Vino yang sudah menyebut 1 nama dari para cewek cewek itu untuk melakukan kesting pun dimulai.
Yang akan vino liat adalah dari cara berjalan mereka, cara makan, cara bicara, cara minum, cara meminta izin ke toilet (kalo tiba tiba saja mereka kebelet, astaga aneh aneh banget).
Sudah 7 orang. Tapi tak ada 1 satupun dari mereka yang sesusai dengan apa yang mereka inginkan. Wirda Lexsa Vanya yang baru saja dari kantin yang sekarang memasuki kelasnya. Melihat ketiganya itu, Vino langsung menarik tangan Lexsa.
"Sekarang lo Lexsa." Bara dan kevin melebarkan matanya. Mana mungkin seorang Lexsa bisa jadi feminim.
"Perasaanku mulai gal enak," Gumam Bara. Lexsa yang berada disamping kevin dibuat bingung.
"Ini ada apa?"
"Gue minta lo bantuin kita."
" Bantuin kalian? Bantuin apaan?"
"Nanti gue ceritain. Sekarang lo ekting dan ceritanya lo jadi pacarnya Kevin, Bara jadi nyokapnya dan lo harus jadi cewek feminim." ujar Vino.
"Oh ekting... okey." Vino menjelaskan apa yang harus dilakukan Lexsa. Mulai.
Lexsa yang sudah melakukan perannya. Seketika membuat Bara Wirda Vanya kaget sekaligus dibuat takjup, Lexsa yang mereka kenal ternyata bisa menjadi cewek feminin.
"MaasyaaAllah," gumam kedua sahabatnya. Dari sekian 7 cewek tadi, hanya lexsa yang bisa melakukan apa yang Vino inginkan. Lantas vino langsung bertepuk tangan ternya Lexsa bisa melakukannya.
"Daebak, lo yang gue pilih buat jadi pacar pura pura dirga," ujar Vino. Mendengar nama Dirga, Lexsa dibuat bingung.
"Bentar, ini maksudnya apa? Kenapa Dirga dibawa bawa? "
Melihat Lexsa yang sudah bingung, Kevin membantu untuk menjelaskan apa yang sebenarnya. Lexsa yang mengetahui hal itu lantas menolak.
" Gila! Gue gak mau."
"Plis lah Lexsa. Mau yaa." Kevin memohon.
"Iya Lexsa plis, Kali ini aja lo bantuin Dirga." ujar Vino.
"Kenapa harus gue, tuh masih ada Wirda dan Vanya mereka bisakan. Pokoknya gue gak mau."
"Ayolah Lexsa lo yang cocok, lo mau kalo nyokapnya Dirga." Vino menggantungkan ucapanya.
"Kenapa!"
"Kalo Dirga gak nurutin apa kemauan ibunya, maka nyokapnya bakal bunuh diri, atau minum racun tikus atau terjun di atas loteng dan banyak lagi yang bisa menghilang nyawa secara tragis." Kevin berbohong.
"Kok gue gak percaya! Lo bohongin gue hah?"
"Yaudah kalo lo gak percaya, silahkan ntar kalo terjadi sesuatu pada nyokapnya Dirga, lo akan menjadi manusia yang mngkin akan dibenci, gara gara gak mau nolongin temen sendiri."
Dengan sedikit keraguan akhirnya ia mau membantu Dirga. Bara Vino merasa seneng, lantas mereka menyusul Dirga ke kantin.
****
"Dir, gue udah dapet cewek yang pas buat lo bawa entar malam," ujar kevin yang sudah sampai didepan Dirga.
"Siapaa?"
"Lexsa!"
Tersendak. "Uhuk uhuk. Apa! Lo bilang apa tadi! Lexsa. Gak salah dengar gue kan."
"Gak," sambung Bara.
Dirga menepuk jidatnya. "Kanapa harus dia lo taukan dia kaya gimana. Bukannya nyokap gue suka malah ilfil jadinya. Gak gak gua gak mau, kaya gak ada cewek lain aja."
