Marc berhenti sesaat mengagumi keindahan di depan matanya, bikini merah Laura yang sudah berantakan serta keindahan yang menonjol terpapar matahari membuatnya kesulitan untuk menelan salivanya. “Kamu sangat cantik dan seksi, Laura!” pujinya dengan tulus dan kembali mencumbu Laura. Dan cumbuan pria itu turun semakin intens menghisap bongkahan kenyal Laura hingga melepaskan ikatan bikini merah Laura, membuat daging tebal berwarna pink wanita seksi itu terlihat sempurna. Tanpa menunggu lagi, Marc membuka paha Laura dan memegang kedua bokong indah Laura, membuat bibir liang kenikmatan Laura terbuka dengan sempurna, memperlihatkan cairannya yang sangat menggugah. Slurp! Laura menggeliat dan menjerit dengan nikmat merasakan permainan lidah Marc yang sangat dahsyat itu, “Ohh Marc!” *** Ditepi pantai, Dylan sudah menepikan mobilnya di hamparan luas rerumputan. Dirinya jadi tidak konsentrasi menyetir kendaraan ketika tangan kecil Valerie bergerak didalam celananya. Sedangkan tangannya ya
"Val, mari kita lewati malam yang singkat ini, hanya kita berdua, aku hanya ingin fokus memikirkan tentangmu malam ini." "Jadi Valerie, ayo kita lakukan tanpa penyesalan apapun malam ini," sambung Dylan dengan lembut dan mengukung tubuh Valerie yang sudah tepat berada dibawahnya. Wanita cantik itu mengangguk dan tersipu. Wajah sayu dan merona milik Valerie membuat adrenalin Dylan semakin berpacu. Tatapan mata Valerie seolah memberikannya jawaban, bahwa wanita ini juga menginginkan hal yang sama. Dylan merendahkan wajahnya dan dikecupnya dengan lembut bibir yang begitu kenyal milik Valerie, membuat wanita itu langsung mengalungkan tangannya dibelakang leher miliknya. Memeluknya dengan mesra. Membalas tiap sesapan dan lumatan yang dia lakukan. "Euhmm," hanya desahan dan suara decapan lumatan mereka yang terdengar didalam kamar yang sunyi ini. Dylan mulai mengambil posisi samping, berbaring di sisi Valerie dan kembali melumat bibir Valerie. Tangannya perlahan turun meremas bongkahan
Wanita imut itu mengangguk dengan nafas terengah-engah menantikan permainan yang lebih intens. Tidak sabar merasakan kembali boa yang semalam sempat mampir ke dalam tubuhnya. "Akh!" desah Valerie tertahan merasakan milik Dylan memasuki inti tubuhnya dengan sensasi yang sangat luar biasa. "Ughh, ini sama seperti semalam, dia memasukkan semuanya ke dalam tubuhku, rasanya sungguh luar biasa, ketika dia memasukkannya dengan lembut, saat dia mendorong dan menariknya kembali, ini benar-benar menggairahkan," "Sentuhannya saja membuatku begitu bergairah! Aku sangat menyukainya," gumam Valerie menikmati setiap gesekan demi gesekan yang diberikan Dylan di bawah sana. "Akh Kak Dylan! Ughhh! Milikmu masuk penuh ke dalam tubuhku!" lenguh panjang Valerie ketika Dylan semakin dalam memasukkan miliknya dan bergerak semakin liar. Dylan baru merasakan milik wanita yang begitu pas untuk tubuhnya. Milik Valerie rasanya terlalu nikmat. Sedangkan di kamar sebelah, kamar milik Valerie dan Marc. Kini ad
Di kamar sebelah, Valerie dan Dylan kini sudah berganti posisi. Dylan dengan tubuh kekarnya mengangkat Valerie dan menghujamnya dengan keras.Valerie mendesah kenikmatan, entah sudah berapa kali dia mendapatkan orgasme.Setiap posisi yang dilakukan oleh Dylan adalah sesuatu yang baru dia rasakan yang tidak pernah ia lakukan bersama Marc."Kak Dylan... Akh!""Kau menyukainya? Hmm?" gumam Dylan dengan suara seraknya tanpa menghentikan hentakannya ke dalam liang Valerie.Valerie memeluknya dengan erat dan menganggguk keras. Karena Dylan semakin kuat dan cepat menghujam dirinya. Valerie semakin kuat pula memeluk tubuh kekar pria itu. Suara desahan dan rintihannya tidak dapat dia tahan. Mulutnya terus terbuka mencari oksigen, lidahnya dia julurkan menambah kenikmatan di setiap hentakan tubuhnya.Nadinya, darahnya seolah menggelitik tubuhnya.“Ughh… Aku tidak pernah di posisi seperti ini, aku mengikuti semua apa yang dia lakukan, dan itu benar-benar menggairahkan!" batin Valerie tak kuasa.
