Beranda / Urban / Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan / Bab 1. Terbangun di Tahun 2024

Share

Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan
Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan
Penulis: Oei Monica

Bab 1. Terbangun di Tahun 2024

Penulis: Oei Monica
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Aku tidak terima, kalau harus mati di tangan seorang wanita! DASAR WANITA LACUR! AKU AKAN MEMBUNUHMU!”

Suara teriakan yang berasal dari mulut Shun Yuan seketika membuat kelopak mata yang semula tertutup menjadi terbuka. Dia adalah jenderal besar Dinasti Qing yang seharusnya mati di tahun 1670.

Karena tidak bisa menerima kematiannya, jiwa Shun Yuan memberontak. Dia terus mengusik Dewa Kematian hingga akhirnya sang dewa memutuskan untuk memberi Shun Yuan kesempatan kedua.    

Akan tetapi, adakah yang gratis di dunia ini? Tidak ada!

Ditimbang dari segi mana pun kejahatan yang dilakukan Shun Yuan di masa lalu jauh lebih berat, daripada kebaikan yang dia lakukan semasa hidup. Karena itu saat dia terbangun, semuanya berubah!

Dahulu kala dia memiliki pundak tegap, dada bidang, dan sekelompok otot perut yang bergelombang. Otot lengan serta otot pahanya juga tampak menonjol. Semua orang sangat mengagumi bentuk tubuhnya saat itu.

Namun sekarang, pahanya bahkan lebih jelek, daripada paha ayam!

Bukan hanya bentuk tubuh yang berbeda, tetapi penglihatannya juga. Semua yang ada di dalam ruangan, baik orang-orang yang bersamanya, perabot, serta daun pintu semuanya terlihat sama!

Hitam, putih, dan abu-abu. Tidak ada warna lain, selain dari ketiga warna itu!

Kengerian tiba-tiba menjalari Shun Yuan.

“Ti—tidak, ini tidak mungkin. Ada di mana aku sekarang? Tempat macam apa ini?”

Karena tiada seorang pun yang memberinya jawaban, maka Shun Yuan langsung mencabut selang yang menempel pada lubang hidung dan punggung tangannya. Aneh! Dia tidak bisa merasakan rasa sakit akibat cabutan jarum infus yang dilakukannya dengan kasar.

“Hei, Dewa!” protesnya sambil menatap langit-langit ruangan. “Kau bilang, kalau permintaanku telah dikabulkan, tapi kenapa kau memberiku tubuh yang jelek ini? Aku tidak mau tubuh ini! Kembalikan tubuh lama dan kehidupanku sebelumnya!”

“Hei, Anak Muda, pelankan suaramu! Ini Rumah Sakit Shanghai! Bukan kamar pribadimu!”

Shun Yuan mengernyit. Dia menatap pria rambut pendek yang mengenakan model pakaian yang sama dengannya. Pakaian yang tidak pernah dia jumpai pada zamannya dulu.   

Hanya satu yang membedakan kondisi Shun Yuan dengan kondisi pria itu. Salah satu kaki pria itu terbungkus dengan sesuatu yang putih. Tergantung di atas alat penyangga yang terbuat dari besi logam, sedangkan kedua kaki Shun Yuan baik-baik saja.

“Kau bicara padaku?” Shun Yuan menunjuk diri sendiri.

“Tentu saja! Siapa lagi di sini yang sejak tadi berteriak-teriak seperti orang gila?” Pria itu berkata sewot.

“Tadi kau bilang, kalau tempat ini adalah Rumah Sakit Shanghai?”

“Kau tak tahu?”

“Tempat macam apa itu?”

“Heh?”

“Bagaimana bisa sebuah bangunan mengalami rasa sakit? Sedangkan aku tidak bisa merasakan apa-apa di sini?”

Pria itu terbengong-bengong setelah mendengar perkataan Shun Yuan. Entah siapa yang bodoh. Dirinya atau pasien itu?

Shun Yuan lantas bersungut. “Baiklah, aku akan mengganti pertanyaanku. Apa kau tahu sekarang tahun berapa?”

