Dug!“Eh? Sepertinya ada yang ingin membuka pintu kak?” seru Valerie panik dengan kondisinya saat ini.Dylan pun menghentikan aktifitasnya yang menyenangkan. Sedari tadi dia tiada henti mencumbu Valerie dengan begitu liar sambil meremas bukit kembar Valerie.“Tunggu! Biar aku melihatnya sebentar.” Dylan pun memakai kimononya dan melihat keadaan didepan kamar.Sedangkan Valerie dibiarkan setengah bugil, dengan mata dan tangan yang masih terikat. Dressnya masih bertengger dibagian perutnya.“Siapa itu? Aku bisa mendengar Kak Dylan berbincang dengan seseorang,” gumam Valerie yang benar-benar tidak bisa melihat keadaan sekitar.“Kak Dylan? Siapa kak?” tanya Valerie begitu mendengar suara langkah kaki.“Hanya petugas hotel, dia pikir kamar ini sudah kosong.”“Tapi aku sudah menjelaskannya kalau kita akan menambah waktu,” sambung Dylan menjelaskan.“Ohh! Apa sekarang aku sudah bisa dilepaskan kak?” ucap Laura.Dylan yang sudah mengukung tubuh Valerie seketika terdiam, “Hmm, apakah moodnya s
“Sweety,”“Hmm?” Valerie yang tengah duduk disamping suaminya menatap lurus matahari yang akan terbit dari balik gunung.Wanita cantik itu tidak menoleh sedikit pun kepada Marc.“Anggap saja apa yang terjadi di sini sebagai mimpi indah di musim panas kita,” sambung Marc.Valerie pun mengangguk pelan, “Hmm, kita berdua bertemu dengan tipe ideal kita masing-masing.”“Dan luar biasanya itulah adalah hal terbaik yang kita rasakan bersama, tapi itu pun terjadi atas kesepakatan kita bersama, kita menikmatinya tanpa penyesalan.”“Dan aku pikir itu lebih baik dari pada kita berselingkuh dibelakang dan akhirnya saling mengkhianati,” Ucap Valerie pelan.Marc tersenyum tipis, “Kamu benar sweety, biar bagaimanapun aku tidak akan mungkin mengkhianatimu! Selamanya aku tetap mencintaimu.”“Sayang,” Valerie memanggil suaminya dengan suara yang begitu lembut.“Iya?”“Mungkin saat ini, aku seperti wanita jalang yang gila untuk mengatakannya padamu, tapi aku akan tetap mengatakannya!”“Aku mencintaimu,
“Hei sayang… ““Hai, kamu sudah datang?” balas Dylan melihat Laura yang baru saja masuk distudio mereka.Sudah tiga bulan mereka merintis bisnis baru. Demi menyalurkan hobi istrinya dalam hal mendesain pakaian, kini mereka membuka platform online untuk menjual hasil desain Laura.Dan saat ini, Dylan yang memang hobi dalam hal photographer dia membangun studio pribadi untuk menunjang usaha baru mereka.“Belum selesai sayang?” tanya Laura sambil melirik wanita yang kini sedang memakai pakaian dalam yang seksi tengah berbaring di depan suaminya.Wanita itu menoleh ke arah Dylan.“Uhm sepertinya sudah,” balas Dylan santai.“Ok, kalau gitu Jade, kamu sudah boleh pulang, terima kasih untuk hari ini!” seru Laura acuh.“Tapi?”“Bukannya kamu ada jadwal lain sebentar lagi?” potong Laura tajam.Jade dengan perasaan kesal tapi tidak dapat dia tunjukkan, berlalu meninggalkan pasangan suami istri itu.“Hah!” hela nafas Dylan lega.Laura tertawa kecil dan menghampiri suaminya.“Ini sayang, aku bawa
