*******
Selepas pulang sekolah keemat cowok itu segera pulang kerumah masing masing untuk bersiap siap melaksanakan Sholat jum'at berjamaah dimasjid.
Dirga,Bara,Kevin,Vino yang kini duduk bersampingan, sekarang tengah fokus mendengarkan khutbah.
_____________________________Lain hal dengan ketiga cewek ini
Wirda Vanya dan Lexsa yang tengah asik menonton drama korea kesukaan mereka. Tiba tiba saja terdengar ada suara ketukan dari luar pintu kamar Lexsa."Sayang apa mama boleh masuk," seru sang ibu dari luar.
"Iya mah masuk aja, gak di kunci kok," teriaknya.
Lisa yang masuk dalam kamar anaknya kaget melihat keadaan kamar putrinya sudah kaya kapal pecah. Betul kata Reval tikus pun males kalo masuk disini.
"Astagfirullah Lexsa, nih kamar apa bukan?"
"Hehehehe... nanti kami bersihin ma, Janji." Sedangkan kedua sahabatmya itu hanya menggaruk nggarukkan kepalanya.
"Yausudah, kalian makan siang dulu bareng tante dibawah, selepas makan baru kalian bersihin kamar, tante tau pasti kalian belum makan kan?"
"Tante tau aja kalo Vanya belum makan," ujarnya semangat tanpa ada rasa malu, sedangkan Wirda yang kini merasa malu akan tingkah laku sahabat gilanya itu dan langsung mencubit tangan Wirda.
"Aw, sakit bego."
"Jangan Sunkan, anggap rumah sendiri ya," ujar Lisa saat melihat Vanya dan Wirda.
"Tuh dengar anggap rumah sendiri, heran, sama rumah sahabat sendiri aja malu." Mendengar ucapan Vanya, Lexsa hanya menggeleng ngelengkan kepalanya, Lisa yang tersenyum dan Vanya yang menahan malu.
_________________________
Kini mereka telah menduduki tempat duduknya masing masing.
"Akhirnya hari ini gua makan enak," ujar semangat yang segera menyendok nasi. Pikirannya hari ini ialah ia akan makan sebanyak banyaknya. Tapi itu tidak akan terjdi karena Reval kakak Lexsa tiba tiba saja datang.
"Siang ma, eh ada Wirda sama Vanya, makan bareng?"
"Ia kak," jawab wirda
"Aduh malah ada kak reval lagi, malu dong kalo gue makan banyak didepan dia, gak gak gak gue harus kelihatan feminim," ujarnya membatin.
" Lah, kok nak Vanya nyendok nasi nya dikit, tadi katanya laper." tanya lisa heran saat melihat nasi dipiring wirda.
"Yaelah ma, masa mama ngak ngerti sih," trobos lexsa, Lisa hanya mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Yang itu tuh." kode lexsa memajukan bibirnya kearah Reval yang langsung di mengerti Lisa.Wirda yang menyadari itu segera tidak membenarkan omongan Lexsa.
"Eh gak kok tan Vanya tiba tiba aja ke pengen makan dikit," ujarNya bohong.
"Kalo nyari alasan itu yg nyambung dong, yang bisa masuk di akal, alasan lo tadi gak masuk di akal gue," sambung lexsa.
Wirda melirik kearah Lexsa. "Diam lo."
"Udh udah gak usah pada berantem, sekarang kalian makan."
Lexsa yang mendegar ucapan ibunya langsung diam dan memilih untuk makan, eits seperti biasa kaki diangkat satu ibu, ayah dan kakaknya sudah berulang ulang menegurnya agar tidak makan dengan model seperti itu, tapi Lexsa yang sering lupa dengan teguran ketiganya.
"Lexsa turunin kaki kamu, ga baik cewek makan dengan model kek gitu." tegur Lisa.
"Hehehe ia ia ma," jawabnya cengengesan.
Untung aja Reval memakai Earpod dan fokus pada Handphonenya, jadi dia tidam mengetahui kalo ada keributan sedikit.
