Dylan terus memompa tubuh istrinya dengan kuat, membuat Laura tidak dapat menahan desahan dan suara erangannya.Sehingga suara desahan Laura dan Valerie menyatu terdengar begitu erotis. Mendengar dua suara desahan wanita secara bersamaan."Akh Dylan! Sayang, ini sangat enak!”"Jadi, apa suamimu ini masih membosankan?" suara berat Dylan terdengar sambil terus mengulum dan meremas payudara istrinya yang kenyal dan padat itu."Akhh... Ti-tidak sayang... Aku ha—hanya menggodamu! Akhhh…!” sahut Laura sdengan suaranya satu-satu, “harder and faster please Dylan!" rengek Laura merasakan kenikmatan luar biasa. Tidak biasanya suaminya menjadi semangat seperti ini.Sedangkan di kamar milik Valeria dan Marc, mereka yang begitu masuk langsung memulai adegan dengan ciuman panas tepat setelah menutup pintu kamar mereka.Kini tubuh Valerie benar-benar dibuat tidak berdaya oleh Marc."Ahh... Marc, sayang!" lenguhan Valerie terdengar begitu seksi, wanita cantik itu menggigit bibir bawahnya dan meremas
Begitu pula dengan Laura, yang tiba lebih dulu sebelum Marc, dia mengawasi sang suami yang sedang tertawa bahagia bersama wanita lain—Valerie.Dirinya segera bersembunyi di balik bilik kapal ketika melihat sang suami dan Valerie berjalan ke arahnya dan berlari cepat masuk kedalam kamar.Valerie dan Dylan pun berpisah, masuk ke dalam kamar mereka masing-masing."Hai sayang, kamu sudah bangun?" seru Dylan kepada Laura yang saat ini sedang duduk di atas ranjang.Laura menoleh dan tersenyum, "Iya sayang, ini baru selesai mandi.""Oke, kalau gitu aku bantu rapikan barang bawaan kita ya? Oh iya, tadi aku kebetulan ketemu Valerie di depan, mereka juga nginap dihotel yang sama dengan kita, sepertinya mereka punya rencana yang sama dengan kita sayang, jadi aku mengajak mereka biar kita bisa jalen bareng-bareng, bagaimana menurut kamu?" jelas Dylan tanpa menutupi apapun sambil memasukkan pakaian mereka ke dalam koper.Laura tersenyum, kemudian mendekati suaminya."Hmm, sepertinya akan menyenang
Marc mengangguk setuju, di susul Valerie dan Laura."Boleh!"seru Marc semangat."Baiklah kalau begitu, biar aku yang mencari klubnya!" seru Laura sambil merogoh ponselnya.Sambil menunggu makanan mereka, Laura terus mencari klub malam yang ada direkomendasi oleh google."Bagaimana kalau Atom Club? Sepertinya ini yang terdekat dengan hotel kita dan memiliki rating yang bagus," usul Laura sambil menunjukkan foto-foto yang ada di google.Valerie mengangguk setuju, "Aku ikut saja kak.”"Ok, Gimana sayang?" Laura bertanya kepada Dylan."Of course sayang, kalau kamu suka di sana, kita kesana," jawab Dylan mesra."Aw, kak Dylan sangat romantis!" sela Valerie gemas melihat sikap Dylan kepada Laura.Laura tertawa, "Tuh, Marc juga sangat perhatian!" ujarnya sambil menunjuk Marc yang sedang menyiapkan makanan yang baru saja dibawa oleh pelayan.Marc membantu pelayan tersebut, lalu mengatur piring untuk Valerie dan Laura."Iya dong, Marc memang selalu care dengan sekeliling kak!" timpal Valerie m
