Beranda / Urban / Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan / Bab 45. Kamera CCTV dalam Kamar Mandi

Share

Bab 45. Kamera CCTV dalam Kamar Mandi

Penulis: Oei Monica
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Yang Yin ketahui, ketika dirinya dulu hendak keluar dari rumah sakit, Lu Donglah yang mengurus semuanya termasuk total biaya tagihan rumah sakitnya kala itu.

Dan sekarang di waktu yang berbeda, Yin kembali di hadapkan dengan selembar kertas tagihan biaya rumah sakit Lu Wan Wan yang baru saja diberikan oleh seorang perawat.

“Ini rinciannya, Tuan Yin. Tuan bisa melakukan pembayaran melalui aplikasi seperti WeChat Pay, Alipay atau melalui transfer bank atas nama Rumah Sakit Shanghai.”

Penjelasan yang disampaikan oleh perawat itu bak angin lalu di telinga Yin, karena saat ini manik matanya yang kecil itu tampak memicing. Menelusuri deretan angka-angka serta apa yang pernah mereka berikan kepada Lu Wan Wan.

Sungguh, Yin tidak tahu apa pun tentang hal itu.

Dia kembali bertanya kepada sang perawat. “Katakan saja berapa banyak yang harus kubayar.”

“Total semuanya 50.000 Yuan.”

Mata Yin langsung terbelalak begitu mendengar angka lima puluh ribu disebut. Masalahnya setelah menarik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Roy 581
CCTV OH CCTV
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
WADIUUHH gaswaaat!
goodnovel comment avatar
Marisa 73
yang minta duit lebih garang dari yang kasih pinjaman wkwkwkkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 46. Kecurigaan Seorang Istri

    Selepas mendengar perkataan Arthur Chen, maka bibir Yin yang berwarna coklat itu pun terkatup. Untuk sejenak dia hanya mampu berpikir sambil menyandarkan punggungnya di depan salah satu dinding rumah sakit. Melihat sekilas para manusia yang berlalu lalang di hadapannya dengan warna pakaian yang hampir sama.Dia yang semula telah berjanji untuk membebaskan Lu Wan Wan dari rumah yang hampir mirip seperti neraka itu, malah tidak mendapat persetujuan dari Arthur Chen.Dulu dia pernah meminta Arthur agar melepas kamera CCTV yang ada di kamar mandi, namun lelaki tua itu dengan tegas menolak. Semua itu demi alasan keamanan. Katanya, semakin privat sebuah ruangan, maka semakin mudah bagi seorang penyusup untuk bersembunyi.Memangnya siapa yang akan menyusup masuk ke dalam gedung apartemen yang hanya bisa dimasuki dengan sidik jari dan tampilan bola mata? Akhirnya Yin hanya bisa menghela napasnya dengan panjang. Menyadari bahwa gedung apartemen yang memiliki ketinggian lima lantai itu memang

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 47. Ternyata Rumah Baru itu ....

    DEG!Pertanyaan Lu Wan Wan yang mirip seperti sebuah cercaan itu sontak membuat Yin tercengang. Tanpa bermaksud ingin membohongi istri sang pemilik tubuh, dia hanya mampu menatap wanita muda itu dalam diam.Sungguh, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan semua hal yang terjadi antara dirinya dan pemilik tubuh baru ini. Serta identitas tersembunyi yang tiba-tiba saja ditunjukkan oleh Arthur Chen.Sampai akhirnya sepasang tangan Lu Wan Wan mulai mencengkeram lengan jaket dan mengguncang tubuhnya, barulah kesadaran Yin kembali terjaga.“Wan Wan,” ucap Yin sembari memegang kedua tangan wanita itu, lalu menurunkannya dengan lembut. “Aku tahu, kau terkejut. Tapi percayalah … semuanya baik-baik saja. Ini tidak seperti yang kau pikirkan."“Kau tidak berbuat kriminal’kan?” tuduh Lu Wan Wan dengan tatapan menyelidik. “Aku tidak akan melakukannya.” Yin menggeleng tegas. “Semua ini memang salahku. Selama kita menikah, aku tidak pernah terbuka tentang keuanganku, karena—““Karena apa, Yin?”“