Pria itu mengerutkan keningnya.

Shun Yuan berdecak semakin kesal. “Aku hanya ingin tahu, berapa lama aku tidur? Tidak bisakah kau memberiku jawaban!”

“Tahun 2024!”

“Apa kau bilang? Ta—tahun 2024?”

Pria itu mengangguk. “Aku tak tahu berapa lama kau tidur. Yang kutahu, kau ada di sini sebelum aku datang.”

Mendengar jawaban itu, Shun Yuan lantas menggerakkan kesepuluh jarinya yang kurus dengan gemetar. Mulailah dia menghitung, berapa lama waktu yang telah dia lewatkan selama ini.

Sementara pasien itu tetap melanjutkan perkataannya. Dia tidak melihat betapa gelisahnya wajah Shun Yuan saat ini. 

“Nanti malam adalah perayaan malam tahun baru. Seharusnya kita berkumpul bersama keluarga masing-masing. Kalau kita sampai berada di rumah sakit, itu artinya nasib kita memang sudah ditakdirkan sangat je—“

“TIDDAAAKKKK! Aku telah melewatkan 354 TAHUN kehidupanku!”

Jeritan Shun Yuan langsung menghentikan ocehan pasien tersebut. Keadaan bangsal berubah menjadi sunyi.

Telinga Shun Yuan tiba-tiba berdengung. Mendadak dia mampu menangkap gerakan mencurigakan yang ada di luar ruangan. Gerak langkah kaki! Semula langkah itu mengayun santai, lalu tergesa-gesa setelah mendengar suara teriakannya.

Dia berani bertaruh, sebentar lagi akan ada dua manusia yang masuk ke dalam ruangannya.

Tebakannya benar!

Seorang pria dan seorangnya lagi wanita. Usia mereka sekitar pertengahan abad. Namun, Shun Yuan tidak mengenal keduanya. Itu karena tidak ada informasi apa pun yang dia terima tentang kehidupan barunya saat ini. 

Wanita bertubuh langsing itu bernama Li Na. Dia tampak berlari kecil mendahului pria yang berjalan di sampingnya. Potongan rambutnya yang hampir menyentuh pundak tidak mampu menyembunyikan gurat kekhawatiran yang terlihat jelas dari balik wajahnya.

Shun Yuan terkejut ketika wanita itu tiba-tiba duduk di atas ranjang. Menangkup wajah barunya, kemudian membolak-balikkannya seperti sebuah adonan.  

“Dia masih Yin yang sama. Tiga bulan dia mengalami koma, mana mungkin dia mampu membersihkan wajahnya sendiri?” ucap Lu Dong.  

“Aku hanya ingin memastikan kalau yang kulihat ini bukan mimpi,” sahut Li Na. “Tak masalah kalau dia belum bercukur. Yang penting Yin telah bangun.”

Shun Yuan kebingungan mendengar percakapan mereka. Dia menoleh ke sana kemari. Dia tahu, kalau Yin yang mereka maksud adalah nama seorang pria, tetapi pria yang mana? Di ruangan ini ada begitu banyak pria.

“Siapa itu Yin?” tanyanya kepada mereka.

“Tentu saja itu namamu!” Li Na berseru dengan nada rendah. “Apa kau lupa dengan nama sendiri? Sebenarnya aku juga heran, kenapa kau hanya punya satu kata dalam namamu.”

“Kalau namaku Yin, lalu kalian siapa?”

“Apa yang terjadi dengan anak ini?” Li Na menatap Lu Dong janggal. “Jangan-jangan kecelakaan mobil yang dialami membuat ingatannya hilang?”

“Tetaplah di sini! Aku akan memanggil dokter.” Lu Dong berkata, lalu pergi meninggalkan mereka.

Percakapan sepenggal yang terjadi antara pasangan suami istri itu akhirnya membuat Shun Yuan mengerti, bahwa Yin adalah nama dari pemilik tubuh barunya.