"Sayang, sejak kapan!" sahut Valerie panik dan gugup.Laura tersenyum melihat tingkah lucu Valerie, "Valerie, apa kamu menyukai pria berotot?""Hahhaha, benar Laura, cinta pertama Valerie adalah model L-men!" jawab Marc tanpa ragu."Sayang! Diam deh!" gerutu Valerie, begitu malu karena sang suami benar-benar menggodanya.Dylan tersenyum merasa bangga dengan tubuhnya, "Ternyata seleranya seperti itu ya?" pikirnya."Ayo main lagi!"Mereka kembali mengambil kartu secara bergiliran."Kali ini Marc!""Hahhh! Hukumannya Strip Dance!" Dirinya cukup terkejut, tapi ia bangun dan berjoget sambil melepaskan pakaiannya satu persatu, menyisakan boxernya.Lalu mereka pun kembali mengambil kartu."Ya, kali ini Valerie!""Oh my! Buka bra..!!" seru Laura semangat."Ti-tidak kak… Aku akan minum saja..!!" sahut Valerie.Dylan sedikit kecewa."Sekarang Kak Laura! Meniru seksi dancer!" seru Valerie.Laura menirukan seksi dancer dengan sangat baik."Wow! Kau sangat seksi kak Laura!" Valerie terus tertawa d
Blush Marc dan Valerie terperangah melihat Laura yang begitu berani. Laura kembali duduk, "Ada apa sayang? Bukankah peraturannya seperti itu?" "Biar begitu, tapi ‘kan di sini ada Marc, aku tak sangka kamu benar-benar melepaskan semuanya," gumam Dylan pelan dengan wajah memerah. "Oh, kalau itu tidak perlu di permasalahkan, lagi pula Marc sudah pernah melihat tubuhku pada saat dikolam renang kemarin," sahut Laura santai sambil melirik ke arah Marc. Deg! "Jadi, dia mengingatku?" batin Marc. "Artinya? Kak Laura dan Marc sudah saling melihat satu sama lain? Kenapa kamu tidak memberitahukannya padaku sayang?" protes Valerie sambil memicingkan matanya ke arah Marc. Marc menggaruk kecil kepalanya yang tidak gatal, "Bukan apa-apa sayang, aku pikir Laura tidak mengingatnya, maka dari itu aku tidak ingin membahasnya," jujur Marc. "Hmm…." gumam Valerie. "Jadi, apa kita harus menghentikan permainannya?" ujar Marc tidak enak. "Tentu saja tidak! Ini tidak adil, karena hanya Laura yang tela
Mendapati tatapan intens dari Dylan, membuat Valerie spontan menutup miliknya dengan kedua tangannya. "Kak Dylan, kamu benar – benar membuatku terkejut," gumam Valerie pelan. "Baiklah! Itu hukuman terakhir! Sekarang tinggal Marc yang belum melepas semuanya," seru Laura memecah keheningan. "Begitu ya? Baiklah!" jawab Marc santai, kemudian berdiri dan menurunkan boxernya tanpa ragu. "So, sekarang semuanya sudah adil ‘kan..?" ucap Marc usai melepaskan boxernya. Entah kenapa suhu ruangan terasa semakin panas. "Yups, sekarang sudah adil, semuanya sudah telanjang!" sahut Laura menyetujui. "Tunggu! Ini tidak adil, Marc dan Kak Laura tadi sudah berpelukan," lirih Valerie yang membuat semuanya menoleh ke arah Valerie yang tertunduk malu. "Benar, hanya kalian yang sudah saling bersentuhan, rasanya benar-benar tidak adil, bukankah kita harus melakukan hal yang sama?" sambung Dylan menyetujui Valerie. Deg ! Laura menatap ke arah suaminya. Marc menghela nafas. "Hah! Kalau seperti ini, b
“Oh Shit! Ini terlalu luar biasa!” erang Dylan dalam hati. Dylan yang tidak dapat menahannya perlahan memasukkan kepala boanya diantara bibir inti Valerie yang sudah sangat basah dan licin. Dengan satu kali dorongan, miliknya masuk semakin dalam hingga memenuhi liang inti wanita yang tengah di bawah kendalinya. Valerie menutup erat matanya merasakan gesekan batang Dylan yang perlahan memasuki dirinya, "Ahh! Milik kak Dylan masuk lebih dalam dan dalam lagi! Ugh! Ini sudah masuk semuanya!" erang Valerie dalam hati. "Apa ini? Kak Dylan hanya memasukkannya, tapi rasanya sangat nikmat sekali! Aku merasa mau gila hanya karena miliknya di dalam tubuhku!" racau Valerie di dalam hati. Sedangkan Dylan sendiri sudah hampir meledak, "Damn! Apa ini? Milik Valerie menjepitku dengan kuat, ototnya terus bergerak meremasku di dalam sana, boaku tersedot dengan kuat di dalam sana, padahal aku belum bergerak sama sekali! Aku tidak pernah merasakan seperti ini pada saat bersama Laura! Ughhh! Apa wanita