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 48. Pindah Kamar

    Pencarian rumah baru itu pun harus berakhir dengan kegagalan. Dengan terpaksa keduanya kembali ke rumah Keluarga Lu.Sebelum tiba ke rumah Keluarga Lu, Yin lebih dulu mengantarkan mobil listrik barunya itu ke dalam gedung apartemen Arthur. Yin tahu, kalau beberapa hari yang lalu Lu Wan Wan dan Arthur pernah saling bertemu di depan gedung Ma Yuan Food. Karena itu, untuk malam ini, Yin sengaja tidak mempertemukan istri sang pemilik tubuh dengan Arthur Chen. "Yin, sepertinya majikanmu itu orang yang baik, karena mau mempercayakan mobil mewah serta password untuk masuk ke dalam tempat tinggalnya," puji Lu Wan Wan, yang tak menyadari kalau orang yang dia puji itu adalah Arthur Chen. "Yah, begitulah,” sahut Yin sambil menarik kedua sudut bibirnya ke samping. “Ternyata memang masih ada orang baik di dunia ini, meskipun yang lebih jahat juga banyak.” Malam pun tiba ….Pukul 21.00 Yin dan Lu Wan Wan memasuki tempat kediaman Keluarga Lu. Begitu langkah kaki itu menbawa mereka menu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 49. Jatuh di Ranjang yang Sama

    Di salah satu kelab malam yang cukup terkenal di kota itu, Judy—satu-satunya putra Gao Xiong tampak sedang duduk di depan meja bartender sambil menikmati segelas dua gelas minuman beralkoholnya.Apa yang terjadi tadi pagi di Grand Ballroom Cinta Sejati, semakin membuat kebencian dan kemarahan Judy kepada Yin semakin menumpuk. Meskipun dia telah membayar mahal kelompok pembunuh bayaran seperti Black OWL, namun hatinya tak kunjung lega ketika belum mendengar kabar kematian menantu Keluarga Lu tersebut.KRING! KRING! KRING!Suara dering dan getaran ponsel yang ada di dalam saku, membuat Judy segera mengambil benda tersebut. Untuk sesaat kening dan tatapan matanya yang berwarna hijau itu memicing, tatkala mendapati nama Lu Dong tertera pada layar ponselnya. “Halo, paman,” sapa Judy.“Mana janjimu itu, saat kau bilang akan menyingkirkan menantu sampah itu dari rumahku?!” Lu Dong berteriak di balik ponselnya.“Apa maksud paman?” Judy sontak bangkit berdiri. “Jelas-jelas aku sudah mengatak

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 50. Bantu Aku Melepas Gaun Pengantin ini

    “Yin!” sentak Lu Wan Wan.Dia bukan hanya terkejut saat Yin mendadak menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, melainkan karena tubuh suaminya itu, kini berada di atas tubuhnya. Lebih tepatnya, Yin tidak menindihnya secara langsung, melainkan menahan beban tubuhnya sendiri dengan kedua telapak tangan yang berada di samping lengan Lu Wan Wan.“Ssstt … pelankan suaramu,” bisik Yin sambil membalas tatapan mata Lu Wan Wan dengan begitu dalam.Sayangnya, Yin—pria kaku dan dingin itu tidak menyadari, kalau apa yang baru saja dia lakukan itu telah memporak-porandakan perasaan istri sang pemilik tubuh.Lu Wan Wan—wanita muda yang belum pernah jatuh cinta. Hidupnya selalu di bawah kendali Lu Dong dan Li Na, tidak sebebas kedua kakaknya yang bisa memilih teman ataupun pergi ke mana pun setiap akhir pekan. Mulai dari sejak kecil hingga dewasa, hidup Lu Wan Wan hanya seputar rumah hingga sekolah atau kantor.Bertemu dengan Yin membuat Lu Wan Wan memiliki sedikit harapan untuk berteman dan berbagi hid

