Home / Urban / Best Friend With Benefits / Best Friend With Benefits Part 49

Share

Best Friend With Benefits Part 49

last update Last Updated: 2022-11-20 16:00:50

Shara memilih tiduran di ranjang kamarnya dan menatap atap kamarnya yang bergambar awan di langit biru. Ia pandang gambar itu sambil memikirkan permintaan Adam. Walau ia tidak keberatan, bagaimana dengan keluarganya? Belum tentu juga mereka akan menyetujuinya. Di tengah-tengah ia memikirkan ini semua, pintu kamar di ketuk dari luar.

Tok....

Tok ....

Tok ....

"Come in." Jawab Shara dan saat pintu itu terbuka sosok Ayu ada di sana.

"Shar?"

"Masuk, Ma." Kata Shara sambil mencoba untuk bangkit dan duduk di atas ranjangnya.

Ayu segera berjalan mendekati anak keduanya ini dan duduk di tepian ranjang. Sejak Shara pulang dari hari pertamanya bekerja di kantor pusat Apotek mereka, Ayu melihat wajah sang anak yang terlihat gundah gulana. Kini ayu lebih memilih duduk di sebelah Shara dan menepuk paha Shara pelan sambil bertanya, "what happened with you?"

"Si Monyet, Ma."

"Ada apa sama Ad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 50

    Adam hanya bisa menghela napasnya saat akhirnya acara "nembung" Shara kepada orangtuanya ini sudah hampir selesai dilakukan. Beberapa point persetujuan tentang acara lamaran hingga pernikahan pun juga sudah memiliki kesepakatan."Jadi acara lamarannya bulan depan. Pernikahannya dua bulan dari sekarang dan selama masa itu mereka juga harus mempersiapkan yang namanya prewedding, seserahan, angsul-angsul?" Kata Suryawan Raharja kepada Sony Tanarya."Iya. Kalian prewedding-nya tidak bisa jika hanya pergi bersama fotografer saja. Kalian harus pergi bareng keluarga. Takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan sebelum waktunya.""Tenang saja, nanti ada adiknya Adam sama suaminya yang akan ikut. Kalo perlu nanti teman-teman mereka diajak, biar rame sekalian liburan.Mampus....Adam hanya bisa mengumpat di dalam hatinya mendengar penuturan sang Papa. Jangan, jangan sampai Nada and the Genk ikut dalam acara pre

    Last Updated : 2022-11-21
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 51

    Nada menatap Adam yang sedang tidur dengan kedua anaknya di atas ranjang kamar tamu yang ada di rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya ketika melihat Adam begitu tampak protektif kepada kedua keponakannya. Ia tidur di antara Galen dan Edel dengan tangan yang memeluk kedua keponakannya. Juna yang melihat istrinya hanya menyadarkan tubuh di depan pintu kamar tamu segera menghampirinya lalu berdiri di belakang Nada."Kamu ngapain, Nad nggak buruan bangunin si kembar?""Lagi lihat pemandangan manis banget." Jawab Nada pelan, namun tatapannya tetap terfokus ke arah ranjang.Akhirnya Juna ikut memperhatikan pemandangan yang dan di depannya. Ia masih heran apanya yang manis? Ia bahkan heran bagaimana Galen serta Edel tidak merasa terganggu saat tidur bersama Pakdhenya yang ketika mendengkur suaranya sungguh seperti lokomotif kereta api itu."Tapi mereka harus sekolah, ayo bangunin keburu siang.""Iya-iya." Setelah mengatakan itu, Nada segera menarik tubuhny

    Last Updated : 2022-11-22
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 52

    Shara buru-buru merapikan meja kerjanya tatkala suara klakson mobil sudah berkali kali terdengar dari bawah kantornya. Tidak perlu bertanya tanya siapa orang yang kurang kerjaan hingga memilih membunyikan klakson berkali kali hingga menjadi polusi suara daripada turun dan menyambangi loby kantornya. Rasa jengkelnya pada Adam membuatnya semakin ingin menabok pipi calon suaminya itu. Sungguh kelakuannya selalu menguji sabar serta imannya sebagai umat manusia."Kampret. Kenapa nggak turun aja sih, Nyet." Omel Shara sambil segera meraih tas Balenciaga miliknya dan turun ke bawah dengan sedikit berlari. Saat ia sudah keluar dari kantornya. Ia bisa melihat Adam yang menurunkan kaca mobil sambil membuka kacamata hitamnya. Sebenarnya pemandangan ini sangat indah bahkan mungkin Shara takjub selama beberapa detik hingga akhirnya semua itu ambyar ketika Adam justru menggodanya sambil menarik turunkan alisnya. Dengan rasa jengkel, Shara segera menyeberangi jalan dan menuju ke mo

