Sedangkan Marc dan Laura baru saja tiba dipantai yang cukup sepi. Dan terhalang oleh batu karang yang cukup besar. Mereka mengemudi cukup jauh untuk mendapatkan tempat yang indah seperti ini. Sesaat tadi Marc langsung mencari di google tempat wisata laut di negara ini. Dan luar biasanya dia mendapatkan hidden gems.Mereka berdua duduk dibatu panjang yang ada di tepi pantai sambil menikmati laut yang terbentang luas di depan mereka.“Hhm Laura, apa kamu mau kembali ke hari itu? Hari dimana pertama kali kamu dan aku bertemu.”“Ya? Maksud kamu disini? Melakukannya seperti dikapal pesiar?” tanya Laura memastikan.Marc mengangguk dan tersenyum manis menatap manik indah Laura yang berkilau terpapar sinar matahari pagi.Laura merona dan tersenyum, kemudian wanita cantik itu berdiri, dan mengulurkan tangannya.“Ayo! Disini banyak orang, kita masuk ke dalam air saja.” Ucapnya sambil menarik tangan Marc agar mengikutinya.Marc tersenyum lebar dan mengikuti langkah Laura yang berada di depannya.
Dug!“Eh? Sepertinya ada yang ingin membuka pintu kak?” seru Valerie panik dengan kondisinya saat ini.Dylan pun menghentikan aktifitasnya yang menyenangkan. Sedari tadi dia tiada henti mencumbu Valerie dengan begitu liar sambil meremas bukit kembar Valerie.“Tunggu! Biar aku melihatnya sebentar.” Dylan pun memakai kimononya dan melihat keadaan didepan kamar.Sedangkan Valerie dibiarkan setengah bugil, dengan mata dan tangan yang masih terikat. Dressnya masih bertengger dibagian perutnya.“Siapa itu? Aku bisa mendengar Kak Dylan berbincang dengan seseorang,” gumam Valerie yang benar-benar tidak bisa melihat keadaan sekitar.“Kak Dylan? Siapa kak?” tanya Valerie begitu mendengar suara langkah kaki.“Hanya petugas hotel, dia pikir kamar ini sudah kosong.”“Tapi aku sudah menjelaskannya kalau kita akan menambah waktu,” sambung Dylan menjelaskan.“Ohh! Apa sekarang aku sudah bisa dilepaskan kak?” ucap Laura.Dylan yang sudah mengukung tubuh Valerie seketika terdiam, “Hmm, apakah moodnya s
“Sweety,”“Hmm?” Valerie yang tengah duduk disamping suaminya menatap lurus matahari yang akan terbit dari balik gunung.Wanita cantik itu tidak menoleh sedikit pun kepada Marc.“Anggap saja apa yang terjadi di sini sebagai mimpi indah di musim panas kita,” sambung Marc.Valerie pun mengangguk pelan, “Hmm, kita berdua bertemu dengan tipe ideal kita masing-masing.”“Dan luar biasanya itulah adalah hal terbaik yang kita rasakan bersama, tapi itu pun terjadi atas kesepakatan kita bersama, kita menikmatinya tanpa penyesalan.”“Dan aku pikir itu lebih baik dari pada kita berselingkuh dibelakang dan akhirnya saling mengkhianati,” Ucap Valerie pelan.Marc tersenyum tipis, “Kamu benar sweety, biar bagaimanapun aku tidak akan mungkin mengkhianatimu! Selamanya aku tetap mencintaimu.”“Sayang,” Valerie memanggil suaminya dengan suara yang begitu lembut.“Iya?”“Mungkin saat ini, aku seperti wanita jalang yang gila untuk mengatakannya padamu, tapi aku akan tetap mengatakannya!”“Aku mencintaimu,
“Hei sayang… ““Hai, kamu sudah datang?” balas Dylan melihat Laura yang baru saja masuk distudio mereka.Sudah tiga bulan mereka merintis bisnis baru. Demi menyalurkan hobi istrinya dalam hal mendesain pakaian, kini mereka membuka platform online untuk menjual hasil desain Laura.Dan saat ini, Dylan yang memang hobi dalam hal photographer dia membangun studio pribadi untuk menunjang usaha baru mereka.“Belum selesai sayang?” tanya Laura sambil melirik wanita yang kini sedang memakai pakaian dalam yang seksi tengah berbaring di depan suaminya.Wanita itu menoleh ke arah Dylan.“Uhm sepertinya sudah,” balas Dylan santai.“Ok, kalau gitu Jade, kamu sudah boleh pulang, terima kasih untuk hari ini!” seru Laura acuh.“Tapi?”“Bukannya kamu ada jadwal lain sebentar lagi?” potong Laura tajam.Jade dengan perasaan kesal tapi tidak dapat dia tunjukkan, berlalu meninggalkan pasangan suami istri itu.“Hah!” hela nafas Dylan lega.Laura tertawa kecil dan menghampiri suaminya.“Ini sayang, aku bawa