***Hari ini adalah hari pertama Valerie masuk ke kelas renang.Mengenakan swimsuit berwarna navy, memperlihatkan tubuh sintal Valerie. Bokongnya yang sintal dan dadanya yang begitu ranum. Kulit putih bersih bagaikan susu begitu kontras dengan warna swimsuit yang ia kenakan.“Silahkan pemanasan dulu!” seru pria yang akan menjadi private trainer untuk Valerie.Bukan Valerie saja, ada juga beberapa orang selain dirinya, namun mereka masing-masing sudah memiliki private trainer.Valerie mengikuti step by step gerakan pemanasan. Begitu selesai, Valerie di minta masuk kedalam kolam renang.Private trainer yang terbilang masih cukup muda, memiliki body yang bagus. Dengan penuh percaya diri memperlihatkan bishepnya.“Ok, Valerie! Bisa kamu pegangan di sini?” ujar pria maskulin yang bernama Aldo itu.Valerie mengikuti instruksi pelatihnya, kemudian mulai berpegangan dipinggiran batu kolam renang.“Ok nice! Sekarang luruskan ke belakang, aku bantu!”Aldo memegang perut dan paha Valerie lalu me
Tanpa menunggu jawaban Valerie, Dylan membantu Valerie bangun dan pria itu menarik lembut tangan Valerie masuk ke dalam mobilnya.Jantung Valerie berdegup semakin cepat takkala Dylan menyetir kendaraannya ke sebuah apartment. Mobil mereka masuk ke bagian basement.Besement yang terasa begitu sepi membuat kepala Dylan kosong dan tanpa meminta izin, Dylan langsung melepaskan seatbelt yang ia kenakan dan memundurkan kursinya. Pria itu langsung memiringkan tubuhnya dan meraih tengkuk leher Valerie dan memagut bibir tipis yang sedari tadi menggodanya.Mata Valerie membelalak mendapatkan ciuman tiba-tiba yang begitu liar dan kasar. Hanya sepersekian detik Valerie terkejut dan turut membalas ciuman Dylan sama liar dan agresifnya.“Oh my ciuman ini! Rasa ini yang begitu aku rindukan….” Gumam Valerie dan Dylan bersamaan.Mereka saling melumat dan menyesap lidah mereka masing-masing. Birahi dan gairah mereka begitu terlihat dari hawa panas tubuh mereka saat ini.Tidak ingin menunggu lama. Dylan
Keesokan harinya Marc yang risau melihat Valerie pulang dalam keadaan mood yang buruk, akhirnya datang ke pusat renang. “Hmm, aku tidak tahu kalau dia akan kelelahan seperti itu, pasti sulit untuknya mulai belajar renang saat ini,” Gumamnya pelan sambil memakirkan kendaraannya. Pria itu turun sambil melihat jam tangannya, “Hmm, sepertinya sebentar lagi Valerie selesai latihan.” Marc memasuki pusat renang itu, namun tatapannya tertuju pada wanita yang saat ini berjalan di depannya. “Damn! Kenapa wanita ini mengingatkanku pada Laura, postur tubuhnya begitu mirip dengan Laura.” “Oh my! Kenapa aku malah memikirkan dia,” batin Marc dan kembali mengabaikan wanita di depannya. Pria itu langsung berjalan kebagian belakang, di mana tempat ruang ganti berada. Karena dulu dia juga sering kesini, jadi Marc mengetahui sudut ruangan di gedung ini. Sedangkan Laura yang bingung dengan model pria, terpaksa mendatangi pria bernama Aldo ini dipusat renang. “Hmm, aku setidaknya harus melihat pria b
Setelah kesepakatan tadi, Laura saat ini sudah berada di Apartement studio bersama Dylan.Dylan yang tahu akan dirinya salah, hanya memperhatikan saat istrinya tengah memasukkan beberapa pakaian di dalam koper.“Kamu akan pergi sekarang ini juga, sayang?”Laura menoleh sesaat dan mengangguk. “Iya,” jawabnya singkat.“Hah… Dia pasti sangat kesal denganku saat ini…!” batin Dylan, mengehla napas pelan.Tidak cukup sepuluh menit. Laura sudah selesai mengatur pakaiannya di koper. “Ok aku pergi,” pamitnya kepada sang suami dengan santai dan berjalan keluar menuju pintu.“Sayang,”Laura menoleh sebentar ke suaminya, “Ada apa ?”Dylan yang ingin melarang istrinya hanya bisa menghelas nafas melihat sikap dingin Laura, “Tidak, hati – hati di jalan.”Hanya itu yang akhirnya terlontar dari mulutnya.“Ok… Aku pe