    Last Updated : 2022-11-23
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 53

    Group WhatsApp DeSaNaSharenada Raharja menambahkan Robert Aryawilaga.Robert: hadeh... Kenapa gue di invite ke group arisan emak-emak lagi sih?Nada : ssssttt.... Diem dulu. Ada hal penting! Salma sama Deva mana, nih?Deva : ada apaan sih, Nad?Nada : jangan tinggalin handphone Lo dulu. Sekarang Salma mana?Salma : hadir...Nada : good. Gue punya pengumuman penting yang bikin lo semua bakalan bahagia dunia akhirat.Deva : pengumuman apa? Si Robert udah berhasil ngajakin Senja nikah?Salma : kalo iya gue mau tumpengan.Nada : kalo itu sih kayanya belum. Soalnya undangannya belum sampai ke rumah gue.Deva : eh, Nad Lo mau bilang apaan?Nada : diantar

    Last Updated : 2022-11-24
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 54

    Hari Minggu pagi ini Adam mengajak Shara untuk berjogging sepanjang jalan dari arah pantai Parangtritis hingga ke pantai Depok. Oh sungguh, Adam benar-benar ahli membuatnya lelah bercampur marah. Lebih gilanya lagi, jika ia sedang mengomel dan marah, lalu Adam tiba-tiba menciumnya, ia langsung terdiam dan kemarahannya hilang apalagi setiap Adam mengatakan beberapa kata yang membuat Shara malu sendiri."Babi, i love you. Kamu cantik deh kalo lagi marah, bikin aku makin cinta sama kamu.""Sharanghae, Babi." sambil Adam mengangkat kedua tangannya di atas kepalanya.Dua kalimat itu adalah dua kalimat yang paling sering Adam katakan kepada dirinya, namun pernah Shara mendengar Adam mengatakan sesuatu kepadanya saat mereka baru saja pulang dari touring motor Vespa keliling Jogja dan Shara mengumpat di dalam hati karena dirinya tidak bisa dan tidak paham berbahasa jerman. Adam mengatakan, "Ich liebe dich. Auch wenn ich dich of

    Last Updated : 2022-11-25
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 55

    Shara duduk di samping Adam sambil memperhatikan interaksi Nada bersama ketiga temannya. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat itu semua, bagaimana bisa ketiga wanita yang notabennya telah memiliki anak ini pergi tanpa membawa anak-anak mereka apalagi suami. Sungguh terlalu nekat healing versi Nada dan teman-temannya. Apalagi mereka pergi selama tiga hari dan keluar negri pula."Bahagia tau nggak sih Lo gue bisa lepas dari rutinitas harian." Kata Salma sambil mulai memakan camilan kentang gorengnya"Lo mah nggak usah nunggu punya duit, mau healing kapan aja bisa, nah coba gue harus ambil emergency leave tiga hari pula.""Heh, Bet. Lo nggak usah rajin-rajin amat, sesekali kasih kerjaan ke rekan sejawat Lo, biar insentif Lo kagak gede-gede amat. Masa periksa kandungan sama Lo antrinya bejibun, giliran sama dokter kandungan yang lain mah paling satu dua orang doang antriannya." Oceh Deva yang membuat Salma dan Nada tertawa.