____________________________
Dirga Bara dan Kevin sekarang sudah berada dalam rumah Vino. Ketiganya dateng saat mendapat chat W******p dari Vino.
"Nih penghuni rumah dimana sih, Swunyi amat," ujar bara.
"Kalian udah dateng? " ujar Vino yang tiba tiba muncul.
"Belum, pake nanya lagi, kenapa lo suruh kita dateng kesini?"
"Eh banter... kenapa rumah lo berantakan gini dan kenapa ditangan lo ada dot bayi?" tanya dirga heran.
"Gini ceritanya bang, tadi tuh tante gue dateng dari Bandung dia dateng ke jakarta buat ngurus.... apa ya tadi," ujarnya tiba tiba.
"Goblok masih muda udah lupaan gimana ntar kalo udah tua?... Hilang ingatan kali ya," ujar Kevin.
" Trus, masalahnya dimana vino?"
"Gue tuh disuruh harus jaga anak anaknya Riska sama Rifky. Tante gue bilang dia akan pulang kalo urusannya udah selesai sekitar jam delapanlah. Maka dari itu gue minta bantuan kalian buat jagain keponakan gue," ujarnya.
"Apaaaa." ujar ketiganya kaget.
"Jadi lo nyuruh kami bertiga dateng buat jagain ponakan lo?" ujarnya Dirga dibalas anggukan dari Vino.
"Lo kira kita babysister apa disuruh jagain anak anak. Gak ah gak mau gua," ujar kevin.
"Ayolah bantuin gue, kalian gak kasian apa, sama gue? "
"Emang gue perduli? Gak," ujar Bara.
"Udah iya kita bakal bantuin,Trus apa yang harus dilakuin sekarang?" ujar dirga membuat vino senang, sedangkan Kevin Bara hanya bisa pasrah.
"Bara tugas lo jagain rifky dan dirga jagain riska," tunjuk vino
"Alhamdulillah YaAllah gue ga-"
"Eits gak ada yg gak dapet, semuanya dapet tugas masing masing... dan mumpung mereka lagi tidur siang, jadi dirga dan juga bara tolong bantuin kevin bersihin main mainan ini semua."
"Apaa" ujar Bara Dirga bersmaan. "Tros lo." sambung kevin menunjuk Vino.
"Gue?... Ya mau istirahatlah gue capek dari tadi selepas sholat jum'at gue udah urusin mereka... ingat! Harus bersih ya," ujarnya pergi meninggalkan ketiganya.
"Sialann," gumam kevin. Jadi selepas pulang dari masjid, Vino tiba tiba saja dikagetkan dengan kedatngan tantenya.
Rifky : 2 tahun
Riska : 10bulan~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Happy reading *********** Sesuai dengan janjinya setelah makan Lexsa Vanya dan Wirda pun segera membersikan kamar Lexsa yang kotor karna ulah mereka sendiri. _____________________ "Udah dong nangisnya, masa anak laki nangis nanti adek Riska kebangun loh." Kini bara mencoba menegangkan Rifky "Huu huu gak mau Lifky mau mama Lifky huuuuu." "Uu sayang sudah ya nangisnya gimana Rifky ikut om bara aja, ntar om bara beliin eskrim yang banyak gimana?" ujar bara lembut. Dirga yang tengah menjaga Riska dalam gendongannya terkejut dan mengnga nga saat mendengar Bara sahabatnya yang dikenal gagah nan maco bisa selembut itu. Rifky berhenti menangis. "Benelan om?" "Tapi rifky jangan nangis lagi kalo rifky masih nangis om gak jadi beliin eskrim." Mengusap sisa air matanya. "Aku nda nangis lagi om." " Yaudah hayok kita pergi beli eskrimanya," ujar bara yang langsung menggendong rifky. Setelah kep
