Share

Kartu Nama

Sebuah tangan yang putih nan halus menepuk lembut wajah Samsul, kemudian dengan nada menggoda Intana berbicara.

"Kamu selalu hadir di mimpiku Beb ... "

Nafas dari pemilik suara itu tercium bau alkohol yang menyengat, Samsul pun mengernyitkan dahi menciumnya.

Kemudian lengan halus nan gemulai dari wanita cantik itu melingkari lehernya, bibir merahnya yang tipis tersungging sedikit, menampakkan senyum anggun dan menggoda.

Debar jantung Samsul seketika memuncak.

"Ayolah Beb. Aku kesepian ... "

"Kamu sudah gila! Lepaskan aku!"

Samsul menolehkan kepala seraya menghindari serangan dari bibir merah merona wanita masa lalu nya itu. Kemudian dengan suara seraknya Samsul berkata.

"Cukup Intana! Aku tak mau sakit seperti dulu lagi! Menjauh dariku!"

"Apa kamu sudah tidak tertarik lagi padaku?"

"Tidak!"

"Oh. Mungkin kamu bukan pria normal ... "

Perkataan Intana memancing emosi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status