    Last Updated : 2022-11-26
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 56

    Shara menatap ranjang berukuran king yang ada di depannya dengan tatapan menyelidik. Bagaimana bisa hotel bintang lima sebesar ini hanya menyisakan satu kamar kosong sedangkan lainnya terisi semua. Jika tau seperti itu lebih baik mereka menyewa hotel lain, tapi mau bagaimana lagi, mereka mendapatkan kamar ini pun karena suami Salma memiliki sebagian besar saham hotel ini dan kamar ini mereka dapatkan secara cuma-cuma sebagai hadiah pertunangan dari Tom."Bi, kenapa nggak buruan masuk?" Tanya Adam saat ia berhenti di belakang tubuh Shara.Shara menoleh untuk menatap Adam. "Nyet, serius kita harus sekamar berdua selama di Korea?""Memang kenapa?""Belum muhrim, Nyet."Kini Adam tertawa cekikikan mendengar penuturan Shara ini. Selama Adam mengenal Shara hampir sepanjang hidupnya, mereka sudah pernah sekamar berdua beberapa kali dan tidak pernah terjadi hal yang tidak di inginkan sama sekali. Semua berjalan dengan baik hingga akhirnya saat ini, untuk p

    Last Updated : 2022-11-27
  • Best Friend With Benefits     Best Friend With Benefits Part 57

    Shara menatap dirinya di depan cermin besar yang ada di kamar mandi hotel. Ia menatap dirinya dengan tatapan jijik dan malu, seolah dirinya salah orang pesakitan. Pikirannya terus berkelana memikirkan tentang apa yang baru saja terjadi. Bagaimana bisa dirinya kembali menjadi Shara yang dulu. Shara yang tidak bisa menahan hawa napsunya ketika ia sudah mulai mendapatkan sentuhan, belaian bahwa cumbuan dari pasangannya.Kenapa juga Adam bisa dengan mudah merontokkan dinding pertahanan yang sudah ia mulai bangun dengan susah payah beberapa bulan ini. Sejak ia putus dari Dion, satu hal yang Shara ingin lakukan pada dirinya adalah merubah semua kebiasaannya. Ia tidak ingin menjadi wanita yang mudah menyerahkan dirinya kepada laki-laki. Ia ingin hubungan yang akan ia jalin itu tidak hanya berorientasikan sex semata. Lebih dari itu, ia ingin hubungannya dengan Adam lebih pada perasaan dari hati ke hati. Bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain di hidup mereka laksana pohon yang

    Last Updated : 2022-11-28

Latest chapter

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 120

    Setelah mengatar Galen dan Edel ke sekolah mereka, pagi ini Juna dan Nada segera menuju ke rumah Adam yang berada di daerah Kalasan. Jangan tanya bagaimana padatnya lampu merah pagi ini karena tentu saja di jam-jam orang berangkat kerja seperti ini jalan Laksda Adisucipto cukup membuat banyak orang tiba-tiba cosplay menjadi Valentino Rossi."Kalo bukan karena kamu yang ngajakin aku, Nad, mending aku ke kantor dan kerja aja. Kerjaanku numpuk ini.""Kemarin kita sudah menuruti keinginan Adam buat enggak ditengok, karena itu kita ngikutin kemauan Tiara buat bikin acara penyambutan di rumahnya si Monyet.""Memang siapa yang punya kunci rumahnya?""Aku," kata Nada sambil memamerkan kunci rumah Adam di depan wajah suaminya yang kini sedang berada di balik kemudi mobil.Juna menggelengkan kepalanya melihat kunci rumah Adam yang memiliki gantungan boneka Pucca itu. Melihat reaksi Juna, Nada menarik kunci itu dan memasukkan kembali ke dalam tasnya. Obrolan khas suami istri terjadi di dalam mob

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 119

    Adam baru bisa bernapas dengan lega kala Mamanya pamit untuk ke kantor, namun sepertinya rasa lega yang ia rasakan terlalu cepat berakhir karena handphonenya sudah penuh dengan hujatan dari saudara-saudaranya.Nada : Nyet... sebenarnya lo anggap kita di group ini apa? Bisa-bisanya lo enggak kasih kabar kalo Mbak Shara opname di rumah sakit.Luna : Shara opname?Nada : Iya, Mbak. Gue dikasih tahu Mama soalnya Mama ijin berangkat siang hari ini karena mau jenguk Mbak Shara dulu.Ruben : Bagus.... si Monyet minta didepak dari dari group ini secara terang-terangan.Juna : Gimana bisa kita depak dia, Ben... dia kan admin group-nya :DCaramel : Oh... begitu ya mainnya sekarang, mas Adam? Kalo ada apa-apa enggak pernah kasih tahu keluarga. Awas aja kalo bininya sampai mikir keluarga lakinya cuek-cuek dan enggak ada yang perhatian.Adam yang membaca pesan di group whatsapp itu hanya bisa menghela napas panjang. Niat hati ingin merahasiakan semua ini agar Shara bisa beristirahat dengan nyaman