Happy Reading**************"ASTAGA TELAT," ujar Vino saat melihat jam dinding dikamarnya."Dirga Vino Bara bangun kita bakal telat kesekolah." Vino bangkit dan langsung membangunkan sahabatnya."Ck apasih Vin gue masih ngatuk," ujar Dirga kembali memeluk Bara yang berada dismpingnya."Sudahi ngantuknya sekarang cepetan kalian bangun.""Lima menit lagi," ujar kevin memeluk Dirga."Sekarang udah jam tujuh," teriaknya.Dor seketika ketiganya membuka mata lebar lebar dan melirik ke arah jam."Keviiiinn kenapa lo baru bilang kalo sekarang udah jam tujuh."" Lah!."Segera ketiga berlari menuju kamar mandi. Dirumah Vino terdapat 4 kamar mandi. Setelah dengan ritual mandi, keempatnya segera memakai pakaian sekolah, untung saja Vino mempunyai tiga cadangan baju.Segera mereka berangkat dengan mengendarai motor sportnya masing masing terkecuali Vino yang nebeng dengan Bara.Tel
"Gak bisa." Dirga yang geram dengan Lexsa. " Lo tuh ya.""Apa," ujar Lexsa memajukkan wajahnyaDup jantung dirga tiba tiba saja berdebar begitu cepat saat ditatap oleh Lexsa dengan jarak dekat. Dirga yang mulai gugup segera memundurkan dirinya selangkah."L-lo kalo mau ngomong disitu aja, gak usah dekat deket. Najis."~~~~~~~~~~KANTIN"Alhamdulillah yaAllah," ucap Dirga yang baru saja selesai minum."Sumpah tuh pak arno botak gak ada hati apa, tega banget sama siswanya sendiri," ujar kevin."Sebenarnya kalo aja tuh cewek nyebelin punya rasa kasihan sama kita, mungkin hukuman kita akan sedikit ringan." ujar dirga kembali meminum minumannya."Iyah sih, tapi bentar deh gue mau tanya satu hal. Kok lo tadi tiba tiba gugup ngomongnya pas jarak lo sama Lexsa agak sedikit dekat?" Tanya Vino heran."Entahlah... trus bersamaan dengan jantung gue yang berdetak dengan cepat, mungkin karna efek kecapean. Tap
Lanjut. "Papah tau, pasti mama ada maunya, yakan?" Bella mengangguk. "Mama pengen cucu." Dirga dan suaminya dibuat binggung atas omongan Bella. "Cucu? Maksud mama apa? jangan aneh aneh deh ma. " " Iya cucu, mama pengen cucu. Umur kita kan gak muda lagi, jadi mama pengen segera punya cucu dari Dirga." Suaminya yang mendengar ucapan istrinya kaget stegah mati, dan Dirga yang baru saja minum segera memuntahkan minumannya. "Astaga ma, Dirga aja belum lulus sekolah, belum kuliah juga, malah minta cucu. Gak Dirga gak mau." "Iya ma, anak ki-" "Eis papah diem, ini urusan mama sama dirga... lulus sekolah pokoknya kamu harus sudah nikah, kuliah? Orang nikahkan masih bisa kuliah, lagi pula beberapa bulan lagi kamu udah mau lulus kan. Dan besok malam mama gak mau tau kamu harus kenalin mama sama pacar kamu. "Ta-tapi ma." "Jangan membantah Dirga." "Tapi dirga gak pu-" "Sekali lagi ka
Vino yang sudah menyebut 1 nama dari para cewek cewek itu untuk melakukan kesting pun dimulai.Yang akan vino liat adalah dari cara berjalan mereka, cara makan, cara bicara, cara minum, cara meminta izin ke toilet (kalo tiba tiba saja mereka kebelet, astaga aneh aneh banget).Sudah 7 orang. Tapi tak ada 1 satupun dari mereka yang sesusai dengan apa yang mereka inginkan. Wirda Lexsa Vanya yang baru saja dari kantin yang sekarang memasuki kelasnya. Melihat ketiganya itu, Vino langsung menarik tangan Lexsa."Sekarang lo Lexsa." Bara dan kevin melebarkan matanya. Mana mungkin seorang Lexsa bisa jadi feminim."Perasaanku mulai gal enak," Gumam Bara. Lexsa yang berada disamping kevin dibuat bingung."Ini ada apa?""Gue minta lo bantuin kita."" Bantuin kalian? Bantuin apaan?""Nanti gue ceritain. Sekarang lo ekting dan ceritanya lo jadi pacarnya Kevin, Bara jadi nyokapnya dan lo harus jadi cewek feminim." ujar Vino."Oh