Ingatan Shun Yuan lantas kembali ke masa ketika perjanjian antara dirinya dengan Dewa Kematian dibuat. Perjanjian itu mengatakan, setelah mendapatkan kehidupannya kembali, dia harus melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh pemilik tubuh barunya itu.  

Shun Yuan HARUS MENJADI Yin sepenuhnya!

Selain mengalami kecelakaan mobil, Yin juga memiliki penyakit jantung bawaan sejak masih bayi. Penyakit itulah yang membuat operasinya gagal hingga mengalami koma tiga bulan di Rumah Sakit Shanghai.

Banyaknya imigran negara lain yang mengadu nasib di Shanghai, membuat masyarakat kota ini beraneka ragam. Seperti dokter spesialis jantung keturunan Inggris yang datang bersama Lu Dong.  

“Dokter, cepat periksa kondisi menantuku ini!” seru Lu Dong. “Berapa pun biayanya tidak jadi masalah! Asalkan dia bisa sembuh dan pulang kembali ke rumah!”

“Periksa juga isi kepalanya, Dokter! Sejak bangun, dia tidak bisa mengingat apa pun dan cara bicaranya itu—“

“Ada apa dengan dengan cara bicaraku?” Yin langsung memotong perkataan Li Na.  

“Nah! Nah! Seperti ini!” Li Na bangkit berdiri sambil menuding wajah menantunya “Di—dia sudah tidak gagap lagi!”

Pandangan Dokter Bert dan Lu Dong saling bertumbuk. Mereka juga terkejut seperti Li Na, karena Yin yang mereka kenal adalah seorang pemuda gagap. Jangankan memotong pembicaraan orang lain, untuk berbicara lancar saja dia tidak mampu.

Wajah Yin memucat. "Mungkinkah mereka mengetahui kalau sebenarnya aku bukanlah Yin yang sesungguhnya?" batinnya berkata.   

Begitu selesai memeriksa Yin, Dokter Bert terkejut melihat hasilnya. Namun, demi keselamatan pasiennya, dia merahasiakan semua kebenaran tersebut. Untuk sesaat sepasang matanya yang biru itu bergantian melirik Yin, Lu Dong, lalu Li Na. 

“Bagaimana, Dokter? Apa menantuku bisa pulang?” tanya Lu Dong cemas.  

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Irwan Yunianto
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Krisna
lanjutkan!!
goodnovel comment avatar
agustinusraharja6
moga bagus gak mengecewakan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 2. Tagihan Satu Juta Yuan

    Shun Yuan alias Yin itu tidak tahu, kalau yang dia naiki adalah sebuah mobil listrik!Dia pikir, dirinya berada dalam kereta besi yang mampu bergerak dan berbicara sendiri dengan memberitahu arah tujuan. Sungguh berbeda dengan kehidupan lamanya, yang selalu mengandalkan kuda atau kereta yang ditarik dengan seekor binatang.Dia juga melihat kereta besi bergerak lain yang melaju di jalan raya. Ada yang melintas di atas kepalanya dengan ukuran yang sangat panjang. Ditambah lagi adanya jembatan layang yang malang melintang serta keberadaan bangunan yang tingginya hampir mencapai langit.“WOW! Ini benar-benar luar biasa! Sejak kapan manusia bisa membangun kota yang hebat seperti ini? Seandainya aku bisa mencapai atap gedung yang paling tinggi, mungkin saja Kaisar Langit ada di sana,” gumam Yin, yang tanpa sadar membuat Lu Dong dan Li Na memperhatikannya dari kaca spion. Sialnya, Yin yang sekarang tidak mampu menikmati keindahan Kota Shanghai menjelang malam!Tak lama kemudian mobil listri