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 118

    Shara memilih memfokuskan pandangannya pada layar handphone miliknya sejak Sony dan Ayu masuk ke ruangan ini. Apalagi dokter Merry baru saja melakukan kunjungan dan menerangkan kondisinya secara detail saat ini kepada Adam berbonus kepada Sony serta Ayu. Tentu saja Sony dan Ayu menanyakan kondisi Shara saat ini secara detail kepada dokter Merry melebihi pertanyaan-pertanyaan yang Adam berikan. "Selalu saja begitu kamu itu, Shar. Apa sih susahnya menahan diri? Toh kalian ini sudah lama 'kan mengharapkan kehadiran momongan.""Mama kaya enggak pernah ditinggal lama sama Papa terus ketemu lagi. Bisa coba dibayangkan gimana 'kan rasanya."Jika tidak ingat ini di rumah sakit, Ayu pasti sudah mengomeli Shara tiada henti. Sayangnya Sony sudah meminta istrinya itu untuk diam dan tidak meneruskan perdebatan ini. Suara ketukan di pintu ruangan Shara dirawat ini membuat Adam segera berdiri dan berjalan untuk membukanya. Tidak mungkin perawat karena jika perawat pasti setelah mengetuk pintu akan

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 117

    "Sebagai tindakan preventifnya, saya sarankan ibu Shara untuk bedrest selama beberapa hari di rumah sakit."Mendengar ucapan dokter Merry ini, Adam tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Bagaimana bisa Shara merahasiakan semuanya ini dari dirinya sejak pagi sampai siang. Untung saja saat ini dirinya menemani Shara ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya jika tidak entah apa yang akan terjadi. Bisa-bisa Shara tetap akan menyembunyikan keadaannya dengan mengatakan akan menginap di rumah orangtuanya selama beberapa hari. "Baik, Dok."Ucapan Shara yang terdengar pasrah ini membuat Adam menoleh. Andai tidak ada dokter Merry di hadapannya, Adam mungkin akan memarahi Shara secara habis-habis. Sudah menjadi kesepakatan mereka untuk selalu terbuka dalam hal apapun namun Shara memilih menyembunyikannya. Kini saat dokter Merry meminta Adam dan Shara mengurus semua bekas yang diperlukan untuk melakukan rawat inap, segera saja mereka berdua keluar dari ruang praktek dokter Merry. Samb

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 116

    Terik sinar matahari yang menyapa kedua mata Adam membuatnya segera menggunakan kacamata hitamnya. Ia baru saja sampai di Yogyakarta Internasional Airports dan langsung menuju ke parkiran karena Nada sudah menjemputnya di sana. Sengaja Adam tidak memberitahukan kepada Shara tentang detail jadwal penerbangannya dari Berlin ke Jakarta. Ia bahkan sempat menginap selama semalam di Jakarta terlebih dahulu sebelum pulang ke Jogja.Begitu Adam sudah masuk ke sisi penumpang depan, Nada langsung tancap gas untuk keluar dari parkiran bandara."Gimana, Nyet kabar lo?""Seperti yang lo lihat.""Baguslah, sepertinya lo sehat.""Haruslah, Nad. Makanya gue nginep di Jakarta dulu semalam biar jetlag gue hilang. Biar waktu balik ke sini, gue bisa langsung lovey dovey-an sama Babi."Mendengar perkataan Adam ini, Nada menjadi teringat kejadian ketika ia berada di PGS kemarin. Meskipun ia sudah berjanji kepada Shara untuk tidak membocorkan masalah ini kepada Adam, namun entah kenapa ia merasa resah. Peng