“Hmm… Mungkin 65 untuk Marc, dan 35 untuk Kak Dylan.” “Lalu bagaimana saat di atas ranjang? Seberapa puas kamu saat bersama mereka?” Dengan sedikit ragu, Valerie cukup kesulitan menjawabnya. Karena sejak bercinta dengan Dylan, saat dia berhubungan dengan Marc terasa biasa saja. “Uhm, 25 untuk Marc, dan 75 untuk Dylan.” Laura lagi – lagi terdengar menghela napas dan tersenyum melihat Valerie. “Saat aku pertama kali bertemu dengan Marc kembali. Jujur aku sangat senang dan jantungku tidak berhenti berdegup saat melihatnya.” “Jadi, kamu jangan merasa terbebani seperti ini. Mungkin jika aku dan Marc yang bertemu lebih dahulu, kami juga pasti akan melakukan hal yang sama.” Sambung Laura. Valerie sontak mengangkat wajahnya dan menatap Laura, “Kak?” Laura tersenyum hangat. “Val, mari lakukan ini.” Valerie bingung sampai mengerutkan keningnya. “Aku sudah melihat hasil kerja Marc, dan jujur aku sangat tertarik dan ingin Kerjasama
“Oh Marc, Eugh!” jerit Laura yang tengah di hujam oleh Marc dengan kuat di tengah Lautan lepas. Saat ini mereka berdua tengah menikmati liburan mereka di sebuah pulau kecil yang terkenal dengan memiliki keindahan biota yang luar biasa. Di atas kapal, kedua insah itu memadu kasih dengan liar, menikmati petualangan baru mereka saat ini. Bercinta di alam terbuka adalah kenikmatan tersendiri dari mereka. Rasa takut akan di lihat orang menjadi pacuan adrenalin mereka berdua. Hal itu membuat mereka berdua sangat menikmati seks yang liar dan membara. Seperti saat ini. Laura tengah membuka kedua pahanya dengan lebar dan menghadap ke atas langit, menikmati hujaman keras dari Marc yang beralaskan handuk di bawahnya. Marc dengan sengaja membawa kapal boat jauh dari pinggir pantai untuk menikmati moment ini. “Damn! Laura! Oh! Ini sungguh nikmat Lau!” geram Marc seraya menghisap payudara Laura bergantian. “Harder please!” desah Laura. “Got it baby!” seru Marc yang menghisap kuat dan memberi
Dua bulan pun berlalu, Valerie dan Dylan begitu menikmati kebersamaan mereka. Dimana mereka merasa begitu cocok satu sama lain. Bahkan rasa yang tak pernah ia rasakan saat bersama Marc dapat ia rasakan. Begitu pun sebaliknya, Dylan merasa Valerie seperti tercipta untuknya. Wanita yang memiliki satu pikiran dengan dirinya. Bahkan apa yang mereka lakukan bersama selama dua bulan ini terasa begitu menyenangkan dan membuat mereka saling mengenal dengan lebih—dalam. Dua bulan bukanlah waktu yang sebentar, perasaan yang awalnya sama-sama mereka tekan akhirnya muncul ke permukaan tanpa mereka sadari. Hubungan yang bermula karena ingin saling menikmati waktu bersama kini berubah menjadi perasaan yang dalam dan ingin saling memiliki. Valerie merasa bersalah terhadap Marc, dimana ia sudah berjanji akan tetap mencintai pria itu satu-satunya. Tapi seiring waktu berjalan, perasaannya kepada Dylan tidak dapat ia cegah. “Hei, kamu jangan melamun seperti itu. Mari kita hadapi bersam