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 3. Jam Kerja Ditambah

    “Sudahlah, Ayah. Yin tidak mungkin sanggup untuk menggantinya. Jangankan satu juta Yuan, seratus Yuan saja dia tidak punya. Benar’kan, Wan Wan?” sindir Lu Fen Fen—putri sulung Keluarga Lu.Lu Wan Wan hanya mengangkat kedua pundaknya. Dia memang tidak tahu berapa banyak tabungan yang dimiliki Yin. Karena selama tiga tahun mereka menikah, dia tidak pernah menanyakan berapa besar gaji dan pengeluaran pria itu setiap bulan.Yang dia tahu, sebelum menikah, Yin tinggal dan dibesarkan di sebuah panti asuhan.Jika bukan karena Yin pernah menolong Kakek Lu Bei—paman ayahnya yang saat itu sedang terjebak di dalam lift yang ada di Shanghai Mall hingga mengalami serangan jantung, pernikahan mereka tidak akan pernah terjadi.Tiga hari setelah masa berkabung, seorang pengacara datang ke rumah. Pengacara itu membacakan surat wasiat mendiang Kakek Lu Bei yang berisi, jikalau mereka ingin mewarisi semua harta kekayaan mendiang Tuan Lu Bei, maka Lu Wan Wan harus menikah dengan Yin.Hanya satu syarat!Te

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 4. Sistem Pengetahuan Baru

    “Berhenti!”Suara teriakan bernada rendah yang berasal dari dalam rumah membuat Li Man dan yang lainnya urung mengayunkan langkah. Begitu juga dengan sang menantu yang ikut melepaskan cengkeramannya dari pergelangan tangan Akai.Wajah para maskulin itu langsung membeku tatkala melihat seorang wanita paruh baya yang masih mengenakan mantel bulunya datang menghampiri.“Haiz, Bibi! Mengejutkanku saja." Li Man berkata gusar."Kenapa kalian semua masih berada di halaman?" Li Na bertanya. "Kami hanya ingin memberi menantu ini sedikit pelajaran." “Bukankah kalian sudah melakukannya tadi?” “Aku rasa itu masih belum cukup untuk membuatnya menyadari, siapa sebenarnya yang berkuasa di rumah ini!”Li Na menghela napas. “Kalau kalian terus menyiksanya, kapan dia mulai bekerja? Sekarang hampir pukul tujuh malam! Untuk malam ini lepaskan saja dia! Aku tidak peduli, kalau kalian ingin memberinya pelajaran di lain hari.” Mendengar permintan Li Na, maka mundurlah semua anak buah Lu Dong. N

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 5. Harga Sebuah Kursi Makan

    Lemparan pisau buah yang begitu cepat.Suara senjata tajam yang menancap dan mengiris daun pintu.JLEB!Semua itu membuat wajah Li Na memucat. Dia yang semula ingin memaki-maki dan memukul menantunya dengan gagang sapu mendadak hilang keberanian. Wanita paruh baya itu memilih mundur, meninggalkan Yin sambil membawa detak jantungnya yang berdegup kencang.Li Na berhasil menemukan Lu Dong. Rupanya suaminya itu berada di ruang keluarga. Berulang kali dia memanggil bahkan sampai mengentakkan kaki, nyatanya tatapan mata pria paruh baya itu masih terpaku pada ipad yang ada di pangkuannya.Entah apa yang dilihat oleh suaminya, padahal malam ini adalah malam tahun baru. Tidak ada bursa saham yang buka dan seluruh perusahan di Shanghai telah mengumumkan hari libur mereka hingga tujuh hari ke depan. “SUAMIKU!”Teriakan yang disertai dengan gebrakan meja itu langsung membuat Lu Dong tersentak. Pria paruh baya itu buru-buru mematikan layar ipadnya. Sambil mengangkat wajah, dia menatap mata kecil