Happy Reading*************Ketiga ibu ibu jaman now yang sedang menikmati kebersamaan mereka disebuah cafe milik Lisa."Jeng kalian tau gak kemarin malam aku tuh ketemu sama mantu aku. Sumpah dia cantik banget.""Yang bener jeng Bella." ujar Aty."Iya bener. Masa aku boong sih!""Wah beruntungnya. Kita boleh liat wajah calon mantu jeng Bella gak.""Eee gimana ya, aku lupa minta fotonya sama anak saya. Tapi jangan khawatir nanti aku kenalin sama kalian lain waktu. Gapapa kan?""Gapapa jeng... Oh yah kalo gitu nama mantu kamu siapa jeng," sambung Lisa."Lexsa." Lisa yang tak asing dengan nama itu langsung menyebutkan nama keseluruhannya."Lexsa Guerrero bukan jeng?""Nah betul itu namanya. Tapi tunggu! Kok jeng Lisa bisa tau nama keseluruhannya?"Tanpa pikir panjang Lisa yang sudah yakin kalo yang dimaksud Bella dengan mantu adalah anaknya sendiri, segera memperlihatkan foto an
Malam hari. Dimana keluarga Lexsa sudah mempersiapkan semuanya di Cafe miliknya. Sementara Lexsa dibuat bingung dengan yang dilakukan orang tuanya. "Emng siapa sih ma yang akan dateng? Kok gini amat persiapannya!" "Orang spesial lah," sambung Reval. "Is gue gak tanya sama abangNyaut aja jadi orang." "Udah udah gak usah pada berantem, sekarang kalian duduk sebentar lagi mereka dateng," Lisa menenangkan keduanya. Ayah Lexsa dan Reval yang sudah mengetahui hal ini karna Lisa yang memberi tahu keduanya. Sempat kaget. Tapi setelah mendengar semua penjelasan dari istrinya itu Reval yang setuju dan suaminya hanya mengikuti kemauan istrinya. _________________________________________ Lama menunggu akhirnya yang ditunggu tunggu itu pun datang. "Hay jeng maaf udah nunggu lama soalnya tadi kami kena macet." "Gakpapa atuh jeng. Yaudah silahkan duduk silahkan duduk." Lexsa yang melihat keluarga D
Happy Reading*******************Sesuai perjanjian hari ini/Minggu/ahadadalah hari pertunangan Dirga dan lexsa.Tak ada tamu yang dateng begitupun dengan Sahabat keduaNya karna Dirga dan lexsa keduanya memilih dihari pertunangan mereka cukup keluarga besar kedua belah pihak saja yang mengetahui tentang hal ini.Lah gimana dengan Keluarga besar mereka yang ada diluar negri ?Kata Keduanya nanti diberi tahu lewat telfon saja.Pertukaran cincin sudah mereka lakukan,Kini lexsa dan Dirga duduk bersebelahan"YaAllah jika pertunangan ini membuat kedua orangtua hamba bahagia,Hamba ikhlas." doanya dalam hatiYa Lexsa Hanya bisa Pasrah dengan apa yang terjadi padaNya dilanjut dirga yang tiba tiba saja berbisik padanya" Beruntung ya Mak lampir bisa tunangan sama cowok ganteng kek gue. " bisiknya pada lexsalagi lagi ucapannya berhasil membuat lexsa emosi,dengan cepat lexsa menginjak ka