“Kamu mandi duluan saja Marc, aku akan mengatur pakaian kita di lemari.” Ujar Laura begitu mereka masuk ke dalam kamar.Marc tersenyum, “Thank you,” pria itu berjalan ke kamar mandi.Tidak butuh waktu lama, Marc selesai membersihkan tubuhnya dari keringat dan gerah selama perjalanan. Pria itu keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya dan mendapati Laura yang sedang merapikan pakaian serta bawaan mereka.“Mandilah, biar aku yang lanjutkan,” ujar Marc sambil mengecup pipi Laura membuat wanita cantik itu tersipu.Laura terkesima dengan otot perut Marc, meskipun tidak sebesar milik Dylan, bagi Laura rasanya sangat seksi dan pas. “Ok… Aku serahkan sisanya ya.”“Tentu saja.” Sahut Marc santai.Kemudian pria itu benar-benar melanjutkan merapikan pakaiannya dan pakaian Laura. “Damn! This is so sexy!” seru Marc begitu mendapati salaman segitiga Laura yang berwar
Wanita kecil itu menangis mendapati perlakuan kasar seperti ini. Tangan Aldo sudah menggerayangi tubuhnya, bahkan kini membawanya menuju karpet yang ada di ruang tamu. Valerie meangis dan tetap berusaha lepas dari pegangan Aldo yang begitu erat, sampai membuat tangannya kesakitan.“Lepaskan! Lepaskan!!”“Mari nikmati Val… Ohhh! Tubuhmu sangat wangi!” gumam Aldo yang terus mencumbu Valerie yang tidak berdaya di bawah kungkungannya. Bahkan tangannya dengan bebas bergerak menyentuh kulit mulus Valerie. Tidak ingin menyi-nyiakan kesempatan, tangan Aldo kini sudah berada di area kewanitaan Valerie, membuat wanita itu meringis dan menahan gejolak yang tiba-tiba menyerangnya.Tangan dan jari Aldo begitu lihai bermain di bagian kewanitaannya. “Akh!” suara desahan Valerie lolos begitu saja.“Stop! Aldo!”Teriak Valerie di kesadarannya setipis kertas.Aldo mencumbu tengkuk leher dan menjilati leher Valerie, “Nikmati Val, aku akan tunjukkan kehebatanku di atas ranjang!”Valerie mendorong keras t
Beberapa menit sebelumnya….Begitu Dylan keluar dari apartment Valerie, tidak lama kemudian pintu bell berbunyi. Valerie merasa bingung, karena belum lima menit Dylan pergi, kenapa pria itu sudah kembali.“Tunggu kak…” seru Valerie sambil tersenyum, ia masih tidak mengenakan apapun. Tubuh bugilnya hanya ia tutup dengan selimut tebal.Kemudian ia berjalan menuju pintu. Betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu, “Al… Aldo?” gumam nya pelan.Valerie yang terkejut segera menutup kembali pintunya, namun sayangnya gerakan Aldo jauh lebih cepat. Pria itu segera menahan pintu tersebut."Valerie, apa aku boleh masuk?"Jantung Valerie berdegup cepat. Ia tidak bisa mendorong pintu lebih keras karena tangannya yang satu ia pakai untuk menahan selimut yang ia gunakan saat ini.“Ma-maaf Aldo, suamiku lagi tidak ada di rumah. Jadi aku tidak bisa menerima tamu sesuka hati.” Tolak Valerie sopan.Aldo tersenyum smirk tapi berusaha menahan diri untuk memaksa Valerie. “Ah maafkan aku. Aku hanya ingin me
Dylan membawa Valerie di dalam pelukannya, mereka berdua ke dalam kamar utama sesuai arahan Valerie. Tanpa melepaskan ciuman yang liar dan dalam Dylan terus melangkah, ia mendorong pintu dengan kakinya.Lenguhan seksi terus saja lolos dari bibir mungil Valerie. Wanita cantik itu sudah berada di dalam kendali Dylan seutuhnya. “Kak…” gumam Valerie mengusap lembut wajah Dylan yang saat ini sudah berada di atas nya. Entah sejak kapan dirinya sudah berada di atas tempat tidur.Tempat tidur dimana ia dan Marc menghabiskan malam mereka. Kini ia bersama pria lain, pria yang mengisi hari-harinya selama beberapa hari ini.“Hem?” sahut Dylan dengan senyuman lembut yang begitu rupawan.“Ada apa sayang….?”Valerie tersenyum, “Aku menyukainya kak,”“Menyukai apa sayang?”“Saat bersamamu..” jujur Valerie.“Aku juga menyukai segala tentangmu, Val.” Jawab Dylan yang kembali melumat bibir Valerie. Lidahnya ia julurkan masuk ke dalam mulut Valerie yang bersambut dan di balas tidak kalah liarnya.Mereka