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 6. Kutukan Keempat

    Lu Dong menaikkan salah satu ujung alisnya. “Sejak kau bangun dari koma, kepercayaan dirimu semakin menjadi. Baiklah, Anak Kaisar Langit, aku akan menunggu pembayaranmu di sini. 5.000 Yuan! Tidak kurang dan tidak lebih!”Ekspresi harap-harap cemas menggelanyuti wajah para feminin ketika mereka melihat kepergian Yin. Namun tidak bagi Lu Dong, pria paruh baya itu malah tertawa menyeringai di atas kursi makannya.“Mau ke mana dia?” Li Na bertanya pada Lu Wan Wan.“Mungkin ke kamarnya.”Seperti dugaan Lu Wan Wan. Dengan bantuan sistem pengetahuan baru yang ada pada indera penglihatnya, akhirnya Yin berhasil menemukan letak kamar pemilik tubuh barunya itu.Ternyata selama tiga tahun ini, Keluarga Lu yang mendapat predikat keluarga terkaya nomor lima se-Shanghai, justru menempatkan menantunya di dalam sebuah ruangan bekas gudang yang sudah tidak terpakai. Letaknya berada di belakang bangunan utama. Terpisah dari kamar Lu Wan Wan.“Sungguh keterlaluan!” umpat Yin, begitu melihat tumpukan kard

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 7. Tolong! Tolong Aku!

    Dia telah memotong 120 lidah para pemberontak, sebelum akhirnya membunuh mereka yang berusia muda dan melepaskan mereka yang lanjut usia!Itulah jawaban yang didapat Yin alias Shun Yuan ketika mencoba mengingat-ingat kesalahan apa yang telah dia perbuat, hingga Dewa Kematian memberikan kutukan keempat kepadanya.TOK! TOK! TOK!Suara ketukan pintu tidak membuat Yin mengangkat wajah. Siapa pun yang datang, dia tidak peduli!Dia sengaja tidak menyalakan penerangan dan membiarkan pintu kamarnya terbuka. Siapa pun bisa langsung masuk untuk melihat keadaannya saat ini.Suara ketukan pintu lenyap. Digantikan dengan suara langkah bersepatu yang perlahan mendekati Yin yang sedang duduk di lantai. Sang pemilik sepatu itu berhenti di depan Yin. Dia lalu membungkuk kemudian menyodorkan telapak tangannya.“Selamat tahun baru,” ucap Lu Wan Wan.Suara merdu itu membuat Yin tersentak. Dia seperti mendengar kicauan burung bernyanyi di tengah malam. Segera saja dia mengangkat wajahnya dengan ragu.Sebua

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 8. Dokumen Perceraian dan Ulang Tahun Keramat

    Yin tidak tahu apa itu saldo dan WeChat Pay!Namun, sepasang matanya yang kecil itu langsung mengerling begitu melihat ada angka 200 Yuan tertera di sana!Dia tahu kalau itu adalah UANG! Karena Yin sering mendengar Lu Dong mengatakan saat sedang memarahinya.Dengan bantuan sistem pengetahuan baru yang ada pada indera penglihatnya, Yin mengetahui nama benda tersebut dan kegunaannya. Ponsel itu dapat membantunya berkomunikasi dengan orang lain serta melakukan transaksi tanpa uang fisik atau non tunai!Dia segera mengambil ponsel kepunyaan si pemilik tubuh baru, lalu mengocok benda itu berulang kali. Siapa tahu, apa yang dilakukannya itu mampu membuat 200 Yuan keluar dari sana.Karena dengan uang tersebut, Yin berharap dapat melunasi biaya rumah sakit dan bisa duduk di samping Lu Wan Wan, meskipun nilainya sangat jauh dari jumlah hutang-hutangnya pada Lu Dong.Namun, yang terjadi ….“Kenapa 200 Yuan itu tidak keluar?” gumam Yin, yang merasa kalau ternyata usahanya itu sia-sia. “Padahal j

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 9. Neraka Jahanam!