***Hari ini adalah hari pertama Valerie masuk ke kelas renang.Mengenakan swimsuit berwarna navy, memperlihatkan tubuh sintal Valerie. Bokongnya yang sintal dan dadanya yang begitu ranum. Kulit putih bersih bagaikan susu begitu kontras dengan warna swimsuit yang ia kenakan.“Silahkan pemanasan dulu!” seru pria yang akan menjadi private trainer untuk Valerie.Bukan Valerie saja, ada juga beberapa orang selain dirinya, namun mereka masing-masing sudah memiliki private trainer.Valerie mengikuti step by step gerakan pemanasan. Begitu selesai, Valerie di minta masuk kedalam kolam renang.Private trainer yang terbilang masih cukup muda, memiliki body yang bagus. Dengan penuh percaya diri memperlihatkan bishepnya.“Ok, Valerie! Bisa kamu pegangan di sini?” ujar pria maskulin yang bernama Aldo itu.Valerie mengikuti instruksi pelatihnya, kemudian mulai berpegangan dipinggiran batu kolam renang.“Ok nice! Sekarang luruskan ke belakang, aku bantu!”Aldo memegang perut dan paha Valerie lalu me
Tanpa menunggu jawaban Valerie, Dylan membantu Valerie bangun dan pria itu menarik lembut tangan Valerie masuk ke dalam mobilnya.Jantung Valerie berdegup semakin cepat takkala Dylan menyetir kendaraannya ke sebuah apartment. Mobil mereka masuk ke bagian basement.Besement yang terasa begitu sepi membuat kepala Dylan kosong dan tanpa meminta izin, Dylan langsung melepaskan seatbelt yang ia kenakan dan memundurkan kursinya. Pria itu langsung memiringkan tubuhnya dan meraih tengkuk leher Valerie dan memagut bibir tipis yang sedari tadi menggodanya.Mata Valerie membelalak mendapatkan ciuman tiba-tiba yang begitu liar dan kasar. Hanya sepersekian detik Valerie terkejut dan turut membalas ciuman Dylan sama liar dan agresifnya.“Oh my ciuman ini! Rasa ini yang begitu aku rindukan….” Gumam Valerie dan Dylan bersamaan.Mereka saling melumat dan menyesap lidah mereka masing-masing. Birahi dan gairah mereka begitu terlihat dari hawa panas tubuh mereka saat ini.Tidak ingin menunggu lama. Dylan
Keesokan harinya Marc yang risau melihat Valerie pulang dalam keadaan mood yang buruk, akhirnya datang ke pusat renang. “Hmm, aku tidak tahu kalau dia akan kelelahan seperti itu, pasti sulit untuknya mulai belajar renang saat ini,” Gumamnya pelan sambil memakirkan kendaraannya. Pria itu turun sambil melihat jam tangannya, “Hmm, sepertinya sebentar lagi Valerie selesai latihan.” Marc memasuki pusat renang itu, namun tatapannya tertuju pada wanita yang saat ini berjalan di depannya. “Damn! Kenapa wanita ini mengingatkanku pada Laura, postur tubuhnya begitu mirip dengan Laura.” “Oh my! Kenapa aku malah memikirkan dia,” batin Marc dan kembali mengabaikan wanita di depannya. Pria itu langsung berjalan kebagian belakang, di mana tempat ruang ganti berada. Karena dulu dia juga sering kesini, jadi Marc mengetahui sudut ruangan di gedung ini. Sedangkan Laura yang bingung dengan model pria, terpaksa mendatangi pria bernama Aldo ini dipusat renang. “Hmm, aku setidaknya harus melihat pria b
Setelah kesepakatan tadi, Laura saat ini sudah berada di Apartement studio bersama Dylan.Dylan yang tahu akan dirinya salah, hanya memperhatikan saat istrinya tengah memasukkan beberapa pakaian di dalam koper.“Kamu akan pergi sekarang ini juga, sayang?”Laura menoleh sesaat dan mengangguk. “Iya,” jawabnya singkat.“Hah… Dia pasti sangat kesal denganku saat ini…!” batin Dylan, mengehla napas pelan.Tidak cukup sepuluh menit. Laura sudah selesai mengatur pakaiannya di koper. “Ok aku pergi,” pamitnya kepada sang suami dengan santai dan berjalan keluar menuju pintu.“Sayang,”Laura menoleh sebentar ke suaminya, “Ada apa ?”Dylan yang ingin melarang istrinya hanya bisa menghelas nafas melihat sikap dingin Laura, “Tidak, hati – hati di jalan.”Hanya itu yang akhirnya terlontar dari mulutnya.“Ok… Aku pe