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 51. Bantuan Yin Ditolak

    BRAAKK! BRAAKKK! BRAAKKKKK! "Buka pintunya! Keluar kalian sekarang!”Suara gedoran pintu yang diikuti dengan sebuah teriakan, membuat jantung Yin serta Lu Wan Wan hampir saja meledak. Mereka yang baru saja membaringkan tubuh di atas ranjang, mendadak tersentak lalu duduk dengan gelisah. Detik itu juga, Lu Wan Wan langsung menyadari, bahwa itu adalah suara Lu Dong. Semua ini pasti ulah kedua kakaknya yang telah memberitahu ayah mereka, apa yang telah diperbuat Yin di kamar ini.“Kau tetaplah di ranjang. Biar aku saja yang buka pintunya,” ucap Yin, yang kemudian bergegas bangkit berdiri.“Tunggu, Yin!” cegah Lu Wan Wan.Sentuhan dan cengkeraman dari telapak tangan yang lembut, sontak membuat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu menoleh ke belakang. Di situlah dia menatap sang pemilik mata bulat itu dengan keningnya yang mengerut dalam. “Ada apa? Bukankah kita harus segera membuka pintu?” “Yin, jika kau masih berharap ingin menjadi menantu Keluarga Lu, kita harus membuat mereka pe

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 52. Permintaan Untuk Berhenti dari Perpustakaan

    “Kalian lihat betapa kurang ajarnya menantu sampah itu terhadapku?” Sambil berjalan menuruni beberapa deret anak tangga, Lu Dong mengomel pada istri dan kedua putrinya yang lain.“Benar-benar keterlaluan!” sahut Lu Shen Shen. “Memangnya berapa banyak uang yang dia miliki, hingga berani mengusir kita dari kamar Wan Wan!”“Kalian tidak usah mempercayainya, itu hanya bualan Yin saja!” imbuh Lu Fen Fen yang berada di barisan paling belakang. “Pria miskin seperti dia sudah pasti tidak memiliki uang. Setelah membayar hutang-hutangnya pada Ayah, mana mungkin dia masih memiliki simpanan uang.”“Kau benar, Kak. Jika dia punya, dia tidak akan kembali ke rumah ini. Dia akan mencari sebuah kamar hotel untuk tidur bersama Wan Wan!” ketus Lu Shen Shen. Di saat suami dan kedua putrinya itu sedang membicarakan Yin selama mereka menuruni beberapa deret anak tangga, tiba-tiba saja Li Na yang berada di barisan paling depan mendadak berbalik. Wanita paruh baya itu lalu menghentikan langkah kaki mereka

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 53. Desakan Arthur

    Yin tidak pernah menyangka, bahwa suatu hari Arthur Chen akan memintanya untuk pergi meninggalkan Perpustakaan Shanghai!Ini bukan pergi meninggalkan gedung yang memiliki atap mercusuar dengan 24 lantainya, melainkan dia harus berhenti dari pekerjaannya sebagai pustakawan atau karyawan perpustakaan.Saat Yin bertanya, apa alasan di balik permintaan Arthur itu?Arthur Chen—si lelaki tua dengan tingginya yang hanya mencapai pundak Yin itu memberikan alasan yang tidak masuk akal. Dia mengatakan, kalau selama tiga tahun ini, apa yang dikerjakan oleh Yin itu tidak menghasilkan.Ditambah lagi, penyakit gagap dan penyakit jantungnya juga telah sembuh. Yin bisa mencari pekerjaan lain, layaknya orang normal pada umumnya.Awalnya Yin juga berpikir seperti itu. Namun, ketika dirinya mulai meminta uang USD 5.000.000 kepada Arthur untuk melakukan investasi terhadap Lushang Group, lelaki tua yang katanya adalah ajudan mendiang ayah dari pemilik tubuh itu malah menendang pantatnya.Keterlaluan sekal