    Yin tidak tahu keberadaan Lu Wan Wan!Akan tetapi, sistem pengetahuan baru itu telah memberitahu Yin, kalau dia bisa menggunakan ponsel kepunyaan si pemilik tubuh baru untuk menghubungi wanita muda itu.Dan dia melakukannya.Puluhan detik telah berlalu, akan tetapi panggilan yang dibuat Yin tak kunjung mendapat jawaban. Sementara luka memar yang pada tangannya itu masih terus bertambah hingga terlihat ujung betisnya. Karena tidak ingin membuang waktu, Yin akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi ke Perpustakaan Shanghai.Bagaimana pun juga, keadaan istri sang pemilik tubuh ini sama pentingnya dengan keadaan nyawanya sendiri!Meskipun pada akhirnya dia akan mati malam ini, tetapi setidaknya dia harus berbuat satu kebaikan dalam hidupnya!Yin bergegas kembali ke tempat kediaman Keluarga Lu. Namun, keberadaannya itu malah terhalang dengan sebuah pagar besi tinggi yang terkunci rapat dari dalam.Namun, Yin alias Shun Yuan tidak kekurangan akal!Dia menemukan sebuah sela kecil yang ada di

Bab terbaru

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 170. Kemarahan Feng Siyu

    “A—apa? Be—berita apa maksudmu?” tanya Feng Siyu dengan nada suaranya yang terbata-bata, sementara kedua telapak tangannya mengepal di atas permukaan tanah sembari menahan injakan kaki anak buah Black Dragon.Black Dragon hanya menarik kedua sudut bibirnya di atas balkon. Cahaya rembulan yang bersinar di musim semi ini telah membuat wajah putih dan rambutnya yang hitam tampak berkilau, sementara matanya menyalang tajam menatap Feng Siyu yang sedang menggelepar di bawah.Kepala renternir sekaligus salah satu ketua mafia yang cukup disegani di Shanghai itu tak mengucapkan sepatah katapun. Dia justru mengambil secangkir telur mentah yang baru saja diberikan oleh salah seorang pria tua yang baru saja mendatanginya di atas balkon.Bukan serta merta telur-telur mentah itu berada di sana. Black Dragon selalu mengkomsumsinya setiap malam, setelah lelaki tua itu mencampurnya dengan segelas susu, jahe, dan kayu manis.Namun, tidak untuk malam ini!Selera Black Dragon mendadak lenyap terbawa tiu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 169 - Black Dragon (2)

    Suara dobrakan pintu yang disertai teriakan itu langsung direspon oleh sepuluh orang pria yang berada di dalam ruangan. Mereka yang sedang berdiri mengitari meja bilyard itu sekonyong-konyong menegakkan kepala lalu membusungkan dada.BRAKKK!Dua tongkat bilyard terlempar mendarat di atas meja dengan sempurna, membuyarkan beberapa barisan bola biru yang semula terdiam. Beberapa kaki itu pun mengayun santai, seakan tanpa beban begitu mendapati kehadiran seorang pemuda berpostur yang tak lebih dari 170 sentimeter.Feng Siyu mengenal seorang pria yang berada di barisan paling depan. Pria itu mengenakan setelan jas kemeja warna hitam. Dengan tiga barisan kancing teratas yang dibiarkan tetap terbuka, memperlihatkan otot-otot dadanya yang bergelombang.Pria itu mendapat julukan Black Dragon di lingkungan sekitar. Tidak, mungkin sepak terjangnya yang mengerikan dan tidak mengenal belas kasihan itu sudah terdengar seantero Shanghai. Tidak ada seorang pun yang tahu, siapa nama asli pria tersebu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 168. Black Dragon (1)

    Pada saat itu juga mundurlah Lu Wan Wan dari hadapan Yin alias Shun Yuan. Kegamangan segera menghampirinya seiring dengan mulutnya yang tertutup oleh telapak tangannya sendiri.Ingin rasanya dia tidak mempercayai perkataan pria yang telah mengambil kendali atas tubuh suaminya, tapi apa yang pria ini katakan tidak sepenuhnya salah. Karena dia sendiri juga telah membaca buku harian tersebut.“Siapa? Siapa yang telah mencelakainya?” tanya Lu Wan Wan dengan suaranya yang bergetar.Shun Yuan bisa saja langsung menyebutkan satu nama yang dicurigainya saat ini, tetapi dirinya belum yakin karena kurangnya bukti-bukti yang dimiliki. “Aku masih belum yakin, siapa saja yang telah terlibat. Tapi aku mulai mencurigai beberapa orang.”Tatapan mata Lu Wan Wan memicing. “Apa katamu? Beberapa? Itu artinya ….”“Lebih dari satu orang yang menginginkan kematiannya,” sambung Shun Yuan. “Entah mereka memiliki tujuan yang berbeda atau saling bekerja sama.”Kepala Lu Wan Wan menggeleng. “Aku sungguh tidak per

