. “Maha itu sudah terbiasa dengan hinaan sejak dulu, jadi semua yang orang katakan pada Maha, meski itu ucapan yang buruk sekalipun, ucapan itu tidak akan membuat Maha terluka. Ibu juga tahu kan bagaimana kua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status