Laura terkejut dengan penuturan Dylan, "Maksud kamu?""Marc mengusulkan untuk kita berganti pasangan seharian full,” jawab Dylan, “dan jujur, aku juga awalnya ingin mengatakan hal tersebut padamu.”Laura tampak berpikir, "Bagaimana dengan Valerie?" tanyanya kemudian."Dia setuju,""...""Hmm baiklah, hanya sehari," jawab Laura setuju.Baginya ini adalah sebuah petualangan baru, kenapa harus mengatakan tidak disaat semuanya setuju.Dylan meraih pesawat telepon dan kembali meminta resepsionis menghubungkan panggilan tersebut ke kamar Marc dan Valerie."Halo, baiklah Marc. Sampai ketemu besok pagi di Lobby Hotel," ucap Dylan tanpa basa-basi lagi."Baiklah," jawab Marc singkat.Dan pagi pun tiba, setelah merapikan diri mereka. Dengan perasaan sedikit gugup, mereka berjalan menuju ke Lobby Hotel.Kini dua pasangan ini tiba di Lobby Hotel. Saling berhadapan, saling menatap satu sama lain dengan sedikit canggung."Valerie begitu manis," gumam Dylan dalam hati. Valerie memilih memakai gaun se
“Oh Marc, Eugh!” jerit Laura yang tengah di hujam oleh Marc dengan kuat di tengah Lautan lepas. Saat ini mereka berdua tengah menikmati liburan mereka di sebuah pulau kecil yang terkenal dengan memiliki keindahan biota yang luar biasa. Di atas kapal, kedua insah itu memadu kasih dengan liar, menikmati petualangan baru mereka saat ini. Bercinta di alam terbuka adalah kenikmatan tersendiri dari mereka. Rasa takut akan di lihat orang menjadi pacuan adrenalin mereka berdua. Hal itu membuat mereka berdua sangat menikmati seks yang liar dan membara. Seperti saat ini. Laura tengah membuka kedua pahanya dengan lebar dan menghadap ke atas langit, menikmati hujaman keras dari Marc yang beralaskan handuk di bawahnya. Marc dengan sengaja membawa kapal boat jauh dari pinggir pantai untuk menikmati moment ini. “Damn! Laura! Oh! Ini sungguh nikmat Lau!” geram Marc seraya menghisap payudara Laura bergantian. “Harder please!” desah Laura. “Got it baby!” seru Marc yang menghisap kuat dan memberi
Dua bulan pun berlalu, Valerie dan Dylan begitu menikmati kebersamaan mereka. Dimana mereka merasa begitu cocok satu sama lain. Bahkan rasa yang tak pernah ia rasakan saat bersama Marc dapat ia rasakan. Begitu pun sebaliknya, Dylan merasa Valerie seperti tercipta untuknya. Wanita yang memiliki satu pikiran dengan dirinya. Bahkan apa yang mereka lakukan bersama selama dua bulan ini terasa begitu menyenangkan dan membuat mereka saling mengenal dengan lebih—dalam. Dua bulan bukanlah waktu yang sebentar, perasaan yang awalnya sama-sama mereka tekan akhirnya muncul ke permukaan tanpa mereka sadari. Hubungan yang bermula karena ingin saling menikmati waktu bersama kini berubah menjadi perasaan yang dalam dan ingin saling memiliki. Valerie merasa bersalah terhadap Marc, dimana ia sudah berjanji akan tetap mencintai pria itu satu-satunya. Tapi seiring waktu berjalan, perasaannya kepada Dylan tidak dapat ia cegah. “Hei, kamu jangan melamun seperti itu. Mari kita hadapi bersam