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 167. Penjelasan di atas Jembatan Sungai Yangtze

    Tiga jam. Itulah waktu yang diperlukan Yin untuk diam termenung di atas Jembatan Sungai Yangtze. Menatap derasnya arus sungai yang tampak kelam dan pekat di waktu malam. Sepercik pertanyaan mendadak terbersit dalam sanubari sang mantan jenderal besar Dinasti Qing tersebut.Mungkinkah selama ratusan tahun, tubuhku tersimpan di dalam sana?Tiga ratus lima puluh empat tahun itu bukan waktu yang singkat. Pantas, keadaan sungai ini juga sudah sangat jauh berbeda dari zaman Dinasti Qing.Dan di dalam sungai inilah, kisah antara dirinya dan si pemilik tubuh terjadi.Mendadak sebuah suara ketukan tumit sepatu yang mengayun di atas trotoar membuat daun telinga Yin bergerak-gerak. Seperti biasa indera pendengaran yang tajam pemberian dari Dewa Kematian, mampu membuat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu mampu mendengar suara semut yang berjalan hingga mampu memilah-milah jenis suara meskipun di belakang punggungnya terdengar hiruk pikuk kendaraan roda empat berlalu lalang. Kehad

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 166. Perkiraan yang Salah

    “Denise, halo …. Halo …!” seru Feng Siyu.Selama beberapa saat pria muda berusia 27 tahun itu tampak tertegun menatap layar ponselnya yang masih menyala. Baru beberapa menit yang lalu, dia menerima panggilan dari adik tirinya yang bernama Denise Allard.Saudara perempuan namun berbeda ayah itu kerap menghubunginya di jam-jam malam. Selepas makan malam lebih tepatnya, karena pada saat itulah segala aktivitasnya di dunia kerja telah terhenti.Namun, apa yang baru saja terjadi?Feng Siyu justru tidak mendengar suara Denise. Bulu kuduknya mendadak dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong, suara seorang atau beberapa orang pria dan suara gedebuk-gedubuk yang tak jelas.Jangan-jangan ….Pikiran Feng Siyu lantas tertuju pada panggilan ponsel yang diterimanya sore tadi di Gedung Madox Colour. Kedua tangannya langsung mengepal, mengingat ancaman si penelepon. Padahal mereka telah bersepakat, bahwa si penelepon akan memberinya sedikit waktu dan tidak akan mengganggu adiknya yang saat ini t

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 165. Insiden di Rumah Keluarga Feng

    Begitu Mey Mey mendengar suara bariton itu berkata, jantungnya seakan hendak melompat keluar dari tubuhnya. Suara yang disertai dengan seringai dan langkah tegap itu benar-benar mengintimidasi dirinya.Menyihir gadis blasteran itu untuk berhenti, lalu bergerak mundur hingga akhirnya punggungnya yang terbungkus dengan selembar pakaian tidur tipis itu menempel di depan dinding ruang tamu.BUGH!Rasa dingin langsung menjalari telapak tangan Mey Mey begitu Lu Dong berhasil mengunci tubuhnya dengan kedua lengannya yang kekar. Manik mata birunya itu tampak bergerak-gerak.“Ma—mau apa kau … kemari?”Mendengar suara intonasi yang terbata-bata itu lantas membuat Lu Dong terkekeh. Puncak hidung kekasih kecilnya itu masih sama seperti dulu. Seperti sebuah papan luncur yang turun ke bawah, lalu menukik tajam ke atas. Dia tidak menyangkal, bahwa dia sangat menyukai hidung Mey Mey, selain dari apa yang tersembunyi di balik pakaian tidur gadis itu.Sembari memberi sedikit kecupan pada puncak hidung