"Astaga Dirga, lo jangan liat diluarnya aja tolol. Ia awalnya gue gak yakin tapi pas tadi kita ngecesting dia, ternyata dia bisa jadi feminim," ujar Bara yang berada disamping Dirga.
"Gak percaya gue."
"Yasudah kalo gak percya serah yang penting kita udah dapetin yang terbaik. Kalo lo gak mau cari aja sendiri. "
Dirga yang sedang berpikir lama. Akhirnya ia setuju dengan pilihan sahabatnya.
"Ok gue setuju. yaudah sebutin berapa nomornya."
-------------------------------------------
Pagi yang indah. Tapi tidak bagi Lexsa. Dia yang sudah geram karna kejadian kemarin. Lexsa merasa dirinya telah ditipu oleh Bara Kevin dan juga Vino.
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya ia sampai disekolahnya dan segera memparkirkan motornya. Dengan langkah terburu buru Lexsa segera menuju ke kelasnya.
Bersyukur ketiga bersahabat itu sedang ada dalam kelas. Dengan emosi Lexsa mengahampiri ketiganya.
"Kalian sengaja ngejebak gue hah?" bentaknya mengagetkan ketiga manusia itu.
"Eeiss tunggu tunggu ini maksudnya apa? Ngejebak apa?... Perasaan gue Vino Bara gak ngejabak lo deh."
"Lo bilang, gue cuman jadi pacar pura pura Dirga."
"Terus masalahnya dimana Lexsa?"
"Karna kalian nyokapnya Dirga mau menikahkan gue sama dia, kalo aja gue tau ini dari awal gak bakal gue bantuim Dirga... kalian sengaja kan gak cerita yang sebenarnya." Untung aja didalam kelas belum ada orang lain selain mereka.
"Astaga Lexsa, seharusnya lo bersyukur bisa jadi mantu nyonya Bella," ujar Kevin.
"Hum betul tuh apa yang dikatakan Kevin, Seharusnya lo bersyukur," sambung Vino.
"Lagian nih ya nyokapnya dirga tuh udah suka sama lo. Gak percaya? Tanya aja Dirga. Dirga udah cerita sama gue ditelfon kalo nyokapnya tuh udah suka sama lo."
"Bukan urusan gue." Tanpa mereka sadari seseorang telah mendengar pertengkaran mereka.
"Emng gue sudi punya hubungan sama lo." ujar Dirga tiba tiba yang sudah berada dibelakng Lexsa.
"Dengar ya kalo ini bukan kemauan nyokap gue, gak bakal gue berurusan sama lo."
Lexsa yang sudah emosi langsung menggepalkan tangannya. Terpaksa ia harus menahan amarahnya. Kalo ia melawan maka itu hnya membuang buang tenaganya saja. Tanpa pikir panjang ia pun pergi meninggalkan kawanan manusia itu.