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 115

    Malam ini Adam duduk di kursi dapur yang ada di rumah Angi. Sengaja malam ini dirinya datang ke sini setelah mendapatkan kabar jika keluarga Joe sudah kembali ke Berlin setelah liburan keluarga yang mereka lalui."Tumben lo diam, Nyet?" Tanya Angi sambil membawakan minuman untuk Adam yang sudah datang sejak tadi ke rumahnya untuk bertemu Joe. Baru setelah urusan Adam dan Joe selesai di ruang kerja, Adam menuju ke dapur dan menunggu Angi selesai menidurkan Bathara di sana."Lo maunya gue tanyain apa?""Biasanya lo paling enggak bisa lihat orang pulang liburan tapi enggak bawa oleh-oleh.""Itu dulu. Sekarang sejak Shara hamil, gue akan pelan-pelan merubah sifat sampah gue. Ya meskipun enggak bisa seratus persen karena itu bawaan orok, tapi seenggaknya gue kurangin."Angi yang kini duduk di samping Adam hanya bisa menatap sepupunya itu dengan tatapan sedih. Ia belum siap kehilangan sosok gila Adam yang sudah menemaninya sejak kecil dengan segala tingkah nyentriknya. Mungkin saja tanpa ke

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 114

    Seminggu setelah kepulangannya ke Indonesia, Shara akhirnya diselimuti rasa bosan. Aktivitasnya hanya berenang, yoga dan nonton TV seharian. Rasanya ia benar-benar membutuhkan pekerjaan untuk membuat otaknya tidak tumpul. Meksipun Adam tidak melarangnya utnuk bekerja, namun Adam tidak mengizinkannya untuk bekerja di kantor lagi yang mengharuskan ia naik turun tangga apalagi menyetir cukup jauh. Sejak tiga hari yang lalu bahkan Shara harus pindah kamar ke kamar tamu yang ada di lantai satu daripada setiap ia bertelepon ria dengan Adam, Adam terus menerus membahas hal ini.Selama seminggu ini juga Askara selalu menemaninya setiap malam di rumah. Kedua orangtuanya juga sudah dua kali datang menjenguknya, begitupula dengan mertuanya.Suara bel pintu rumah yang berbunyi membuat Shara segera berdiri dan berjalan ke arah depan. Sebelum membukanya, Shara mengintip dari jendela. Shara terkejut melihat Galen dan Edel ada di teras rumahnya bersama kedua orangtuanya.Apa Nada sama Juna enggak ker

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 113

    Sejak Shara memberitahukan tentang kabar kehamilannya kemarin melalui sambungan telepon dan rencananya untuk pulang ke Indonesia bersama mertuanya, Ayu dan Sonny semakin tidak sabar menanti kepulangan anak perempuannya itu. Mereka tidak menyangka jika Tuhan sebaik ini kepada keluarga mereka. Shara akhirnya hamil secara alami. Ini benar-bensr mukjizat bagi keluarga mereka. Apalagi mengingat masalah rahim yang dialami Shara kemarin hingga ia harus berobat ke Jerman. "Pa, kita jemput Shara ke Bandara, yuk?" "Papa maunya gitu, tapi enggak bisa, Ma. Soalnya jadwalnya bentrok sama waktu operasi.""Hmm.... Ya sudah, Pa. Tapi kalo Mama ajak Shara tinggal di sini aja selama Adam belum balik ke Indonesia, Papa setuju enggak?""Setuju aja, Ma tapi apa Gendhis sama Suryawan enggak akan iri kalo Shara ikut kita?""Ya harusnya enggak, Pa. Bagaimanapun juga lebih enak ikut orangtua sendiri daripada ikut mertua. Di sisi lain kita ini 'kan dokter, jadi kalo Shara ada keluhan tentang kesehatannya, ki

  • Best Friend With Benefits    Best Friend with Benefits Part 112

    Sepi. Itulah hal pertama yang Adam temui ketika ia masuk ke rumah yang ia tinggali bersama Shara selama ini. Tidak ia sangka jika kehadiran Shara lebih dari setahun belakangan ini membuat hidupnya lebih berwarna. Tanpa Shara di rumah ini, suasananya menjadi seperti kuburan. Mengingat ia baru saja datang dari bandara, Adam segera menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai melakukan semua itu, ia memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur. Sebelum ia lupa, Adam segera mengambil handphonenya yang ada di atas meja dekat ranjang lalu mengirimkan pesan kepada istrinya. Adam : Bi, aku sudah sampai di rumah. Sekarang aku mau tidur dulu. Nanti kalo sudah bangun, aku telepon ya? Selesai mengetikkan semua itu, Adam menyenggol tombol send di handphone miliknya. Memgingat lelah setelah perjalanan, Adam langsung memejamkan matanya dan berharap esok hari dirinya sudah memiliki cukup kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaannya. ***Shara yang baru saja membaca pesan dari

DMCA.com Protection Status