Vanya Wirda dan Lexsa sudah sampai di depan rumah Lisa, Lexsa dengan cepat masuk ke dalam untuk menganti celananya. Wirda dan Vanya memparkirkan dulu lalu menyusul masukDi dalam Lexsa mengehentikan langkahnya saat melihat ayah dan ibunya sedang duduk di sofa dengan ekspresi sedih. Lexsa yang niatnya akan pergi ke kamarnya langsung menghampiri keduanya bersamaan dengan masuknya Vanya dan Wirda"Mama papa."Lexsa melihat ibunya sudah berlinang air mata, Lisa mendongkak dan langsung memeluk anaknya yang membuat Lexsa bingung. Dan bertanya kenapa dengan ibunya ini. Vanya dan Wirda yang melihat adengan yang ada di depan mata mereka hanya bisa terdiam***Hari ini adalah hari terakhir Zahra dan Reval di bali. Keduanya kini sudah membereskan pakaian pakaian mereka dan memasukkannya dalam koperSementara itu di cafe mahal yang berada di Jakarta, dimana sudah terdapat ketiga manusia yang sedang bersenang senang. Mereka tertawa bahagia di kala
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Pagi hari...Lexsa membuka matanya perlahan lahan lalu ia merasa susah bergerak dan ada sesuatu yang melingkar di perutnya. Lexsa melihat ke bawah dan dia melihat sebuah tangan dan"Aaaaa...." Lexsa bangkit dari tempat tidurnya dan langsung mendorong Dirga hingga Dirga jatuh ke lantaiDirga meringis kesakitan dan berusaha berdiri dengan cara memegang ujung kasur itu"Dasar cowok gak tau diri." Lexsa sudah berdiri di samping kanan kasurnya"Lo kenapa sih? Pagi pagi udah teriak teriak. Ngedorong lagi. Aaww." dan Dirga berdiri"Lo kenapa sampai tidur di atas kasur gue dan meluk gue hah? Jawab, siapa yang nyuruh lo?""Dih, setres lo ya, lo sendiri yang nyuruh gue semalam buat tidur seranjang.""Jangan bohong? Sejak abad kapan gue relain lo tidur seranjang bareng gue?""Semalam.""Dasar gak tau diri.... " Lexsa lalu mengambil bantal dan melemparkannya kepada Dirga"Eh lo apa apaan sih. Lexsa."
Ada beberapa karyawan melirik ke arah saat melihat Dirga sudah balik lagi ke kantor. Dirga keluar dari dalam mobil dan masuk"Pak Dirga tadi pergi ke kampus anaknya pak bos.""Benerkah? Kenapa bisa?""Iya, katanya gara gara dia lihat vidio yang lagi viral itu, tentang anaknya pas bos.""Kalian ngpain masih di sini? Sana kerja.""Baik baik, pak." mereka berdua pergi ke tempat masing-masing***"Iya, wah aku senang banget jika kamu akan dateng ke jakarta sekarang.""Pasti kok, aku gak bakal kasih tau Dirga sama Lexsa jika kamu akan pulang ke Jakarta hari ini. Yuadah kalo gitu, hati hati di jalan. Assalamu'alaikum."Lisa menutup telfonnya dan membalikkan tubuhnya, Lisa di kejutkan saat Lexsa tiba tiba saja sudah berada di belakang ibunya"Astagfirullah, Lexsa kamu bikin mama kaget aja." Lisa mengelus ngelus dadanya"Hehheh maaf." Lexsa lalu meraih tangannya ibu untuk salim"Kamu udah pulang dari k
Kehidupan di sebuah kampus, Lexsa dan kedua sahabatnya Vanya dan Wirda kini berada di kantin seperti biasa mereka sedang menunggu pesanan mie mereka. Nih tiga cewek demen banget makan mie. Namanya juga warga ples 62+ wkwkTak lama Lexsa yang sedang fokus pada hpnya tiba tiba Monikah dateng dan langsung menyiramkan air di atas kepala Lexsa. Lexsa yang kaget langsung menyimpan hpnya di atas meja an berdiriBukan hanya Lexsa tapi Vanya Wirda dan orang orang yang berada di kantin itupun juga sekarang melirik ke arah mereka. Monikah bukanya minta maaf atas perbuatannya ia malah tersenyum sinis dan melipat kedua tanganyaLexsa lalu menatap Monikah. "Lo!""Kasian basah." Monikah tertawa dengan kedua sahabatnya Mila dan Nila. Vanya yang tidak senang dengan perlakukan wanita di hadapannya itu langsung membalas perbuatan dengan sama yaitu menyirami Monikah dengan airReflex Monikah kaget dan menatap Vanya. Sama seperti Monikah tadi yang tersenyum bahagia dan