“APA!?!” Jade terlonjak kaget, “itu tidak mungkin Aldo! Dari mana kau bisa mengarang cerita seburuk itu?” Jade terduduk begitu saja dan menghadap ke Aldo.“Ssst! Tenanglah dan dengarkan ceritaku!” sahut Aldo santai sambil melipat tangannya. Jade mengangguk mengerti dan menatap Aldo.“Kau tahu ‘kan kalau kemarin aku pergi photoshoot?” Jade mengangguk lagi sebagai jawaban, “disana aku bertemu dengan salah satu member di tempatku mengajar renang, dan dia adalah wanita incaranku. Tapi aku tidak menduga kalau wanita itu adalah selingkuhan Dylan,”“Se-serius? Hei! Kamu jangan bicara tidak masuk akal seperti itu Aldo!” Jade merasa tidak terima jika ada wanita lain yang bisa masuk di dalam hidup Dylan selain Laura.“Aku serius Jade! Dan aku memiliki sebuah ide!” seringai Aldo, kemudian dia menjelaskan apa yang akan menjadi rencananya kedepan.“Bagaimna?”Jade berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah! Kalau memang semua yang kau katakan itu benar, mari kita lakukan! Aku akan membuat Dylan tidak
Kini Dylan dan Valerie menuju apartment – tempat tinggal Valerie dan Marc. Tadi, setelah bersama-sama mengantar pasangan mereka masing-masing untuk pergi ke luar negeri. Mereka memutuskan untuk kembali mengambil keperluan Valerie selam tinggal bersama Dylan.Dylan sesekali melirik kearah Valerie yang saat ini berbalut baju kaos tanktop hitam dan rok midi berwarna senada. Membuat kulit putih susunya begitu kontras dan begitu cantik.“Kamu sangat cantik hari ini, Val.” Ucap Dylan memecah keheningan selama lima menit semenjak mereka naik ke dalam mobil.Valerie menoleh dan tersenyum, “Terima kasih Kak, kamu juga sangat tampan hari ini.”Dylan terkekeh pelan, semburat merah terlihat jelas di wajah Valerie – membuatnya semakin menggemaskan. “Apakah hari ini kita berkencan saja? Makan malam di luar?” usul Dylan.“Eh? Kencan?” tanya Valerie ulang dengan wajah semakin merona. Tidak menyangka dia diajak kencan oleh Dylan. Dan pria itu mengangguk, pasti.“Boleh kak, tapi bagaimana jika ada yang
Saat ini Dylan, Laura, Marc dan Valerie berada di ruang tamu, membicarakan tentang kontrak yang telah mereka buat.“Jadi kita berempat sudah sepakat dan menandatangi kontrak. Valerie menandatangi kontrak menjadi model online shopping kita, sedangkan Marc menandatangani kontrak menjadi desainer.” Ujar Laura memperjelas semuanya.“Dan selama 2 bulan ini kontrak berlangsung, kita semua bebas untuk saling bertemu satu sama lain,” sambung Laura memimpin pembicaraan.“Iya betul apa yang dikatakan kak Laura,” imbuh Valerie, “Dan Marc, kita akan berpergian. Apa kak Laura sudah mengatakannya ke kamu?” tanya Valerie kepada Marc.Marc mengangguk, “Iya aku tahu, tiket pesawat dan hotel juga sudah aku pesan.”Dylan yang baru mendengar itu cukup terkejut, “Kalian berdua akan pergi?” tanyanya yang tidak dapat menyembunyikan ekspresi kecewa.“Dan lebih bagus kalau desainnya lebih cepat rilis, karena saat ini tidak ada yang bisa kami kerjakan sampai menunggu desain terbaru.” Tambah Laura.Tiba-tiba sa