Bab terbaru

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 169 - Black Dragon (2)

    Suara dobrakan pintu yang disertai teriakan itu langsung direspon oleh sepuluh orang pria yang berada di dalam ruangan. Mereka yang sedang berdiri mengitari meja bilyard itu sekonyong-konyong menegakkan kepala lalu membusungkan dada.BRAKKK!Dua tongkat bilyard terlempar mendarat di atas meja dengan sempurna, membuyarkan beberapa barisan bola biru yang semula terdiam. Beberapa kaki itu pun mengayun santai, seakan tanpa beban begitu mendapati kehadiran seorang pemuda berpostur yang tak lebih dari 170 sentimeter.Feng Siyu mengenal seorang pria yang berada di barisan paling depan. Pria itu mengenakan setelan jas kemeja warna hitam. Dengan tiga barisan kancing teratas yang dibiarkan tetap terbuka, memperlihatkan otot-otot dadanya yang bergelombang.Pria itu mendapat julukan Black Dragon di lingkungan sekitar. Tidak, mungkin sepak terjangnya yang mengerikan dan tidak mengenal belas kasihan itu sudah terdengar seantero Shanghai. Tidak ada seorang pun yang tahu, siapa nama asli pria tersebu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 168. Black Dragon (1)

    Pada saat itu juga mundurlah Lu Wan Wan dari hadapan Yin alias Shun Yuan. Kegamangan segera menghampirinya seiring dengan mulutnya yang tertutup oleh telapak tangannya sendiri.Ingin rasanya dia tidak mempercayai perkataan pria yang telah mengambil kendali atas tubuh suaminya, tapi apa yang pria ini katakan tidak sepenuhnya salah. Karena dia sendiri juga telah membaca buku harian tersebut.“Siapa? Siapa yang telah mencelakainya?” tanya Lu Wan Wan dengan suaranya yang bergetar.Shun Yuan bisa saja langsung menyebutkan satu nama yang dicurigainya saat ini, tetapi dirinya belum yakin karena kurangnya bukti-bukti yang dimiliki. “Aku masih belum yakin, siapa saja yang telah terlibat. Tapi aku mulai mencurigai beberapa orang.”Tatapan mata Lu Wan Wan memicing. “Apa katamu? Beberapa? Itu artinya ….”“Lebih dari satu orang yang menginginkan kematiannya,” sambung Shun Yuan. “Entah mereka memiliki tujuan yang berbeda atau saling bekerja sama.”Kepala Lu Wan Wan menggeleng. “Aku sungguh tidak per

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 167. Penjelasan di atas Jembatan Sungai Yangtze

    Tiga jam. Itulah waktu yang diperlukan Yin untuk diam termenung di atas Jembatan Sungai Yangtze. Menatap derasnya arus sungai yang tampak kelam dan pekat di waktu malam. Sepercik pertanyaan mendadak terbersit dalam sanubari sang mantan jenderal besar Dinasti Qing tersebut.Mungkinkah selama ratusan tahun, tubuhku tersimpan di dalam sana?Tiga ratus lima puluh empat tahun itu bukan waktu yang singkat. Pantas, keadaan sungai ini juga sudah sangat jauh berbeda dari zaman Dinasti Qing.Dan di dalam sungai inilah, kisah antara dirinya dan si pemilik tubuh terjadi.Mendadak sebuah suara ketukan tumit sepatu yang mengayun di atas trotoar membuat daun telinga Yin bergerak-gerak. Seperti biasa indera pendengaran yang tajam pemberian dari Dewa Kematian, mampu membuat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu mampu mendengar suara semut yang berjalan hingga mampu memilah-milah jenis suara meskipun di belakang punggungnya terdengar hiruk pikuk kendaraan roda empat berlalu lalang. Kehad