"Oh iya pak, baik baik. Assalamu'alaikum." Dirga lalu menutup telfonya tak lama satu keriawan masuk dan Dirga mempersilhkannya"Pak, ada orang yang ingin bertemu dengan bapak.""Persilhkan dia masuk."Tak lama muncul orang tersebut dari balik pijtu. Dirga kaget saat mekihat siapa yang tersebut, ya dia adalah sahabatnya. Dirga dengan wajah senang berdiri dan menyambut sahabatnya itu"Kevin, lo apa kabar." Dirga memeluk sahabatnya itu. Lalu perempuan itu pamit untuk keluar dan Dirga mempersilhkannyaDirga melepas pelukannya. "Gue baik. Lo gimana?""Gue juga baik. Ayo kita duduk dulu." mereka duduk di sofa"Udah lama kita gak ketemu. Terakhir kita ketemu itu pas acara pernikahan Reval. Oh iya kuliah lo gimana? Aman?""Aman. Oh ia btw gue kira lo kerja di perusahaan bokap lo."Tak lama salah satu kariawan tadi masuk lagi dengan memengang sesuatu di tanganya. Dia sedang memengang minunan untuk kedua cowok itu. Setelah selesai
Lanjut....Demi apa entah apa dan jin apa yang telah merasuki Lexsa. Lexsa sangat bahagia saat kini ia telah berhasil memasak opor ayam buatannya sendiri tanpa di bantu siapapun. Zahra? Ya, maksudnya Zakohra cuman ngasih tau Lexsa masukin ini masukin itu gituLexsa kemudian mematikan kompornya dan lalu membuka penutup panci itu. Lexsa semakin bahagia saat menyIum bau aroma sedap dari masakan. "Kak Zahra liat opor Lexsa udah mateng," ujar Lexsa dengan wajah bahagianya. Zahra yang melihat raut wajah Lexsa ikut bahagia, Zahra tersenyum"Coba kamu cobain." suruh Zahra dan kemudian memberikan sendok kepada Lexsa. Lexsa mengambilnya dan ia akan mulai mencicipinya. Baru saja tuh sendok masuk ke mulut eh Lexsa malah menjauhkannya lagi"Kenapa?" tanya Zahra lembut"Lexsa takut gak enak.""Pasti enak kok, dari baunya aja udah harum apalagi rasanya, pasti the bets." Zahra memberikan dua jempol sembari mengedipkan matanya sebelah. Hal
Setelah pernikahan Reval, Bella dan sang suami langsung berangkat di Malaysia. Selama 2 tahun yang lalu Bella dan sang suami sudah tinggal di malaysia karna urusan pekerjaan. Saya juga gak tau kenapa Dirga bekerja di perusahaan ayah mertuanya di bandingkan peruhasaan ayahnya sendiriTapi itu udah menjadi kesepakatan mereka, saya juga gak tau kesepakatan apa, intinya jika urusan kedua orng tua sudah selesai di Malaysia, maka Dirga akan bekerja di persahaan ayahnya sendiri, bukan bekerja melainkan perusahaan yang ber atas namakan ayahnya itu akan jatuh atas nama anaknya Dirga SanjayaBella dan sang suami juga telah menuliskan jika di surat wasiat harta mereka sebesar 10% akan di sumbangan ke panti asuhan dan 10 % di sumbungkan untuk pasantren di mana pasantren yang mereka maksud adalah milik ayahhanda Zahra, dan sisanya untuk anaknya DirgaDan alhamdulillah Bella dan sang suami besok akan balik ke indonesia. Bella sengaja tidak memberitahu anaknya Dirga jika dirin