Beranda / Romansa / Bertukar Pasangan / Part 6 | Pembuktian Seorang Suami

Share

Part 6 | Pembuktian Seorang Suami

Dylan terus memompa tubuh istrinya dengan kuat, membuat Laura tidak dapat menahan desahan dan suara erangannya.

Sehingga suara desahan Laura dan Valerie menyatu terdengar begitu erotis. Mendengar dua suara desahan wanita secara bersamaan.

"Akh Dylan! Sayang, ini sangat enak!”

"Jadi, apa suamimu ini masih membosankan?" suara berat Dylan terdengar sambil terus mengulum dan meremas payudara istrinya yang kenyal dan padat itu.

"Akhh... Ti-tidak sayang... Aku ha—hanya menggodamu! Akhhh…!” sahut Laura sdengan suaranya satu-satu, “harder and faster please Dylan!" rengek Laura merasakan kenikmatan luar biasa. 

Tidak biasanya suaminya menjadi semangat seperti ini.

Sedangkan di kamar milik Valeria dan Marc, mereka yang begitu masuk langsung memulai adegan dengan ciuman panas tepat setelah menutup pintu kamar mereka.

Kini tubuh Valerie benar-benar dibuat tidak berdaya oleh Marc.

"Ahh... Marc, sayang!" lenguhan Valerie terdengar begitu seksi, wanita cantik itu menggigit bibir bawahnya dan meremas sprei dengan kuat akibat gerakan liar sang suami di bawah sana.

Dengan gaya doggystyle, Valerie dapat merasakan rudal panjang suaminya mengaduk-aduk inti tubuhnya dengan kasar, tapi sungguh sangat nikmat. Membuat Valerie mendesah dengan keras tiada henti.

"Bagaimana sayang? Apa aku masih tidak punya skill, hmm?" seru Marc dengan terus menghentakkan pinggulnya sambil meremas kedua payudara Valerie yang menggantung dengan sangat menggoda.

Kulit putih bersih Valerie benar-benar sangat indah.

Marc membuat gerakan berputar berkali-kali membuat Valerie semakin keras mendesah dan berteriak nikmat.

"Akh sayang! Aku tarik ucapanku! Kamu luar biasa sayang!" balas Valerie sambil berteriak.

Dan sesaat kemudian, "Akh!" Valerie dan Marc juga dapat mendengar suara dari kamar sebelah.

Hanya sedetik Valerie dan Marc terhenti akibat suara tiba-tiba itu. Karena Marc kembali menggerakkan tubuhnya dengan keras dan cepat, kembali mengoyak inti tubuh istrinya.

"Ukh!" erang Marc.

"Ah sial! Apa itu desahan Laura?" pikir Marc.

Hasrat dan gairahnya mencapai titik sempurna sehingga dirinya tidak dapat lagi bertahan. Gerakannya semakin liar dan kuat.

"Akh Marc bodoh… Itu terlalu kuat sayang! A—aku tidak bisa ber-bertahan!" seru Valerie yang benar-benar dibuat gelonjotan oleh gerakan Marc yang begitu cepat dan keras.

Marc semakin cepat dan kuat bergerak, otot kewanitaan Valerie semakin kuat meremas rudal panjangnya, hingga terdengar lengkingan panjang dari Valerie, "Ahk!" Wanita cantik itu terengah-engah, tubuhnya yang mengejang masih gemetar merasakan gelombang nikmat yang baru ia capai.

Marc dengan cepat mencabut miliknya dan menumpahkan lahar panasnya di atas bokong sintal istrinya.

"Akh!"erangnya penuh nikmat.

***

Pagi menjelang, Valerie yang bangun pagi terlebih dahulu memilih untuk membersihkan dirinya dari pertempuran sengit bersama sang suami semalaman.

Setelah membasuh wajahnya dan berpakaian cukup rapi, Valerie memilih keluar kamar dan hendak berjalan-jalan di deck kapal pesiar. Menghirup udara segar pagi hari di tengah laut. Rasanya pasti akan sangat menyenangkan.

"Hm, benar-benar ide yang bagus!" gumam Valerie sambil menghirup udara segar.

"Huft! Sayangnya Marc hanya tidur disaat seperti ini! Dia benar-benar kelelahan karena kegiatannya kemarin!" keluh Valerie melirik sebentar kearah kamarnya.

Dan disaat dia sedang asik berjalan-jalan, tiba-tiba dia terdiam karena melihat sosok yang ada di depannya.

"Kak Dylan?" gumamnya.

"Hai Val," sapa Dylan dan berjalan mendekati Valerie.

"Hai kak," jawab Valerie santai.

“Sendiri?”

“Iya kak, kalau kak Dylan?”

“Sendiri juga, mau jalan bareng?”

Valerie tersenyum dan mengangguk.

Kemudian mereka memilih melanjutkan jalan pagi mereka, menikmati udara pagi yang segar.

"Jadi, Marc masih tidur juga?" tanya Dylan kembali.

Valerie mengangguk kecil, "He..em kak, dia masih tertidur, bagaimana dengan Kak Laura?"

Dylan menghembuskan nafas kecil, "Laura juga sama, dia masih terlelap, mungkin karena kelelahan akibat menyelam terlalu lama."

"Mereka pasti kelelahan," gumam kecil Valerie.

"Hmm, aku sebenarnya sangat menyukai tempat-tempat yang lebih tenang, seperti menempati sebuah resort dan bersantai, tapi bukan berarti aku tidak menyukai kegiatan yang Laura sukai, aku juga menikmati aktivitas Laura yang suka mengunjungi berbagai tempat seperti ini."

Valerie mengangguk-angguk kecil, "Seperti itu ya, aku juga mengikuti hobi Marc, impiannya dari dulu adalah liburan kemanapun, jadi hal inilah yang kami lakukan saat ini, bepergian! Tapi jujur, aku lebih suka beristirahat disatu tempat yang tenang," jawab Valerie dengan senyuman manisnya.

"Jadi pasangan kita berdua memiliki hobi yang sama!" ucap pria itu disusul suara tawanya.

Valerie menimpali tawa Dylan dengan tertawa kecil juga, dan mengangguk. "Hmm… Aku rasa itu benar!"

"By the way, apa yang akan kalian lakukan hari ini setelah kapal menepi?" tanya Dylan.

"Hmm, aku dan Marc memutuskan stay di Hotel yang sudah disediakan oleh pihak Kapal Pesiar, kemudian sedikit berbelanja souvenir dan berjalan-jalan dimalam hari menikmati suasana dinegara ini," jawab Valerie.

"Oh ya? Aku dan Laura juga akan melakukan hal yang sama. Kalau begitu bagaimana kalau kita pergi bersama-sama? Aku akan mengabari ke Laura," tawar Dylan.

"Benarkah? Apa kami tidak mengganggu waktu kalian?" jawab Valerie tidak enak.

Dylan tertawa, "Hahhaha... Tentu saja tidak, bukankah lebih seru jika kita ramai-ramai?"

Valerie ikut tertawa dan mengangguk, "Ok! Aku akan memberitahukan hal ini kepada Marc."

Sedangkan di salah satu sudut, Marc yang keluar dari kamar hendak menyusul istrinya, terpaksa berhenti ketika melihat sang istri sedang tertawa bersama pria lain.

"Ck! Ternyata kamu sedang berjalan bersama pria lain sepagi ini!" gumam Marc dan memilih memutar untuk kembali kedalam kamar.

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Saipul Ma Rif
keren sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status