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 166. Perkiraan yang Salah

    “Denise, halo …. Halo …!” seru Feng Siyu.Selama beberapa saat pria muda berusia 27 tahun itu tampak tertegun menatap layar ponselnya yang masih menyala. Baru beberapa menit yang lalu, dia menerima panggilan dari adik tirinya yang bernama Denise Allard.Saudara perempuan namun berbeda ayah itu kerap menghubunginya di jam-jam malam. Selepas makan malam lebih tepatnya, karena pada saat itulah segala aktivitasnya di dunia kerja telah terhenti.Namun, apa yang baru saja terjadi?Feng Siyu justru tidak mendengar suara Denise. Bulu kuduknya mendadak dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong, suara seorang atau beberapa orang pria dan suara gedebuk-gedubuk yang tak jelas.Jangan-jangan ….Pikiran Feng Siyu lantas tertuju pada panggilan ponsel yang diterimanya sore tadi di Gedung Madox Colour. Kedua tangannya langsung mengepal, mengingat ancaman si penelepon. Padahal mereka telah bersepakat, bahwa si penelepon akan memberinya sedikit waktu dan tidak akan mengganggu adiknya yang saat ini t

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 165. Insiden di Rumah Keluarga Feng

    Begitu Mey Mey mendengar suara bariton itu berkata, jantungnya seakan hendak melompat keluar dari tubuhnya. Suara yang disertai dengan seringai dan langkah tegap itu benar-benar mengintimidasi dirinya.Menyihir gadis blasteran itu untuk berhenti, lalu bergerak mundur hingga akhirnya punggungnya yang terbungkus dengan selembar pakaian tidur tipis itu menempel di depan dinding ruang tamu.BUGH!Rasa dingin langsung menjalari telapak tangan Mey Mey begitu Lu Dong berhasil mengunci tubuhnya dengan kedua lengannya yang kekar. Manik mata birunya itu tampak bergerak-gerak.“Ma—mau apa kau … kemari?”Mendengar suara intonasi yang terbata-bata itu lantas membuat Lu Dong terkekeh. Puncak hidung kekasih kecilnya itu masih sama seperti dulu. Seperti sebuah papan luncur yang turun ke bawah, lalu menukik tajam ke atas. Dia tidak menyangkal, bahwa dia sangat menyukai hidung Mey Mey, selain dari apa yang tersembunyi di balik pakaian tidur gadis itu.Sembari memberi sedikit kecupan pada puncak hidung

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 164. Menuju Distrik Chongming

    Malam ini mobil listrik yang dikemudikan Lu Dong langsung meluncur membelah lalu lintas Kota Shanghai. Kendaraan roda empat itu bergerak menuju ke arah utara. Di mana terdapat tiga pulau aluvial dataran rendah yang berpenghuni di muara Sungai Yangtze. Salah satu dari ketiga pulau itu adalah Chongming.Lu Dong meninggalkan mobil listriknya di pelabuhan dan memilih menggunakan feri, agar lebih cepat tiba di tempat tujuan. Dia tidak ingin memberi kesempatan Mey Mey untuk kabur lagi dari hadapannya. Malam ini juga, dia harus menuntaskan masalahnya dengan tikus kecil itu.“Berapa lama kapal ini menuju Chongming?” tanyanya kepada nahkoda.“Jika cuaca bagus, dua puluh menit lagi kita akan tiba di sana. Apa Tuan akan berhenti di Desa Terapung Chu Zhang?”“Tidak. Turunkan aku di Chongming!”“Naiklah!” Nahkoda itu berseru kepada Lu Dong.Layar dibentangkan. Suara mesin menderu-deru di bawah alas kaki, diikuti dengan gumaman para penumpang yang sudah mulai berdesakan memasuki kapal. Jumlah mereka