“Kamu mandi duluan saja Marc, aku akan mengatur pakaian kita di lemari.” Ujar Laura begitu mereka masuk ke dalam kamar.Marc tersenyum, “Thank you,” pria itu berjalan ke kamar mandi.Tidak butuh waktu lama, Marc selesai membersihkan tubuhnya dari keringat dan gerah selama perjalanan. Pria itu keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya dan mendapati Laura yang sedang merapikan pakaian serta bawaan mereka.“Mandilah, biar aku yang lanjutkan,” ujar Marc sambil mengecup pipi Laura membuat wanita cantik itu tersipu.Laura terkesima dengan otot perut Marc, meskipun tidak sebesar milik Dylan, bagi Laura rasanya sangat seksi dan pas. “Ok… Aku serahkan sisanya ya.”“Tentu saja.” Sahut Marc santai.Kemudian pria itu benar-benar melanjutkan merapikan pakaiannya dan pakaian Laura. “Damn! This is so sexy!” seru Marc begitu mendapati salaman segitiga Laura yang berwar
Wanita kecil itu menangis mendapati perlakuan kasar seperti ini. Tangan Aldo sudah menggerayangi tubuhnya, bahkan kini membawanya menuju karpet yang ada di ruang tamu. Valerie meangis dan tetap berusaha lepas dari pegangan Aldo yang begitu erat, sampai membuat tangannya kesakitan.“Lepaskan! Lepaskan!!”“Mari nikmati Val… Ohhh! Tubuhmu sangat wangi!” gumam Aldo yang terus mencumbu Valerie yang tidak berdaya di bawah kungkungannya. Bahkan tangannya dengan bebas bergerak menyentuh kulit mulus Valerie. Tidak ingin menyi-nyiakan kesempatan, tangan Aldo kini sudah berada di area kewanitaan Valerie, membuat wanita itu meringis dan menahan gejolak yang tiba-tiba menyerangnya.Tangan dan jari Aldo begitu lihai bermain di bagian kewanitaannya. “Akh!” suara desahan Valerie lolos begitu saja.“Stop! Aldo!”Teriak Valerie di kesadarannya setipis kertas.Aldo mencumbu tengkuk leher dan menjilati leher Valerie, “Nikmati Val, aku akan tunjukkan kehebatanku di atas ranjang!”Valerie mendorong keras t
Beberapa menit sebelumnya….Begitu Dylan keluar dari apartment Valerie, tidak lama kemudian pintu bell berbunyi. Valerie merasa bingung, karena belum lima menit Dylan pergi, kenapa pria itu sudah kembali.“Tunggu kak…” seru Valerie sambil tersenyum, ia masih tidak mengenakan apapun. Tubuh bugilnya hanya ia tutup dengan selimut tebal.Kemudian ia berjalan menuju pintu. Betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu, “Al… Aldo?” gumam nya pelan.Valerie yang terkejut segera menutup kembali pintunya, namun sayangnya gerakan Aldo jauh lebih cepat. Pria itu segera menahan pintu tersebut."Valerie, apa aku boleh masuk?"Jantung Valerie berdegup cepat. Ia tidak bisa mendorong pintu lebih keras karena tangannya yang satu ia pakai untuk menahan selimut yang ia gunakan saat ini.“Ma-maaf Aldo, suamiku lagi tidak ada di rumah. Jadi aku tidak bisa menerima tamu sesuka hati.” Tolak Valerie sopan.Aldo tersenyum smirk tapi berusaha menahan diri untuk memaksa Valerie. “Ah maafkan aku. Aku hanya ingin me
Dylan membawa Valerie di dalam pelukannya, mereka berdua ke dalam kamar utama sesuai arahan Valerie. Tanpa melepaskan ciuman yang liar dan dalam Dylan terus melangkah, ia mendorong pintu dengan kakinya.Lenguhan seksi terus saja lolos dari bibir mungil Valerie. Wanita cantik itu sudah berada di dalam kendali Dylan seutuhnya. “Kak…” gumam Valerie mengusap lembut wajah Dylan yang saat ini sudah berada di atas nya. Entah sejak kapan dirinya sudah berada di atas tempat tidur.Tempat tidur dimana ia dan Marc menghabiskan malam mereka. Kini ia bersama pria lain, pria yang mengisi hari-harinya selama beberapa hari ini.“Hem?” sahut Dylan dengan senyuman lembut yang begitu rupawan.“Ada apa sayang….?”Valerie tersenyum, “Aku menyukainya kak,”“Menyukai apa sayang?”“Saat bersamamu..” jujur Valerie.“Aku juga menyukai segala tentangmu, Val.” Jawab Dylan yang kembali melumat bibir Valerie. Lidahnya ia julurkan masuk ke dalam mulut Valerie yang bersambut dan di balas tidak kalah liarnya.Mereka