Happy Reading*************Ketiga ibu ibu jaman now yang sedang menikmati kebersamaan mereka disebuah cafe milik Lisa."Jeng kalian tau gak kemarin malam aku tuh ketemu sama mantu aku. Sumpah dia cantik banget.""Yang bener jeng Bella." ujar Aty."Iya bener. Masa aku boong sih!""Wah beruntungnya. Kita boleh liat wajah calon mantu jeng Bella gak.""Eee gimana ya, aku lupa minta fotonya sama anak saya. Tapi jangan khawatir nanti aku kenalin sama kalian lain waktu. Gapapa kan?""Gapapa jeng... Oh yah kalo gitu nama mantu kamu siapa jeng," sambung Lisa."Lexsa." Lisa yang tak asing dengan nama itu langsung menyebutkan nama keseluruhannya."Lexsa Guerrero bukan jeng?""Nah betul itu namanya. Tapi tunggu! Kok jeng Lisa bisa tau nama keseluruhannya?"Tanpa pikir panjang Lisa yang sudah yakin kalo yang dimaksud Bella dengan mantu adalah anaknya sendiri, segera memperlihatkan foto an
Malam hari. Dimana keluarga Lexsa sudah mempersiapkan semuanya di Cafe miliknya. Sementara Lexsa dibuat bingung dengan yang dilakukan orang tuanya. "Emng siapa sih ma yang akan dateng? Kok gini amat persiapannya!" "Orang spesial lah," sambung Reval. "Is gue gak tanya sama abangNyaut aja jadi orang." "Udah udah gak usah pada berantem, sekarang kalian duduk sebentar lagi mereka dateng," Lisa menenangkan keduanya. Ayah Lexsa dan Reval yang sudah mengetahui hal ini karna Lisa yang memberi tahu keduanya. Sempat kaget. Tapi setelah mendengar semua penjelasan dari istrinya itu Reval yang setuju dan suaminya hanya mengikuti kemauan istrinya. _________________________________________ Lama menunggu akhirnya yang ditunggu tunggu itu pun datang. "Hay jeng maaf udah nunggu lama soalnya tadi kami kena macet." "Gakpapa atuh jeng. Yaudah silahkan duduk silahkan duduk." Lexsa yang melihat keluarga D
Happy Reading*******************Sesuai perjanjian hari ini/Minggu/ahadadalah hari pertunangan Dirga dan lexsa.Tak ada tamu yang dateng begitupun dengan Sahabat keduaNya karna Dirga dan lexsa keduanya memilih dihari pertunangan mereka cukup keluarga besar kedua belah pihak saja yang mengetahui tentang hal ini.Lah gimana dengan Keluarga besar mereka yang ada diluar negri ?Kata Keduanya nanti diberi tahu lewat telfon saja.Pertukaran cincin sudah mereka lakukan,Kini lexsa dan Dirga duduk bersebelahan"YaAllah jika pertunangan ini membuat kedua orangtua hamba bahagia,Hamba ikhlas." doanya dalam hatiYa Lexsa Hanya bisa Pasrah dengan apa yang terjadi padaNya dilanjut dirga yang tiba tiba saja berbisik padanya" Beruntung ya Mak lampir bisa tunangan sama cowok ganteng kek gue. " bisiknya pada lexsalagi lagi ucapannya berhasil membuat lexsa emosi,dengan cepat lexsa menginjak ka
Udah follow?Follow sebelum membaca vote sebelum lanjut. Happy Reading****************Lexsa yang kini sedang memasang gambar yang bertuliskan ucapan Selamat. Ia memasangnya disalah satu tiang Permainan bola voli"Vanya tarik lebih kencang lagi." Teriaknya, Vanya membantu Lexsa, ia bertugas mengikat ditiang sebelah kiri"Lexsa hati hati, ntar lo jatuh." teriak Wirda yang sedang memegang tangga milik Vanya"Iyahh."Lexsa yang merasa kesusahan untuk mengikatnya akhirnya memilih untuk menaiki 1 anak tangga lagi."Nah selesai."Lexsa yang hendak turun setelah menuruni 1 anak tangga tapi kaki kananya terpeleset saat menurui anak tangga ke 2 dan akhirnyaBRUKK..."Aaawww sakit.""Lexsaa." ujar kedua sahabatnya khawatir dengan cepet keduanya menghampiri lexsa yang terjtuh.Ketua osis yang melihat itupun segera mengahampiri ketiganya"Lo gakpapa ka