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 163. Memberi Umpan

    Kegelapan baru saja muncul menyapa Shanghai. Meskipun Li Na tidak menyukai kedatangan Lu Dong, tetapi berkat Lu Shen Shenlah, pria paruh baya itu akhirnya memiliki tempat tinggal untuk meletakkan kepalanya malam ini.Lu Dong sudah tidak perlu repot-repot lagi memikirkan menu makan malamnya hari ini dan hari-hari selanjutnya. Dia juga tidak perlu risau akan angin malam yang kerap menusuk-nusuk persendiannya yang sudah tidak muda lagi.Tak masalah jika Li Na tidak mengizinkannya untuk tidur dalam kamar. Dia tahu, kalau kemarahan istrinya itu hanya sementara. Esok hari, wanita itu pasti akan kembali merajuk dan malam berikutnya, dia akan kembali menikmati empuknya busa kasur yang ada di apartemen ini, pikirnya. “Ayah, kami hanya punya ini.” Lu Shen Shen berkata sembari memberikan potongan selimut tipis kepada Lu Dong.“Tak masalah.” Lu Dong menarik kedua sudut bibirnya lebar ketika menerima pemberian putri keduanya itu. “Kau memang putri Ayah yang paling berbakti. Ngomong-ngomong … di

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 162. Balasan Untuk Seorang Pengkhianat

    Yin tersenyum dingin, karena dia memiliki jawaban atas pertanyaan Arthur. Namun, dia tidak langsung memberitahu pria tua tersebut. Dia justru menanyakan topik utama mengenai kedatangannya kali ini."Lalu bagaimana dengan Denise Allard dan kakak laki-lakinya?"“Aku telah menemukan tempat tinggal Denise. Gadis itu sekarang tinggal di rumah Keluarga Feng.” Arthur menunjuk ke sebuah titik koordinat yang berkedip pada layar laptopnya.Yin menatap titik koordinat yang letaknya agak jauh dari tempat Kediaman Keluarga Lu. “Kau mendatanginya?”“Tentu saja! Aku membantumu sekaligus mengerjakan tugas yang diberikan Lu Dong. Untuk menemuinya, aku menyamar menjadi seorang nenek tua. Salah seorang tetangganya yang sedang kehabisan gula."Yin tergelak. Membayangkan bagaimana wajah maskulin yang keriput itu berubah menjadi seorang nenek tua dengan rambut putihnya yang tergelung ke belakang lengkap dengan selembar daster bermotif bunga yang menutupi tubuh atletis Arthur. "Melihat nenek-nenek jadian y

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 161. Siapa yang Dia Bunuh?

    DEG!Kali ini bukan hanya wajahnya saja yang membeku, melainkan juga detak jantungnya serasa hampir berhenti mendadak tatkala mendengar suara bisikan tersebut. Perlu waktu beberapa detik untuk membuat Ma Yin Fei palsu menyadari bahwa ada seseorang yang mengetahui dosa masa lalunya.“Siapa kau?” teriak Ma Yin Fei palsu sembari mengarahkan pandangannya ke sekitar koridor.Pria yang memiliki tinggi tidak lebih dari 170 sentimeter itu memutar tumitnya beberapa kali, lalu bergerak ke sana kemari. Namun, apa yang dilakukannya itu tak kunjung mendapat jawaban. Koridor panjang itu terlihat kosong, dingin dan lengang. Dari kejauhan dia hanya mampu menangkap pintu ruang kerja Ma Zimo yang masih tertutup.Berarti mantan pustakawan itu masih berada di dalam, lalu siapa yang bicara tadi? Pikiran Ma Yin Fei palsu mulai berkecamuk. Embusan angin yang membelai tengkuk lehernya serta kebisuan yang tejadi di sekitar koridor, membuat sekujur tubuh Ma Yin Fei palsu meremang. Tatapan matanya mendadak beru

DMCA.com Protection Status