“APA!?!” Jade terlonjak kaget, “itu tidak mungkin Aldo! Dari mana kau bisa mengarang cerita seburuk itu?” Jade terduduk begitu saja dan menghadap ke Aldo.“Ssst! Tenanglah dan dengarkan ceritaku!” sahut Aldo santai sambil melipat tangannya. Jade mengangguk mengerti dan menatap Aldo.“Kau tahu ‘kan kalau kemarin aku pergi photoshoot?” Jade mengangguk lagi sebagai jawaban, “disana aku bertemu dengan salah satu member di tempatku mengajar renang, dan dia adalah wanita incaranku. Tapi aku tidak menduga kalau wanita itu adalah selingkuhan Dylan,”“Se-serius? Hei! Kamu jangan bicara tidak masuk akal seperti itu Aldo!” Jade merasa tidak terima jika ada wanita lain yang bisa masuk di dalam hidup Dylan selain Laura.“Aku serius Jade! Dan aku memiliki sebuah ide!” seringai Aldo, kemudian dia menjelaskan apa yang akan menjadi rencananya kedepan.“Bagaimna?”Jade berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah! Kalau memang semua yang kau katakan itu benar, mari kita lakukan! Aku akan membuat Dylan tidak
Kini Dylan dan Valerie menuju apartment – tempat tinggal Valerie dan Marc. Tadi, setelah bersama-sama mengantar pasangan mereka masing-masing untuk pergi ke luar negeri. Mereka memutuskan untuk kembali mengambil keperluan Valerie selam tinggal bersama Dylan.Dylan sesekali melirik kearah Valerie yang saat ini berbalut baju kaos tanktop hitam dan rok midi berwarna senada. Membuat kulit putih susunya begitu kontras dan begitu cantik.“Kamu sangat cantik hari ini, Val.” Ucap Dylan memecah keheningan selama lima menit semenjak mereka naik ke dalam mobil.Valerie menoleh dan tersenyum, “Terima kasih Kak, kamu juga sangat tampan hari ini.”Dylan terkekeh pelan, semburat merah terlihat jelas di wajah Valerie – membuatnya semakin menggemaskan. “Apakah hari ini kita berkencan saja? Makan malam di luar?” usul Dylan.“Eh? Kencan?” tanya Valerie ulang dengan wajah semakin merona. Tidak menyangka dia diajak kencan oleh Dylan. Dan pria itu mengangguk, pasti.“Boleh kak, tapi bagaimana jika ada yang
Saat ini Dylan, Laura, Marc dan Valerie berada di ruang tamu, membicarakan tentang kontrak yang telah mereka buat.“Jadi kita berempat sudah sepakat dan menandatangi kontrak. Valerie menandatangi kontrak menjadi model online shopping kita, sedangkan Marc menandatangani kontrak menjadi desainer.” Ujar Laura memperjelas semuanya.“Dan selama 2 bulan ini kontrak berlangsung, kita semua bebas untuk saling bertemu satu sama lain,” sambung Laura memimpin pembicaraan.“Iya betul apa yang dikatakan kak Laura,” imbuh Valerie, “Dan Marc, kita akan berpergian. Apa kak Laura sudah mengatakannya ke kamu?” tanya Valerie kepada Marc.Marc mengangguk, “Iya aku tahu, tiket pesawat dan hotel juga sudah aku pesan.”Dylan yang baru mendengar itu cukup terkejut, “Kalian berdua akan pergi?” tanyanya yang tidak dapat menyembunyikan ekspresi kecewa.“Dan lebih bagus kalau desainnya lebih cepat rilis, karena saat ini tidak ada yang bisa kami kerjakan sampai menunggu desain terbaru.” Tambah Laura.Tiba-tiba sa