Jam delapan sudah dimana semua para siswa sudah berada di sekolah. Kini Dirga dan Bara ditugaskan untuk menjemput kepala sekolah dirumah beliau sendiriSebelum datangannya Dirga dan Bara Lexsa dan kedua sahabatnya ditugaskan lagi oleh gurunya untuk mencek kembali makanan dan minuman apa apa saja yang kurang"Minuman sama makanannya udah lo siapin semua dimeja kan? " Tanya Lexsa pada Vanya"Udah, semuanya udah siap. Beres.""Tapi kayak nya masih ada yang kurang deh," ujar Wirda"Apanya yang kurang Wirda. Tuh lo liat semuanya udah siap. Heran, perasaan lo deh tadi yang bantu gue menyiapkan ini semua," ujar Vanya"Bukan itu vanya." Lexsa dan Vanya mengerutkan dahinya bingung"Trus apa yang kurang. " ujar lexsa"Pasangan! Iya pasangan. Sebentar kan akan ada party, masa ia kita joget joget (menari) sendiri! Gak saru tauu."Mendengar ucapnya, Vanya dan Lexsa membuka mata lebar lebar"Astagfirullah Wirda lo gak- "
"Hey calon istriku." Dirga menaik satu alisnya. "Najis! Ngapain lo kesini." jawabnya jutek "Ck! Buruan naik. " "Gak, gue gak mau. " "Jadi cewek bandel banget, lo tuh," ujarnya terpotong saat melihat seorang laki laki dengan motor sportnya berhenti didepan Lexsa "Ayo naik." Lexsa yang bingung dengan pria didepannya itu hanya terdiam, Aldy yang melihat Lexsa kebingungan segera membuka helmnya Kaget dan tak percaya. "Aldy! Ini lo?" "Bukan. Yaiyalah ini gue." " Sungguh!... Kapan lo dat." "Biacaranya nanti dirumah aja, sekarng buruan naik, udah malem." Kemudian Lexsa mematuhi perintah sang kakak sepupu. Dan merekapun pergi. Dirga yang melihat drama itu merasa emosi dan Kesel "Tuh cowok siapa sih... Awas aja lo " Gumam nya ________________________________________ Setelah Bara mengantar Wirda, kini selanjutnya ia mengantar Vanya. Vanya yang notabe nya menaiki motor se
Jam istirahat telah tiba, kini keempat bersahabat itu masih ada didalam kelas kelas "Udah 5 jam kita masuk, udah tepos nih pan gue lama lama duduk," ujar Vino yang langsung berdiri Dari pelajaran MTK 3 jam disusul masuknya pelajaran kimia 2 jam. Membuat otak mereka puyeng "Kantin yuk, laper gue." Vino menepuk nepuk perutnya "Kalian aja, gue gak." Tolaknya, Dirga kemudian mengambil tas dan beranjak dari tempat duduknya "Lo mau kemana!" tanya Bara "Guasah kepo, ntar kalo ada guru masuk bilang aja, gue sakit gigi." "Tapi masih ada 2 pelajaran lagi Dirga. " Teriaknya Dirga yang sudah berada didepan pintu kelasnya melirik kearah Vino dengan tatapan tajam, Vino yang mendapat tatan itu pun langsung menelan salivannya "Hehehe, nanti gue urus semuanya, silahkan pergi."_________________________________________ Vanya dan wirda yang baru aja dari kantin, mereka melihat Dirga dengan langka
MALAM HARI... Dirga yang sedang mengompres lukaNya karna lemparan Lexsa yang begitu keras "Aduh sakit, aaww." Kemudian Dirga mengambil kaca kecil yang tergeletak didekatnya "Ya Allah parah banget." Tak lama Bella sang ibu yang baru saja dari rumah Lisa, langsung mengetuk pintu kamar anaknya Selepas kepulangan Dirga dari rumah Lexsa, Bella tiba tiba saja mendapatkan telfon dari Lisa yang menyuruhnya untuk dateng ke rumahnya bersama suaminya Kedua keluarga itu telah sepakat kalo pernikahan kedua anaknya akan terjadi setelah Lexsa sembuh dari sakitnya Tok tok tok... "Dirga, ini mama." "Masuk aja ma, gak dikunci." Lisa yang kaget saat melihat jidat anaknya terluka. Khawatir? Jelas Bella khawatir "Dirga, itu jidat kamu kenapaa?"... Siapa yang ngelakuin ini pada anak mama hah, jawab. " Bella berada disamping Dirga untuk melihat lebih dekat luka anaknya "Le