Jadi, kami benar-benar setuju untuk menukar pasangan kami untuk satu hari lagi. Kami benar-benar tidak menduga, hari yang akan kami habiskan akan mempengaruhi kehidupan kami di masa depan. Baik dalam hubungan kami dan kehidupan rumah tangga kami nantinya.Setelah setuju dan membuat kesepakatan. Kami berempat mengambil rute berbeda. Seperti saat ini, Dylan dan Valerie memilih untuk langsung beristirahat didalam kamar Hotel. Tanpa pergi kemana pun—seperti karakter mereka berdua yang menyukai tempat yang tenang.Sambil berbaring dan berpelukan diatas tempat tidur, Valerie menyandarkan kepalanya di dada bidang Dylan, mengusapnya dengan lembut. Sedangkan Dylan merangkul Valerie dengan mesra, menikmati kebersamaan mereka tanpa ada rasa canggung lagi."Apa kamu yakin kita tidak perlu keluar untuk jalan-jalan? Kamu sudah berganti pakaian dengan gaun yang begitu cantik dan sudah berdandan dengan begitu mempesona," ucap Dylan sambil mengusap lengan Valerie dengan lembut.Valerie mendongak dan t
Sedangkan Marc dan Laura baru saja tiba dipantai yang cukup sepi. Dan terhalang oleh batu karang yang cukup besar. Mereka mengemudi cukup jauh untuk mendapatkan tempat yang indah seperti ini. Sesaat tadi Marc langsung mencari di google tempat wisata laut di negara ini. Dan luar biasanya dia mendapatkan hidden gems.Mereka berdua duduk dibatu panjang yang ada di tepi pantai sambil menikmati laut yang terbentang luas di depan mereka.“Hhm Laura, apa kamu mau kembali ke hari itu? Hari dimana pertama kali kamu dan aku bertemu.”“Ya? Maksud kamu disini? Melakukannya seperti dikapal pesiar?” tanya Laura memastikan.Marc mengangguk dan tersenyum manis menatap manik indah Laura yang berkilau terpapar sinar matahari pagi.Laura merona dan tersenyum, kemudian wanita cantik itu berdiri, dan mengulurkan tangannya.“Ayo! Disini banyak orang, kita masuk ke dalam air saja.” Ucapnya sambil menarik tangan Marc agar mengikutinya.Marc tersenyum lebar dan mengikuti langkah Laura yang berada di depannya.
Dug!“Eh? Sepertinya ada yang ingin membuka pintu kak?” seru Valerie panik dengan kondisinya saat ini.Dylan pun menghentikan aktifitasnya yang menyenangkan. Sedari tadi dia tiada henti mencumbu Valerie dengan begitu liar sambil meremas bukit kembar Valerie.“Tunggu! Biar aku melihatnya sebentar.” Dylan pun memakai kimononya dan melihat keadaan didepan kamar.Sedangkan Valerie dibiarkan setengah bugil, dengan mata dan tangan yang masih terikat. Dressnya masih bertengger dibagian perutnya.“Siapa itu? Aku bisa mendengar Kak Dylan berbincang dengan seseorang,” gumam Valerie yang benar-benar tidak bisa melihat keadaan sekitar.“Kak Dylan? Siapa kak?” tanya Valerie begitu mendengar suara langkah kaki.“Hanya petugas hotel, dia pikir kamar ini sudah kosong.”“Tapi aku sudah menjelaskannya kalau kita akan menambah waktu,” sambung Dylan menjelaskan.“Ohh! Apa sekarang aku sudah bisa dilepaskan kak?” ucap Laura.Dylan yang sudah mengukung tubuh Valerie seketika terdiam, “Hmm, apakah moodnya s
“Sweety,”“Hmm?” Valerie yang tengah duduk disamping suaminya menatap lurus matahari yang akan terbit dari balik gunung.Wanita cantik itu tidak menoleh sedikit pun kepada Marc.“Anggap saja apa yang terjadi di sini sebagai mimpi indah di musim panas kita,” sambung Marc.Valerie pun mengangguk pelan, “Hmm, kita berdua bertemu dengan tipe ideal kita masing-masing.”“Dan luar biasanya itulah adalah hal terbaik yang kita rasakan bersama, tapi itu pun terjadi atas kesepakatan kita bersama, kita menikmatinya tanpa penyesalan.”“Dan aku pikir itu lebih baik dari pada kita berselingkuh dibelakang dan akhirnya saling mengkhianati,” Ucap Valerie pelan.Marc tersenyum tipis, “Kamu benar sweety, biar bagaimanapun aku tidak akan mungkin mengkhianatimu! Selamanya aku tetap mencintaimu.”“Sayang,” Valerie memanggil suaminya dengan suara yang begitu lembut.“Iya?”“Mungkin saat ini, aku seperti wanita jalang yang gila untuk mengatakannya padamu, tapi aku akan tetap mengatakannya!”“Aku mencintaimu,