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 164. Menuju Distrik Chongming

    Malam ini mobil listrik yang dikemudikan Lu Dong langsung meluncur membelah lalu lintas Kota Shanghai. Kendaraan roda empat itu bergerak menuju ke arah utara. Di mana terdapat tiga pulau aluvial dataran rendah yang berpenghuni di muara Sungai Yangtze. Salah satu dari ketiga pulau itu adalah Chongming.Lu Dong meninggalkan mobil listriknya di pelabuhan dan memilih menggunakan feri, agar lebih cepat tiba di tempat tujuan. Dia tidak ingin memberi kesempatan Mey Mey untuk kabur lagi dari hadapannya. Malam ini juga, dia harus menuntaskan masalahnya dengan tikus kecil itu.“Berapa lama kapal ini menuju Chongming?” tanyanya kepada nahkoda.“Jika cuaca bagus, dua puluh menit lagi kita akan tiba di sana. Apa Tuan akan berhenti di Desa Terapung Chu Zhang?”“Tidak. Turunkan aku di Chongming!”“Naiklah!” Nahkoda itu berseru kepada Lu Dong.Layar dibentangkan. Suara mesin menderu-deru di bawah alas kaki, diikuti dengan gumaman para penumpang yang sudah mulai berdesakan memasuki kapal. Jumlah mereka

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 163. Memberi Umpan

    Kegelapan baru saja muncul menyapa Shanghai. Meskipun Li Na tidak menyukai kedatangan Lu Dong, tetapi berkat Lu Shen Shenlah, pria paruh baya itu akhirnya memiliki tempat tinggal untuk meletakkan kepalanya malam ini.Lu Dong sudah tidak perlu repot-repot lagi memikirkan menu makan malamnya hari ini dan hari-hari selanjutnya. Dia juga tidak perlu risau akan angin malam yang kerap menusuk-nusuk persendiannya yang sudah tidak muda lagi.Tak masalah jika Li Na tidak mengizinkannya untuk tidur dalam kamar. Dia tahu, kalau kemarahan istrinya itu hanya sementara. Esok hari, wanita itu pasti akan kembali merajuk dan malam berikutnya, dia akan kembali menikmati empuknya busa kasur yang ada di apartemen ini, pikirnya. “Ayah, kami hanya punya ini.” Lu Shen Shen berkata sembari memberikan potongan selimut tipis kepada Lu Dong.“Tak masalah.” Lu Dong menarik kedua sudut bibirnya lebar ketika menerima pemberian putri keduanya itu. “Kau memang putri Ayah yang paling berbakti. Ngomong-ngomong … di

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 162. Balasan Untuk Seorang Pengkhianat

    Yin tersenyum dingin, karena dia memiliki jawaban atas pertanyaan Arthur. Namun, dia tidak langsung memberitahu pria tua tersebut. Dia justru menanyakan topik utama mengenai kedatangannya kali ini."Lalu bagaimana dengan Denise Allard dan kakak laki-lakinya?"“Aku telah menemukan tempat tinggal Denise. Gadis itu sekarang tinggal di rumah Keluarga Feng.” Arthur menunjuk ke sebuah titik koordinat yang berkedip pada layar laptopnya.Yin menatap titik koordinat yang letaknya agak jauh dari tempat Kediaman Keluarga Lu. “Kau mendatanginya?”“Tentu saja! Aku membantumu sekaligus mengerjakan tugas yang diberikan Lu Dong. Untuk menemuinya, aku menyamar menjadi seorang nenek tua. Salah seorang tetangganya yang sedang kehabisan gula."Yin tergelak. Membayangkan bagaimana wajah maskulin yang keriput itu berubah menjadi seorang nenek tua dengan rambut putihnya yang tergelung ke belakang lengkap dengan selembar daster bermotif bunga yang menutupi tubuh atletis Arthur. "Melihat nenek-nenek jadian y

DMCA.com Protection Status